Anda di halaman 1dari 65

BALI

NURUL FARIKHATIR RIZKIYAH


160551801095
WILAYAH BALI
FILOSOFI
Bali merupakan sebuah perpaduan dari beberapa aspek,
antara lain:
◦ Alam
◦ Kepercayaan (agama)
◦ Adat istiadat dan Budaya
Semua aspek di atas tidak dapat dipisahkan dalam
membentuk karakter Kebudayaan
BALI
◦ Dalam agama Hindu-Bali,
makanan memainkan peran
penting dalam ritual dan ibadah.
◦ Makanan yang dipersembahkan
kepada para dewa disebut
"Prasada" yang dalam kata
Sansekerta berarti "belas
kasihan," atau Rahmat
◦ Makanan dalam upacara di Bali
sering digambarkan sebagai
sebuah pesta untuk Dewata dan
sebagai perayaan untuk para
dewa dan roh.
◦ Orang Bali memiliki keyakinan
spiritual yang sangat kuat.
◦ Makanan sering digunakan
sebagai persembahan kepada
para dewa yang sering terlihat
di pura (kuil) dan tempat suci
di Bali.
◦ Persembahan disajikan setiap
hari untuk dewa dan roh,
terutama untuk dewi padi
(Dewi Sri) yang kuilnya berdiri
di tengah-tengah sawah yang
tergenang untuk meminta
berkah.
TRIHITAKARANA
◦ Merupakan landasan utama bagi masyarakat bali
beragama hindu dalam mejalankan roda
kehidupan.
◦ Tujuan : Menjaga Keseimbangan antara
alam, manusia, dan Tuhan.
◦ Pharayangan : Hubungan manusia dengan
Tuhan.
◦ Pawongan : Hubungan manusia dengan manusia
◦ Palemahan : Hubungan Manusia dengan Alam
Lingkungan
What we must know about
Bali?
◦ Wilayah Bali (Bali Area)
◦ Asal-usul (History Of Bali)
◦ Kepercayaan
◦ Pura-pura di Bali
◦ Upacara
◦ Hari besar Agama Hindu
◦ Budaya
◦ Makanan Penunjang upakara dan culinary
FUNGSI MAKANAN DALAM SUDUT
PANDANG MASYARAKAT BALI
◦ Untuk pertumbuhan dan kesehatan.
◦ Untuk Upacara: untuk: para dewa, para roh leluhur, dan
manusia.
◦ Sosial: Untuk memelihara dan mengembangkan hubungan
sosial, dan menunjukkan status sosial di masyarakat.
Memantapkan dan mengembangkan integrasi sosial.
Contoh : Magibug
◦ Estetis/ seni keindahan (warna, bentuk, struktur, arti yang
berkaitan dengan religius dan filosofis)
◦ Kenikmatan dan pemenuhan kebutuhan fisik.
PEMAKAIAN BUMBU
◦ Base manis terdiri dari: garam, minyak kelapa, bawang
merah, bawang putih, kencur, gula aren, terasi, dan jeruk
limau.
◦ Base genep: garam, minyak kelapa, bawang merah,
bawang putih, cabe merah, kencur, gula aren, jahe,
lengkuas, kunir, kemiri, sereh, daun salam, terasi, dan jeruk
limau.
◦ Base wangi/ jejaton: merica hitam, merica putih, ketumbar,
jinten, cengkeh, pala, wijen, jeruk purut, kayu manis,
menyan.
◦ Base Gede: semua bumbu yang tercantum di atas
(gabungan)
ADAT PERNIKAHAN BALI
◦ Upacara Ngekeb
◦ Mungkah Lawang
◦ Mesehagung
◦ Madengen-madengen
◦ Mewidhi Widana
◦ Mejauman Ngape Tipat
Bantal
HIDANGAN YANG DISAJIKAN
◦ Nasi pangeduh (melambangkan sarana
pereda/penenang/pengharmonis keadaan)
yang terdiri dari: nasi putih, daging kecap
babi, babi goreng bumbu manis, udang
goreng berbumbu, ceplok telur, kacang cina,
jejeruk (jamur tiram), sayur bumbu jejeruk,
sambal mbe (sambal berambang goreng)
◦ Babi guling kecil
◦ Tum siap (botok ayam)
◦ Be urutan
◦ Jajan/kue kaliandrem
◦ Jajan/kue sumping
◦ Jajan/kue bikang
UPACARA
◦ Upacara merupakan suatu wujud rasa syukur yang
dilakukan oleh umat hindu di bali atas segala yang telah
diberikan oleh ida sang hyang widi wasa.
◦ Perwujudan tersebut dilakukan dengan
mempersembahkan seluruh hasil alam dalam wujud
banten (sesajen).
◦ Upacara ini dilakukan setiap hari dalam ruang lingkup kecil.
UPACARA KEMANUSIAAN
(MANUSA YADNYA)
◦ Upacara manusia yadnya dilakukan untuk menyucikan
manusia secara lahir dan bathin.
◦ Dalam melaksanakan upacara yadnya tidak dituntut harus
besar-besaran tergantung tingkat ekonomi masing-masing.
◦ 3 tingkatan dalam upacara umat hindu: Nista, Madya, dan
Utama.
MANGEDONG-GEDONGAN
◦ Upacara bayi dalam kandungan
berumur 7 bulan (dalam adat
jawa di sebut 7 Bulanan.
◦ Tujuan: Mendoakan semoga ibu
dan bayi diberikan keselamatan
saat melahirkan.
◦ Selain itu juga bertujuan
menbuka jalan bagi sibayi agar
dapat lahir secara mudah
UPACARA BAYI BARU LAHIR
◦ Merupakan upacara
penyambutan kedatangan si
anggota keluarga baru.
◦ Tujuan: agar si bayi dapat
memulai perjalanan hidup
dengan keluarga yang baru tanpa
halangan.
◦ Jenis makanan selamatan yang
biasa dihidangkan begitu minim
yaitu berupa telur ayam yang
dirangkai dengan nyuh daksin
(buah kelapa yang dipangkas dan
disisakan serabut bagian
atasnya), serta sarana sajen
lainnya
UPACARA KAMBUAN
◦ Merupakan acara untuk memperingati 42 hari lahirnya si bayi.
◦ Tujuan : mendoakan si bayi agar dapat bertumbuh kembang
dengan normal baik secara fisik maupun psikis.
UPACARA KEPUS PUSER
Upacara Kepus Puser atau Pupus Puser bisa juga di sebut Penelahan.
Kepus Puser artinya lepasnya tali puser yang tersisa saat bayi lahir.
Hidangan yang disajikan minim telur ayam yang dirangkai dengan nyuh
daksina (kelapa yang dikupas atasnya) yang ditambah dengan
tumpeng.
Adapun sarana upacara tersebut:
Banten penelahan: beras kuning, daun dadap.
Banten kumara: hidangan berupa nasi putih kuning, beberapa jenis
kue, buah-buahan (pisang emas), canang, lenga wangi, burat wangi,
canang sari.
Banten labaan: hidangan/nasi dengan lauk pauknya.
Segehan empat buah dengan warna merah, putih, kuning, dan hitam.
Masing-masing berisi bawang, jahe dan garam.
UPACARA 3 BULANAN
◦ Pada saat upacara ini, si bayi
diupacarai dalam rangka
menyucikan lahir dan
bathinnya.
◦ Pada saat upacara ini bayi juga
telah diperkenankan untuk
memasuki areal tempat Suci.
◦ Pada saat upacara ini juga
dilakukan upacara pemberian
nama, potong rambut, dan
menginjak tanah untuk pertama
kalinya.
HIDANGAN YANG DISAJIKAN
Upacara ini biasa disebut juga dengan istilah upacara nyumbutin , yaitu
pada saat usia bayi menginjak 3 bulan (tiga bulan yang dimaksud adalah
105 hari).
Pada upacara ini makanan selamatannya adalah:
Nasi putih
Lawar putih
Serapah hati (rempelo hati)
Sayur ares
Jajanan (kue bantal)
UPACARA OTONAN
◦ Upacara otonan diperingati setiap 210
hari dalam kalender bali.
◦ Upacara ini akan terus berlangsung
sampai anak tersebut menginjak dewasa
◦ Upacara ini bertujuan untuk memberikan
kekuatan secara fisik, mental, dan spiritual
kepada sang anak agar dapat
mengendalikan hawa nafsu (kama) yang
ada pada setiap manusia.
◦ Makanan upacara yang dihidangkan : Nasi
tumpeng, Nasi kuning, ayam betutu, sate
nyuh, lawar nangka muda
HARI RAYA NYEPI

◦ Pada saat Nyepi berlangsung semua masyarakat hindu


melakukan catur brata penyepian yaitu 4 hal yang tidak
boleh dilakukan dalam nyepi:
◦ Tidak Boleh menyalakan: api, lampu, dll
◦ Tidak boleh berpergian keluar rumah.
◦ Tidak boleh menikmati hiburan
◦ Tidak boleh melakukan aktivitas pekerjaan
◦ Semua itu dilakukan dari matahari terbit sampai
matahari terbit lagi (24 jam )
HARI RAYA NYEPI
◦ Entil berbentuk seperti lontong
yang dibungkus dengan daun
nyelep atau talengidi. Tanaman ini
memiliki daun lebar dan panjang
mirip daun kunyit.
◦ Ketongkol juga termasuk sajian
yang mirip dengan lontong. Hanya
saja bentuknya kerucut. Makanan
ini umumnya dibungkus dengan
menggunakan daun pisang.
◦ Pulung Nyepi punya bentuk yang
mirip dengan kolak biji salak tanpa
kuah gula dan santan. Sajian ini
merupakan makanan khas Desa
Sukasada. Pulung Nyepi disajikan
dengan tambahan parutan kelapa
muda.
◦ Cerorot
◦ Nasi tepeng sendiri berasal
dari Gianyar. Biasanya, seporsi
nasi tepeng disajikan dengan
berbagai sayuran seperti
kacang panjang, kacang
merah, nangka muda, terong,
daun kelor, dan kelapa parut.
◦ Jaja apem atau apem Bali ini
tidak ditambahkan gula.
Namun bukan berarti rasanya
tak manis. Jaja apem ini
disajikan dengan taburan
kelapa parut dan gula merah
cair.
HARI RAYA KUNINGAN
◦ Hari raya kuningan dirayakan 10 hari setelah hari
raya galungan.
◦ Ciri khas hari raya kuningan adalah pembuatan
tamyang dan Capah yang merupakan simbul
tameng bagi diri manusia dalam menghadapi
kekuatan hawa nafsu.
UPACARA MESAMBUH
Upacara mesambuh adalah upacara persembahan korban
suci dengan maksud agar tidak mengganggu jalannya
upacara. Upacara ini dilaksanakan diperempatan jalan yang
akan dilalui untuk mengarak jenazah.
Jenis makanan selamatannya adalah:
◦ Nasi pangkonan
◦ Lelawaran
◦ Sate nyuh (sate lembat)
◦ Jukut balung
UPACARA NGABEN
◦ Upacara ngaben merupakan
wujud bakti terakhir seorang
anak terhadap orang tuanya.
◦ Upacara ini dilakukan untuk
mengembalikan wujud sarira
manusia ke pada element
penyusunnya: yaitu: Tanah,
Api, Udara, akasa, dan Air.
◦ Tujuan utama: menyucikan
pitara atau leluhur agar dapat
kembali bersatu dengan sang
pencipta.
HIDANGAN YANG DISAJIKAN
Nasi putih
Sate nyuh (sate lembat)
Tum siap (botok ayam)
Jejeruk tewel daun belimbing
Kue uli hitam kering
UPACARA NGUREK
◦ Dalam upacara ini wajib
menusuk tubuhnya dengan
menggunakan keris.
◦ Tujuan dari Upacara
Ngurek ini adalah manusia
wajib yakin dengan Tuhan
Yang Maha Esa, ketika
manusia sudah yakin lahir
bathin maka akan ada
pertolongan berupa
anugerah dan berkah dari
Sang Kuasa kepada
manusia tersebut.
UPACARA MELASTI
◦ Upacara penyucian
manusia dan
kehidupannya dimana
sebelum Hari Raya Nyepi
wajib dilakukan dengan
bersembahyang dan
berdoa di tepi pantai.
◦ Unsur-unsur jahat dan
buruk dari manusia
nantinya akan dibuang
dan dilarung ke lautan.
◦ Saling tarik menarik. Dalam
kegiatan inti Upacara Omed-
OMED – OMEDAN Omedan, para peserta yang
terlibat dalam upacara saling tarik
menarik dan diangkat untuk saling
cium-ciuman.
◦ Yang berhak melakukan tradisi
cium-ciuman ini adalah laki-laki
yang diangkat oleh yang lain
dengan perempuan yang diangkat
oleh yang lain pula.
◦ Tradisi ini dilakukan untuk tujuan
silaturahmi, kegembiraan
bersama, serta untuk menolak
bala dan mala petaka bagi
masyarakat yang
mempercayainya.
UPACARA MESANGGEH
◦ Pembersihan diri
manusia dimana 6 gigi
taring pada rahang
manusia yang mulai
dewasa diratakan atau
dikikir hingga rata.
◦ Tujuannya adalah
menghilangkan unsur
buruk dan jahat yang
disimbolkan oleh 6 gigi
taring.
PERLENGKAPAN UPACARA
◦ Sirih pinang dan piring adat melambangkan kesucian, kemuliaan, dan
penghormatan kepada leluhurnya.
◦ Telur ayam melambangkan supaya mempunyai keturunan yang banyak
seperti ayam.
◦ Daging kelapa melambangkan supaya hati mereka lemah lembut
seperti daging kelapa tersebut.
◦ Gula merah melambangkan supaya mempunyai masa depan yang
manis seperti gula. Artinya agar dalam menjalani hidupnya kelak
senantiasa mendapat kesenangan dan kedamaian hidup.
◦ Daun pacar melambangkan agar mereka kelak mudah mendapat jodoh
yang baik.
HIDANGAN YANG DISAJIKAN

◦ Nasi tumpeng
◦ Nasi kuning
◦ Ayam betutu atau bisa dipakai
ayam panggang
◦ Sate nyuh
◦ Lawar nangka muda (tewel
cincang)
◦ Jajan/kue kekupa
◦ Jajan/kue bantal biu
UPACARA TUMPEK LANDEP
◦ Dimana senjata dan
peralatan yang dimiliki oleh
masyarakat Bali disucikan
dengan sesaji dan doa- doa
dimana setelah dikumpulkan
dan diberkati oleh para
pemuka adat, diharapkan
senjata dan peralatan
masyarakat dapat digunakan
dengan baik dan mampu
membawa keberkahan
dalam kehidupan sehari-hari
UPACARA MESURYAK
◦ Upacara adat khas masyarakat
Bali dimana dilakukan dengan
melempar uang ke atas setelah
hari Galungan, tepatnya digelar
pada hari Kuningan atau 10 hari
setelah hari Galungan.
◦ Tujuan dari upacara ini adalah
persembahan atau memberikan
bekal kepada para leluhur
masyarakat Bali yang mana pada
hari Galungan mereka turun ke
bumi untuk memberkati anak
cucu mereka, dan kembali ke
nirwana pada hari Kuningan.
MEKARE – KARE ◦ Upacara ini disebut juga
dengan istilah dimana para
orang yang terlibat saling
menghantamkan daun pandan
berduri satu dengan yang
lainnya untuk dipersembahkan
dan ditujukan kepada Dewa
Indra yang merupakan Dewa
Perang bagi masyarakat Bali
kuno.
◦ Upacara ini merupakan MEGIBUNG
bentuk kebersamaan dan
kekeluargaan
◦ Tujuan dari upacara ini
adalah silaturahmi antar
warga dengan rasa
kebersamaan dimana
para warga yang hadir
wajib makan bersama
dengan satu wadah yang
sama.
NASI KHAS BALI
NASI SELA (NASI UBI JALAR)
NASI JINGGO
NASI YASA
◦ Nasi yasa adalah makanan pokok
(nasi kuning) yang dicampur
dengan daging ayam, lalapan,
telur dan sayur.
◦ Fungsi makanan: untuk upacara
keagamaan seperti hari raya
Saraswati, Çiwalatri dan juga
untuk dihaturkan kepada leluhur.
◦ Bertujuan untuk mengiringi dan
menyempurnakan doa dan rasa
bhakti warga masyarakat kepada
Tuhan (Sang Hyang Widhi Wasa).
NASI TEPENG

◦ Nasi tepeng adalah makanan tradisional khas Bali dari Gianyar, Bali.
◦ Rasanya pedas dan berempah karena dimasak dengan basa genep,
yaitu campuran lengkap rempah-rempah (spices and herbs).
◦ Nasi tepeng disajikan dengan sayur-sayuran seperti kacang panjang,
kacang merah, nangka muda, terong, daun kelor, dan kelapa parut.
NASI KUNING BALI
◦ Nasi Kuning Bali agak berbeda
dari umumnya nasi kuning,
terutama dari isi rempah-rempah
dan cara mempersiapkannya.
◦ Nasi Kuning biasanya disajikan
selama upacara Hari Kuningan,
Hari Bali Hindu Kudus yang
datang setiap 210 hari pada
Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku
Kuningan.
◦ Saat ini, Nasi Kuning juga
disajikan dalam upacara lainnya
seperti pesta ulang tahun,
syukuran, dan lain sebagainya.
BUBUR MENGGUH

◦ Bubur atau kalau orang Bali menyebutnya bubuh ini yang asli berasal dari daerah
Tejakula, Bon Dalem, daerah Kab. Buleleng.
◦ Bubur Mengguh adalah sejenis bubur yang dicampur daging (ayam atau ikan),
sayur dan bumbu lengkap.
◦ Fungsi makanan: disajikan pada acara tertentu seperti pesta keluarga (arisan dan
pertemuan lainnya)
LAUK NABATI
KHAS BALI
SEROMBOTAN BALI
◦ Srombotan adalah sayuran khas
dari Klungkung. Srombotan
merupakan sejenis gado-gado
versi Klungkung.
◦ Makanan ini adalah campuran
sayur-sayuran dengan kacang-
kacangan yang dibumbui dengan
sambal kelapa dan sambal siram
yang terbuat dari kacang tanah,
terasi dan cabai.
JUKUT URAP
JUKUT RAMBANAN

◦ Jukut Rambanan adalah jenis hidangan yang terbuat


dari berbagai sayuran. Dimasak dengan saus kelapa dan
disajikan dengan bumbu terasi untuk membuatnya
lebih lezat.
SAYURAN LAWAR KHAS BALI
◦ Lawar mempunyai fungsi religius yang
kuat yaitu digunakan sebagai sesaji.
Sesajian merupakan simbol untuk
menyatakan syukur dan terimakasih
kepada Sang Hyang Widi atau Tuhan
yang telah memberikan berkah dan
kehidupan di dunia.
◦ Biasanya lawar disantap setelah
melaksanakan upacara adat dengan
cara prasmanan. Selain digunakan
sebagai sesajen untuk upacara
keagamaan, orang Bali juga
menggunakan lawar sebagai sarana
merayakan upacara pernikahan,
kematian, acara-acara budaya, pesta
mendapat jodoh dan lain-lain.
JUKUT ARES
LAUK HEWANI
KHAS BALI
AYAM BETUTU
◦ Betutu ini biasanya dijadikan
oleh warga bali sebagai
makanan sajian dalam
upacara adat dan upacara
keagamaan.
◦ Arti dari kata betutu sendiri
berasal dari kata tunu yang
artinya bakar, dan be yang
artinya daging, sehingga jika
digabunga menjadi daging
yang dibakar.
SATE LILIT
BABI GULING
URUTAN

◦ Sosis yang dibuat dari usus babi,


diisi dengan daging babi dan
bumbu di dalam, dan goreng
hingga kecoklatan. Urutan
biasanya disajikan dengan anggur
beras Bali dan selalu ada dalam
ritual masakan orang Bali.
SATE LANGUAN
◦ Terbuat dari ikan laut, kelapa
hijau, rempah-rempah, dan
gula merah. Hidangan ini adalah
makanan tradisional dari
Kabupaten Klungkung, tetapi
dapat ditemukan di seluruh Bali.
Sate languan disajikan sebagai
hidangan dalam upacara-
upacara ritual yang disajikan
hanya satu hari tepat setelah
dipanggang (saat itu masih
panas) dan biasanya disajikan
dengan Lawar
SATE LEMBAT
◦ Terbuat dari daging yang
dicampur dengan
parutan kelapa dan
bumbu. Biasanya
menggunakan daging
babi, ayam, bebek, dan
kura-kura. Sate lembat
disajikan dalam ritual Bali
dan upacara adat. Sate ini
juga tersedia di banyak
restoran Bali, bersama
dengan Urutan, Babi
Guling, dan Lawar
LEMPET
◦ Terbuat dari ikan tuna atau
ikan languan dan rempah-
rempah, dibungkus daun
pisang dan dipanggang di
atas arang yang terbuat
dari batok kelapa kering.
◦ Lempet juga dikenal
sebagai Pesan atau Pepes
yang disajikan dengan nasi
sebagai hidangan dalam
upacara pernikahan dan
upacara lainnya yang
biasanya berlangsung
selama 2 hari
SAMBAL MATAH
◦ Sambal Matah adalah sambal
tradisionil dari Bali yang dibuat
dari bawang merah, bawang
putih, daun jeruk dan sereh
bagian putihnya; semua bahan
diiris halus. Bahan-bahan yang
telah diiris halus dicampur
dengan terasi, garam dan
perasan jeruk nipis kemudian
diremas-remas. Panaskan
minyak goreng kemudian
tuangkan minyak goreng panas-
panas ke dalam bahan-bahan
yang telah diremas tadi dan
aduk hingga rata
SAMBAL BONGKOT
◦ Sambal Bongkot kalau dilihat sepintas
tidak jauh berbeda dengan sambal matah,
bedanya hanya pada penggunaan bunga
kecombrang yang diiris tipis dan
dicampur dengan irisan cabai rawit dan
bawang merah
◦ Di Bali nama Bongkot adalah nama lain
dari bunga kecombrang.
JAJANAN TRADISIONAL
KHAS BALI
JAJE BANTAL
◦ Jaje Bantal terkenal di
seluruh Bali. Bahan
utama dari makanan ini
adalah beras ketan,
kacang polong dan
buah-buahan.
Dibungkus dalam daun
kelapa, diikat dengan
tali dan dikukus.
Camilan ini disiapkan
sebagai hidangan dalam
ritual upacara-upacara
tertentu.
CEROCOT
◦ Cerorot terbuat dari
tepung beras, gula merah,
dan garam, dibungkus
daun kelapa bengkok, dan
dikukus. Camilan ini
disajikan dengan kopi atau
teh yang dihadirkan hanya
satu hari dalam upacara-
upacara keagamaan dan
ritual orang Bali,
khususnya di Desa
Tenganan, Kabupaten
Karangasem.
JAJAN ABUG
◦ Terbuat dari bahan tepung
ketan dengan bentuk beraneka
ragam yaitu: segi empat, segi
tiga,bundar dan sebagainya.
◦ Kekhasan bentuk abug adalah
berlapis-lapis dengan warna
merah dan putih berselang
seling, dengan ketebalan
kuranglebih 3-5 mm.
◦ Jajan ini dibuat khusus untuk
keperluan upacara keagamaan
ataupun upacara adat di Bali
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai