3
UHH DAN HALE DI INDONESIA TAHUN 2017
72,9
Proporsi
Cedera
pada
Lansia
8.2%
16
MENUA YANG SUKSES
Terwujud :
20
Permenkes Nomor 67 tahun
3 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lansia di
Puskesmas
PASAL 2
• Keluarga
UKBM dengan Pembinaan • Perkesmas
Puskesmas • Puskesmas
• Rumah Sakit
KOMPONEN P3G
a. Anamnesis e. Status Nutrisi
b.Status Fisik - Mini Nutritional Assessment (MNA)
c. Status fungsional, f. Status Sosial Ekonomi
- Activity Daliy Living (ADL) dari barthel, Meliputi keluarga, lingkungan fisik,
- Instrumen Activities of Daily Living (IADL) masyarakat sekitar, ekonomi dan aspek
hukum yang dapat terkait dengan pasien
Lawton
lanjut usia.
- Risiko Jatuh Pasien Lansia
g. Pemeriksaan Penunjang
d. Status mental
h. Diagnosa dan Tata laksana
• Geriatric Depression Scale (GDS)
d. Status kognitif
• Abbreviated Mental Test (AMT)
• Mini Cog dan clock drawing test (CDT4)
• Mini Mental State Examination (MMSE)
ALUR PELAYANAN
BAGI LANJUT USIA DI PUSKESMAS
LANJUT USIA
Loket Pendaftaran
Rawat Jalan (Poliklinik)
•Asesmen
•Asesmen dan konsultasi
Ruangan Pemeriksaan Lanjut
•Kuratif primer
Usia
•Intervensi psikososial
Pengkajian Paripurna Pasien •Rehabilitasi primer
Lansia
Home Care
Rujuk ke RS
B. Pelayanan kepada lansia sehat
Tujuan: mempertahankan derajat status fungsionalpaling optimal.
Aktivitas:
• Latihan fisik (senam Lanjut Usia, senam osteoporosis, senam poco2, dll) sesuai
kebutuhan
• Stimulasi kognitif
• Pemberian makanan tambahan
• Penyuluhan kesehatan primer
• Berinteraksi sosial
• Menggali potensi untuk diberdayakan secara optimal bagi keluarga dan masyarakat
• Posyandu Lansia
• Pemberdayaan Lansia
C. Pelayanan kepada lansia sakit (Geriatri)
• Karakteristiknya berbeda dari dewasa muda
• Perlu pemahaman dan perhatian khusus agar tidak terjadi
salah-kelola (mismanagement / mistreatment)
IK
TE RI ST Multipatologi
A R AK SIA ♦ Lebih dari satu penyakit
K LAN ♦ Polifarmasi
♦ Penyakit degeneratif, kronik
C. Masalah Gizi pada Lanjut Usia E. Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Kurang Energi Kronik 1. Karies gigi dan karies pada akar gigi.
2. Gizi lebih (obesitas)
2. Keausan email dan dentin (disebabkan
3. Anemia
proses penuaan atau bruxisem)
D. Masalah Kesehatan Mental 3. Gingivitis dan periodontitis
1. Depresi ~ GDS (Geriatric Depresion Scale) 4. Edentulous (gigi hilang)
2. Demensia ~ MMSE (Mini Mental State 5. Xerostomia (mulut kering)
Examination) F. Masalah Kesehatan Reproduksi
3. Delirium
4. Insomnia 1. Menopause
5. Gangguan cemas 2. Andropause
PRINSIP PENATALAKSANAAN PASIEN
GERIATRI
1. Prinsip pemberian obat
♦ Start Low and Go Slow kecuali Ab
♦ Hindari Polifarmasi -- > menghindari risiko iatrogenic
♦ Perlu peninjauan berkala terhadap obat-obat yang diberikan
2. Farmakokinetik
•Penurunan komposisi cairan tubuh dan peningkatan komponen lemak sentral -- >
mempengaruhi kosentrasi obat (memprepanjang waktu paruh)
Lipofilik : dosis dijarangkan, hidrofilik : dosis diturunkan
•Metabolisme obat di hepar : melalui jalur konyugasi dan oksidasi. Jalur oksidasi dengan
enzim sitokrom P-450 menurun dgn pertambahan usia
•Setelah dimetabolisme ; obat akan diekskresikan melalui ginjal. Pertambahan usia -- >
penurunan glomerolus dan faal ginjal
3. Farmakodinamik
Kegiatan di Luar Gedung PASAL
6
1. Posyandu Lansia / Posbindu
Posyandu lansia merupakan salah satu
bentuk UKBM sebagai wadah pelayanan
kepada Lansia di masyarakat
Proses pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat bersama LSM,
LS, swasta, organisasi sosial, ormas, dll
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader
dengan pendampingan dari tenaga
kesehatan Puskesmas dengan pelayanan
kesehatan yang menitik beratkan pada
upaya promotif dan preventif serta
deteksi dini
34
Kegiatan di Luar Gedung
(lanjutan)
2. Home Care dan Perawatan Home Care
Jangka Panjang (PJP)
Home Care adalah: bentuk pelayanan kesehatan komprehensif
Ditujukan bagi Lansia yang tidak
kepada lansia yang bertujuan memandirikan lansia dan
mampu secara fungsional untuk keluarganya yang dilakukan di rumah dengan melibatkan lansia dan
mandiri di rumah namun tidak ada keluarga sebagai subyek untuk berpartisipasi dalam kegiatan
indikasi untuk dirawat di RS dan perawatan yang dilakukan oleh tim petugas kesehatan
secara teknis sulit untuk berobat puskesmas.
jalan.
PJP
Sistem kegiatan-kegiatan terpadu yang dilakukan oleh caregiver
informal atau profesional untuk memastikan bahwa lanjut usia yang
tidak sepenuhnya mampu merawat diri sendiri, dapat menjaga
kualitas tertinggi kehidupannya, sesuai dengan keinginannya, dan
dengan kemungkinan terbesar memiliki kebebasan, otonomi,
partisipasi, pemenuhan kebutuhan pribadi serta kemanusiaan
(WHO)
KEGIATAN LUAR GEDUNG (LANJUTAN)
Pelayanan perawatan lansia di rumah home care dan PJP
Kasus Prioritas :
1.Lansia dengan masalah kesehatan : penyakit degeneratif; penyakit kronis; gangguan fungsi atau
perkembangan organ; kondisi paliatif
2.Lansia Risti dengan faktor usia dan masalah kesehatan
3.Lansia terlantar
4.Lansia pasca pelayanan rawat inap (hospitalisasi)
Proses Asuhan :
1.Pengkajian
2.Merumuskan Masalah/Diagnosis Keperawatan
3.Menentukan Tindakan/Intervensi Keperawatan
4.Menetapkan tujuan pelayanan
5.Menentukan strategi intervensi
GAMBARAN WAHANA PJP DI INDONESIA
Panti / Residensial
Home Care Tempat /
Ditujukan untuk masyarakat
Sesuai budaya Indonesia yang Wahana
yang memiliki ketidakmampuan
masih mempertahankan model PJP secara finansial atau tidak
keluarga besar (extended mampu dalam merawat lansia
family).
Tujuan :
Mengoptimalkan peran lansia dalam mengatasi
permasalahan kesehatan keluarga dan masyarakat, serta
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dengan lingkungan yang kondusif.
38
Kegiatan di Luar Gedung (lanjutan)
39
PASAL 5
PRINSIP 1
6
SUMBER DAYA
Buku Kesehatan Lanjut Usia : Buku bagi Pra Lansia (45-59 tahun)
dan Lansia (60 tahun ke atas) yang berisi catatan kesehatan serta
berbagai informasi cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia,
sehingga kesehatan Pra Lansia/Lansia dapat terpantau dengan baik.