Anda di halaman 1dari 15

MODEL -MODEL

EVALUASI
KURIKULUM
MODEL TYLER (TYLER MODEL)
Dasar pemikiran :
1. Evaluasi ditujukan pada tingkah laku peserta didik
2. Evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik
sebelum melaksanakan kurikulum dan sesudah melaksanakan
kurikum (hasil).
MODEL YANG BERORIENTASI PADA TUJUAN (GOAL
ORIENTED EVALUATION MODEL)

Model evaluasi ini menggunakan tujuan – tujuan


sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan.
Model ini dianggap lebih praktis untuk mendesain dan
mengembangkan suatu kurikulum karena menentukan hasil
yang diinginkan dengan rumusan yang dapat diukur.
MODEL PENGUKURAN (R.THORNDIKE
DAN R.L.EBEL)
 Model ini sangat menitikberatkan pada kegiatan pengukuran
 Model ini diterapkan untuk mengungkap perbedaan – perbedaan individual
maupun kelompok dalam hal kemampuan, minat dan sikap
 Objek evaluasi dalam model ini adaaah tingkah laku peserta didik, yang
mencakup hasil belajar (kognitif), pembawaan, sikap, minat, bakat dan juga aspek
– aspek kepribadian peserta didik.
 Instrument yang digunakan pada umumnya adalah tes tertulis (paper and pencil
test) dalam bentuk tes objektif, yang cenderung dibakukan.
MODEL KESESUAIAN (RALPH W.TYLER,
JOHN B.CARROL, LEE J.CRONBACH)
 Model ini memandang evaluasi sebagai suatu kegiatan
untuk melihat kesesuaian antar tujuan dengan hasil belajar
yang telah dicapai.
 Objek evaluasi adalah tingkah laku peserta didik, yaitu
perubahan tingkah laku yang diinginkan pada akhir kegiatan
Pendidikan
Teknik evaluasinya meliputi tes dan non-tes.
MODEL EVALUASI SITEM PENDIDIKAN
( EDUCATIONAL SYSTEM EVALUATION MODEL )

 Model ini menekankan sistem sabagai suatu keseluruhan dan merupakan penggabungan dari
beberapa model:
 model countenance dari Stake;
 model CIPP (Context, Input, Process, Product)
 Model CDPP yaitu (context, design, process, product) dari Stufflebeam
 model Scriven yang meliputi instrumental evaluation and consequential evaluation
 model Provus yang meliputi design, operation program, interim products, dan terminal products;
 model EPIC (Evaluation innovative curriculum)
 model CEMREL (central Midwestern regional educational laboratory) dari Howard Rusell dan
Louis Smith
Model stake menitikberatkan evaluasi pada dua hal pokok, yaitu
description yang terdiri dari dua aspek yaitu intens (goals) dan
observation (effect) dan judgement yang terdiri dari standart dan
judgement, dimana setiap hal tersebut terdiri atas tiga dimensi yaitu
antecedent (context), transaction (process), dan outcomes (output).
Model CIPP berorientasi pada suatu keputusan. Tujuannya adalah untuk membantu pengembang
kurikulum dalam membuat keputusan.
Terdapat 4 jenis evalusi menurut model ini yaitu :
• Context evaluation to serve planning decision, yaitu konteks evaluasi untuk membantu
administrator merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan, dan merumuskan tujuan
program.
• Input evaluation, structuring decision. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk membantu mengatur
keputusan, mennetukan sumber–sumber, alternative apa yang akan diambil, apa rencana dan
strategi untuk mencapai kebutuhan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.
• Proses evaluation, to serve implementing decision. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk membantu
melaksanakan keputusan.
• Product evaluation, to serve recycling decision. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk membantu
keputusan selanjutnya.
MODEL ALKIN (MARVIN ALKIN, 1969)
Menurut Alkin, evaluasi adalah suatu proses untuk meyakinkan keputusan,
mengumpulkan informasi, memilih informasi yang tepat, dan menganalisis informasi
sehingga dapat disusun laporan bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa
alternatif.
Menurut Alkin, terdapat lima jenis evaluasi :
• Sistem assessment, yaitu untuk memberikan informasi tentang keadaan atau
posisi dari suatu sistem.
• Program planning, yaitu untuk membantu pemilihan program tertentu yang
mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program.
• Program implementation, yaitu untuk menyiapkan informasi apakah suatu
program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat
sebagaimana yang direncanakan.
• Program improvement, yaitu memberikan informasi tentang bagaimana suatu
program dapat berfungsi, bekerja atau berjalan.
• Program certification, yaitu memberikan informasi tentang nilai atau manfaat
suatu program.
MODEL BRINKERHOFF
Robert O. Brinkerhoff (1987) mengemukakan tiga jenis evaluasi yang
disusun berdasarkan penggabungan elemen – elemen yang sama, yaitu
:
• Fixed vs Emergent Evaluation Design
• Formative vs Summative Evluation (Michael Scriven, 1967)
• Desain eksperimental dan desain quasi eksperimental vs
natural inquiri
MODEL ILLUMINATIF (MALCOM PARLETT
DAN HAMILTON)
Model ini lebih menekankan pada evaluasi kualitatif-terbuka (open-ended).
Kegiatan evaluasi dihubungkan dengan learning milieu, yaitu lingkungan sekolah
sebagai lingkungan material dan psiko-sosial, di mana guru dan peserta didik
dapat berinteraksi.
Tujuan evaluasi ini untuk menganalisis pelaksanaan sistem, faktor-faktor yang
memengaruhinya, kelebihan dan kekurangan sistem, dan pengaruh sistem
terhadap pengalaman belajar peserta didik.
MODEL RESPONSIF (RESPONSIVE MODEL)
Model ini menekankan pada pendekatan kualitatif-
naturalistik. Langkah-langkah kegiatan evaluasi meliputi
observasi, merekam hasil wawancara, mengumpulkan data,
mengecek pengetahuan awal peserta didik dan
mengembangkan desain atu model.
MODEL STUDI KASUS
Karakteristik model ini yaitu :
• Terfokus pada kegiatan kurikulum disekolah, dikelas, atau
bahkan hanya kepada seorang kepala sekolah atau guru
• Tidak mempersoalkan pemilihan sampel
• Hasil evaluasi hanya berlaku pada tempat evaluasi itu
dilakukan
• Tidak ada generalisasi hasil evaluasi
• Data yang dikumpulkan terutama data kualitatif
• Adanya realitas yang tidak sepihak.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai