Anda di halaman 1dari 43

BAHAN BACAAN

1. Croser, P., 1989. Pneumatics : Basic Level TP 101 . Festo Didactic KG,
2. D-7300 Esslingen 1.

3. Croser, P., 1994. Pneumatik. Festo Didactic. Penyunting: Budi Hartanto.

4. Patient, P., Pickup, R., dan Powell, N., 1985, Pengantar Ilmu Teknik
Pneumatika., Alih bahasa: Widodo, A.T.K., PT.Gramedia,
5. Jakarta.

6. Sugihartono, 1985, Dasar-dasar Kontrol Pnematik, Tarsito, Bandung.

7. Suyanto, 2000, Pengantar Sistem Pneumatik, Jurusan Pendidikan


8. Teknik Mesin dan Teknik Mesin, Universitas Negeri
9. Yogyakarta, Yogyakarta.

10. Werner, H., 1993. Pneumatics: Book of Exercises with Solutions. Festo
Didactic KG, D73734 Esslingen.
SECTION 1
Pneumatics Definition
Compressor
Actuator
Directional Way Valve
Pneumatics Circuit
Electropneumatics Circuit
SISTEM PNEUMATIK
1.1. Umum.

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang


berarti udara atau angin. Semua sistem yang
menggunakan tenaga yang disimpan dalam
bentuk udara yang dimampatkan untuk
menghasilkan suatu kerja disebut dengan
sistem Pneumatik. Dalam penerapannya, sistem
pneumatic banyak digunakan sebagai sistem
automasi.
A. Penggunaan sistem Pneumatik
antara lain sebagai berikut :
a. Rem
b. Buka dan tutup Pintu
c. Pelepas dan penarik roda-
roda pendarat
pesawat.
d. Dan lain-lain.
B. Kelebihan sistem Pneumatik antara
lain :

a. Fluida kerja mudah didapat dan


ditransfer.
b. Dapat disimpan dengan baik
c. Penurunan tekanan relatif lebih kecil
dibandingkan dengan sistem hidrolik.
d. Viskositas fluida yang lebih kecil
sehingga gesekan dapat diabaikan.
e. Aman terhadap kebakaran.
C. Sedangkan kekurangan dari sistem
Pneumatik antara lain:

a. Gangguan suara yang bising


b. Gaya yang ditransfer terbatas
c. Dapat terjadi pengembunan.
Sistem Tekanan Tinggi

Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya


disimpan dalam tabung metal (Air Storage Cylinder)
pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung
pada keadaan sistem.
Tipe dari tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana
satu digunakan sebagai klep pengisian, dasar
operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep
ini untuk penambahan udara kedalam tabung. Klep
lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat
sebagai klep penutup dan juga menjaga
terperangkapnya udara dalam tabung selama
sistem dioperasikan.
Sistem Tekanan Sedang.

Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range


tekanan antara 100 – 150 Psi, biasanya tidak
menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya
mengambil udara terkompresi langsung dari motor
kompresor.
Sistem Tekanan Rendah.

Tekanan udara rendah didapatkan dari


pompa udara tipe Vane. Demikian
pompa udara mengeluarkan tekanan
udara secara kontinu dengan tekanan
sebesar 1 –10 Psi. ke sistem
Pneumatik.
KOMPONEN SISTEM
PNEUMATIK
Kompresor

Kompresor digunakan untuk menghisap


udara di atmosfer dan menyimpannya
kedalam tangki penampung atau receiver.
Kondisi udara dalam atmosfer
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Oil and Water Trap

Fungsi dari Oil and Water Trap adalah


sebagai pemisah oli dan air dari udara
yang masuk dari kompresor. Jumlah air
persentasenya sangat kecil dalam udara
yang masuk kedalam sistem Pneumatik,
tetapi dapat menjadi penyebab serius dari
tidak berfungsinya sistem.
Dehydrator.

Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah


kimia untuk memisahkan sisa uap
lembab yang mana boleh jadi tertinggal
waktu udara melewati unit Oil and Water
Trap.
The Air Filter

Setelah udara yang dikompresi melewati


unit Oil and Water Trap dan unit
Dehydrator, akhirnya udara yang
dikompresi akan melewati Filter untuk
memisahkan udara dari kemungkinan
adanya debu dan kotoran yang mana
munkin tedapat dalam udara.
Pressure Regulator.

Sistem tekanan udara siap masuk pada


tekanan tinggi menambah tekanan pada
bilik dan mendesak beban pada piston.
Restrictors

Restrictor adalah tipe dari pengontrol


klep yang digunakan dalam sistem
Pneumatik, Restrictor yang biasa
digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe
Orifice dan Variable Restrictor.
Perawatan Sistem Pneumatik.
Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki,
mencari gangguan, pembersihan dan pemasangan
komponen, dan uji coba pengoperasian.

Tindakan pencegahan untuk menjaga udara dalam


sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam
komponen harus selalu dibersihkan dari partikel-partikel
metal yang mana hal tersebut dapat menyebabkan
keausan pada komponen.

Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga


kebersihannya dan diproteksi dengan pita penutup atau
penutup debu dengan segera setelah pembersihan.
Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak
ada partikel metal yang masuk kedalam sistem.
Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat
menjadi penyebab sistem tidak dapat memberikan
tekanan. Operasi dalam temperatur rendah, walaupun
terdapat jumlah air yang sangat kecil dapat menjadi
penyebab serius tidak berfungsinya sistem. Setiap
tahap perawatan harus memperhatikan masuknya air
kedalam sistem.

Kebocoran bagian dalam komponen, selama kebocoran


pada O-Ring atau posisinya, yang mana ketika
pemasangan tidak sempurna atau tergores oleh partikel
metal atau sudah batas pemakaian.
Pengertian Pneumatika

Sumber pembangkit pneumatik


adalah udara bertekanan (angin).
Untuk menghasilkan udara
bertekanan diperlukan kompresor.
Pengelompokan Jenis Kompresor Udara

Jenis-jenis Kompresor

Kompresor Torak Kompresor Torak Kompresor


Resiprokal Rotari Aliran

Kompresor Kompresor Kompresor Kompresor


Torak (piston) Diapragma Aliran Radial Aliran Aksial

Kompresor Rotari Kompresor Roots Blower


Baling-baling Luncur Sekerup Compressor
Kriteria Pemilihan Kompresor
1. Penghantaran volume,
2. Tekanan,
3. Penggerak,
4. Pengaturan,
5. Pendinginan,
6. Tempat pemasangan,
7. Penampungan
Penampung Udara Bertekanan (Tangki Angin)

Thermometer Katup Tekanan Bantu

Manometer
Penutup Katup

Badan Tangki

Lubang Lalu Orang

Saluran Pembuang
Penyangga
LINIEAR ACTUATOR

A. Single Acting Silinder


 Silinder Bergerak maju
menggunakan media udara
kompresi
 Silinder Bergerak mundur
menggunakan pegas / per
 Simbol :
LINIEAR ACTUATOR

B. Double Acting Silinder


 Silinder Bergerak maju
menggunakan media udara
kompresi
 Silinder Bergerak mundur
menggunakan media udara
kompresi
 Simbol :
SILINDER

 Silinder Kerja Tunggal / Ganda


 Piston Diameter
 Panjang Langkah (Stroke Length)
 Volume Silinder
PISTON DIAMETER
 Sebuah benda kotak
akan diangkat dengan
menggunakan
silinder. Massa benda
100 kg, tekanan udara
6 bar dan ketinggian
angkat yang
diperlukan 500 mm.
SOLUSI
Gaya Gravitasi
F = m.g = 100 kg . 10 m/dt2 = 1000 N
Tekanan udara kompresi
P = 6 bar = 600.000 Pascal = 600.000 N / m2
Friksi / Gesekan
R= +/- 10% = 10% . 1000 N = 100 N
Effektive Force
F = p . A - R = p . π/4 . d 2 - R
SOLUSI
Diameter
d = √ {(F+R) / (p x 0,786)}
= √ {(1000 + 100)/ (600000 x 0,786)}

= √ (0,00233 m2)
= 0,048 m
= 48,3 mm
Piston Diameter = 48,3 mm = 50 mm
Katup Pengarah (directional way valve)

Katup pengarah adalah perlengkapan pneumatik


yang menggunakan lubang-lubang saluran kecil
yang akan dilewati oleh aliran angin, terutama
untuk mulai (start) dan berhenti (stop) serta
mengarahkan aliran itu.
Katup Pengarah
Cara Menggambar dan Membaca Simbul-simbul katup pengarah

Perubahan posisi kerja katup digambarkan dengan bentuk segi empat


bujur sangkar.
Jumlah bujur sangkar yang berdekatan menunjukkan banyaknya per-
ubahan posisi yang dimiliki oleh katup tersebut.
Fungsi dan prinsip kerja digambarkan di dalam kotak bujur sangkar.
Garis menunjukkan aliran, anak panah menunjukkan arah aliran.
Posisi penutupan lubang-lubang katup ditunjukkan di dalam kotak
oleh garis tegak lurus (bentuk siku-siku).
Persimpangan aliran digambarkan oleh sebuah titik yang tebal
atau lingkaran kecil yang diblok hitam.
Sambungan (lubang saluran masuk dan keluar) ditunjukkan oleh garis
dan digambar di luar kotak yang menyatakan posisi normal (awal).
Posisi lain diperoleh dengan merubah kotak bujur sangkar sampai arah
alirannya sesuai terhadap sambungannya (jumlah lubang-lubangnya).
a b
Perubahan posisi katup dapat dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya
huruf : a, b, c, dan seterusnya.

o Katup dengan 3 perubahan posisi, maka posisi tengah adalah sebagai


a b
posisi netral (posisi normal) dengan ditandai huruf kecil o.
Tanda-tanda dan Penomoran
pada Lubang-lubang Katup Pneumatik

No Jenis saluran: Diberi tanda:


1. Kerja (keluar dari katup) A, B, C, … atau2, 4, 6, …
2. Tenaga (pressure) P (Pressure) atau 1
3. Pembuangan dari katup R, S, T, … atau 3, 5, 7, …
4. Kontrol atau sinyal X, Y, Z, … atau 1.2 ; 1.4 ; 1.6 ; …
MACAM-MACAM KATUP PNEUMATIK
Simbul Penandaan Posisi Normal Simbul Penandaan Posisi Normal
Katup Katup (Awal) Katup Katup (Awal)

1 pemasukan
2/2-way Menutup 4/2-way 1 pembuangan

Membuka posisi tengah


2/2-way 4/3-way
menutup

A & B posisi
3/2-way Menutup 4/3-way pembuangan

Ada 2 saluran
3/2-way Membuka 5/2-way pembuangan

Ada 3 posisi
3/3-way Menutup 6/3-way aliran
Jenis-jenis penggerak katup pneumatik

1. Manual Control
Secara umum Tuas (Lever)

Tombol Tekan
Pedal / injakan
(Push Button)

2. Mechanical Control
Plunyer Rol (Rooler)

Rol tuas dengan


Pegas (Spring)
kembali bebas
Jenis-jenis penggerak ….. lanjutan

3. Pressure Control
Memakai tekanan udara dari satu arah

Memakai tekanan udara dari dua arah secara bergantian

4. Electrical Control
Sebuah solenoid (single solenoid)

Dua buah solenoid (double solenoid) secara bergantian


Kontrol rangkaian pneumatik, berdasarkan aliran
udaranya dapat dibedakan menjadi 2 sistem yaitu:

Sistem pengontrolan langsung


Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang
membutuhkan aliran udara sedikit, ukuran katup kontrol
kecil dan gaya aktuasinya rendah.

Sistem pengontrolan tak langsung.


Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang
membutuhkan aliran udara banyak, ukuran katup kontrol
besar dan gaya aktuasinya tinggi
Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik

Langsung Tak Langsung


Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik

Langsung Tak Langsung


Permasalahan 1

 Sebuah silinder kerja ganda akan


bergerak maju sampai menyentuh limit
switch depan dan akan mundur
menyentuh limit switch belakang secara
terus menerus jika tombol start ditekan
dan akan berhenti jika tombol start
dilepaskan.
Permasalahan 2
 Dua Buah silinder kerja ganda dengan 4 buah
roler lever dan sebuah push button bekerja
sebagai berikut:
 Saat push button ditekan silinder A akan
bergerak maju sampai maksimal kemudian
diikuti oleh silinder B sampai maksimal yang
menyebabkan silinder A kembali mundur dan
diikuti oleh silinder B. Siklus akan berulang
jika push button ditekan terus.
Pembalik kotak

Anda mungkin juga menyukai