Anda di halaman 1dari 25

KONSEP KEBUTUHAN

AKTIVITAS DAN LATIHAN


pengertian
aktivitas adalah suatu energi atau keadaan
bergerak dimana manusia memerlukannya
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Aktivitas fisik yang kurang memadai dapat


menyebabkan berbagai gangguan pada sistem
musculoskeletal seperti atrofi otot, sendi
menjadi kaku dan juga menyebabkan
ketidakefektifan fungsi organ internal lainnya.
pengertian
Latihan merupakan suatu gerakan tubuh secara
aktif yang dibutuhkkan untuk menjaga kinerja
otot dan mempertahankan postur tubuh. Latihan
dapat memelihara pergerakan dan fungsi sendi
sehingga kondisinya dapat setara dengan
kekuatan dan fleksibilitas otot.

Aktivitas sehari-hari (ADL)


-makan/minum, mandi, toileting
-berpakaian, mobilisasi tempat tidur,
-berpindah dan ambulasi/ROM.
pengertian
Pemenuhan terhadap ADL ini dapat
meningkatkan harga diri serta gambaran diri
pada seseorang, selain itu ADL merupakan
aktifitas dasar yang dapat mencegah individu
tersebut dari suatu penyakit sehingga tindakan
yang menyangkut pemenuhan dalam
mendukung pemenuhan ADL pada klien dengan
intoleransi aktifitas harus diprioritaskan.
pengertian
Mobilitas atau mobilisasi merupakan
kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kesehatannya. Kehilangan kemampuan untuk
bergerak menyebabkan ketergantungan dan ini
membutuhkan tindakan keperawatan.
pengertian
Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan
kemandirian diri, meningkatkan kesehatan dan
memperlambat proses penyakit – khusunya
proses degeneratif dan untuk aktualisasi diri
(harga diri dan citra tubuh).
pengertian
Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan
dimana seseorang tidak dapat bergerak secara
bebas karena kondisi yang mengganggu
pergerakan misalnya mengalami trauma tulang
belakang, cedera otak berat disertai fraktur
pada ekstremitas dan sebagainya.
Jenis Aktivitas dan Latihan
Aktivitas penuh, merupakan kemampuan
seseorang untuk bergerak secara penuh
dan bebas.
Aktivitas sebagian, merupakan kemampuan
seseorang untuk bergerak dengan
batasan jelas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sesnsorik
pada area tubuhnya
Aktivitas sebagian ini dibagi menjadi
dua jenis

Aktivitas sebagian temporer, merupakan


kemampuan individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya sementara.
(trauma reversibel pada system
musculoskeletal) contoh : dislokasi sendi
dan tulang
Aktivitas sebagian ini dibagi menjadi
dua jenis

Aktivitas permanen, merupakan


kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya menetap. Hal
tersebut disebabkan oleh rusaknya system
saraf yang reversibel.
Contoh : hemiplegia karena stroke,
paraplegi karena cedera tulang belakang
Jenis latihan
1. Latihan fleksibilitas seperti regang
memperbaiki kisaran gerakan otot dan
sendi.
2. Latihan aerobik seperti berjalan dan
berlari berpusat pada penambahan daya
tahan kardiovaskular
3. Latihan anaerobik seperti angkat
besi menambah kekuatan otot jangka
pendek
Faktor yang Mempengaruhi
1. Gaya hidup
2. Proses penyakit/cedera
3. Kebudayaan
4. Tingkat energi
5. Usia dan status perkembangan
Faktor Resiko
Berbagai faktor fisik, psikologis dan
lingkunga dapat menyebabkan
immobiliasi

1. Gangguan muskuloskeletal
• Artritis
• Osteoporosis
• Fraktur (terutama panggul dan femur)
• Problem kaki (bunion, kalus)
Faktor Resiko
Berbagai faktor fisik, psikologis dan
lingkunga dapat menyebabkan
immobiliasi

2. Gangguan neurologis
• Stroke
• parkinson Penyakit
• Lain-lain (disfungsi serebelar,
neuropati)
Faktor Resiko
Berbagai faktor fisik, psikologis dan
lingkunga dapat menyebabkan
immobiliasi

3. Penyakit kardiovaskular
• Gagal jantung kongensif (berat)
• Penyakit jantung koroner (nyeri dada
yang sering)
• Penyakit vaskular perifer (kardkasio
yang sering)
Faktor Resiko
Berbagai faktor fisik, psikologis dan
lingkunga dapat menyebabkan
immobiliasi

4. Penyakit paru
• Penyakit paru obstruksi kronis (berat)

5Faktor sensorik
• Gangguan penglihatan
• Takut (instabilitas dan takut akan
jatuh)
PATOFISIOLOGI
Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem
neuromuskular, meliputi sistem otot,
skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago,
dan saraf. Otot Skeletal mengatur gerakan
tulang karena adanya kemampuan otot
berkontraksi dan relaksasi yang bekerja
sebagai sistem pengungkit.
Efek Immobilisasi pada berbagai system
organ
1. Muskuloskeletal
• Osteoporosis, penurunan massa tulang,
hilangnya kekuatan otot.
2. Kardiopulmonal dan pembuluh darah
• Peningkatan denyut nadi istirahat,
penurunan ambilan oksigen maksimal (VO2
max).
3.Integumen
• Peningkatan risiko ulkus dekubitus dan
laserasi kulit
Tingkat aktivitas / Kategori
mobilitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri
secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau
pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan
orang lain dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi
dalam perawatan
Derajat
Gerak Sendi Rentang
Normal
Bahu Adduksi: gerakan lengan ke lateral dari posisi sampiong 180
ke atas kepala, telapak tangan menghadap ke posisi
yang paling jauh.

Siku Fleksi: angkat lengan bawah ke arah depan dan ke arah 150
atas menuju bahu.
Pergelang Fleksi: tekuk jari-jari tangan ke arah bagian dalam 80-90
an tangan lengan bawah.
Ekstensi: luruskan pergelangan tangan dari posisi fleksi 80-90
Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke arah belakang 70-90
sejauh mungkin
Abduksi: tekuk pergelangan tangan ke sisi ibu jari 0-20
ketika telapak tangan menghadap ke atas.

Adduksi: tekuk pergelangan tangan ke arah kelingking 30-50


telapak tangan menghadap ke atas.
Tangan Fleksi: buat kepalan tangan 90
dan jari
Ekstensi: luruskan jari 90
Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke belakang sejauh 30
mungkin
Abduksi: kembangkan jari tangan 20
Skala Persentase Karakteristik
Kekuatan Normal
(%)
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot
dapat di palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan
gravitasi dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan
gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang normal
melawan gravitasi dan melawan
tahanan minimal

5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh


yang normal melawan gravitasi
dan tahanan penuh
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI
PADA KLIEN
1. Tingkat aktivitas sehari-hari
- Pola aktivitas sehari-hari
- Jenis, frekuensi dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
- Aktivitas yang membuat lelah
- Riwayat sesak napas
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI
PADA KLIEN
3. Gangguan pergerakan
- Penyebab gangguan pergerakan
- Tanda dan gejala
- Efek dari gangguan pergerakan
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI
PADA KLIEN
4. Pemeriksaan fisik
- Tingkat kesadaran
- Postur/bentuk tubuh (Skoliosis, Kiposis,
Lordosis, Cara berjalan)
- Ekstremitas (Kelemahan, Gangguan
sensorik, Tonus otot, Atropi, Tremor,
Gerakan tak terkendali, Kekuatan otot,
Kemampuan jalan, Kemampuan duduk,
Kemampuan berdiri, Nyeri sendi, Kekakuan
sendi)

Anda mungkin juga menyukai