Anda di halaman 1dari 16

III.

BIAYA MODAL (COST


OF CAPITAL)
Pengertian
Biaya modal (Cost Of Capital) adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang
berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau 0perasi perusahaan.

Fungsi Biaya Modal


Biaya modal berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan
diterima tidaknya suatu usulan ivestasi(sebagai discount rate) ,
yaitu membandingkan antara biaya modal yang dikeluarkan
dengan tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi
tersebut.Biaya modal yang dipergunakan sebagai discount rate
adalah biaya modal yang menyeluruh (oveall cost of capital)
Cost of Capital
Pihak yang memberi
dana(Investor)
=membeli surat”
berharga
Biaya
modal
Pihak yang
menerima dana
(perusahaan)
Cost of capital

• Untuk menentukan berapa besarnya biaya


riil yang dikeluarkan.
• Misal :
• Tuan A Meminjam uang sebesar Rp
1.000.000,-dengan bunga 2 % per bulan
untuk waktu 6 bulan biaya ADM dan biaya
lainnya Rp 50.000,-
• Berapa besarnya biaya modal yang
dikeluarkan,
Cost of capital

• Besarnya biaya modal yang dikeluarkan


Biaya bunga + biaya Adm
Yaitu (2% x 6 x Rp 1.000.000,-) + 50.000
= Rp 170.000,-
Biaya modal Per bulan : Rp 170.000 :
Rp 1.000.000 : 6 = 0,0283 atau 2,83 %
Biaya Modal Individual

1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek

kt = kb (1-t)

Dimana : kt = Biaya hutang jangka pendek setelah pajak


kb = Biaya hutang jangka pendek sebelum pajak
t = Tingkat pajak.
Contoh :
Suatu perusahaan membeli bahan baku secara kredit seharga
Rp1.100,00 perunit, sedangkan apabila dibeli secara cash
harganya hanya Rp 1.000,00 perunit.
Berapa besarnya biaya hutang dagang tersebut ?.
Dari data tesebut diatas dapat dihitung biaya hutang dagang
perusahaan tersebut sebelum pajak adalah:
(Rp 1.100,00 – Rp 1.000,00) : Rp 1.000,00 = 0,10 atau 10 %
Apabila ada pajak penghasilan sebesar 30 %,
Maka biaya hutang dagang perusahaan tersebut setelah pajak
adalah :
kt = kb (1-t)
kt = 10 % (1 – 0.30) = 7 %.
2.Biaya Hutang Jangka Panjang
(Obligasi)

Bunga tahunan (Rp) + Nominal – Harga saat penerbitan


Umur hutang sejak penerbitan
Yield =
(Ki) ( Harga pasar saat penerbitan + nominal) : 2

Ki=Biaya obligasi sebelum pajak

Biaya obligasi setelah pajak (Kd) = Ki (1 – t)


t = tarif pajak
2.Biaya Hutang Jangka Panjang
(Obligasi)

I (Rp) + (N – Nb) / n
Yield =
(Ki) (Nb + N ) / 2

Ki=Biaya obligasi sebelum pajak

Biaya obligasi setelah pajak (Kd) = Ki (1 – t)


t = tarif pajak
keterangan

I = Bunga hutang jangka panjang satu tahun


dalam rupiah
N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi
pada akhir umurnya
Nb = Nilai bersih penjualan obligasi
n = Umur obligasi
Ki = Biaya modal sebelum pajak
Kd = Biaya modal setelah pajak
Contoh :
Suatu hutang obligasi bernilai nominal Rp. 1.000.000,- dengan umur
20 tahun dan tingkat bunga 10 % pertahun dari nilai nominal, pada
saat ini obligasi tersebut laku dijual Rp. 850.000,- pajak
penghasilan 30 %.
Berapa biaya obligasi tersebut ?.

Rp 100.000,- + ( Rp 1.000.000,- - Rp 850.000,-) : 20


Yield (Ki) =
( Rp 850.000,- + Rp 1.000.000,-) : 2

Ki = 0.1162 atau 11,62 %

Kd = 11,62 % ( 1 - 0,30 )

Kd = 8,13 %.
3.Biaya Saham Preferensi
DP
Kp =
Pp - F

Contoh :
PT. Mawar menjual saham prefern dengan nominal Rp
12,000,- perlembar. Saham tersebut saat ini dipasaran adalah
Rp 17.500,- perlembar, biaya penerbitan sebesar Rp 200,-
perlembar . Dividen yang dibayarkan tiap tahun sebesar Rp
1.200,- perlembar. Berapa biaya saham preferen tersebut ?.
1.200
Kp =
Rp 17.500,- - Rp 200,-

Kp = 0,06936 atau 6,94 %.


4.Biaya Saham Biasa
Dt
Ke = +g
Po
Contoh :
PT. Anugrah, harga pasar sahamnya saat ini sebesar Rp
40.000,- perlembar dengan dividen sebesar Rp 2.000,- perlembar
dengan tingkat pertumbuhan 3 % pertahun. Berapa biaya saham
tersebut ?.
2.000
Ke = + 3% = 5% + 3% = 8 %
40.000

Ini berarti pemegang saham mengharapkan menerima dividen


5% dan 3 % pertumbuhan dalam investasinya sehingga total “rute
of return” 8 %.
Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal secara keseluruhan merupakan
biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya
atas modal yang digunakan oleh perusahaan.

Konsep biaya modal keseluruhan (overall cost of


capital) bermanfaat dalam kaitannya dengan
penilaian usulan investasi jangka panjang dengan
membandingkannya dengan keuntungan yang
diperoleh perusahaan.
Contoh:
PT. Amanah memiliki struktur dan biaya modal sebagai berikut :

Jumlah Modal Proporsi Modal Biaya Modal


Sumber Modal
Hutang Obligasi Rp 20.000.000,00 20 % 11,62 % *)

Saham Preferen Rp 30.000.000,00 30 % 6,94 %

Saham Biasa Rp 50.000.000,00 50 % 8,00 %

*) Biaya Modal sebelum pajak., paja penghasilan 30 %.

Berapa biaya modal rata-rata tertimbang (weighted Average cost of


capital
perusahaan tersebut ?.
Penyelesaian :

Biaya hutang obligasi setelah pajak (Kd) = 11,62 % (1 – 0,30) = 8,13 %


Jumlah Modal Biaya Modal Hasil
Sumber Dana (Stlh pajak)

Hutang
Obligasi Rp 20.000.000,- 8,13 % Rp 1.626.000,-
Saham
Preferen Rp 30.000.000,- 6,94 % Rp 2.082.000,-
Saham Biasa Rp 50.000.000,- 8,00 % Rp 4.000.000,-

Jumlah Rp 100.000.000,- -- Rp 7.708.000,-

Rp 7.708.000,-
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) = = 0,07708
Rp100.000.000,-

atau 7,71 %
Cara lain:
Jumlah Modal Proporsi C.O.C Hasil
SumberDana Modal
Hutang Obligasi Rp 20.000.000,- 20 % 8.13 % 1,63 %
Saham Preferen Rp 30.000.000,- 30 % 6,94 % 2,08 %
Saham Biasa Rp 50.000.000,- 50 % 8,00 % 4,00 %
WACC ---- ---- ---- 7,71 %

Anda mungkin juga menyukai