Anda di halaman 1dari 28

Laporan

Kasus
HIDROPNEUMOTHORAKS DEKSTRA

Oleh :
SKDI : 3B Nur Ulfah Parassadita
NIM. 1408118883
ICD X : J94

Pembimbing:
dr. Hariadi Hatta, Sp.BTKV

KEPANITERAAN KLINIK JUNIOR BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU TAHUN
2018

1
Definisi

 Suatu keadaan dimana terdapat udara dan cairan didalam rongga


pleura yang mengakibatkan kolapsnya jaringan paru.
 Cairan ini bisa juga disertai dengan nanah (empiema) dan hal ini di
namakan dengan piopneumotoraks.
 Piopneumotoraks diakibatkan oleh infeksi  infeksi ini berasal dari
mikroorganisme yang membentuk gas atau dari robekan septik
jaringan paru atau esofagus ke arah rongga pleura.
 Paling banyak adalah dari robekan abses subpleura dan sering
membuat fistula bronkopleura.
Etiologi
 Jenis kuman yang sering terdapat adalah Stafilokokus aureus, Klebsiela sp.,
Mycobacterium tuberculosis dan lain-lain.

 Etiologi piopneumotoraks :
 Berasal dari paru  pneumonia, abses paru, adanya fistula 
bronkopleura, bronkiektasis, tuberkulosis paru, aktinomikosis paru
 Berasal dari luar paru  trauma toraks, pembedahan toraks,
torakosintesis pada efusi pleura, abses sub phrenik dan abses hati
amoeba.
Klasifikasi
Pneumotoraks dapat dibagi berdasarkan atas beberapa hal, yaitu :
1. Berdasarkan kejadian.
2. Berdasarkan lokalisasi.
3. Berdasarkan tingkat kolaps jaringan paru.
4. Berdasarkan jenis fistel
Berdasarkan kejadian
(a) Pneumotoraks spontan primer
• Pneumotoraks yang ditemukan pada penderita yang sebelumnya tidak menunjukkan tanda-
tanda sakit.
(b) Pneumotoraks spontan sekunder
• Pneumotoraks yang ditemukan pada penderita yang sebelumnya telah menderita penyakit,
mungkin merupakan komplikasi dari pneumonia, abses paru, tuberkulosis paru, asma
kistafibrosis dan karsinoma bronkus.
(c) Pneumotoraks traumatika
• Pneumotoraks yang timbul disebabkan robeknya pleura viseralis maupun pleura parietalis
sebagai akibat dari trauma.
(d) Pneumotoraks artifisialis
• Pneumotoraks yang sengaja dibuat dengan memasukkan udara ke dalam rongga pleura,
dengan demikian jaringan paru menjadi kolaps.
Patofisiologi
 Empiema  akibat invasi kuman piogenik ke pleura  Hal ini
menyebabkan timbul peradangan akut yang diikuti pembentukan eksudat
seros.
 Dengan bertambahnya sel-sel PMN baik yang hidup ataupun yang mati
dan peningkatan kadar protein di dalam cairan pleura  cairan pleura
menjadi keruh dan kental.
 Endapan fibrin akan membentuk kantong-kantong yang  akhirnya akan
melokalisasi nanah tersebut.
Laporan Kasus
Pasien dirawat di Ruang Paru Terpadu selanjutnya dikonsul
ke dr. Hariadi Hatta, Sp.BTKV tanggal 03/12/2018
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. HC
 RM : 999318
 Umur : 41 tahun
 Jenis kelamin : Laki – laki
 Pekerjaan : Supir
 Alamat : Kandis
 Tanggal MRS : 25 Oktober 2018
 Tanggal KRS : - (masih dirawat inap di Ruang Paru
Terpadu Kelas 3.3)
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak nafas semakin memberat sejak 1 bulan
yang lalu
Riwayat penyakit sekarang
 1 bulan yang lalu pasien mengeluhkan sesak nafas semakin
memberat. Pasien mengatakan sesak nya seperti terasa tercekik
pada daerah leher, timbul mendadak dan dirasakan terus menerus.
Sesak nafas pasien tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca, debu
ataupun makanan. Pasien mengaku sulit untuk tarik nafas dalam
dan tidak mendengar bunyi “ngik” saat menghembuskan nafas.
Pasien juga mengeluhkan sesak nafas tidak berkurang saat
mengubah posisi miring ke kiri maupun saat diberikan oksigen di
Puskesmas Kandis. Kemudian pasien di rujuk ke IGD RSUD AA
untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
 Di IGD RSUD AA, pasien diberikan tindakan pemasangan WSD
karena didiagnosis hidropneumothoraks dekstra.
Riwayat penyakit sekarang
 2 bulan yang lalu adalah awal mula pasien merasakan sesak
nafas. Sesak yang dirasakan pasien hilang timbul dan berkurang
jika pasien berubah posisi miring ke kiri. Sesak saat tidur malam
hari (-) dan tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca, debu ataupun
makanan.
 3 bulan yang lalu pasien juga mengeluhkan batuk. Batuk kering,
tidak berdahak dan tidak disertai adanya darah. Batuk memberat
saat malam hari (+) dan tidak dicetuskan oleh debu, asap atau
lainnya. Demam hilang timbul (+), keluar keringat malam hari (+),
nyeri dada (-), mual dan muntah (-). Pasien juga mengeluhkan
nafsu makan baik tapi BB mulai menurun drastis dalam 3 bulan ini
sebanyak ± 15 kg. Keluhan BAK dan BAB (-).
Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)
 Riwayat konsumsi OAT (+) dari Puskesmas Kandis sejak 2 bulan
yang lalu karena hasil dari cek dahak : (+) TB
 Riwayat DM (+)
 Riwayat trauma pada dada (-)
 Riwayat asma (-)
 Riwayat tumor pada dada (-)
Riwayat penyakit keluarga
 Tidak ada keluarga yang mengalami hal serupa
 Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat TB
Riwayat pengobatan
 Pengobatan herbal (+) sejak 2 bulan yang lalu untuk mengobati
sesak nafas pada pasien
Riwayat kebiasaan, sosial dan ekonomi
 Pasien seorang supir
 Perokok aktif selama ± 24 tahun
1 hari mengonsumsi sekitar 10 batang atau 1 bungkus rokok
 Konsumsi alkohol (-)
 Satu rumah tinggal 1 keluarga (ayah, ibu, 2 anak)
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Komposmentis Kooperatif
• Tanda-tanda vital :
• TD : 120/80 mmHg
• HR: 107 x/menit
• RR: 20 x/menit
• T : 36,8 oC
• Keadaan Gizi :
• BB : 40 kg TB : 165 cm
IMT : 14,7 (underweight)
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan kepala dan leher :
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
• Hidung : dalam batas normal
• Mulut : lidah hiperemis (-)
• Telinga : dalam batas normal
• Leher : peningkatan JVP (-)
• Pemeriksaan toraks : Status Lokalis
• Pemeriksaan abdomen : Bising usus (+), frekuensi 12x/menit
• Pemeriksaan ekstremitas : dalam batas normal
• Pemeriksaan kelenjar limfe: pembesaran KGB (-)
Status Lokalis
Pemeriksaan thoraks
• Inspeksi : Pergerakan asimetris (kanan tertinggal, terlihat lebih cekung
dibanding pergerakan hemitoraks sinistra). Terdapat pemasangan WSD pada
hemitoraks dekstra.
• Palpasi : vokal fremitus hemitoraks dekstra melemah dan hemitoraks
sinistra lebih dominan.
• Perkusi : hemitoraks dekstra tidak dapat dinilai, hemitoraks sinistra sonor
• Auskultasi : vesikuler (melemah / +) ,ronkhi(-/-), whezing(-/-) di hemitoraks
dekstra dan sinistra kiri
Usulan Pemeriksaan Penunjang

• Darah rutin
• Kimia darah
• Imunologi
• Rontgen thoraks
• CT-Scan thoraks dengan kontras
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin (04/12/2018)  Kimia darah ( 04/12/2018 )  Elektrolit (19/11/2018 )
 Hb : 13,4 g/dl  Ureum : 19 mg/dl  Na+ : 137 mmol/L
 Creatinin : 0,80 mg/dl  K+ : 4,0 mmol/L
 Hematokrit: 38,9 %
 AST : 17 u/L  Cl- : 111 mmol/L
 Leukosit : 7.500 /ul
 ALT : 13 u/L
 Trombosit : 292.000 /ul
 Albumin : 3,1 g/dl
 GDS : 393 mg/dl
Imunologi  HBA1C : 11,6 %
• HBsAg Kualitatif :
non reaktif
Rontgen thoraks :
1. Identitas sesuai
2. Foto toraks PA, marker L
3. Soft tissue >2cm
4. Kekerasan kontras cukup
5. Trakea di midline
6. Cor : besar dan bentuk normal
7. Pulmo : tampak area lusensi tanpa corakan
vaskuler di hemothoraks dekstra dengan air
fluid level (+), tampak kolaps pulmo dekstra,
infiltrat di perihiler dan parahiler sinistra
8. Diafragma dan sinus kostofrenikus dekstra
berselubung, sinistra normal
9. Tampak terpasang WSD dengan ujung
setinggi costae 5 posterior dekstra
10. Tampak opasitas densitas metal berbentuk
tubuler dengan ujung meruncing di proyeksi
SIC 3-4

Kesan :
Hidropneumothoraks dekstra
A

Luas pneumothorax :
= (L) hemitorak – (L) kolaps paru
= (AxB) - (axb) x 100 % B
b
AxB
= (12x30) - (6x24) x 100%
12x30 a

= 60 %
Kesan :

Hidropneumothoraks
dekstra
Kesan :

Hidropneumothoraks
dekstra
DIAGNOSIS KERJA
 Hidropneumothoraks dekstra ec TB

DIAGNOSIS BANDING
 Efusi pleura
 Bronkitis pneumonia
Penatalaksanaan
 Non Farmakologi :
 O2 10L NRM
 IVFD RL 20 tpm
 Tirah baring
 Pasien perlu dilakukan dekompresi dengan pemasangan WSD
 Konsul ke dokter bedah toraks kardiovaskuler

 Farmakologi:
 Injection ketorolac 2 x 30 mg IV
 Injection Metilprednisolon 2 x 62,5 mg IV
 Injection Omeprazol 2 x 40 mg IV
 Tab curcuma 3 x 1 p.o.
 Inhalasi Combivent : Pulmicort (1:1)/8jam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai