Anda di halaman 1dari 25

KONSEP KEBIDANAN

KOMUNITAS

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Definisi
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran
dan sejumlah kondisi lain yang serupa.

Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan",


kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi
oleh semua atau banyak

Komunitas adalah masyarakat terbatas yang mempunyai persamaan nilai


(values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas yg jelas.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Definisi

Bidan di komunitas adalah bidan yang bekerja


memberikan pelayanan kepada keluarga dan masyarakat
di suatu wilayah tertentu.

Kebidanan adalah mencakup segala pengetahuan yang


dimiliki oleh bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukan
dengan tujuan untuk menyelamatkan ibu dan anak.

Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang


dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah
kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di masyarakat.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Bentuk-bentuk
pelayanan kebidanan
yang dilakukan diluar
bagian atau pelayanan
Kebidanan berkelanjutan yang
Komunitas diberikan dengan
menekankan kepada
aspek-aspek psikososial
budaya yang ada di
masyarakat.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Riwayat Kebidanan Komunitas Di
Indonesia

 Riwayat kebidanan komunitas di Indonesia


bermula pada masa penjajahan Belanda dengan
dibukanya pendidikan dokter Jawa dengan nama
STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche Arsten)
di Batavia th 1849.
 Th 1851  dibuka Pendidikan Bidan bagi wanita
pribumi di Batavia oleh dokter militer Belanda
(dr. Wandent Bosch), lulusan bekerja di RS dan
masy. Pada saat itu yan kes ibu & anak dilakukan
o/ dukun & bidan.
Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes
 Tahun 1952  peran bidan tidak hanya bersifat
klinis, Pada saat itu pendidikan bidan mulai
memasukkan konsep pelayanan kebidanan di
komunitas. Akan tetapi fokus utama masih pada
pendidikan formal yaitu pertolongan persalinan di RS.

 Th 1953 peran bidan di masyarakat semakin


terlihat dengan diadakan kursus tambahan bagi
bidan di Yogyakarta yang berfokus pada
kesehatan masyarakat. Bidan tidak hanya
terbatas memberikan pelayanan di RS, akan
tetapi juga memberikan pelayanan masyarakat
dengan berbasis pada pelayanan kesehatan ibu
dan anak (BKIA) di tingkat Kecamatan.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


 Th 1967  pelayanan BKIA menjadi bagian dari
pelayanan Puskesmas. Bidan Puskesmas tidak hanya
memberikan pelayanan KIA, KB di posyandu, UKS, tetapi
juga sebagai perencana dalam pengambil keputusan
pelayanan di masyarakat. Pada saat ini bidan di katakan
sebagai motivator di masyarakat.

 Th 1990  pelayanan kebidanan merata & dekat dg


masyarakat

 Th 1992  instruksi presiden pd sidang kabinet ttg


perlunya mendidik bidan u/ penempatan bidan di desa.
Tugas pokok bidan di desa : pelaksana KIA (bumil, bulin,
bufas & bayi baru lahir), layanan KB, termasuk pembinaan
dukun bayi, pembinaan posyandu dan mengembangkan
pondok bersalin. Bidan desa juga berperan dalam
menggerakkan masyarakat, memiliki wilayah kerja dan
sbg narasumber berbagai hal.
Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes
 Dg adanya safe motherhood th 1996, Depkes
mencanangkan program Gerakan Sayang Ibu
(GSI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
melakukan advokasi pada pemerintah untuk
mendirikan pendidikan D-3 Kebidanan yg
berperan sebagai pembaru di masyarakat.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Fokus/Sasaran Kebidanan
Komunitas

 Ukuran keberhasilan bidan dikomunitas


adalah bangkitnya atau lahirnya gerakan
masyarakat untuk mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhan kesehatan serta
kualitas hidup perempuan di wilayah
tertentu dengan sasaran sbb :

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Sasaran Umum Sasaran Khusus

• Lembaga Swadaya • Perempuan


Masyarakat (LSM) selama dalam
• Organisasi siklus
Masyarakat dan kehidupannya,
Tokoh Masyarakat yaitu mulai sejak
• Kelompok konsepsi sampai
Masyarakat lanjut usia.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Prinsip Asuhan Kebidanan
Komunitas
a. Kebidanan komunitas sifatnya multidisiplin
meliputi ilmu kesehatan, sosial, psikologi,
ilmu kebidanan dll yang mendukung peran
bidan di komunitas
b. Berpedoman pada etika profesi kebidanan
yang menjunjung harkat dan martabat
c. Ciri kebidanan komunitas adalah
menggunakan populasi sebagai unit analisis
d. Keberhasilan di ukur melalui adanya kerja
sama dengan berbagai mitra, seperti PKK,
kader kesehatan, perawat, dokter, dll.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Tujuan Asuhan Kebidanan
Komunitas

Tujuan Umum
• Asuhan kebidanan di komunitas
harus mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,
khususnya kesehatan perempuan
di wilayah kerja bidan.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Tujuan Khusus
• Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan
komunitas sesuai dengan tanggung jawab bidan
• Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil,
pertolongan persalinan, perawatan nifas, dan
perinatal secara terpadu
• Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan
dengan risiko kehamilan, persalinan, nifas dan
perinatal
• Mendukung program-program pemerintah
lainnya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan anak.
• Membangun jejaring kerja dengan fasilitas rujukan
dan tokoh masyarakat setempat atau terkait.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Ruang Lingkup Pelayanan Bidan di
Komunitas

Promotif

Preventif

Diagnosis dini dan pertolongan pertama tepat guna

Meminimalkan kecacatan

Rehabilitatif

Kemitraan

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Ruang Lingkup Pelayanan Bidan
di Komunitas
1. Promotif
Menurut WHO, promosi kesehatan adalah
suatu proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol terhadap kesehatan,
memperbaiki kesehatan, baik dilakukan
secara individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Upaya promotif dilakukan antara lain
dengan memberikan :

a. Promosi kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Pemberian makanan tambahan
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


2. Preventif
Ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan-gangguan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Upaya preventif dapat dilakukan diantaranya
dengan melakukan:
a. Imunisasi pada bayi, balita, dan ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu,
puskesmas maupun kunjungan rumah pada ibu
nifas dan neonatus
c. Pemberian tablet vitamin A dan garam beryodium
pada ibu nifas dan balita
d. Pemberian tablet tambah darah dan senam hamil

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


3. Diagnosis dini dan pertolongan tepat guna
Merupakan upaya untuk membantu
menekan angka kesakitan dan kematian
pada ibu dan bayi. Cth : Untuk diagnosis
dini pada anak dapat dilakukan dengan cara
pemantauan pertumbuhan dan
perkembanganya baik oleh keluarga,
kelompok maupun masyarakat.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


4. Meminimalkan kecacatan
Dilakukan dengan tujuan untuk merawat
dan memberikan pengobatan individu,
keluarga, atau kelompok orang yang
menderita penyakit. Upaya yang bisa
dilakukan diantaranya dengan perawatan
payudara ibu nifas dengan bendungan ASI,
perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis dirumah, ibu bersalin, ibu nifas,
dan perawatan tali pusat pada bayi baru
lahir.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


5. Rehabilitasi
Merupakan upaya pemulihan kesehatan
bagi penderita yang di rawat di rumah,
maupun terhadap kelompok tertentu
yang menderita penyakit. Misalnya upaya
pemulihan bagi pecandu narkoba dan
penderita TBC.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


6. Kemitraan
Dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas,
bidan harus mempunyai pandangan bahwa masyarakat
adalah mitra dengan fokus utama anggota
masyarakat.Anggota masyarakat sebagai intinya
dipengaruhi oleh sub sistem komunitas yaitu:
a. Lingkungan
b. Keamanan dan transportasi
c. Politik dan pemerintah
d. Pelayanan kesehatan dan sosial
e. Pendidikan
f. Komunikasi
g. Ekonomi
h. Rekreasi
Kemitraan bidan di komunitas dapat dilakukan
dengan LSM setempat, organisasi masyarakat,
organisasi sosial lainnya.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Bekerja di Komunitas

Pelayanan kebidanan
ibu dan anak di
Puskesmas, kunjungan
rumah, dan melayani
kesehatan ibu dan anak
dilingkungan keluarga
merupakan kegiatan
kebidanan komunitas.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


Jaringan Kerja Bidan Di
Komunitas
 Puskesmas
Bidan sebagai anggota tim dapat
mengenali kegiatan yang akan dilakukan.
Mengenali, dan menguasai fungsi masing-
masing, selalu berkomunikasi dengan
pimpinan dan dengan anggota lainnya,
memberi dan menerima saran serta turut
bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
tim dan hasilnya.
Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes
 Di polindes, posyandu, PMB dan rumah pasien
Bidan merupakan pimpinan tim dimana bidan
mampu berperan sebagai pengelola sekaligus
pelaksana kegiatan di komunitas.

 Dalam jaringan kerja bidan dikomunitas diperlukan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral. Kerja
sama lintas program merupakan bentuk kerja sama
yang dilaksanakan instansi terkait sedangkan lintas
sektoral merupakan kerja sama yang melibatkan
institusi/departemen lain.

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes


TeriMa KaSiH

Selvia Nurul Q.,S.ST.,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai