Anda di halaman 1dari 16

REVIEW

MATA PELAJARAN
FISIKA
Kelas X
BESARAN POKOK DAN SATUANNYA
 Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri
dengan satuan tertentu dan tidak tersusun oleh
besaran lain.

No. Besaran Pokok SI Dimensi


1. Massa Kilogram (Kg) [M]
2. Panjang Meter (m) [L]
3. Waktu Sekon (s) [T]
4. Suhu Kelvin (K) [ϴ]
5. Kuat arus listrik Ampere (A) [I]
6. Intensitas cahaya Kandela (Cd) [J]
7. Kuantitas (banyak) zat Mole (mol) [N]
Aturan-aturan dalam proses berhitung
2. Hasil perkalian dan pembagian bilangan penting memiliki
angka penting paling sedikit dari bilangan penting.

Contoh:
3,22 cm 3 angka penting
2,1 cm 2 angka penting
x
6,762 cm2 Dibulatkan menjadi 6,8 cm2

4 Ap 2 Ap
Sebutkan hasil pengukuran Jangka
Sorong berikut ini!

7,7 cm
(5 x 0,01) cm (7,750 ± 0,005) cm

7,7 cm + 0,05 cm = 7,75 cm ± 0,005 cm


Sebutkan hasil pengukuran
Mikrometer Sekrup di bawah ini!

4,5 mm
4,5 mm + 0,46 mm = 4,96 mm

46 x 0,01 mm
b. Metode polygon
 Metode poligon adalah cara penjumlahan tiga atau lebih
vektor secara grafis dengan saling menghubungkan pangkal
vektor ke ujung vektor lain sedemikian rupa hingga vektor
terakhir. Kemudian ditarik garis lurus dari pangkal vektor
pertama menuju ujung vektor terakhir sehingga terbentuklah
bangun segi banyak atau poligon.
Dari gambar di atas, hasil penjumlahan
vektor A, B, C, D dan E dapat ditulis sebagai berikut.
E=A+B+C+D
E adalah vektor resultan dari penjumlahan
vektor A, B, C dan D. Sama halnya seperti
metode segitiga, untuk menentukan vektor
mana yang termasuk resultan dari penjumlahan
beberapa vektor, kita dapat menggunakan
teknik berikut ini:

Vektor Resultan = ujung bertemu ujung dan pangkal


bertemu pangkal
Perhatikanlah cara menguraikan sebuah vektor atau lebih pada sumbu X dan
sumbuY berikut:

𝐹𝑥 = 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐹 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑋


𝐹𝑦 = 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐹 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑌
α = sudut antara F dan 𝐹𝑥
Maka, dapat dituliskan besar komponennya
sebagai berikut:

Untuk menentukan
arah vektor
1. Resultan vektor yang membentuk
sudut
 Misalkan terdapat dua buah vektor yaitu A dan B di mana
satu sama lain mengapit sudut seperti yang diperlihatkan pada
gambar berikut ini.
dipercepat
GLB GLBB diperlambat

 v = konstan (tetap)  a = konstan


 Benda memiliki kelajuan tetap jika  Benda memiliki percepatan tetap
benda menempuh jarak yang sama jika benda mengalami perubahan
untuk selang waktu yang sama. kecepatan dan arah tetap.

𝑠 𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝛼𝑡 𝑣𝑡 = 𝑣0 − 𝛼𝑡
s=vt atau 𝑣= 1 1
𝑡
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝛼𝑡 2 𝑠 = 𝑣0 𝑡 − 𝛼𝑡 2
2 2
2 2
Keterangan: 𝑣𝑡 2 = 𝑣0 + 2𝛼𝑠 𝑣𝑡 2 = 𝑣0 − 2𝛼𝑠
v = kelajuan rata-rata (m/s) Keterangan:
s = jarak total (m) 𝑣0 = kelajuan awal (m/s)
t = selang waktu (s) 𝑣𝑡 = kelajuan akhir (m/s)
α = percepatan (𝑚Τ𝑠 2 )
s = jarak total (m)
t = selang waktu (s)
Gerak Parabola
Kecepatan peluru
setelah t detik,

Jarak tempuh
terjauh.
Gerak Parabola
 Kecepatan peluru setiap saat dirumuskan:
𝑣Ԧ𝑦 𝑡 = 𝒗𝟎 𝒔𝒊𝒏 𝜽 − 𝒈 t
𝑣Ԧ𝑥 (𝑡) = 𝒗𝟎 𝒄𝒐𝒔 𝜽

 Jarak terjauh:
𝑣02 sin 2𝜃
𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 =
2𝑔
Aturan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
contoh: 145,789 mempunyai 6 angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka
penting.
contoh: 20006 mempunyai 5 angka penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka
penting. Kecuali ada penjelasan lain, penjelasan berupa garis
bawah atau ditebalkan pada angka terakhir.
contoh: 1000 mempunyai 4 angka penting
0,456000 mempunyai 6 angka penting
4,3500 mempunyai 4 angka penting
Aturan angka penting
4. Angka nol di belakang koma adalah angka penting.
contoh: 1,000 mempunyai 4 angka penting
5. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol
bukan angka penting.
contoh: 0,006 mempunyai 1 angka penting
0,000500 mempunyai 3 angka penting

Anda mungkin juga menyukai