Infark Miokard
Infark Miokard
Wahyuni padu
Rahmatia ali
Vira arista bambela
renaldi pampaile
Etiologi
R R R
S
S
P P P T
T T
Q Q
Q
S INFARK
INJURY
ISCHEMI
Tes Darah
Selama serangan, sel-sel otot jantung mati dan pecah sehingga protein-protein
tertentu keluar masuk aliran darah :
A. LDH (Laktat Dehidrogenisasi) terjadi pada tahap lanjut infark miokard yaitu
setelah 24 jam kemudian mencapai puncak dalam 3-6 hari. Masih dapat dideteksi
sampai dengan 2 minggu.Iso enzim LDH lebih spesifik dibandingkan CPK-MB
akan tetapi penggunaan klinisnya masih kalah akurat dengan nilai Troponin,
terutama Troponin T. Seperti yang kita ketahui bahwa ternyata isoenzim CPK-MB
maupun LDH selain ditemukan pada otot jantung juga bisa ditemukanpada
ototskeletal.
B. Troponin T & I merupakan protein merupakan tanda paling spesifik cedera otot
jantung, terutama Troponin T (TnT)Tn T sudah terdeteksi 3-4 jam pasca
kerusakan miokard dan masih tetap tinggi dalam serum selama 1-3
minggu.Pengukuran serial enzim jantung diukur setiap selama tiga hari pertama;
peningkatan bermakna jika nilainya 2 kali batas tertinggi nilai normal:
a. CPK-MB/CPK
b. DH/HBDH
c. AST/SGOT
3. Oronary Angiography Coronary angiography merupakan pemeriksaan khusus
dengan sinar x pada jantung dan pembuluh darah. Sering dilakukan selama
serangan untuk menemukan letak sumbatan pada arteri koroner. Dokter
memasukan kateter melalui arteri pada lengan atau paha menujua jantung.
Prosedur ini dinamakan kateterisasi jantung, yang merupakan bagian dari
angiografi koroner Zat kontras yang terlihat melalui sinar x diinjeksikan melalui
ujung kateter pada aliran darah.
• Pemeriksaan Penunjang Lain Akut Miokard Infark (AMI) :
1. EKG
Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis
2. Enzim Jantung. CPKMB, LDH, AST
3. Elektrolit. Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas,
missal hipokalemi, hiperkalemi
5. Sel darah putih Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah
IMA berhubungan dengan proses inflamasi
6. Kecepatan sedimentasi Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI , menunjukkan
inflamasi.
7. Kimia Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut atau
kronis
F. KOMPLIKASI
Perluasan infark dan iskemiapasca infark,aritmia (sinus bradikardi,
supraventrikulertakiaritmia,aritmia ventrikular, gangguan konduksi), disfungsi
otot jantung (gagal jantung kiri, hipotensi, dan shock), infarkventrikel kanan,
defek mekanik, ruptur miokard,aneurisma ventrikel kiri,perikarditis, dan
trombus mural.
G. PENATALAKSANAAN
Berikut ini adalah penanganan yang dilakukan pada pasien dengan AMI:
1. PENGKAJIAN
A. ANAMNESA
Keluhan nyeri dada
P = provokasi
Q = qulity
R = radian c
S = saverity
T = time