Anda di halaman 1dari 57

VITAMIN

FITRI HILYATUN NABILA


20611003
Pengertian

Vitamin adalah Mikronutrisi yang penting yang


dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.
Lanjutan

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E,


dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah
Vitamin B dan Vitamin C.
Lanjutan

Vitamin B terdiri dari:


1. Vitamin B1 (tiamin)
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
3. Niasin (Asam nikotinat)
4. Biotin
5. Asam pantotenat
6. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin)
7. Folat (asam folat, folasin, pteoril Monoglutamat)
8. Vitamin B12 (Kolabamin)
Lanjutan

Vitamin yang larut dalam air, jika jumlahnya


berlebihan tidak akan membahayakan karena
kelebihan vitamin akan dikeluarkan oleh urin,
tetapi sebaliknya jika kelebihan vitamin dalam
lemak maka tidak dikeluarkan oleh urin
melainkan disimpan di sel sel adiposa dan
dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh.
Vitamin A
 Biasa juga dikenal dengan retinol karena Vitamin A ini
Yang berperan pembentukan indra penglihatan yang
baik, terutama pada malam hari Dan juga salah satu
Komponen penyusun Pigmen mata diretina.
 Vitamin A juga digunakan untuk penglihatan,
melindungi lapisan kulit dan lapisan mukosa(mulut,
hidung, dan sistem pencernaan).
 Vitamin A beredar dalam darah dan disimpan di dalam
hati.
 Berdasarkan percobaan vitamin A diperlukan untuk
pemeliharaan dan fungsi normal sistim kekebalan dan
dan jaringan epitel.
Fungsi vitamin A

1. Proses penglihatan.
2. Mengatur sistem kekebalan tubuh (imunitas).
3. Mencegah kebutaan.
4. Menangkal radikal bebas.
5. Memicu pertumbuhan.
6. Memelihara kesehatan sel-sel epitel pada saluran
pernafasan
7. Membentuk dan memelihara pertumbuhan tulang dan
gigi.
8. Memelihara kesehatan kulit dan rambut.
9. Mendukung proses reproduksi.
Sumber vitamin A
 Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Untuk memperolehnya
harus di ambil dari sumber diluar tubuh terutama dari sumber
alam, seperti bahansereal, umbi, biji-bijian, sayuran, buah-
buahan, hewani dan bahan-baha olahan lainnya.
 Sumber vitamin A dapat dibedakan atas

preformed vitamin A
(vitamin A bentuk jadi) provitamin A (bahan
baku vitamin A)
preformed vitamin A
(vitamin A bentuk jadi)

Biasa dikatakan retinol,


bersumber dari pangan
hewani, seperti
daging, susu dan olahannya
(mentega dan keju), kuning
telur, hati ternak
dan ikan, minyak ikan (cod,
halibut, hiu).
provitamin A
(bahan baku vitamin A)

Bisa dikatakan dengan korotenoid


umumnya bersumber pada
sayuran berdaun hijau gelap
(bayam, singkong,
sawi hijau), wortel, waluh (labu
parang), ubi jalar kuning atau
merah, buah-buahan berwarna
kuning (pepaya, mangga, apricot,
peach), serta minyak sawit merah.
Kebutuhan Vitamin A

Kebutuhan vitamin perhari adalah 5,000 IU (IU =


International unit, satuan utk vitamin & mineral).
Lebih baik konsumsi vitamin sedikit-sedikit dengan
selang waktu 4-6 jam, hingga mencapai total dosis
kebutuhan vitamin sehari. Contoh: Wanita 60th,
memiliki kebutuhan vitamin 1000mg per hari.
Sebaiknya ia mengkonsumsi 250mg pagi, 250mg
siang, 250mg sore, dan 250mg malam sebelum tidur
(Arta, 2008).
Defisiensi vitamin A

rabun senja dan katarak


infeksi saluran pernafasan
menurunnya daya tahan tubuh
kondisi kulit yang kurang sehat
Pada orang dewasa yang kekurangan vitamin A dalam
waktu relatif lama akan terjadi beberapa kelainan seperti
anemia (kurang darah), kesulitan membedakan warna
(buta warna), kemundura penciuman/rasa terhadap
makanan dan akan kehilangan keseimbangan vestibular
(Tarmizi,2011).
Hipervitaminosis A

Beberapa gejala hipervitaminosis A meliputi kulit kering


dan mengelupas, pusing, nausia, apatis. Pada anak-anak
gejalanya disertai muntah, drawaineas, bulging of the
frontanelle. Hipervitaminosis A dapat menyebabkan
rontoknya rambut (Astuti dan Gardjito, 1986). Kelebihan
asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada
tubuh. Bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A
di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati,
dan iritasi kulit RidwanAZ, 2010).
Vitamin D

merupakan vitamin yang dapat diperoleh dari


makanan atau diproduksi dari kulit manusia yang
terkena sinar matahari pagi dan sangat berperan
penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh
manusia. Karena dapat disintesis didalam tubuh, vitamin
D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon
(Almatsier, Tanpa tahun). Terdapat dua bentuk vitamin
D yang penting bagi manusia, yaitu vitamin D2 dan
vitamin D3. Vitamin D2 dan D3 larut dalam lemak dan
pelarutnya tidak larut dalam air, stabil terhadap panas,
asam, alkali, dan oksidasi (Astuti dan Gardjito, 1986).
Fungsi Vitamin D
Sangatlah penting dalam proses pengaturan kalsium dan
fosfor dalam tubuh.
1. Membantu absorpsi Ca dan P dari usus.
2. Mengatur metabolisme Ca dan P dalam tulang.
3. Menjaga keseimbangan perbandingan Ca dan P
dalam darah. Bila perbandingan Ca dan P dalam
darah tetap, pembentukan tulang akan berjalan normal
tanpa gangguan.
4. Mencegah terlalu banyaknya Ca dan P yang keluar
bersama urine dengan cara reabsorpsi ke dalam ginja
Kebutuhan Vitamin D

Asupan vitamin D sekitar 300-400 mg/hari.


Untuk dapat hidup sehat baik pada bayi,
anak-anak maupun dewasa sebaiknya
dalam diet mengandung 400 mg vitamin D
setiap hari.
Sumber Vitamin D
 Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta
produk olahannya, seperti keju (RidwanAZ, 2010).
 Sinar ultraviolet dari sinar matahari merupakan sumber vitamin D
yang sangat murah. Susu merupakan makanan yang dipilih untuk
difortifikasi dengan vitamin D (Astuti dan Gardjito, 1986).
 Dianjurkan setiap orang untuk mendapatkan cahaya sinar matahari
selama 15 menit, 2–3 kali per minggu. Pastikan sebanyak mungkin
bagian tubuh terpapar sinar matahari. Hal ini untuk meningkatkan
penyerapan vitamin D oleh kulit (Teddy, 2010).
Difisiensi vitamin D

Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan


osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan
dilahirkannya. Karena ASI tidak mengandung vitamin D dalam
jumlah yang besar, bayi yang mendapatkan ASI bisa menderita
rakitis, bahkan meskipun tinggal di daerah tropis jika bayi tidak
mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D
bisa terjadi pada orang yang lebih tua karena kulit mereka
menghasilkan sedikit vitamin D saat terpapar sinar matahari
(Nurcahyo, Tanpa tahun).
Hipervitaminosis D
Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10 kali dosis harian
yang dianjurkan, selama beberapa bulan, bisa
menyebabkan keracunan, yang mengakibatkan
tingginya kadar kalsium dalam darah. Gejala pertama
dari keracunan vitamin D adalah
hilangnya nafsu makan,
mual dan muntah,yang diikuti rasa haus yang luar biasa,
meningkatnya frekuensi berkemih,
kelemahan,
gelisah dan tekanan darah tinggi.
Vitamin E

Bentuk vitamin E merupakan kombinasi dari


delapan molekul yang sangat rumit yang
disebut ’tocopherol’. Tocopherol tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak
seperti minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan
sebagainya. Karena tidak larut dalam air,
vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna
dalam empedu hati (Shella, 2009).
Fungsi vitamin E
 Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan
kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner.
 Berperan sangat penting bagi kesehatan kulit (antioksidan), yaitu dengan
menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses
penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet,
serta mempercepat proses penyembuhan luka.
 Melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh jaringan
tubuh dari kerusakan. Selain bisa melindungi dari akibat kelebihan vitamin A
dan melindungi vitamin A dari kerusakan, vitamin ini juga bisa melindungi
hewan dari akibat berbagai obat, bahan kimia, dan logam yang mendukung
pembentukan radikal bebas
Vitamin E membantu menyehatkan sistem
kekebalan tubuh, serta membantu proses perbaikan
DNA.
Berguna untuk pembuatan sel tubuh, mencegah
pendarahan dan membantu pembentukan hormon
pertumbuhan.
Vitamin E menjaga stabilitas dan integritas membran
biologis.
Mencegah degenerasi otot maupun susunan saraf
pusat sehingga kelumpuhan dapat dihindari.
Sumber vitamin E
 Vitamin E banyak terdapat pada buah-
buahan, susu, mentega, telur, sayur-
sayuran, terutama kecambah. Contoh
sayuran yang paling banyak
mengandung vitamin E adalah minyak bij
gandum, minyak kedelai, minyak jagung,
selada, kacang-kacangan, asparagus,
pisang, strawberri, biji bunga matahari,
buncis, ubi jalar, bayam, brokoli, kiwi,
mangga dan sayuran berwarna hijau
lainnya. Vitamin E lebih banyak terdapat
pada makanan segar yang belum diolah
(Shella, 2009).
Defisiensi Vitamin E

 Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah


merah rusak dan terbelah. Proses pembelahan sel darah merah ini
disebut hemolisis eritrodit. Kondisi ini menyebabkan gangguan
pada sistem syaraf dan otot. Gejala yang dirasakan adalah
kesulitan berjalan dannyeri yang menetap pada otot betis.
 Bayi prematur memiliki cadangan vitamin E yang sangat sedikit
dan bisa menderita kekurangan vitamin E bila diberi makanan
yang banyak mengandung lemak tak jenuh dan sedikit
mengandung vitamin E. Lemak tak jenuh merupakan prooksidan
bahan-bahan yang mudah teroksidasi menjadi radikal bebas),
yang merupakan lawan vitamin E dan bisa menyebabkan
pecahnya sel darah merah (hemolisa).
Hipervitaminasis E
Wanita hamil, atau bahkan yang baru hamil sebaiknya
memeriksa dosis asupan vitamin E dalam tubuh
mereka. Pasalnya asupan vitamin E yang terlalu tinggi
pada awal kehamilan dapat menyebabkan resiko bayi
lahir dengan gangguan hati (demikian yang
disampaikan tim peneliti asal Belanda).
Vitamin E dosis tinggi yang diberikan kepada bayi
prematur untuk mengurangi resiko terjadinya retinopati,
tampaknya tidak memperlihatkan efek samping yang
berarti.
Kebutuhan vitamin E
Kebutuhan minimum vitamin E untuk orang dewasa
tidak diketahui secara pasti, mungkin tidak diketahui
secara pasti, mungkin antara 3-6 IU per hari. Anjuran
intake tokoperol untuk bayi yang lahir dengan berat
kurang adalah 3 mg atau 4,5 IU; tokoperol per lt
formula yang mengandung 3,5 % lemak (jenuh dan
tidak jenuh). ASI mengandung vitamin E yang cukup
jumlahnya bagi bayi berumur dibawah 5 bulan dan
lebih dari 5 bulan. Vitamin E tidak hanya doiperoleh
dari ASI tetapi juga dari makanan lain (Astuti dan
Gardjito, 1986).
Vitamin K
Vitamin K dikenal sebagai vitamin anti pendarahan (anti hemorrhagic);
berada dalam dua bentuk yaitu vitamin K1 atau disebut phyloquinon
terdapat dalam makanan terutama sayuran dan K2 atau menaquinon,
aktivitasnya ¾ nya vitamin K1 berasal dari usus manusia.
Vitamin ini disintesa oleh bakteri dalam usus. Kedua bentuk vitamin K
tidak larut dalam air, larut dalam lemak, stabil terhadap panas dan
senyawa pereduksi, tetapi sangat labil dengan asam kuat, senyawa
pengoksidasi, sinar, dan alkali alkaholik.
Vitamin K yang dibuat secara sintetis bersifat larut dalam air dan
dipergunakan sebagai obat (Astuti dan Gardjito, 1986). Kebanyakan
sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di
dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah
hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak sayuran
sejenis kobis (kol) dan susu (Ridwanaz, 2010).
Fungsi Vitamin K
 Vitamin K diperlukan untuk sintesa protrombin yang
digunakan untuk membekukan darah.
 Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang
 Berguna untuk menguatkan pegangan rambut pada
kulit.
 Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar, hal ini
banyak ditemukan di krim mata yang juga
mengandung retinol.
 Vitamin K, yang dikenal juga sebagai phytonadione,
bisa membantu mengontrol aliran darah.
 Vitamin K juga berperan penting dalam pemeliharaan
ginjal.
Sumber vitamin K
kebanyakan sumber vitamin K di
dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh
bakteri di dalam sistem pencernaan,
namun Vitamin K juga terkandung
dalam makanan, seperti hati, sayur-
sayuran berwarna hijau yang berdaun
banyak dan sayuran sejenis kobis (kol)
dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi
tinggi juga ditemukan pada susu
kedele, teh hijau, susu sapi, serta
daging sapi dan hati. Jenis-jenis
makanan probiotik, seperti yoghurt
yang mengandung bakteri sehat aktif,
bisa membantu menstimulasi produksi
vitamin ini.
Defisiensi Vitamin K
Bayi yang lahir prematur dan agak sukar menerima
makanan, ada kecenderungan mengalami defisiensi
vitamin K
neonatal hemarrage pada bayi yang baru lahir, dengan
memberikan vitamin K setela lahir dapat mencegah
pendarahan tersebut.
Defisiensi pada orang dewasa dapat terjadi karena obat-
obatan antibiotik ada yang menghambat sintesa vitamin K
di dalam usus. Diare yang kronis dan intake minyak
mineral juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K.
Kemampuan hati untuk menyimpan vitamin K sangat
terbatas (Astuti dan Gardjito, 1986).
Hipervitaminosis K

Gejala Kelebihan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang
menerima engganti vitamin K larut air. Gejala-
gejalanya adalah hemolisis sel darah merah,
penyakit kuning dan kerusakan otak.
Kelebihan vitamin K akan disimpan di dinding usus
besar.
Vitamin B
vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam
tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.
Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu
sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber
energi.
Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok
vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah
merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu,
gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Macam macam vitamin B
Vitamin B1(tiamin)
Vitamin ini memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh
untuk rutinitas sehari-hari.
Vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein
dan lemak.
defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai
gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga
dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran
pencernaan, jantung, dan sistem saraf
Lanjutan

Untuk mencegah hal


tersebut, kita perlu
banyak mengkonsumsi
banyak gandum, nasi,
daging, susu, telur, dan
tanaman kacang-
kacangan.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 adalah salah satu jenis vitamin yang
diperlukan dalam pertumbuhan serta berguna untuk
menjalankan fungsi sel secara normal. Diperlukan
untuk berbagai perkembangan tubuh seperti kulit,
lapisan saluran pencernaan, sel-sel darah, dan
fungsi otak.
•Bayi dan anak- anak: 0,3 sampai 1,1
mg
•Laki-laki dewasa: 1,4 sampai 1,6 mg Kebutuhan
•Perempuan dewasa: 1,2 sampai 1,4 mg
•Ibu hamil: sekitar 1,7 mg
•Ibu menyusui: sekitar 1,8 mg
Lanjutan
Manfaat vitamin B2 bagi
tubuh
Mencegah katarak
Menjaga kesehatan kandungan
Mengobati dan mencegah migrain
Menjaga kesehatan kulit dan rambut
Mencegah dan mengatasi anemia
Mencegah penyumbatan pembuluh darah
Meningkatkan energi
Sumber vitamin B2
Ikan, daging, dan unggas • Ubi jalar
(ayam, bebek) • Sayuran hijau seperti brokoli,
Hati daging dan ayam bayam, kangkung
Telur • Gandum utuh (whole grain)
• Kacang kedelai dan
Produk susu olahannya (termasuk tempe,
Alpukat tahu, oncom, dan susu
Kismis kedelai)
• Ikan salmon
Kacang-kacangan
• Rumput laut
(termasuk almond)
• Jamur
 Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan
energi, metabolisme lemak, dan protein.
 vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula
darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo
 Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal,
daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa
sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini
dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
 Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami
kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-
muntah, dan mual.
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam
reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan
vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis
metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi
makanan, terutama lemak.
vitamin B5, Besumber dari : Daging sapi dan daging ayam,
susu, sayur-Sayuran hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan
banyak lagi yang lain.
Dampak buruk akibat kekurangan vitamin B5 : Otot
mudah kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik,
dan lain-lain
Vitamin B6 atau pyridoxine adalah nutrisi yang sangat
penting bagi fungsi darah, kulit, dan sistem saraf
pusat. Anda bisa memperoleh vitamin B6 melalui
jenis-jenis makanan, seperti ubi jalar, ati ayam, daging
ayam atau sapi, telur, ikan salmon dan tuna, kacang-
kacangan, alpukat, pisang, wortel, bayam, susu, dan
keju.
penderita kekurangan vitamin B6 (misalnya
karena malnutrisi), morning sickness, mengatasi jenis
anemia tertentu (anemia sideroblastik), dan kejang
terkait vitamin B6 (pyridoxine dependent seizure).
AKG harian dari vitamin B6 berikut ini:

Usia 0-6 bulan: 0,1 mg. Laki-laku usia di atas 50


Usia 7-12 bulan: 0,3 mg. tahun: 1,7 mg.
Usia 1-3 tahun: 0,5 mg. Wanita usia 14-18 tahun:
1,2 mg.
Usia 4-8 tahun: 0,6 mg.
Wanita usia 19-50 tahun:
Usia 9-13 tahun: 1 mg. 1,3 mg.
Laki-laki usia 14-50 tahun: Wanita usia di atas 50
1,3 mg. tahun: 1,5 mg.
Ibu hamil: 1,9 mg.
Ibu menyusui: 2 mg.
Manfaat

•Mengatasi kekurangan vitamin B6.


•Mengatasi mual saat kehamilan
(morning sickness).
•Mengatasi pyridoxine dependent
seizure.
•Mengatasi anemia sideroblastik.
Vitamin B12
(sianokobalamin)
 vitamin yang sangat penting untuk memproduksi sel darah merah dan
meningkatkan fungsi sistem saraf.
 Vitamin ini dapat ditemukan secara alami pada daging, ikan, unggas, telur, dan
susu.
 Kekurangan vitamin B12 lebih umum terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Ini
dikarenakan kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dari makanan
berjalan lebih lambat seiring dengan bertambahnya usia.
Tanda dan gejala tubuh kekurangan
vitamin B12
Kulit pucat
Lelah dan letih
Tubuh seperti tertusuk jarum
Keseimbangan menurun
Glositis dan sariawan
Sesak napas dan pusing
Penglihatan kabur
Mood labil
Badan panas
Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat
bagi kesehatan tubuh . Di dalam tubuh, vitamin C juga
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi,
tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang
dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar
lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker,
dapat diturunkan.
Lanjutan
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari
berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini
juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin
C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan
membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi
vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri
pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di
dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan
saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Kebutuhan Vitamin C

RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini


bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti
luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok,
penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu
(termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan
kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok
membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari.
Sumber Vitamin C

Sumber yang mengandung vitamin C adalah


jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat,
nanas, sayur segar, dan lain sebagainya
Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin C

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan


vitamin C = mudah infeksi pada luka, gusi
berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-
lain.
Sumber

 https://materibelajar.co.id/pengertian-vitamin-jenis-
jenis-manfaat-fungsi-dan-dampak/
 https://www.hallodokter.com
 https://www.academia.com

Anda mungkin juga menyukai