Pelatihan
Terapi Modalitas Keperawatan Profesional
DR SUPRAPTOWO AD.
RSJ - RW
RUMAH
PASIEN SAKIT
DISINTEGRASI :
• Kurang tidur UPAYA
• Gaduh-gelisah KURATIF
• “Lupa” diri dan Masih ada gejala
lingkungannya TENANG aneh dalam :
RE-INTEGRASI • kognitif
• persepsi
• Interview : adalah
wawancara yang terencana dan punya tujuan tertentu
( Matarazzo , 1965 )
Motivasi :
• Adalah keinginan, kebutuhan, minat yang
membangunkan / mengaktifkan suatu
organisme untuk mencapai suatu tujuan
(goal)
• tingkah laku organisme dg motivasi
berbeda dg organisme tanpa motivasi
– Latihan pelari maraton dg org yg rutin lari pagi
– Tikus kelaparan dg tikus kenyang – mencari
jalan mendapatkan makanan
Ciri – ciri Motivasi
• Menimbulkan energi / kekuatan
• Tertuju pada suatu tujuan
• Ada perhatian selektif untuk suatu
rangsangan yang sesuai / relevan
• Reaksi terorganisasi pola tertentu
• Aktivitas terus menerus – sampai terjadi
suatu perubahan
tingkah laku yang mempunyai motivasi :
– TIDAK TANPA TUJUAN &
– UMUMNYA BERTAHAN LAMA,
meskipun ada hambatan
Efektivitas Motivational
Interviewing
Suatu tinjauan terhadap 11 percobaan klinik
dengan menggunakan MI menyimpulkan
bahwa:
• "intervensi MI tampaknya secara klinis sangat
berguna untuk mengatasi klien.......
• [dan] MI cukup efektif, efisien, dan sangat
berharga untuk penyesuaian diri secara
terapetik meskipun masih memerlukan
perkembangan, riset terhadap aplikasinya
dimasa2 mendatang"
(Noonan and Moyers, 1997, p. 8).
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
( PERAWAT PASIEN / KLIEN )
Antara lain bertujuan :
Tujuan kognitif :
meningkatkan pengertian dan pengenalan
pasien akan dirinya, perasaannya, pikirannya
dan perilakunya
Tujuan afektif dan psikomotor :
mengembangkan, mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan pasien secara
mandiri dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. ( Budiana K. )
The JOE-HARRY WINDOW
INTER
FEED BACK ACTION
KNOWN TO SELF NOT KNOWN
K AREA OF FREE
D N
I AREA OF
OFACTIVITY
ACTIVITY
AREA ACTIVITY
S O BLIND AREA
C W OPEN
OPEN AREA
L Q-II
N Q-I Q-I
O OPEN AREA
S TO ( PUBLIC AREA )
U
R OTHER Q-I
AREA OF UNKNOWN
E AVOIDED AREA ACTIVITY
U PUBLIC AREA
N HIDDEN AREA MYSTERI / DARK
K Q-III AREA
N Q-IV
O
.
W
N
TRUST
JOE LUFT : Human Interaction
HARRY INGHAM : An Introduction to
Group Dynamic
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
( PERAWAT PASIEN / KLIEN )
Beberapa hal yang perlu dipahami :
1. • Empati
Altruisme
2. • Simpati
Non possessive caring
3. •Asertif
Willingness listening
4. Reflective Listening
5. Persepsi
6. Motivasi
7. Ambivalensi
TEKNIK DASAR M.I.
(MENU STRATEJI)
1. 1. Expressdan
Memahami empathy
mengungkapkan
empati
2. Develop descrepancy
2. 3.
Mengembangkan diskrepansi
Avoid argumentation
3. 4.
Menghindari argumentasi
Roll with resistence
4. 5.
Menghindari resistensi
Support self-efficacy
5. Mendukung efikasi diri
1. MEMAHAMI & 1.2
MENGUNGKAPKAN EMPATI
• Acceptance : memahami, memaklumi dan
menghargai pandangan dan sikap pasien
• Disarankan agar tidak menghakimi, mengkritik,
mempersalahkan dan menghujat pasien
• Terapis boleh mengutarakan perbedaan dirinya
dengan pandangan pasien dan mengekspresi-
kan perbedaan tersebut
• Sikap kontra-produktif bila terapis dapat
menerima pandangan pasien, namun sebaliknya
menuntut pasien atas “ketidak terimaan” terapis
1. MEMAHAMI & 1.3
MENGUNGKAPKAN EMPATI
• Pertahankan ramalan2 optimisme masa
mendatang dan saling mengisi
• Hindarkan hubungan superior-inferior antara
terapis dan pasien
• Hargai kerjasama terapis-pasien
• Tidak perlu memandang pasien sebagai sesuatu
yang unik dan tidak mungkin berubah
• Hindarkan sikap mengejek
• Dan tidak boleh konfrontatif
1. MEMAHAMI & 1.4
MENGUNGKAPKAN EMPATI
• Hilangkan image seakan-akan perbuatan yang
dilakukan pasien selama ini adalah suatu
kesalahan
• Terapis MET adalah kombinasi antara
pendengar yang suportif dan konsultan yang
menguasai pemecahan problema
• Dalam MET, sebagian besar mendengarkan dan
hanya sedikit menerangkan
1. MEMAHAMI & 1.5
MENGUNGKAPKAN EMPATI
• Terapis harus menguasai empathic listening dan
Reflective Listening
• Ingat pemahaman tentang
Ambivalensi
Double-side reflection
• Bila pasien merasa telah menemukan terapis yang
mengerti dan memahami keadaannya dan seorang
konsultan yang absah dan dipercaya, maka proses
perubahan diri pasien hanya soal waktu
2. MENGEMBANGKAN DISKREPANSI
2.1
Diskrepansi adalah perbedaan antara situasi
saat ini dengan situasi mendatang yang sesuai
dengan kebutuhan pasien
Tujuan MET bukan agar pasien “menerima
seperti apa adanya”
Bagaimana terapis sebaiknya menerangkan
kepada pasien tentang adanya suatu realita
yang tidak menyenangkan yang harus dihadapi
dan bagaimana perilaku pasien agar realita
tersebut dapat berubah
2. MENGEMBANGKAN DISKREPANSI
2.2
Dalam tahap ini, terapis memulai suatu
wawancara MI yang direkayasa dan bersifat
direktif
Terapis mencoba mengeluarkan pasien dari
kondisi “stuck” dan memindahkan pasien dari
ambivalensi ke perilaku positif
Bila MI berjalan baik, bukan terapis yang
menyuarakan perlunya perubahan, tetapi pasien
sendiri
2. MENGEMBANGKAN DISKREPANSI
2.3
Terapis sekali2 perlu melontarkan kata2
penghargaan atau empati
*Hindarkan kesan “pasien telah gagal total
karena menggunakan heroin”, namun lebih
ditekankan kepada kondisi bila diteruskan ia
akan mendapatkan kesulitan2 yang
mengganggu
Banyak pasien yang tidak mampu atau tidak
mau mengutarakan tujuan hidupnya
2. MENGEMBANGKAN DISKREPANSI
2.4
Terapis dapat mencoba merefleksikan
expektansi atau harapan2 positif kembali
kepada pasiennya
Terapis jangan terlalu memaksakan adanya
kondisi pasien pada masa mendatang
Kadang2 perlu pertanyaan yang memprovokasi
nilai2 kesadarannya
3. MENGHINDARKAN ADU ARGUMENTASI
PREPARASI
KONTEMPLASI
PREKONTEMPLASI
Fase 1 Fase 2
PREKONTEMPLASI
Klien belum menyadari adanya perubahan dalam dirinya, belum
berkeinginan dan belum berminat untuk berubah
STRATEJI MI
• Mengembangkan hubungan baik ("rapport")
dengan klien, meminta izin kepadanya dan
membangun suatu hubungan saling-
percaya
• Pahami dan kemukakan empati
• Utarakan keprihatinan anda dan kesediaan
anda membuka diri untuk selalu
membantu
KONTEMPLASI
Klien mulai mengakui kesulitannya dan mempertimbangkan
berbagai kemungkinan untuk berubah meskipun masih ada
perasaan ambivalensi dan bimbang tidak menentu
• STRATEGI MI :
Beri bantuan klien dengan berbagai tip untuk menentukan
keputusan yang berpihak kepada perubahan diri, tentu
setelah melalui banyak pertimbangan sebelum klien
mengambil keputusan
Rangsang agar klien mengeluarkan pernyataan2, komitmen
dan kesimpulan2 bermakna yang menunjukkan motivasi diri
tinggi untuk berubah
Datangkan ide2 yang berkait dengan pemahaman klien
terhadap kemampuan dirinya dan harapan2 klien yang tinggi
terhadap upaya penyembuhan/pemulihan
PREPARASI
Klien telah bertekad dan telah berencana untuk membuat
perubahan diri secepat nya, yang akan berguna untuk masa
mendatang, meskipun masih tetap mempertimbangkan apa
yang akan dikerjakan
STRATEJI MI
☺ Galilah harapan2 klien terhadap terapi dan klien-lah yg harus
berperan dalam proses tersebut
☺ Klarifikasi sedetil mungkin,tentang perilaku klien
☺ Negosiasikan suatu perubahan (maksudnya suatu rencana terapi)
dan kontrak perilaku yang akan dilakukan
☺ Negosiasikan dengan klien tentang suatu rencana perubahan
perilaku atau rencana terapi
☺ Pertimbangkan dengan klien tentang hambatan2 yang ada dan
bagaimana cara untuk mengatasinya
☺ Bantulah klien untuk meng-inventarisasi semua dukungan sosial
yang akan diperolehnya bila ia telah berubah
AKSI
Klien secara aktif mengambil langkah2 untuk
berubah, tetapi belum mencapai suatu kondisi stabil
STRATEJI MI
Pengakuan tentang adanya kesulitan2 yang dialami klien
pada fase2 awal dari perubahan
Mengikat klien dalam proses terapi dan menekankan
kembali tentang pentingnya tetap bertahan dalam proses
recovery
Membantu klien untuk mengidentifikasi situasi2 berisiko
tinggi melalui analisis kehidupan sehari2 dan membantu
mengembangkan strateji mengatasi situasi2 tersebut
sehingga mendapatkan hasil yang dicapai
*MAINTENANCE = RUMATAN
Klien telah mencapai sasaran misalnya abstinensia (tidak
memakai drugs lagi) dan sekarang sedang bekerja keras
untuk tetap mempertahankannya
• STRATEJI MI
*Mengembangkan suatu rencana perilaku (tindakan) andai terjebak
dalam kondisi yang mengarah memakai
Melakukan tinjau ulang dengan klien tentang sasaran2 jangka
panjang
Mendukung setiap perubahan2 positif terhadap sober-lifestyle /
healthy lifestyle
Memperkokoh upaya2 klien mencari penyelesaian dan efikasi diri
*Menolong klien mempraktekkan dan menggunakan strateji baru
mengatasi masalah guna menghindarkan diri dari menggunakan
napza kembali
Tahap perkembangan
MOTIVASI
AKSION
PREPARASI
KONTEMPLASI
PREKONTEMPLASI
Fase 1 Fase 2
Sasaran Fase 1
• Importance:
– kadar, level atau derajat kepentingan
seseorang untuk melakukan perubahan
• Confidence:
– besarnya percaya diri seseorang untuk
melakukan perubahan
Menghitung Besarnya
Importance dan Confidence
0 1 10
C D
berubah, berubah,
tetapi dan
tidak yakin dapat merasa yakin
berubah dapat berubah
Tidak melihat
Merasa bisa
A B
pentingnya
berubah, berubah,
dan tetapi
tidak yakin dapat tidak merasa
berubah penting
0 10
C
Beberapa JEBAKAN AWAL
Untuk Menghindar
PREPARASI
KONTEMPLASI
PREKONTEMPLASI
Fase 1 Fase 2
It take two to speak truth :
one to speak and other to hear.