5
Dampak Anemia bagi Remaja
Perbedaan kemampuan kognitif antara anak
1. Menurunnya fungsi kognitif sekolah yang kekurangan zat besi dan tidak
kekurangan zat besi (skor lebih besar).
turun 5 – 10 IQ point
2. Konsentrasi belajar rendah
prestasi di sekolah turun
3. Merasa cepat letih, lemah,
lesu, lelah dan lalai
malas dan lamban
melakukan aktivitas serta
kurang produktif
4. Kekebalan tubuh menurun
lebih mudah terinfeksi penyakit Kosakata
Pemahaman bacaan
Singapura : 2
2012 Urutan 64dari Vietnam : 17
65 negara Thailand : 50
Malaysia : 52
Jawab :
TTD = (Jumlah Sasaran x jumlah minggu) + 10% buffer
= (334 x (4 + 4 + 5)) + 10%
= (334 x 13) + 10%
= 4.342 + 434
= 4.776 tablet
Cara Pemberian TTD
1 tablet setiap
Diberikan ke Menentukan
minggu
rematri 12-18 hari minum
sepanjang
tahun bersama
tahun
50
40
30
20
10
Kabupaten/Kota
15
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
FEBRUA AGUSTU SEPTEM
JANUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI GARUT
RI S BER
% 28.8 38.8 42.9 37.9 38.7 41.9 44.7 41.6 41.0 39.6
16
peningkatan distribusi
TTD sudah signifikan
(76,2%),
Tapi yang
mengonsumsi secara
KONSUMSI TTD
REMAJA PUTRI
rutin hanya 1,4%
• < 52 butir = 98.6
• ≥ 52 butir = 1.4
Proporsi Alasan Utama Tidak Minum/Menghabiskan TTD
yang Diperoleh dari Sekolah
pada Remaja Putri umur 10-19 Tahun menurut Kelompok Umur
45
40
35
30
25
%
20
15
10
5
0
Hanya Lupa Rasa dan bau Ada efek Belum Merasa tidak Lainnya
diminum tidak enak samping waktunya perlu
ketika haid habis
10-11 1.5 17.1 41 7.2 3.2 18.7 11.2
12-15 3.2 20.2 32.1 9.3 2.7 20.1 12.3
16-18 3.9 18.4 30.1 11.2 1.8 20.9 13.7
19 0.2 14.4 38.6 6.5 4.7 24.6 11
Apa yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan
kualitas program
suplementasi TTD
Rematri?
Pemantauan Kepatuhan
Minum Tablet Tambah Darah
melalui kartu monitoring TTD
Pencegahan &
Penanggulangan
Anemia bagi
Rematri
http://bit.ly/pedomanrematri
Duta REMBULAN April 2019
Pencatatan dan Pelaporan
Dilakukan oleh tim pelaksana UKS (guru UKS) di sekolah
Tingkat Sekolah
Tingkat Puskesmas
Tingkat Puskesmas
Pelibatan Lintas Program dan Lintas Sektor
Setelah dilatih, secara
Pelibatan Kader Kesehatan Remaja mandiri mereka membuat
10 program kerja. Berjalan
dengan baik dan
mendukung penilaian
Sekolah Sehat.
Sekolah mengundang
Puskesmas untuk
sosialisasi kepada
Komite Sekolah pada
tahun ajaran baru
3/4/2020 28
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Nomor 14 Tahun 2019
tentang
Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi
Pasal 2
• (1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan Surveilans Gizi secara terpadu, berjenjang, dan
berkesinambungan.
Pasal 4
• (1) Indikator masalah gizi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) meliputi:
• persentase remaja putri anemia;
• (2) Indikator kinerja program gizi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) meliputi:
• cakupan remaja putri (Rematri) mendapat Tablet Tambah Darah;
Rekomendasi
• Mencatat terima dan minum TTD
• Pelibatan guru dan KKR dalam
distribusi, pemantauan kepatuhan,
pencatatan, dan pelaporan
• Libatkan orangtua untuk mendukung
perubahan pola makan dan
konsumsi TTD secara rutin
• Pengecekan Hb secara berkala
• Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas
Program
”Kolaborasi adalah
membagi tugas
dan mengkalikan
kesuksesan”
Terima Kasih