Anda di halaman 1dari 23

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PADA

DEPRESI SEDANG DENGAN GEJALA


SOMATIK
Skenario 10

■ Seorang mahasiswi FK, berusia 22 tahun, datang ke poliklinik di kampusnya


dengan keluhan pusing, murung, dan tidak ada semangat
Istilah yang Tidak Diketahui

■ -
Rumusan Masalah

■ Mahasiswi 22 tahun dengan keluhan pusing, murung, tidak ada semangat


Autoanamnesis Keluhan Mental :
Anamnesis
Identitas : • Murung
• Nama : X • Tidak ada semangat
• Usia : 22 tahun • Putus asa
• Sex : Perempuan • Tidak bergairah untuk belajar
• Pekerjaan : Mahasiswi
 Autoanamnesis atau Alloanamnesis • Insomnia
Riwayat kehidupan pribadi
 Keluhan Utama  Riwayat keluarga
Keluhan UtamaFisik
 Keluhan : Stressor :
 Kehidupan sosial
• Pusing • Bertengkar dan putus dengan
 Keluhan Mental
• Murung pacar pada beberapa bulan yang
 Kaitan
• Tidak antara fisik dan mental
ada semangat lalu
 Cari etiologi / stressor
Keluhan Fisik :
 Hendaya Hendaya
• Pusing
 Riwayat perjalanan penyakit • Tidak dapat konsen pada pelajaran
• Tidak nafsu makan • Prestasi pelajarannya menurun
sekali
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik :
■ Hanya dilakukan pemeriksaan rutin untuk mengeksklusi
• TTV kelainan organic yang
dianggap relevan dengan keluhan pasien.
• Status Mental (6P + 1 T)
■ Pemeriksaan penunjang yang berlebihan perlu dihindarioagar tidak menambah
Penampilan
kekhawatiran pasien
o Perilaku
o Pembicaraan
HASIL : Tidak ada kelainan o Perasaan
o Persepsi
o Proses pikir
o Fungsi kognitif
o Tilikan
Working Diagnosis

Depresi Sedang dengan Gejala


Somatik
Differential Diagnosis

■ Depresi Mixed Anxietas  Nafas pendek / cepat


 Berkeringat
 suatu gangguan yang ditandai dengan  Gelisah
adanya gejala – gejala anxietas
(kecemasan) dan depresi yang terjadi  Gangguan tidur (insomnia)
secara bersama – sama, dan masing –  Mudah lelah
masing gejala tidak menunjukkan
rangkaian gejala yang cukup berat untuk  Jantung berdebar
dapat ditegakkan diagnosis tersendiri.  Gangguan lambung
 Diare
 Sakit kepala
 Rasa cemas / khawatir yang
berlebihan
 Keluhan yang muncul :
■ Depresi Sedang tanpa Gejala Somatik  Diagnosis depresi sedang :
 Salah satu kondisi gangguan kejiwaan yang  2 dari 3 gejala utama
berhubungan dengan berkurangnya minat
 Minimal 3 gejala lainnya
atau semangat seseorang dan penurunan
mood yang dapat mengganggu aktivitas  Adanya kesulitan nyata yang dihadapi oleh
sehari – hari penderita tersebut. pasien tersebut untuk meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga

 Untuk penegakan diagnosis, sekurang-


kurangnya sudah dialami selama minimal 2
minggu

 Tidak disertai dengan gejala somatik


Epidemiologi
Etiologi

■ Pendekatan ateoretik  tidak ada etiologi

■ Stressor  biopsikososial (biologi-psikologis-sosial)


 Bertengkar dan putus dengan pacarnya
Faktor Risiko
Faktor internal : Faktor external :
■ Genetik ■ Penyalahgunaan obat
■ Riwayat depresi dalam keluarga ■ Gangguan perilaku
utama (first degree family) ■ Penyakit nyeri kronis
■ Faktor psikologis ■ Penyakit neurologi degenerative
■ Riwayat gangguan anxietas
■ Riwayat gangguan depresi
sebelumnya (depresi berulang) Faktor sosial dan kehidupan :
■ Kurangnya dukungan sosial
■ Pengalaman negative
■ Kedukaan (bereavement)
■ Latar belakang keluarga
■ Edukasi rendah
Patofisiologi

Gangguan depresi cenderung lebih ringan dibandingkan dengan skizofrenia.


Pada gangguan mood seperti depresi, pada episode awal ditemukan stressor
pada kehidupan.

Stressor psikososial berperan sebagai


penyebab awal dari gangguan depresi

Perubahan biologi pada otak ↑ resiko terjadinya kekambuhan


Gambaran Klinis
Gejala utama terdiri dari :
Gejala lainnya terdiri dari :
• Afek depresif
• Konsentrasi dan perhatian
• Kehilangan minat dan kegembiraan
berkurang
• Berkurangnya energi yang menuju
• Harga diri dan kepercayaan diri
meningkatnya keadaan mudah lelah
berkurang
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja
• Gagasan tentang rasa bersalah dan
sedikit saja) dan menurunnya
tidak berguna
aktivitas.
• Pandangan masa depan yang suram
dan pesimistis
• Gagasan atau perbuatan yang
Gejala somatik  keluhan – keluhan membahayakan diri atau bunuh diri
gejala fisik yang berulang – ulang disertai • Tidur terganggu
dengan permintaan pemeriksaan medik, • Nafsu makan berkurang
meskipun sudah berkali – kali terbukti
hasilnya negative.
Klasifikasi Depresi

■ Depresi Ringan
■ Depresi Sedang
■ Depresi Berat
Kriteria Diagnosis

Gangguan Depresi Ringan Gangguan Depresi Sedang


• Sekurang – kurangnya harus ada 2 • Sekurang – kurangnya harus ada 2
dari 3 gejala utama depresi seperti dari 3 gejala utama depresi seperti
tersebut diatas pada episode depresi ringan
• Ditambah sekurang – kurangnya 2 • Ditambah sekurang – kurangnya 3
dari gejala lainnya dari gejala lainnya
• Tidak boleh ada gejala yang berat • Lamanya seluruh episode
diantaranya berlangsung minimum sekitar 2
• Lamanya seluruh episode berlangsung minggu
sekurang – kurangnya sekitar 2 • Menghadapi kesulitan nyata untuk
minggu meneruskan kegiatan sosial,
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan, dan urusan rumah tanga
pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dilakukan
Kriteria Diagnosis
Gangguan Depresi Berat tanpa Gejala Psikotik
Gangguan Depresi Berat dengan Gejala Psikotik
• Semua 3 gejala utama depresi harus ada
• Episode depresi berat yang memenuhi kriteria
• Ditambah sekurang – kurangnya 4 dari gejala
sesuai dengan kriteria diatas
lainnya, dan beberapa diantaranya harus
• Disertai waham, halusinasi, atau stupor
berintensitas berat
depresif. Waham biasanya melibatkan ide
• Harus berlangsung sekurang – kurangnya 2
tentang dosa, kemiskinan, atau malapetaka
minggu, tetapi jika gejala amat berat dan
yang mangancam, dan pasien merasa
beronset sangat cepat, maka masih
bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis
auditorik atau olfatorik biasanya berupa
dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu
suara yang menghina atau menuduh, atau
• Sangat tidak mungkin pasien akan mampu
bau kotoran atau daging membusuk.
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, atau
Retardasi psikomotor yang berat dapat
urusan rumah tangga, kecuali pada taraf
menuju pada stupor.
yang sangat terbatas.
Tatalaksana

■ Medikamentosa
Antidepresan
Nama Obat Dosis
Fluoksetin 1 x 10-20 mg/hari
Sertralin 1 x 25-50 mg/hari
Amitriptilin 1 x 12,5-50 mg/hari
Imipramin 1-2 x 10-25 mg/hari
* Untuk amitriptilin & imipramine tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit jantung, dan
pemberian hati – hati untuk pasien lansia karena efek hipotensi ortostastik (dimulai dengan dosis
minimal efektif)
Non-Medikamentosa

■ Konseling & edukasi pada pasien dan keluarga


■ Komunikasi terapeutik
■ Dorong pasien untuk mengekspresikan pikiran & perasaan
■ Beri penjelasan adanya pengaruh antara faktor fisik dan psikologis
■ Bicarakan dan sepakati rencana pengobatan & follow-up
■ Ajarkan teknik relaksasi
■ Anjurkan untuk berolahraga teratur & melakukan aktivitas yang disenangi
■ Menerapkan perilaku hidup sehat
■ Ajarkan untuk selalu berpikir positif dan manajemen stress dengan baik
Edukasi

■ Dukungan dari keluarga sangat penting agar pasien bisa terbebas dari penyakit ini
■ Pemahaman keluarga juga dibutuhkan agar tidak menambah tekanan atau beban
mental kepada pasien
■ Pengobatan sering kali membutuhkan jangka waktu yang lama, sehingga
dibutuhkan dukungan keluarga untuk memantau agar pasien melakukan
pengobatan dengan benar, termasuk minum obat setiap hari
Prognosis

■ Pada umunya, prognosis pada pasien dengan gangguan ini adalah bonam.
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Kesimpulan

Pada pasien mahasiswi usia 22 tahun yang datang dengan keluhan pusing, murung,
dan tidak semangat diduga menderita gangguan depresi sedang dengan gejala
somatik dimana terdapat keluhan fisik seperti pusing dan tidak nafsu makan. Diketahui
stressor yang paling menonjol dari kasus ini adalah karena ia bertengkar dan putus
dengan pacarnya beberapa bulan yang lalu. Ditemukan adanya 2 gejala utama depresi,
dan 3 gejala lainnya, dan episode depresinya sudah terjadi selama lebih dari 2 minggu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai