Anda di halaman 1dari 25

Assalamu’alaikum

Wr.Wb
Oleh : E. NURFAHMI
SIDIK
Pengertian Persidangan
Menurut Bahasa .
Sidang : Rapat, Rembuk,
Musyawarah dalam situasi
formal.
Persidangan adalah sebuah media atau tempat
untuk merumuskan suatu permasalahan yang
muncul dalam suatu komunitas yang
didalamnya mutlak terdapat beberapa
perbedaan faham dan kepentingan yang
dimilikinya. Persidangan juga dibuat dalam
rangka merumuskan hal-hal yang menjadi
kebutuhan sebuah kelompok/organisasi dalam
menjalankan tata kerja organisasi tersebut.
Arti Strategis dan Nilai dari Persidangan:

1. Sebagai alat Pemecahan Masalah


2. Sebagai Pemersatu dalam Dinamika
Pemikiran
3. Ciri khas masyarakat intelektual
Unsur-unsur persidangan
Unsur-unsur persidangan, yaitu :
A. Tempat atau ruang sidang
B. Waktu
C. Masalah/agenda/acara sidang
D. Pimpinan Sidang dan
sekretaris/notulen.
E. Peserta sidang
F. Perlengkapan sidang
G. Tata tertib sidang
Alat –alat persidangan
1. Palu Sidang
2. Pengeras Suara
3. LCD Proyektor
Bentuk – Bentuk Persidangan
1.Ditinjau dari Jenis Peserta
Rapat Bidang, Rapat Pengurus, Rapat Panitia, Rapat Dewan,
Sidang Komisi, Sidang Parlemen dll

2. Ditinjau dari Jenis Keputusan


Kongres, Muktamar,, MUSDA, MUSCAB, MUSKOM, Rapat
Internal, rapat Pleno” dsb.

3. Ditinjau dari Waktu Pelaksanaan


Rapat Harian, Rapad dwimingguan, Rapat Bulanan, dsb
Jenis Persidangan

1.Sidang Pleno

a. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau

Permusyawaratan

b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang

c. Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee

d. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu

yang berhubungan dengan Permusyawaratan


2.Sidang Paripurna
a. Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta
danpeninjau Permusyawaratan
b. Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
c. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan
keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
3.Sidang Komisi
a. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b. Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan
peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno
c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu
seorang Sekretaris Sidang Komisi
d. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota
Komisi dalam Komisi tersebut
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi
tugas dari Komisi yang bersangkutan
1.Presidium sidang
a) Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta
melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia
Pengarah (Steering Committee).
b) Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan
mengatur jalannya sidang seperti aturan yang
disepakati bersama.
c) Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan
menjalankan tata tertib persidangan
Syarat-syarat Presidium Sidang :
1. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung
jawab
2. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
3. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif
dalam situasi kritis
4. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh
kondisi persidangan
Sikap Presidium Sidang :
1. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
2. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
3. Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta
2. Peserta sidang

a)Peserta sidang ditentukan


berdasarkan tata tertib yang telah di
sepakati
b)Peserta sidang biasanya tediri dari
peserta aktif, pasif dan peninjau
Hak dan kewajiban peserta:
1. Hak Peserta Penuh
a. Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat,
mengajukan usulan kepada pimpinan sidang, baik secara lisan
maupun secara tulisan.
b. Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan
c. Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan
d. Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Hak Peserta Peninjau:
1. Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah hak
bicara
Kewajiban peserta penuh dan peninjau

1. Menaati tata tertib persidangan/permusyawaratan.


2. Menjaga ketenangan persidangan
3. Berpartisipasi dalam mencari penyelesaian
permasalahan yang di bicarakan dan ikut serta ikut
menyumbang buah fikiran yang positif dan bermanfaat
3. Notulen sidang

a) Notulen sidang bertugas untuk mencatat segala


sesuatu yang terjadi pada rapat.
b) Notulen sidang dipilih dari dan oleh peserta melalui
Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah
(Steering Committee)
Aturan Ketuk Palu

1. Satu Kali Ketukan


a. Menerima dan menyerahkan pimpinan siding.
b. Mengesahkan keputusan poin perpoin (keputusan
sementara).
c. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing
yang waktunya tidak terlalu lama, sehingga
peserta tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
d. Mencabut kembali/membatalkan ketukan
terdahulu yang dianggap keliru.
e. Memberi peringatan kepada peserta sidang.
2. Dua Kali Ketukan
a. Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang
cukup lama, misalnya untuk lobbying, istrahat dan sebagainya yang
waktunya 2 x 15 menit, dan sebagainya
3.Tiga Kali Ketukan
a. Membuka atau menutup sidang secara resmi
b. Mengesahkan putusan final atau akhir sidang.
4. Ketukan Berulang-ulang
Menenangkan peserta sidang atau forum.
TATA CARA PENYIMPANAN PALU SIDANG

1. JANGAN MEMEMEGANG PALU KETIKA BELUM


PERLU DIPAKAI
2. SIMPAN PALU SIDANG DI SEBELAH KANAN
BAK
3. POSISI PALU KETIKA DISIMPAN HARUS
BERDIRI
Istilah-istilah dalam Persidangan:

1. Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan


terdapat kendala tekhnis atau prinsip.
2. Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan
lobying, dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan
antarpeserta sidang yang berseteru.
3. Lobying, yaitu proses diskusi antarpeserta sidang di luar
pengaturan pimpinan sidang
4. Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan
kesalahpahaman yang terjadi antara peserta sidang yang lain.
5. Voting, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak setelah jalan musyawarah mengalami kebuntuan.
6. Deadlock, adalah kondisi dimana musyawarah tidak menemukan
kata sepakat.
7.Walkout, yaitu saat dimana peserta sidang keluar ruangan dengan
alasan tidak menyetujui keputusan sidang.
8.Quorum, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar
keputusan dapat dianggap sah.
9. Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
10. Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah
dibukukan (tertulis).
11.Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan
sidang.
12. PK/Peninjauan Kemballi, yaitu me-review keputusan yang telah
disepakati untuk melakukan perbaikan atau perubahan.
13. Opsi, yaitu usulan/pendapat yang dikemukakan oleh peserta
sidang untuk mendapatkan suatu keputusan.
14. Afirmasi, adalah pendapat yang di sampaikan oleh peserta sidang
untuk memperkuat pendapat yang telah di kemukakan sebelumnya.
15.Rasionalisai, adalah argumentasi yang dilontarkan oleh peserta
untuk memberikan penjelasan logis terhadap pendapatnya.
Macam-Macam Interupsi (Interruption)
1. Interruption Point of Order
Dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan
masukan yang berkaitan dengan jalannya pesidangan. (jika
pembahasan melebar atau tidak konsisten).
2. Interruption Point of Clarification
Dilakukan jika terdapat penyampaian pendapat atau informasi
yang butuh klarifikasi, agar tidak terjadi pendangkapan bias
ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah
penegasan terhadap suatu pernyataan.
3. Interruption Point of Information
Dilakukan untuk menyampaiakan informasi tambahan yang
dianggap membantu maupun informasi yang sifatnya teknis.
4. Interruption Point of Personal Privilege
Dilakukan jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan
pihak tertentu diluar substansi permasalahan.
5. Interruption of Explanation
Dilakukan untuk menjelaskan suatu pernyataan agar tidak
ditanggapi keliru.
Pelaksanaan Interupsi

1. Interupsi dilaksanakan dengan mengangkat tangan

terlebih dahulu, dan berbicara setelah minta izin dari

presidium sidang.

2. Interupsi di atas hanya berlaku selama tidak

menggangu persidangan.
Tata Tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan
seluruh peserta pada saat sidang dengan
memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai
universal dalam masyarakat.
Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan
kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan sanksi dengan
mempertimbangkan saran dan usulan peserta
Quorum dan Pengambilan Keputusan
1. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya ½ + 1 dari peserta yang terdaftar pada
Panitia (bisa juga ditentukan melalui konsensus)
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara
terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak
terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum
dilakukan pemungutan suara ulang

Anda mungkin juga menyukai