2
Kuasi eksperimen
Kuasi eksperimen meliputi kelompok
eksperimen dan kolompok control yang
digunakan untuk memperkuat validitas
internal suatu percobaan. Campbell
dan Stanley menyebut eksperimen
yang tidak memiliki penilaian acak
sebagai eksperimen semu.
3
Statistic group comparation design
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang
dibagi menjadi dua, yang satu memperoleh
stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan
pretest) dan yang lain tidak mendapatkan stimulus
apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan
muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko
penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti.
Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara
acak.
4
Adapun bagan desain penelitian ini adalah
sebagai berikut:
6
Nonequivalent Control-Group design
Kelas Pretest Treatmen posttest
KE O1 X1 O1O2
KK O1 X2 O1O2
KE = Kelompok eksperimen
KK = Kelompok kontrol
7
Factorial design
Eksperimen varibel tunggal bertujuan untuk mempertahankan
konstanta semua elemen dari situassi ekperime kecuali variable
perlauan. Namun dalam penelitian pendidikan perlakuan
eksperimental secara realistis dianggap terpisah dari factor-faktor
lain. Eksperimen factorial memungkinkan untuk memeriksa
kemungkinan ini. Eksperimen factorial adalah eksperimen yang
menggunakan pengaruh dua atau lebih variable independen,
keduanya secra tunggal dan dalam interaksi satu sama lain pada
variable dependan. Efek dari masing-masing variable independen
terhadap variable dependen disebut efek utama, sedangkan interaksi
dua variable independen atau lebih pada variable dependen disebut
efek interaksi.
8
Eksperimen dua factor
10
Desain Solomon Four-Group Desain
Tujuan utama percobaan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh standar kinerja pada pengembangan keterampilan
motorik pada anak-anak sekolah dasar. Desain ini menuntut
penempatan subjek secara random kedalam empat kelompok.
Pada kelompok 1 dan 2 diberi pre tes dan post test dan hanya
kelompok 1 dan 3 yang dikenai perlakuan eksperimen.
11
Eksperimen tiga factor
Eksperimen yang melibatkan lebih dari dua faktor dapat dirancang
tetapi mengambangkan semua perlakuan dan sampel besar sehingga
penelitian ini diperlukan anailisis data statistic yang memadai untuk
analisisnya.
Sebagai contoh penelitian ini adalah mahasiswa tingkat rendah
(yaitu mahasiswa baru dan mahasiswa tahun kedua) yang lebih
rentan terhadap ancaman evaluative dan kekhawatiran daripada
mahasiswa tingkat atas. Mahasiswa tingkat atas memiliki waktu yang
relative lebih banyak daripada mahasiswa senior untuk dapat belajar
mengatasi secara efektif dengan kecemassan tes. Dengan
menggunakan anaslisis ANOVA dapat menentukan pengaruh utama
untuk faktor ancaman evaluative, pengaruh utama untuk faktor
kecemasan, pengaruh utama terhadap status perguruan tinggi,
12
Manipulasi variable independen
21
Lenght of baselin and treatment phase
23
AB
26
Multiple-Baseline Designs
27
Statistical anaklysis of single case data