Anda di halaman 1dari 26

DISUSUN OLEH

KELOMPOK IIB
1. ALFIAN KURNIADIN
2. ERIKA
3. HOTARI
4. NI KADEK DWI KRISNAYANTI
5. MITA FATIMA MERNISSI
6. RISMA DWI LESTARI
7. SAFIATURRAHMI
8. SANG AYU MADE WAHYUDIANI
9. SRI LATIFAH HIDAYATI
DATA BIOGRAFI
Identitas pasien Penanggung jawab
Nama : Tn “S”
Umur : 70 Tahun Nama : Tn “B”
Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 35 Tahun
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Status marietal : Menikah
Status marietal : Menikah
Pekerjaan : Buruh Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan: Sasak Pekerjaan : Guide
Alamat : Banyumulek, Kec. Kediri Hubungan dengan pasien : Anak kandung
Kiriman dari : Puskesmas Banyumulek
Tanggal MRS : 25 Agustus 2018,
Pukul : 04.00 WITA
Cara masuk : Rujukan Puskesmas
Diagnose medis : Syok kardiogenik
Alasan dirawat : Sesak
1. Keluhan utama
Sesak

2. Keluhan saat dikaji


Keluarga pasien mengatakan pasien sesak dan tidak
pernah BAB selama berada di RS (3 hari).

3. Upaya yang telah dilakukan


Keluarga pasien mengatakan pasien sempat dibawa
ke puskesmas Banyumulek untuk mendapatkan
penanganan, setelah itu pasien dirujuk ke RSUD Patut
Patuh Patju untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.
4. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke RSUD Patut Patuh Patju pada tanggal
25 Agustus 2018 pukul 04.00 WITA. Pasien kemudian
dibawa ke ruang IGD RSUD Patut Patuh Patju dengan
keluhan sesak nafas. Di ruang IGD dilakukan tindakan
pemberian infus RL 20 tpm dan pemberian oksigen
masker 6 lpm. Lalu pasien di pindahkan ke ruang ICU
pada tanggal 25 Agustus 2018 pukul 14.00 untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.

5. Riwayat penyakit dahulu


Keluarga psien mengatakan pasien memiliki riwayat
sesak saat pasien berjalan jauh (kelelahan), pasien
pernah memiliki riwayat TBC namun sembuh setelah
diberi penanganan selama 6 bulan.
6. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki
riwayat penyakit sesak yang didapat dari bapak
pasien.

7. Keadaan kesehatan lingkungan


Keluarga pasien mengatakan rumah pasien bersih
dan terdapat ventilasi udara.

8. Riwayat kesehatan lainnya


Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki
alergi obat-obatan tertentu. Alat bantu yang
digunakan yaitu monitor, infuse pump, syring
pump, terpasang kateter sementara, terpasang
selang NGT, terpasang O2 masker.
1. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan selalu bersih-bersih
diri dan lingkungan sekitar rumah.
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak bisa bersih-bersih
diri melainkan dengan bantuan keluarga dan perawat.

2. Pola nutrisi dan metabolisme


Sebelum sakit : Pasien mengatakan tetap makan 3x
sehari dengan porsi sedang dan minum 7-8 gelas
sehari.
Saat sakit : Pasien makan melalui selang NGT dengan
diit cair 1200 kalori dalam 4 kali pemberian.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit: pasien mengatakan BAB dan BAK
lancer 1 kali sehari untuk BAB, dan 2-3kali untuk
BAK.
Saat sakit: pasien terpasang kateter sementara, tidak
pernah BAB selama dirawat di rumah sakit.
4. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit: pasien mengatakan biasanya tidur 8
jam sehari
Saat sakit: pasien mengatakan susah tidur karena
sesak.
5. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit: pasien mengatakan aktif bergerakdan
melakukan aktivitas sehari-hari.
Saat sakit: pasien bergerak dengan aktif.
6. Pola hubungan dan peran
Sebelum sakit : pasien mengatakan tetap menjaga
hubungan yang baik dengan kerabat dan keluarga.
Saat sakit: pasien mengatakan tidak memiliki
masalah apapun dan selalu mendapat dukungan
dari keluarga untuk kesembuhannya.
7. Pola sensori dan kognitif
Sebelum sakit: pasien mengatakan tidak memiliki
gangguan pada panca indranya
Saat sakit: pasien mengatakan sulit mendengar.
8. Pola persepsi dan konsep diri
sebelum sakit: pasien mengatakan tidak ada
masalah dengan kepercayaan dirinya.
Saat sakit: pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan kepercayaan dirinya.
9. Pola mekanisme / penanganan stress dan
koping
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak
mengalami kecemasan dan stess.
Saat sakit pasien mengatakan sedikit
mengalami kecemasan dan stess.
10.Pola tata nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit: pasien mengatakan tetap
menjalankan sholat 5 waktu.
Saat sakit: pasien mengatakan belum bias
sholat namun tetap berdoa agar lekas sembuh
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : Apatis
3. GCS : E3 V4 M6
4. Tanda Tanda Vital:
Tekanan darah : 148/78 mmHg
Nadi : 69x /menit
Suhu : 36
RR : 24x/menit
a. Kepala
Inspeksi : tidak terdapat lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi : simetris, konjungtiva tidak anemis
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
c. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada benjolan
d. Leher
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
e. Thoraks
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : bunyi paru resonan
Auskultasi : terdengar suara nafas ronchi
f. Abdomen
Inspeksi : pembesaran abdomen.
Auskultasi : bising usus tidak terdengar
Perkusi : redup.
Palpasi : perut terasa keras, ada impaksi feses.
g. Genetalia : terpasang kateter untuk BAK
h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tangan kanan dan kiri bisa
melawan tahanan pemeriksaan, tangan kiri
terpasang infus RL 20 lpm, tidak terdapat luka
Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka, dapat
digerakkan, tidak terdapat edema
Parameter Flags Hasil Satuan Nilai Normal

WBC 10,41 10^3/uL 3,60-11,00

Neu % H 92,3 % 50,0-70,0

Lym % L 1,5 % 25,0-40,0

Mon % 2,1 % 2,0-8,0

Eos % L 0,3 % 2,0-4,0

Bas % H 3,8 % 0,0-1,0

RBC H 6,23 10^6/uL 3,80-5,20

HGB 15,5 gr/dL 11,7-15,5

HCT H 55,4 % 35,0-47,0

MCV 88,9 fL 80,0-100,0


MCH L 24,8 pg 26,0-34,0

MCHC L 27,9 gr/dL 32,0-36,0

RDW – CV H 16,4 % 11,5-14,5

RDW – SD 53,6 fL 35,0-56,0

PLT 233 10^3/dL 150-440

MPV 10,0 Fl 7,2-11,1

PDW 15,9 9,0-17,0

PCT 0,233 % 0,108-0,282

P-LCC 64 10^3/uL 30-90

P-LCR 27,6 % 11,0-45,0


Full name result unit flags reference

Glucose 130 mg/dL - 70-115

Creatinine 0,80 mg/dL Normal 0,50-1,10

SGPT 681 U/L -

SGOT 590 U/L -

Asam urat 3,88 mg/dL Normal 2,70-7,90

Urium 59,3 mg/dL - 21,4-49,2


Cor : Ctr > 50%
Apeks laterocaudal
Aorta : Elongatio
Pulmo : corakan bronkovaskuler meningkat
Tampak pula bercak dan fibrosis di lapangan atas
paru kanan kiri, hilus kanan kiri normal
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Diagfragma sisi kanan kiri mendatar
Tulang dan jaringan lunak dinding thoraks normal

Kesan :
Cardiomegali ( LV,RA)
Bronkopneumoni dd/ TBC paru lama aktif dupleks
NO NAMA OBAT DOSIS RUTE KEGUNAAN OBAT

Kegunaan natriumnya bermanfaat untuk


menjaga volume intravaskuler dan interstisial
dan kandungan kaliumnya bermanfaat untuk
1. Ringer Laktat 20 tpm Intravena
membangkitkan sel-sel saraf dan otot serta
bertanggung jawab terhadap kontraktilitas otot
terutama otot jantung.

Digunakan untuk masalah terkait dengan asam


2. Ranitidine 2x1A Intravena
lambung dan mampu mengatasi gejala tukak.

Antibiotik yang digunakan untuk mengobati


3. Cefoperazone 2 x 1 gr Intravena
berbagai macam infeksi bakteri.
Obat yang digunakan untuk mencegah serfta
mengobati mual dan muntah yang disebabkan
4. Ondancentron 2x1A Intravena
oleh efek samping kemoterapi, radioterapi atau
operasi.
Obat penghambat beta (beta blocker) yang digunakan
untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti
5. Bisoprolol 1 x 2,5 mg Oral
hipertensi. Bekerja dengan cara mengurangi frekuensi
detak jantung dan tekanan otot jantung saat berkontraksi.
Obat ACE inhibitor yang digunakan untuk mengatasi
tekanan darah tinggi, obat ini bekerja dengan
6. Ramipril 1,5 mg Oral
menghambat hormone yang mengubah angiotensin 1
menjadi angiotensin 2.

Obat untuk mengatasi trombosit, obat ini dapat


7. Aspilet 1 x 1 tab. Oral digunakan untuk pencegah terhadap terjadinya serangan
jantung.

Untuk membantu menurunkan kolesterol dan lemak


8. Simvastatin 1 x 10 mg Oral
jahat dan meningkatkan lemak baik dalam darah.

Obat dengan fungsi untuk mengatasi nyeri dada (angina)


9. ISDN 3 x 5 mg Oral
pada orang dengan kondisi jantung tertentu.
N DATA PENUNJANG
ETIOLOGI PROBLEM
o. (SYMPTOM)
1 Ds : pasien mengatakan Keterbatasan untuk melakukan Gangguan eliminasi
tidak pernah BAB selama BAB secara mandiri BAB
dirawat di rumah sakit (3
hari) Kurangnya asupan serat
Do :
-Inspeksi : pembesaran Mempengaruhi kerja organ
abdomen. usus
-Palpasi : perut terasa keras,
ada impaksi feses. Feses mengeras
-Perkusi : redup.
-Auskultasi : bising usus Gangguan eliminasi BAB
tidak terdengar
TTV:
Tekanan darah : 148/78
mmHg
Nadi : 69x /menit
Suhu : 36
RR : 24x/menit
Gangguan eliminasi BAB berhubungan dengan
keterbatasan untuk melakukan BAB secara
mandiri ditandai dengan pasien mengatakan
tidak pernah BAB selamat dirawat di rumah
sakit (3 hari), Inspeksi : pembesaran abdomen,
Palpasi : perut terasa keras, ada impaksi feses,
Perkusi : redup, Auskultasi : bising usus tidak
terdengar, TD : 148/78 mmHg, N: 69x/menit,
S: 36 C , RR : 24x/menit.
NO DX TUJUAN IMPLEMENTASI RASIONAL

1 I Setelah di lakukan tindakan 1.Observasi keadaan umum 1.Untuk mengetahui


keperawatan selama 2x24 pasien keadaan umum
jam diharapkan gangguan pasien
eliminasi pada Tn”S”dapat 2.Monitoring vital sing pasien 2.Untuk mengetahui
terpenuhi dengan kriteria perkembangan vital
hasil : sign pasein
1.Pasien dapat BAB secara 3.Kaji kemampuan pasien BAB 3.Untuk mengetahui
mandiri kemampuan pasien
2.Pasien dapat BAB 1xsehari dalam melakukan
BAB
4.Membantu pasien bergerak 4.Untuk merangsang
BAB pasien
5. Anjurkan pasien untuk makan 5.Untuk
makanan yang mengandung memperlancar BAB
serat (sayuran dan buah) pasien
HARI/TGL JAM DX TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON HASIL PARAF

Selasa, 28 09.00 I 1. Mengobservasi keadaan umum 1. Keadaan umum


Agustus 09.05 pasien lemah
2018 09.10 2. Memonitoring vital sign pasien 2. TD : 143/74
09.15 3. Mengkaji kemampuan BAB mmHg N : 88
09.30 pasien x/menit S :
4. Membantu pasien bergerak 360C RR
5. Menganjurkan pasien untuk : 28 x/menit
makan-makanan yang 3. Pasien tampak
mengandung serat (sayuran dan masih belum bisa
buah) BAB
4. Pasien dapat
bergerak dengan
aktif
5. Pasien dapat
menerima
makanan dengan
baik
HARI/TG D
JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON HASIL PARAF
L X
KAMIS,30 11.30 I 1. Mengobservasi keadaan umum 1. Keadaan umum
-agustus- pasien lemah
2018 11.35 2. Memonitoring vital sign pasien 2. TD : 112/74
mmHg, N: 77
x/menit ,S:360C
RR : 27 x/menit
11.40 3. Mengkaji kemampuan BAB 3. Pasien
pasien mengatakan
sudah bisa BAB
11.45 4. Membantu pasien bergerak 4. Pasien dapat
bergerak dengan
aktif
12.00 5. Menganjurkan pasien untuk 5. Pasien dapat
makan-makanan yang menerima
mengandung serat (sayuran makanan
dan buah) dengan baik
Tanggal Jam DX Evaluasi Paraf

Kamis, 30 12.00 I S : Pasien mengatakan sudah bisa BAB


Agustus 2018 O:
-perut pasien masih tampak besar
-Perut pasien masih terasa keras
A : Masalah teratasi sebagian(pasien pindah
ruangan)
P : Intervensi dilanjutkan
- Kaji kembali kemampuan BAB pasien
- Anjurkan pasien untuk tetap makan
dengan makanan yang mengandung serat
(buah dan sayur)

Anda mungkin juga menyukai