CASE Abortus
CASE Abortus
Pembimbing:
dr. Kurniawan, Sp.OG(K). MARS
2
1. LATAR BELAKANG
Let’s start with the first set of slides
“ Abortus adalah ancaman
atau pengeluaran hasil
konsepsi (pertemuan sel
telur dan sel sperma) pada
usia kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram,
sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan
4
ABORTUS….
Berdasarkan aspek klinisnya, abortus spontan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu
abortus imminens (threatened abortion), abortus insipiens (inevitable abortion), abortus
inkompletus, abortus komplit, missed abortion, dan abortus habitualis (recurrent abortion),
abortus servikalis, abortus infeksiosus, dan abortus septik.
5
20,000,000
Terjadi kasus abortus setiap tahun di dunia
6
Angka kejadian abortus di Asia Tenggara adalah
4,2 juta pertahun termasuk Indonesia, sedangkan
frekuensi abortus spontan di Indonesia adalah 10-
15% dari 6 juta kehamilan setiap tahunnya atau
600.000 - 900.000, sedangkan abortus buatan
sekitar 0, 75 – 1,5 juta setiap tahunnya, 2500 orang
diantaranya berakhir dengan kematian.
7
Abortus Inkompletus
10
MANFAAT TEORITIS
11
MANFAAT PRAKTIS
▪ Bagi dokter muda, diharapkan laporan kasus ini dapat diaplikasikan
pada kegiatan kepaniteraan klinik senior (KKS) dalam penegakkan
diagnosis abortus inkompletus yang berpedoman pada anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang lengkap dan runut.
▪ Bagi dokter umum, diharapkan laporan kasus ini dapat menjadi
bahan masukan dan menambah pengetahuan dalam abortus
inkompletus yang selanjutnya melakukan rujukan pada dokter
spesialis yang berkompeten.
▪ Bagi pasien dan keluarga, diharapkan laporan kasus ini dapat
memberi informasi mengenai abortus inkompletus serta komplikasi
yang mungkin terjadi apabila tidak segera dilakukan tindakan.
12
2. TINJAUAN PUSTAKA
Let’s start with the first set of slides
ABORTUS
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma)
pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan.
14
KLASIFIKASI ABORTUS SPONTAN
Ginekologi
▪ Inspeksi vulva untuk menilai perdarahan pervaginam dengan atau
tanpa jaringan hasil konsepsi.
▪ Pemeriksaan pembukaan serviks.
▪ Inspekulo menilai ada/tidaknya perdarahan dari cavum uteri,
ostium uteri terbuka atau tertutu, ada atau tidaknya jaringan di
ostium.
▪ Vagina Toucher (VT) menilai portio masih terbuka atau sudah
tertutup teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, tidak nyeri
adneksa, kavum doglas tidak nyeri. 20
PENANGANAN
21
PENANGANAN
22
PENANGANAN
23
PENANGANAN
24
KOMPLIKASI
▪ Perdarahan ▪ Perforasi ▪ Infeksi
Perdarahan dapat Perforasi uterus Infeksi dalam uterus
diatasi dengan pada kerokan dapat dan adneksa dapat
pengosongan terjadi terutama terjadi dalam setiap
uterus dari sisa-sisa pada uterus dalam abortus tetapi
hasil konsepsi dan posisi biasanya didapatkan
jika perlu pemberian hiperrentrofleksi. pada abortus
transfuse darah. inkomplit yang
berkaitan erat
dengan suatu
Syok pada abortus bias terjadi karena
abortus yang tidak
perdarahan (syok hemoragik) dan
aman. 25
karena infeksi berat.
3. LAPORAN KASUS
Let’s start with the first set of slides
IDENTITAS PASIEN
▪ Nama: Andika
▪ Umur: 26 tahun
▪ Pekerjaan: Wiraswasta
▪ Pendidikan: SMA
▪ Agama: Islam
▪ Alamat: Komp. GATR AIII BLOK S01,
Sukarame, Palembang
28
ANAMNESIS
29
Hasil Anamnesis
▪ Keluhan Utama: perdarahan pervaginam
RPS: Pasien datang ke PONEK RSUD Palembang BARI dengan
keluhan mengalami perdarahan pervaginam sejak 3 jam SMRS
disertai nyeri perut. Satu hari SMRS, pasien mengaku keluar darah
sedikit-sedikit disertai bercak hitam saat BAK. Pasien mengaku hamil
8 minggu dan ini merupakan kehamilan yang pertama. Tidak ada
riwayat keguguran sebelumnya.
Riwayat Menstruasi
Riwayat Perkawinan
▪ Usia Menarke : 11
tahun ▪ Status Pernikahan: 1x
▪ Riwayat ANC
▪ Sikluas Haid : 28 Lama Menikah: 3 bulan
hari ▪ Usia Menikah: 25 tahun -
▪ Lama Haid : 7-10
hari, 2 kali ganti Riwayat Persalinan
Riwayat Kontrasepsi
pembalut/hari
▪ Pasien belum pernah -
▪ Keluhan Saat Haid:
menggunakan kontrasepsi
Tidak ada
apapun.
▪ HPHT : 30
31
Januari 2019
PEMERIKSAAN
FISIK
32
Pemeriksaan Fisik
35
36
DIAGNOSIS
KERJA
37
“ G1P0A0 hamil 8
minggu dengan
perdarahan
pervaginam ec
Abortus Inkompletus.
38
PENATALAKSA-
NAAN
39
“ ▪ Observasi keadaan umum,
tanda vital dan perdarahan
▪ IVFD Ringer Laktat gtt 20x/m
▪ Ceftriaxone 2 x 1 gr IV
▪ Gastrul 3 tab pervaginam 4
jam sebelum kuretase
▪ Rencana Kuretase 16 Maret
2019 pukul 10.00 WIB
40
4. PEMBAHASAN
Let’s start with the first set of slides
Apakah penegakan diagnosis pada pasien ini
sudah benar?
Anamnesis: Pemeriksaan fisik :
▪ Perdarahan pervaginam ▪ Pasien menunjukkan tanda-
sejak 3 jam SMRS disertai tanda anemia.
nyeri perut. ▪ Inspekulo: warna portio
▪ Satu hari SMRS, pasien livide, OUE terbuka dan
mengaku keluar darah terdapat beberapa jaringan
sedikit-sedikit disertai dan darah yang keluar dari
bercak hitam saat BAK. OUE, tidak ditemukan erosi,
laserasi atau polip serviks,
▪ Hamil 8 minggu. Fluksus (+) darah.
Pemeriksaan laboratorium:
Hb 10,2 gr/dl : anemia. 42
Dari anamnesis dan pemeriksaan tersebut…
44
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah
adekuat?
45
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah
adekuat?
46
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah
adekuat?
47
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah
adekuat?
48
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah
adekuat?
52
TERIMA
KASIH
Any questions?
53