Anda di halaman 1dari 18

BAYI PREMATUR

KELOMPOK 2

IMROATUR ROSIDAH (201801108)


FADIL HIDAYAT (201801101)
IBRAHIM KADIR ( 201801107)
NI KOMANG RENIASIH (20180117)
1. PENGERTIAN
Bayi premature adalah bayi yang lahir
sebelum minggu ke 37, dihitung dari mulai
hari pertama menstruasi terakhir, dianggap
sebagai periode kehamilan memendek.
Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya
terjadi secara bersamaan, terutama diantara
bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat
lahir.
Prematur adalah kelahiran bayi pada saat
masa kehamilan kurang dari 259 hari
dihitung dari terakhir haid / menstruasi ibu.
(Hasuki, Irfan. 2007)
Berasarkan kesepakatan WHO, belum cukup bulan ini
dibagi lagi menjadi 3, yaitu :

 Kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia


kurang dari 37 minggu.
 Sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia
kurang dari 34 minggu.
 Amat sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir
pada usia kurang dari 28 minggu.
2. ETIOLOGI
a. Faktor Maternal
berkaitan dengan adanya kondisi
dimana uterus tidak mampu untuk
menahan fetus, misalnya pada
pemisahan premature, pelepasan
plasenta dan infark dari plasenta
b. Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomi
autosomal), fetus multi ganda, cidera
radiasi (Sacharin. 1996).
a. Kehamilan c. Sosial Ekonomi
- Malformasi Uterus - Tidak melakukan
- Kehamilan ganda perawatan prenatal
- TI. Servik Inkompeten - Status sosial ekonomi
- KPD rendah
- Pre eklamsia - Malnutrisi
- Riwayat kelahiran - Kehamilan remaja
premature
- Kelainan Rh
b. Penyakit
- Diabetes Maternal
- Hipertensi Kronik
- UTI
- Penyakit akut lain

Faktor yang berhubungan dengan


kelahiran premature :
a. Resiko Demografik c. Resiko Perilaku dan Lingkungan
- Ras - Nutrisi buruk
- Merokok (lebih dari 10 rokok sehari)
- Usia (<> 40 tahun)
- Penyalahgunaan alkohol dan zat
- Status sosio ekonomi rendah lainnya (mis. kokain)
- Belum menikah - Jarang / tidak mendapat perawatan
- Tingkat pendidikan rendah prenatal
b. Resiko Medis d. Faktor Resiko Potensial
- Stres
- Persalinan dan kelahiran
premature sebelumnya - Iritabilitas uterus
- Perestiwa yang mencetuskan kontraksi
- Abortus trimester kedua (lebih uterus
dari 2x abortus spontan atau
- Perubahan serviks sebelum awitan
elektif) persalinan
- Anomali uterus - Ekspansi volume plasma yang tidak
- Penyakit-penyakit medis adekuat
(diabetes, hipertensi) - Defisiensi progesteron
- Resiko kehamilan saat ini - Infeksi

Faktor Resiko Persalinan Prematur :


3. PATOFISIOLOGI

Penyebab terjadinya kelahiran bayi prematur belum


diketahui secara jelas. Data statistik menunjukkan bahwa
bayi lahir prematur terjadi pada ibu yang memiliki sosial
ekonomi rendah. Kejadian ini dengan kurangnya
perawatan pada ibu hamil karena tidak melakukan
antenatal care selama kehamilan.
Asupan nutrisi yang tidak adekuat selama
kehamilan, infeksi pada uterus dan komplikasi obstetrik
yang lain merupakan pencetus kelahiran bayi prematur.
Ibu hamil dengan usia yamg masih muda,
mempunyai kebiasaan merokok dan mengkonsumsi
alkohol juga menyebabkan terjadinya bayi prematur.
Persalinan preterm dapat diperkirakan
dengan mencari faktor resiko yaitu :

1. Faktor resiko minor ialah penyakit yang disertai demam,


perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 12
minggu, riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 10
batang perhari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat
abortus pada trimester I lebih dari 2 kali
2. Faktor resiko mayor adalah kehamilan multiple,
hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka lebih dari 1
cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar atau
memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu,
riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat
persalinan preterm sebelumnya, operasi abdominal pada
kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan
iritabilitas uterus.
4. KARAKTERISTIK BAYI PREMATUR :

 Ekstremitas tampak kurus dengan sedikit otot dan lemak


sub kutan
 Kepala dan badan disporposional
 Kulit tipis dan keriput
 Tampak pembuluh darah di abdomen dan kulit kepala
 Lanugo pada extremitas, punggung dan bahu
 Telinga lunak dengan tulang rawan min dan mudah
terlipat
 oLabia dan clitoris tampak menonjol
 Sedikit lipatan pada telapak tangan & kaki
Kondisi yang menimbulkan masalah bayi
prematur :

a. Sistem Pernapasan
b. Sistem Pencernaan
c. Kestabilan Suhu
d. Sistem Ginjal
e. Sistem Syaraf
f. Infeksi
g. Fungsi Liver
5. KOMPLIKASI UMUM PADA BAYI
PREMATUR

a. Sindrom Gawat Napas (RDS)


b. Displasin bronco pulmaner (BPD) dan
Retinopati prematuritas (ROP)
c. Duktus Arteriosus Paten (PDA)
d. Necrotizing Enterocolitas (NEC)
6. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Perawatan di Rumah Sakit


 Pengaturan suhu
Bila bayi di rawat di dalam incubator maka suhu untuk
bayi dengan berat badan kurang dari 2 kg adalah 35 ˚C dan
untuk bayi dengan berat badan 2 – 2,5 kg adalah 34 ˚C agar ia
dapta mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 ˚C. Kelembapan
incubator berkisar antara 50% - 60%.
Suhu incubator dapat diturunkan 1˚C perminggu untuk
bayi dengan berat badan 2 kg dan secara berangsur – angsur ia
dapat di letakkan di dalam tempat tidur bayi dengan suhu
lingkungan 27˚C - 29˚C.
Cara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi sekitar
36˚C - 37˚C adalah dengan memakai alat “perspexheat shield”
yang diselimutkan pada bayi dalam incubator
 Pemberian ASI pada bayi premature

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat
diberikan oleh ibu pada bayinya, juga untuk bayi premature. Komposisi
ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan premature berbeda dengan
komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan dan
perbedaan ini berlangsung selama kurang lebih 4 minggu.

1) Bayi prematur dengan berat lahir >1800 gram (> 34 minggu gestasi) dapat
langsung disusukan kepada ibu. Mungkin untuk hari – hari pertama kalau
ASI belum mencukupi dapat diberikan ASI donor dengan sendok / cangkir
8 – 10 kali sehari.
2) Bayi prematur dengan berat lahir 1500- 1800 gram (32 – 34 minggu),
refleks hisap belum baik, tetapi refleks menelan sudah ada, diberikan ASI
perah dengan sendok / cangkir, 10 – 12 kali sehari. Bayi prematur dengan
berat lahir 1250 – 1500 gram (30 – 31 minggu), refleks hisap dan menelan
belum ada, perlu diberikan ASI perah melalui pipa orogastrik 12X sehari.
3) Bayi prematur dengan berat lahir <1250>
 Makanan bayi

Pada bayi prematur, reflek hisap, telan dan batuk


belum sempurna, kapasitas lambung masih sedikit, daya
enzim pencernaan terutama lipase masih kurang
disamping itu kebutuhan protein 3 – 5 gram/ hari dan
tinggi kalori (110 kal/ kg/ hari), agar berat badan
bertambah sebaik – baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari
yang diperlukan bayi cukup bulan.
Jumlah cairan yang diberikan untuk pertama kali
adalah 1 – 5 ml/jam dan jumlahnya dapat ditambah
sedikit demi sedikit setiap 12 jam. Banyaknya cairan
yang diberikan adalah 60mg/kg/hari dan setiap hari
dinaikkan sampai 200mg/kg/hari pada akhir minggu
kedua.
 Mencegah infeksi

1. Diadakan pemisahan antara bayi yang terkena infeksi


dengan bayi yang tidak terkena infeksi
2. Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah
memegang bayi
3. Membersihkan temapat tidur bayi segera setelah tidak
dipakai lagi (paling lama seorang bayi memakai tempat
tidur selama 1 minggu untuk kemudian dibersihkan dengan
cairan antisptik)
4. Membersihkan ruangan pada waktu – waktu tertentu
5. Setiap bayi memiliki peralatan sendiri
6. Setiap petugas di bangsal bayi harus menggunakan
pakaian yang telah disediakan
7. Petugas yang mempunyai penyakit menular dilarang
merawat bayi
8. Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebaik –
baiknya
9. Para pengunjung hanya boleh melihat bayi dari belakang
kaca
2. Perawatan di rumah

a. Minum susu
b. Jaga suhu tubuhnya
c. Pastikan semuanya bersih
d. BAB dan BAK
e. Berikan stimulus yang sesuai
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemantauan glukosa darah terhadap


hipoglikemia Nilai normal glukosa serum : 45
mg/dl
2. Pemantauan gas darah arteri
Normal untuk analisa gas darah apabila
kadar PaO2 50 – 70 mmHg dan kadar PaCO2
35 – 45 mmHg dan saturasi oksigen harus 92
– 94 %.
3. Kimia darah sesuai kebutuhan
4. Pemeriksaan sinar sesuai kebutuhan
5. Penyimpangan darah tali pusat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai