Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK 3

XII IPA 3
Amiel Navianu Makienggung (03)
Dinda Noviarmachda (12)
Juninda Trifiansi (21)
Novranza Kannia (30)
UNSUR ALAM
HALOGEN (VIIA)

TRANSISI

ALUMINIUM (Al)
KELIMPAHAN UNSUR ALAM
HALOGEN (VIIA)
• Berdasarkan konfigurasi elektronnya, halogen
menempati golongan VIIA dalam tabel periodik.
Atom-atom unsur halogen memiliki afinitas elektron
tinggi sehingga mudah menerima elektron
membentuk konfigurasi elektron gas mulia. Oleh
sebab itu, unsur-unsur halogen tidak pernah
ditemukan dalam keadaan unsur bebas di alam
(sifatnya yang mudah sekali bereaksi/reaktif).
• Halogen umumnya terdapat dalam bentuk garamnya.
Oleh sebab itu, unsur-unsur golongan VIIA
dinamakan halogen, artinya pembentuk garam (halos
dan genes, halos = garam; genes = pembentuk atau
pencipta).
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/kelimpahan-golongan-halogen-di-alam.html
TAHUKAH ANDA ?
• Bahwa, Unsur-unsur halogen ini tidak ditemukan
di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam
bentuk garamnya yang ada dibeberapa tempat,
yaitu :
1. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan
tanah (dalam mineral-mineral pada kulit bumi).
2. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut.
3. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut.
4. Begitu juga dengan iodin, yang dapat ditemukan
di dalam air laut.
5. Astatin dapat ditemukan dari pemboman
bismuth dengan partikel alfa.
Kelimpahan halogen akan dijelaskan di
bawah ini :
1. Fluorine
• Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2,
kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F.
dengan penambahan asam sulfat ke dalam
fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam
Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam
florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas
F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
• Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2.
Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam
batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan
air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung
sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan
unsure klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl
pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan
gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
• Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini
juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air
mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar
4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga
diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine
• Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3,
yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit
NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah
di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100
ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium
iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi
natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai
berikut :
2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5. Astatine
• Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit
kurang dari 30 gram.

Sumber : http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/kelimpahan-halogen-di-alam.html
PENGOLAHAN UNSUR
Contoh pada :
1. Fluorin (Metode Elektrolisis)
• Fluorin mempunyai daya oksidasi yang begitu
tinggi sehingga tidak ada zat yang dapat
mengoksidasinya. Oleh karena itu, fluorin hanya
dapat diperoleh dengan metode elektrolisis. Di
dalam elektrolisis, digunakan lelehan campuran
KF dan HF dengan perbandingan 1:2, dengan
anode grafit dan katode baja. Reaksi pada sel
adalah:
• Katode : K+(l) + e– –> K(l)
• Anode : F–(l) –> 1/2 F2(g) + e–
2. Pembuatan Halogen: KLORIN (Metode
elektrolisis)
• Sumber utama klorin adalah larutan NaCl dari
air laut dan garam batu. Cl diekstraksi dari
larutan NaCl dalam sel elektrolisis. Reaksi
pada sel adalah:
Katode : 2H2O(l) + 2e– –> H2(g) + 2OH–
Anode : 2Cl–(aq) –> Cl2(g) + 2e–
Sel (katode+anode):
2Cl–(aq) + 2H2O(l) –> H2(g) + Cl2(g) + 2OH–(aq)
Reaksi keseluruhan:
2NaCl(aq) + 2H2O(l) –> H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH(aq)
3. Pembuatan Halogen: BROMIN (metode oksidasi)
Sumber utama Br adalah air laut. Ekstraksi Br dari air laut
memanfaatkan daya oksidasi Cl yang lebih tinggi dari Br.
Gas Cl2 dilewatkan melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi
ion Br– sehingga terbentuk Br2 yang mudah menguap.
Selanjutnya, udara dilewatkan melalui air laut untuk
mengangkat gas Br2 yang terbentuk. Persamaan reaksinya:
2Br–(aq) + Cl2(g) –> 2Cl–(aq) + Br2(g)

4. Pembuatan Halogen: IODIN (Metode Oksidasi)


Sumber utama I adalah NaIO3. Proses ekstraksi iodin dari
larutan NaIO3 sama halnya dengan ekstraksi Br dari air
laut, yakni memanfaatkan daya oksidasi Cl yang lebih tinggi
dibandingkan I. Gas Cl2 dilewatkan melalui larutan NaIO3.
Cl2 akan mengoksidasi ion I– sehingga terbentuk gas I2
yang mudah menguap. Selanjutnya, udara dilewatkan melalui
larutan untuk mengangkat gas I2 yang terbentuk.
Persamaan reaksinya:
2I–(aq) + Cl2(g) –> 2Cl–(aq) + I2(g)
5. Pembuatan Halogen: ASTATIN (Metode
radiasi)
• Sumber utama At adalah isotop bismuth (Bi).
At diperoleh dari penembakan Bi dengan
partikel alfa (He).
209 Bi + 4 He –> 211 At + 21 n
83 2 85 0
• At bersifat radioaktif dan mempunyai waktu
paro pendek 8,1 jam. Oleh karena itu, At
harus digunakan secepatnya. Produksi At
biasanya dalam kisaran 0,001 mg.

Sumber : http://kimiadasar.com/pembuatan-halogen/
SIFAT-SIFAT UNSUR
HALOGEN
Semua unsur halogen ada dalam bentuk molekul
diatomik, yang berwujud gas, cair, dan padat.
• F₂ berwujud gas dan berwarna kuning pucat.
• Cl₂ berwujud gas dan berwarna hijau
kekuningan
• Br₂ berwujud cair dan berwarna merah coklat.
• I₂ berwujud padat dan berwarna ungu hitam.
Tapi I₂ dapat berubah wujud pada suhu kamar
menjadi gas berwarna ungu-biru.
Inilah ke tujuh “Sifat-sifat Kimia Halogen” :
1. Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa
dengan penarikan satu elektron dari luar, maupun
secara kovalen.
2. Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi
-1, namun demikian halogen dapat pula memiliki tingkat
oksidasi +1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin.
3. Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat
kuat. Kekuatan oksidator ini berkurang dari fluorin ke
iodin.
4. Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua
unsur logam dan beberapa unsur non logam.
Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan
kereaktifannya berkurang untuk unsur-unsur halogen
yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom.
5. Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk asam halida (HX).
6. Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat
membentuk asam oksi dengan rumus HXO,
HXO₂, HXO₃ dan HXO4 yang disebut sebagai
asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan
asam perhalat.
7. Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung
dengan sesama unsur halogen membenuk
senyawa antar halogen.

Sumber : https://inspirehalogen.wordpress.com/2009/11/10/sifat-sifat-unsur-halogen/
DAMPAK-DAMPAK DARI UNSUR
HALOGEN
1. Flour
Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan
sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat
berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia
parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
2. Klor
• Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput
lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit
dan bersifat sangat beracun.
• Pada CFC (ChloroFluoroCarbon), yang terlepas ke udara
dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
3. Brom
• Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif
terhadap jaringan sel manusia dan uapnya
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
• Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa
yang amat pedih.
4. Iodin
• Kristal iodin dapat melukai kulit.
• Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
• Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan
yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar
tiroid di daerah leher.
5. Astatin
• Belum diketahui bahaya yang ditemukan akibat
Astatin.

Sumber : http://muhammadshoffanmaarif.blogspot.co.id/2014/08/golongan-vii-halogen.html
KEGUNAAN UNSUR HALOGEN
1. Fluorin
• Polimer CF2CF2 digunakan sebagai lapisan anti lengket pada
panci teflon.
• Pasta gigi mengandung senyawa fluorida untuk mencegah
kerusakan gigi.
• Fluorin digunakan sebagai pendingin (refrigeran).

2. KLORIN
• Cl2 adalah bahan baku pembuatan plastik PVC (CH2CHCl).
• NaOCl digunakan sebagai pemutih pakaian, antiseptik, dan
dalam konsentrasi yang rendah untuk sterilisasi botol bayi.
• Klorin (Cl2) ditambahkan ke air minum dan kolam renang
membentuk senyawa HCl dan HOCl. Keduanya memiliki daya
oksidasi tinggi dan dapat membunuh bakteri
• KCl untuk campuran dalam pestisida
3. BROMIN
• AgBr (dan AgI) sensitif terhadap cahaya dan digunakan
dalam film fotografi dan sinar X.
• Senyawa bromin digunakan pada pestisida, obat-
obatan dan dalam pembuatan plastik dan tekstil tahan
api.
4. IODIN
• Senyawa Iodin (NaI, NaIO3, KI, dan KIO3) juga
ditambahkan pada garam dapur untuk mencegah
penyakit gondok dan keterbelakangan mental.
• Iodin digunakan untuk membuat filter polarisasi pada
kacamata hitam, untuk mengurangi cahaya yang
menyilaukan.
• Iodin adalah antiseptik yang dilarutkan ke dalam
alkohol dan diusapkan pada luka.

Sumber : http://kimiadasar.com/kegunaan-halogen/
LOGAM TRANSISI
• Logam transisi adalah kelompok unsur kimia
yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB
sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini
terdiri dari 38 unsur.
• Semua logam transisi adalah unsur blok-d
yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai
orbit d.
• Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri
atas: Scandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium
(V), Krom (Cr), Mangan (Mn), Besi/Ferum (Fe),
Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan
Seng (Zn).
Titanium (Ti) Vanadium (V)

Nikel (Ni)
Tembaga (Cu) Seng (Zn)
A. Sifat-sifat umum unsur transisi
• Bersifat logam dengan titik leleh dan didih yang
relatif tinggi.
• Bersifat paramagnetik (mempunyai daya tarik ke
medan magnet).
• Membentuk senyawa-senyawa berwarna khas
(senyawa-senyawa dari unsur-unsur golongan A tidak
berwarna).
• Mempunyai biloks yang beraneka ragam.
• Mempunyai susunan kimia kompleks.
• Bersifat katalitik (katalisator) untuk proses industri
dan metabolisme.
• Rata-rata unsur-unsur transisi bersifat toksik.
B. Sifat logam
• Unsur-unsur transisi (termasuk periode
keempat) dari sifat kimia dan fisis bersifat
logam.
• Transisi periode keempat mempunyai
keelektronegatifan yang rendah, jadi energi
ionisasi dan keelektropositifannya rendah.
• Biloks yang bermacam-macam membuat transisi
(termasuk periode keempat) bersifat ionik.
• Mempunyai daya konduktor dan listrik yang
sangat baik.
• Subkulit d pada golongan transisi rata-rata
tidak terisi penuh, inilah sifat khasnya.
D. Sifat magnet
Sifat magnet adalah salah sifat unsur-unsur transisi karena
mempunyai daya tarik ke magnet. Namun, sifat magnet ada 3
macam, yaitu:
• Diamagnetik (dimagnetik : ditolak) = Sifat magnet yang ditolak
dari medan magnet alias tidak tertarik. Syarat dari sifat magnet
ini yaitu seluruh orbital terisi penuh. Contohnya, Zn.
• Paramagnetik (Paramagnetik : padalaman : pedalaman) = Sifat
magnet yang sedikit ditrak ke medan magnet. Syaratnya yaitu
hanya satu elektron yang tidak berpasangan . Contohnya, Sc.
• Feromagnetik (Fero : besi : besi itu kuat) = Sifat magnet yang
ditarik kuat ke medan magnet. Syaratnya adalah semakin
banyaknya elektron tidak berpasangan atau lebih dari satu.
Contohnya, Fe, Co, dan Ni.

Nah, dari ketiga sifat magnet tersebut, unsur-unsur transisi


periode keempat memiliki sifat magnet PARAMAGNETIK.
E. Warna senyawa transisi periode keempat
Syarat unsur-unsur transisi berwarna:
• Subkulit 3d-nya harus mempunyai pasangan
elektron tidak berpasangan.
• Subkulit 3d-nya harus berisi, tidak boleh
kosong.
Lalu kenapa ada yang tidak berwarna?
• Tidak berwarna karena subkulid 3d-nya penuh
dan kosong. Jadi, kalau elektron di subkulid 3d
penuh dan kosong maka tidak berwarna.

Sumber : https://amaldoft.wordpress.com/2015/10/16/unsur-unsur-transisi-periode-keempat-kimia-unsur/
Manfaat dan Dampak Logam
Transisi Periode 4
1. Skandium (Sc): digunakan sebagai komponen
pada lampu berintensitas tinggi, bahan
pembentuk gelatin hidroksida yang bersifat
atmosfer. Skandium tidak beracun, namun
perlu berhati-hati karena beberapa senyawa
scandium mungkin bersifat karsinogenik pada
manusia selain itu dapat menyebabkan
kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam
tubuh.
2. Titanium (Ti): dimanfaatkan untuk membuat
pemutih dan pengilap kertas, pigmen putih
dalam cat, kramik, kosmetik, kaca, plastik.
Titanium dioksida ini dapat menjauhkan bakteri.
3. Vanadium (V): dimanfaatkan untuk pembuatan
peralatan teknik yang tahan getaran. Misal:
pegas, per mobil, pesawat terbang, dan kereta
api.
4. Krom (Cr): dimanfaatkan untuk melapisi logam
lain agar tahan karat, sebagai bahan dasar dalam
industri baja. Daya racun yang dimiliki akan
bekerjasebagai penghalang kerja
enzim, sehingga proses metabolisme tubuh
terputus.
5. Mangan (Mn): dimanfaatkan pada industri baja
sebagai campuran mangan dengan besi disebut
feromangan. Feromangan digunakan sebagai
bahan pembuat mesin dan alat berat.
6. Besi (Fe): digunakan sebagai perangkat
elektronik, memori komputer, dan pita rekam.
Besi juga selalu dipadukan dengan logam lain
membentuk aliase.
7. Kobalt (Co): dimanfaatkan untuk membuat
paduan logam, pembuatan mesin jet, mesin
turbin, dan peralatan tahan panas. Isotop
radioaktif kobalt berguna dalam pengobatan
kanker,
8. Nikel (Ni): digunakan untuk melapisi logam agar
tahan karat, sebagai katalis dalam reaksi reduksi
senyawa hidrokarbon. Uap dan debu nikel
sulfida beresiko karsinogenik.
9. Tembaga (Cu): digunakan sebagai kabel listrik
(alat-alat elektronik). Pada pembuatan
kerajinan, dibuat paduan logam seperti
kuningan, perunggu, monel, alniko.
10. Seng (Zn): digunakan sebagai pelapis besi agar
tahan karat, paduan logam, zat antioksidan pada
pembuatan ban mobil, bahan pembuat cat putih
dan bahan untuk melapisi tabung gambar
televisi.
ALUMINIUM (Al)
Aluminium ialah unsur kimia.
Lambang aluminium ialah Al, dan
nomor atomnya 13. Aluminium
ialah logam paling berlimpah.
Aluminium bukan merupakan jenis
logam berat, namun merupakan
elemen yang berjumlah sekitar 8%
dari permukaan bumi dan paling
berlimpah ketiga. Aluminium
terdapat dalam knalpot mobil,
asap tembakau, penggunaan
peralatan masak, kaleng, dan
kembang api.
• Aluminium merupakan konduktor listrik yang
baik. Ringan dan kuat. Merupakan konduktor
yang baik juga buat panas. Dapat ditempa
menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan
diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-
macam penampang. Tahan korosi.
• Aluminium digunakan dalam banyak hal.
Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan
dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci,
botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu
mobil.
Fakta Menarik tentang Aluminium
• Aluminium membuat sekitar 8% dari kerak bumi berat.
• Aluminium 100% dapat didaur ulang dan mempertahankan
sifat fisik yang sama setelah daur ulang sebagai aluminium
asli.
• Ketika aluminium bereaksi dengan asam klorida,
menghasilkan gas hidrogen.
• Daur ulang aluminium hanya memakan waktu sekitar 5%
dari energi yang dibutuhkan untuk mengekstrak aluminium
dari bijih bauksit .
• Pada pertengahan 1800-an aluminium lebih mahal daripada
emas.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium
Sekian Presentasi dari Kelompok 3

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai