Anda di halaman 1dari 53

SISTEM PENJAMINAN MUTU

PENDIDIKAN
Tujuan Sesi
Setelah Pembelajaran, peserta
diharapkan mampu:
 Penerapan SNP, SPM dan SPMP
dalam Perencanaan
Sekolah/Madrasah.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB XV
PENJAMINAN MUTU

Pasal 91
(1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal
dan nonformal wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan.
(2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau
melampaui Standar Nasional Pendidikan.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

(3) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis,
dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu
yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.
DEFINISI MUTU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BERMUTU ADALAH PENDIDIKAN YANG MAMPU
MELAMPAUI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

MELAMPAUI SNP/
 SP-BI
 SP-BERKEUNGGULAN
MEMENUHI SNP/ LOKAL
MANDIRI

BELUM MENCAPAI SNP/


STANDAR
PENETAPAN STANDAR
@ SNP disusun oleh BSNP dan ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan Nasional.
@ SNP mencakup:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan Tendik
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
@ SNPT adalah SNP ditambah Standar Penelitian dan Standar
Pengabdian kepada Masyarakat
@ Menjadi acuan penetapan standar pada seluruh satuan
pendidikan yang dijabarkan ke dalam komponen dan indikator.
PENGUKURAN
PENCAPAIAN STANDAR
• Proses pemenuhan standar diukur tingkat
ketercapaiannya untuk melihat keefektivan
pelaksanaan.
• Pengukuran pencapaian standar dilakukan secara:
– internal oleh Tim Evaluasi Mutu Internal,
– eksternal oleh BAN atau Lembaga Akreditasi Mandiri
(LAM) yang mendapat pengakuan Menteri Pendidikan
Nasional, dan
– penilaian hasil belajar
Apakah SNP itu?
UU 20 /2003 Sisdiknas PP 19/2005 SNP

SNP
Definisi Fungsi Tujuan

Kriteria minimal tentang Dasar dalam Menjamin mutu


sistem pendidikan di perencanaan, pendidikan nasional
seluruh wilayah hukum pelaksanaan, dan dalam rangka
Negara Kesatuan pengawasan pendidikan, mencerdaskan kehidupan
Republik Indonesia dalam rangka bangsa dan membentuk
mewujudkan pendidikan watak serta peradaban
yang bermutu bangsa yang bermartabat
1. Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
Apakah SNP itu?
UU 20 /2003 Sisdiknas PP 19/2005 SNP

SNP
Definisi Fungsi Tujuan

Kriteria minimal tentang Dasar dalam Menjamin mutu


sistem pendidikan di perencanaan, pendidikan nasional
seluruh wilayah hukum pelaksanaan, dan dalam rangka
Negara Kesatuan pengawasan pendidikan, mencerdaskan kehidupan
Republik Indonesia dalam rangka bangsa dan membentuk
mewujudkan pendidikan watak serta peradaban
yang bermutu bangsa yang bermartabat
SNP dan Aturan Pelaksanaannya
8 Standar Peraturan Pelaksanaan
Standar Nasional Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016

Standar Isi Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016

Standar Proses Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

Standar Penilaian Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016


Permendiknas Nomor 12, 13,16, 18 dan 40
Standar Pendidik dan Tenaga
Tahun 2007, Permendiknas 24, 25, 26
Kependidikan
Tahun 2008

Standar Sarana dan Prasarana Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007

Standar Pembiayaan Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009

Standar Pengelolaan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007


Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
 Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
 Meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran, kompetensi
kelompok mata pelajaran, dan kompetensi mata
pelajaran.
 SKL pada jenjang Pendidikan Dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar Isi
Mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/akademik.

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:


• kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
• kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
• kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
• kelompok mata pelajaran estetika;
• kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Standar Isi (lanjutan..)
Beban belajar menggunakan:
• jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan
sistem tatap muka,
• penugasan terstruktur,
• kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri
khas masing-masing.
Penyusunan KTSP:
• dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat
setempat, dan peserta didik.
• berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
Kalender Pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

 Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik


maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

 Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan


kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Standar Pendidik
 Kualifikasi akademik (S1 / D4)
 Kompetensi:
 Pedagogi,
 Kepribadian,
 Profesional, dan
 Sosial.
 Sertifikasi pendidik.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Tenaga Kependidikan
SD/MI; sekurang-kurangnya terdiri atas
– kepala sekolah/madrasah,
– tenaga administrasi,
– tenaga perpustakaan, dan
– tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
SMP/MTs; sekurang-kurangnya terdiri atas
– kepala sekolah/madrasah,
– tenaga administrasi,
– tenaga perpustakaan,
– tenaga laboratorium, dan
– tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah

Supervisi
Kepribadian

Kompetensi Sosial
Manajerial Kepala Sekolah/
Madrasah

Kewirausahaan
Kompetensi
Sebagai Guru
Standar Proses
 Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
 Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian.
 Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien, satuan pendidikan perlu melakukan :
(1) perencanaan proses pembelajaran;
(2) pelaksanaan proses pembelajaran;
(3) penilaian hasil pembelajaran; dan
(4) pengawasan proses pembelajaran.
Standar Sarana dan Prasarana
 Berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain.
 Sarana: perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
sarana laboratorium, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
 Prasarana: Lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dll.
Standar Pembiayaan
Adalah Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

Terdiri atas:
• Biaya Investasi: penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
SDM, dan modal kerja tetap.
• Biaya Operasi:
• gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan,
• bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
• biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, pajak, asuransi, dsb.
• Biaya Personal: biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Standar Pengelolaan
 Berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan, agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
 Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis
sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
 Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara
mandiri, efisien, efektif, dan akuntabel.
 Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana
kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari
rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang
melingkupi masa 4 (empat) tahun.
Standar Penilaian Pendidikan
Mengatur mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik
 Penilaian oleh pendidik; memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, UTS, UAS,
dan ulangan kenaikan kelas. Digunakan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses
pembelajaran.
 Penilaian oleh satuan pendidikan; bertujuan menilai
pencapaian SKL semua mata pelajaran, dan menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
 Penilaian oleh Pemerintah; bertujuan untuk menilai
pencapaian SKL secara nasional, melalui ujian nasional.
2. Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Pendidikan Dasar

• Gunakan Lembar Kerja untuk pertanyaan-pertanyaan


terkait SPM.
• Setiap peserta membaca LBB 1 selama 5 menit.
• Setiap peserta membaca LBB 2 selama 5 menit.
Alasan Implementasi SNP Perlu Bertahap
1. Beberapa standar dalam SNP terlalu tinggi dan
sulit dicapai oleh semua sekolah/madrasah
dengan kondisi saat ini.
2. Implementasi SNP secara utuh membutuhkan
sumberdaya besar, kapasitas SDM tinggi dan
kelembagaan yang produktif.
3. SPM dirancang sebagai tahapan awal untuk
mencapai SNP dan standar lainnya.
Pengertian SPM Pendidikan
• Memuat jenis dan tingkat pelayanan pendidikan yang
harus disediakan oleh sekolah/madrasah dan kab/kota.
• Tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah kab/kota.
• Rambu-rambu pelaksanaan desentralisasi
penyelenggaraan kewenangan bidang pendidikan.
• Difokuskan pada upaya untuk memastikan bahwa
setiap sekolah/madrasah dapat menyelenggarakan
proses pembelajaran dengan baik
• Pengelolaan kinerja menuju pencapaian SNP secara
bertahap.
SPM: Langkah Antara Menuju SNP

Kualitas SNP
Standar Isi, SKL, Proses, Pengelolaan,
Sarpras, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Pembiayaan, dan
Penilaian

SPM

2009 20132013 2014 Waktu


SPM Pendidikan Dasar
Fokus Ketentuan Minimal
Apa yang harus tersedia? Apa yang harus terjadi?
Sekolah/Madrasah :
Untuk memastikan 1. Guru, kepala sekolah/ Apa saja yang harus dilakukan
sekolah dapat madrasah, pengawas guru untuk mempersiapkan
sekolah/madrasah, baik dan menyelenggarakan
menyelenggarakan jumlah, kualifikasi maupun pembelajaran?
proses pembelajaran kompetensi;
yang baik. Apa saja yang harus dilakukan
2. Infrastruktur, peralatan, kepala sekolah/madrasah
media, buku. untuk memastikan terjadinya
pembelajaran yang baik di
sekolah/madrasah?

Apa saja yang harus dilakukan


oleh pengawas sekolah/
madrasah mendukung
pengendalian kualitas
pembelajaran?
Indikator SPM Pendidikan Dasar
(Permendiknas 15/2010)
1. Mencakup 27 indikator:
14 indikator tanggung jawab kabupaten/kota,
13 indikator tanggung jawab sekolah/madrasah.
2. Mencakup persyaratan minimal terkait dengan
prasarana dan sarana, guru, kepala sekolah/
madrasah, pengawas sekolah/madrasah, buku,
media pembelajaran, kurikulum, rencana
pembelajaran, proses pembelajaran; manajemen
sekolah/madrasah; serta penjaminan mutu dan
evaluasi pendidikan.
Contoh Indikator SPM Pendidikan Dasar
Penangggung jawab Contoh SPM
• Di setiap SD/MI tersedia 2 orang guru yang
Kelompok 1. memenuhi kualifikasi S-1 atau D-IV dan 2 orang
guru yang telah memiliki sertifikat pendidik.
Pemerintah Kab/Kota
• Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan
dan Kantor Kemenag kualifikasi S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan
separuh di antaranya (35% dari keseluruhan
guru) telah memiliki sertifikat pendidik.
• Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah
Kelompok 2. ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah
mencakup matapelajaran Bahasa Indonesia,
Satuan Pendidikan Matematika, IPA, IPS, dengan perbandingan satu
(Sekolah/Madrasah) set untuk setiap peserta didik.
• Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di
satuan pendidikan termasuk kegiatan tatap muka
di dalam kelas, merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
Pelaksana SPM
Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan Dasar
(27 Indikator)

Pemerintah
Kabupaten/Kota Sekolah/Madrasah
(14 Indikator) (13 indikator)
• Prasarana dan • Buku dan media
sarana; pembelajaran;
• Guru, kepala sekolah • Kurikulum dan rencana
dan pengawas; pembelajaran;
• Penjaminan mutu. • Proses pembelajaran;
• Penjaminan mutu dan
evaluasi pendidikan
• Manajemen sekolah
Tanggung Jawab Pendanaan SPM
• Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama:
– Investasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana;
– Investasi untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi
sumber daya manusia;
– Operasional personil: gaji dan tunjangan guru dan tenaga
kependidikan;
– Operasional non-personal
– Sumber dana: DAU, DAK, hibah, APBN (untuk madrasah).
• Sekolah/Madrasah:
– Investasi dan pemeliharaan (minor) prasarana dan peralatan
sekolah/madrasah; pengadaan buku, pelatihan guru;
– Operasional: biaya untuk bahan habis lab, bahan & media
pembelajaran, dsb.
– Sumber dana: BOS.
SPM Sebagai Strategi Pentahapan
Menuju SNP
SNP (2014):
-Semua guru sudah S-1/D-IV
-Semua guru sudah sertifikasi
SPM 2010 (SD/MI): -Buku lengkap 1 set/siswa
-Memiliki Lab & Alat IPA
- Guru S-1/D-IV: 2 orang/
Kondisi 2009: sekolah 6 rombel -Memiliki Lab Bahasa & Komp.
- Guru S1/D4: 16% -Guru bersertifikat: 2 orang -Memiliki tenaga administratif
- Banyak sekolah tanpa
- Buku 4 matapelajaran 1
guru bersertifikasi
set/siswa
- Belum semua sekolah
menyediakan buku -Kit IPA, tanpa ruang Lab
utk siswa
Langkah Implementasi SPM (1)
• Kumpulkan data, lakukan analisis apakah di setiap
sekolah/madrasah tersedia hal-hal berikut sesuai SPM:
– Sarana-prasana: ruang kelas, ruang guru, ruang
kepala sekolah, laboratorium IPA (utk SMP/MTs);
– Sumber daya manusia (guru, tenaga kependidikan)
 jumlah, kualifikasi, dan kompetensi (sertifikat
pendidik)
– Kunjungan pengawas sekali dalam sebulan sesuai
ketentuan; dsb.
• Tindakan untuk memenuhi kekurangan menjadi
tanggung jawab pemerintah/kemenag kab/kota
Langkah Implementasi SPM (2)
• Kumpulkan data, lakukan analisis apakah hal-hal
berikut tersedia/terlaksana sesuai SPM:
– sekolah/madrasah menyusun dan menerapkan
KTSP;
– Guru membuat RPP berdasar silabus mata
pelajaran yang disusun oleh sekolah/madrasah;
– Siswa menempuh pembelajaran dengan jam
tatap muka yang memadai;
– Tersedia buku pegangan dan buku pengayaan;
– Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi
akademik, dsb.
• Tindakan untuk memenuhi kekurangan tsb
merupakan tanggung jawab sekolah/madrasah.
Kapasitas yang Harus Dimiliki Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Kantor Kemenag.
 Kemampuan mengumpulkan data dan informasi terkait
pemenuhan indikator SPM (14 indikator), utamanya
terkait sumber daya manusia, infrastruktur, dan
peralatan;
 Keterampilan melakukan analisis dan agregasi data dari
seluruh sekolah/madrasah;
 Kemampuan menyusun perencanaan dan
penganggaran berdasarkan bukti kebutuhan investasi;
 Kemampuan untuk menuangkan rencana dan
kebutuhan anggaran dalam dokumen perencanaan
daerah.
Kapasitas yang Harus Dimiliki
Sekolah/Madrasah
 Keterampilan mengumpulkan data dan informasi terkait
seluruh (27) indikator SPM;
 Kemampuan melakukan evaluasi diri terhadap semua
ketentuan SPM di sekolah/madrasah;
 Keterampilan menyusun rencana dan anggaran
investasi dan operasional sekolah untuk memenuhi 13
indikator SPM;
 Kemampuan menyampaikan data dan informasi
tentang tingkat pemenuhan 14 indikator SPM di
sekolah/madrasah kepada pemkab/pemkot dan
Kemenag.
3. Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan
(SPMP)
Pengertian SPMP
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah
kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau
program pendidikan, penyelenggara satuan atau
program pendidikan, pemerintah daerah,
Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan
tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui
pendidikan.

Kegiatan sistemik dan terpadu adalah


terdapatnya mekanisme yang jelas dalam
memperbaiki mutu pendidikan dengan
melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan.
Tujuan SPMP
Tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan
adalah tingginya kecerdasan kehidupan
manusia dan bangsa sebagaimana dicita-
citakan oleh Pembukaan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang dicapai melalui penerapan SPMP.
Tujuan SPMP (lanjutan)
Tujuan antara SPMP:
• Terbangunnya budaya mutu pendidikan;
• Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan
proporsional pada satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah;
• Ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan
mutu pendidikan formal dan/atau nonformal;
• Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan yang dirinci
menurut provinsi, kabupaten/kota, dan satuan atau program
pendidikan;
• Terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Alasan SPMP Dibutuhkan
 Mutu pendidikan bervariasi antar
sekolah/madrasah dan antar daerah;
 Setiap siswa berhak layanan pendidikan
bermutu;
 Perbaikan mutu sekolah/madrasah
berkelanjutan sebagai kebutuhan; dan
 Mutu pendidikan yang rendah
menyebabkan daya saing SDM rendah.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Pemetaan
Mutu

Standar
Pendidikan

Perbaikan Analisis Data


Mutu

SPMP terdiri 4 komponen: penggunaan standar, pemetaan mutu, analisis


data mutu, dan perbaikan mutu berkelanjutan.
Tiga Tingkatan Acuan Mutu Pendidikan

a. SPM
b. SNP
c. Standar mutu pendidikan di atas SNP:
1) Berbasis keunggulan lokal.
2) Adaptasi standar internasional.
Pembagian Tanggungjawab dalam SPMP
SATUAN PENDIDIKAN
MENTERI : • Pemenuhan standar • Melayani audit
• Menetapkan SPM, SNP mutu acuan penjaminan mutu
• Menyelenggarakan UN • Penyusunan • Mengikuti akreditasi
• Akreditasi Kurikulum sesuai • Mengikuti sertifikasi
acuan mutu mutu: lembaga,
• Menetapkan prose- pendidik, siswa.
PROVINSI : dur operasional • Mengembangkan
• Supervisi, pengawasan, standar (POS).
sistem informasi
• Didukung pemangku
evaluasi, bantuan, mutu melalui TIK
kepentingan.
bimbingan. • Komite sekolah/
• Mendukung
• Membantu UN madrasah memberi pemetaan mutu
• Membantu akreditasi bantuan

KAB/KOTA:
• Supervisi, pengawasan,
evaluasi, bantuan,
bimbingan;
• Membantu UN
• Membantu akreditasi
12 Langkah Penjaminan Mutu Pendidikan
1. Menyusun program 7. Pilih prioritas kebutuhan
penjaminan mutu untuk perbaikan mutu
2. Pilih instrumen (EDS/M) 8. Menyusun program/ dan
pengumpulan data anggaran perbaikan mutu
3. Pengumpulan/verifikasi 9. Melaksanakan program
data (internal/eksternal) perbaikan mutu
4. Mengolah dan analisis 10. Monitor kegiatan
data perbaikan mutu
5. Pelaporan temuan 11. Pelaporan hasil perbaikan
berbasis data mutu
6. Gunakan temuan untuk 12. Gunakan saran untuk
verifikasi pencapaian berikutnya (langkah 1).
standar
Keterkaitan SNP, SPM, SPMP
dan Akreditasi Sekolah/Madrasah

AKREDITASI
STANDAR
DI ATAS SNP

A
STANDAR NASIONAL
PEMDIDIKAN
B
Peningkatan mutu
berkelanjutan
C
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
TT Belum Terakreditasi

Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan ditujukan untuk:


(1) memenuhi SPM, (2) Secara bertahap memenuhi SNP, (3) secara
bertahap memenuhi standar mutu di atas SNP.
4. Penerapan
SNP, SPM, dan SPMP
dalam Perencanaan
Sekolah/Madrasah
Pengelolaan Sekolah/Madrasah

PERENCANAAN
RKS/RPS PELAKSANAAN
RKAS (RAPBS) KEGIATAN

KEPEMIMPINAN Penatausahaan
TRIMS SEKOLAH/ dan Pencatatan
MADRASAH

EVALUASI &
PELAPORAN PERBAIKAN
Rencana Penjaminan Mutu Oleh Satuan Pendidikan

STANDAR RKS
DI ATAS SNP Kerangka
Jangka
Sekolah Menengah
memenuhi
STANDAR
SNP MUTU secara Budaya
mutu
bertahap-
berkelanjutan

RKT
SPM Target -Target
Capaian Terukur

SPM , SNP, dan Standar di atas SNP untuk satuan pendidikan dipenuhi secara
bertahap dan ditetapkan dalam rencana kerja sekolah (RKS) dan target-target
terukur capaiannya ditetapkan dalam rencana kerja tahunan (RKT);
Proses Perencanaan Sekolah/Madrasah
RKS dan RKAS

EVALUASI DIRI
SEKOLAH/ ANALISIS
MADRASAH KESENJANGAN

SNP, SPM

PENYUSUNANAN
RKS/M
PROGRAM &
RKAS/M RENCANA KERJA
Tanya Jawab
dan
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai