Asuhan Keperawatan Gangguan Eliminasi
Asuhan Keperawatan Gangguan Eliminasi
SHINTHA SILASWATI
Kontinensia?
Konstipasi
Diare
Inkontinesia
Faktor yang mempengaruhi inkontinen
Riwayat jumlah persalinan
Usia
Konstipasi
Infeksi saluran kemih
Gangguan mobilitas
Gangguan kognisi
Perubahan tempat tinggal
(Button et al. 1998).
Prevalensi
11-35% lansia yang tinggal di masyarakat mengalami
inkontinen (Roberts et al. 1999)
Se
Tidaknya 50% lansia yang tinggal di unit perawatan
mengalami inkontinen
Inkontinen fekal terjadi 1-2% populasi
Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki
10% lansia yang tinggal di komunitas mengalami
inkontinensia fekal
Ada hubungan antara inkontinensia urin dan fekal, jika
mengalami satu masalah akan memicu masalah lain
Fakta terkait inkontines pada lansia
Lansia yang mengalami inkontinen jarang
mencari bantuan
Berusaha menyembunyikan karena malu
Fekal inkontinensia sering menjadi alasan
merujuk lansia untuk tinggal di panti
Perawat harus menstimulasi agar klien
terbuka tentang masalah inkontinensia
Tipe-tipe inkontinensia
Urge incontinence
Urge incontinence is the involuntary passing of urine
associated with a strong desire to void.
Stress incontinence
Stress incontinence is the involuntary passing of urine resulting
from an increase in abdominal pressure (for example, during
coughing, sneezing, or laughing).
Overflow incontinence
Overflow incontinence occurs when the bladder is unable to
empty normally, and fills up until it overflows.
Functional incontinence
Functional incontinence results from factors affecting the
person’s ability to cope with elimination, rather than from a
problem with bladder function itself.
Konstipasi
Masalah paling umum pada lansia