Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 4

Anggota :
1. Affi Fachirah Effendi
2. Anggiana Nur Apriyanti
3. Ismi Beby Octaviana
4. Jihan Rafiqah Ramadhani
5. Nadia Farhana Az-Zahra
6. Zahra Latifa
PENJUALAN ANGSURAN BARANG
BERGERAK (BARANG DANGANG)
PENGERTIAN

Penjualan Penjualan barang atau jasa yang dilaksanakan dengan perjanjian di mana pembayaran dilakukan
Angsuran secara bertahap atau berangsur.

Ketika barang diserahkan kepada pembeli, terdapat uang muka (down payment) dan sisanya
diangsur beberapa kali angsuran.
PERBEDAAN

Penjualan angsuran
barang dagangan Pada penjualan angsuran barang dagangan tidak memperhitungkan tingkat bunga
angsuran, dan metode yang digunakan untuk pencatatan pengakuan laba hanya dengan
metode laba yang diakui proposional dengan penerimaan kas.
Penjualan angsuran
aktiva tetap
KETENTUAN-KETENTUAN PENJUALAN
ANGSURAN BARANG DAGANGAN

1. Pembayaran Uang Muka (Down Payment); secara tunai yang jumlahnya sebesar
persentase tertentu.

Pembayaran uang tunai periodik sebagai pembayaran angsuran. Besarnya


2. pembayaran angsuran ini telah ditentukan sebelumnya atau dapat juga ditentukan
besar kecilnya tergantung pada lamanya jangka waktu angsuran.
METODE PENCATATAN BARANG-
BARANG BERGERAK

Harga pokok penjualan dicatat pada akhir periode sedangkan pembelian


Metode Periodik tidak langsung dicatat ke rekening persediaan. Begitu juga dalam penjualan
barang rekening persediaan tidak dicatat dalam kredit.

Harga pokok penjualan baik penjualan reguler maupun angsuran harus


Metode Perpetual disusun secara up to date. Rekening harga pokok penjualan reguler atau
angsuran didebet dan rekening persediaan barang dagangan dikredit.
Jika penjualan angsuran berupa barang dagang, dan perusahaan menggunakan sistem fisik di dalam pencatatan
persediaannya, maka perusahaan akan mendebit perkiraan piutang usaha angsuran dan mengkredit perkiraan
penjualan angsuran.

Jurnalnya adalah:
Piutang usaha angsuran xxxxxx
Penjualan angsuran xxxxxx

Sedangkan jika digunakan system balance permanen selain jurnal tersebut di atas ditambah jurnal pengakuan
harga pokok penjualan angsuran tersebut

Jurnalnya adalah:
Piutang usaha angsuran xxxxxx
Penjualan angsuran xxxxxx
Harga pokok penjualan angsuran xxxxxx
Persediaan barang dagang xxxxxx
Mencatat laba kotor yang ditangguhkan dengan mendebit perkiraan penjualan angsuran dan mengkredit
perkiraan hara pokok penjualan angsuran dan perkiraan laba kotor yang berlum direalisasi (ditangguhkan). Jurnal
ini dicatat baik untuk sistem perpetual atau fisik.

Jurnalnya adalah:
Penjualan angsuran xxxxxx
Harga pokok penjualan angsuran xxxxxx
Laba kotor yang berlum direalisasi (ditangguhkan) xxxxxx

Mencatat realisasi laba kotor atas penerimaan kas dari hasil penjualan angsuran dengan mendebit perkiraan laba
kotor yang ditangguhkan dan mengkredit perkiraan laba kotor yang direalisasi.

Jurnalnya adalah:
Laba kotor yang belum direalisasi xxxxxx
Laba kotor yang direalisasi xxxxxx

Laba kotor yang belum direalisasi adalah selisih antara penjualan angsuran dengan harga pokoknya. Laba
kotor yang berlum direalisasi akan direalisasi pada saat penerimaan piutang usaha angsuran yaitu dengan
mengalikan presentase laba kotor dengan kas yang diterima dari piutang usaha angsuran tersebut.
Untuk menghitung presentase laba kotor yaitu dengan membagi laba kotor yang belum direalisasi dengan
penjualan angsuran yang bersangkutan dan hasilnya dikalikan 100%.

Laba kotor yang belum direalisasi = Penjualan – HPP (Harga Pokok Penjualan)

% Laba kotor = (Laba kotor yang belum direalisasi : Penjualan angsuran) x 100%

Anda mungkin juga menyukai