Anda di halaman 1dari 32

sis

iko
om
at
r m
De
Intisari kuliah

dr. Darwis Toena, Sp.KK


SETELAH BEBERAPA MASA, AKU MENUNTUT ILMU DENGAN CARA YANG SALAH.
TERNYATA ILMU TAK MAU DITUNTUT, KECUALI KARENA-NYA
- Mikosis Profunda
- Mikosis Superficialis
(Dermatofitosis dan
nondermatofitosis)
- Mikosis Intermediet
(kandidiasis/kandidosis)
• Disebabkan oleh Trichophyton, Microsporum,
dan Epidermophyton
• Jaringan yang terkena:
• Keratin epidermis
• Tinea kruris
• Tinea korporis
• Tinea manus et pedis
• Kuku
• Tine unguium
• Rambut
• Tine kapitis
1. Tinea Korporis
• Tinea sirsinata, tinea glabrosa, kurap
• Kelainan pada kulit yang tidak berambut (glabrous skin),
bagian tubuh yang licin, seperti badan, lengan, tungkai
• Penyebab utama: Trycophyon rubrum

Gejala klinis
• Lesi bulat/lonjong dengan pinggir aktif (lebih eritema di
pinggir) = daerah eritema dengan skuama di atasnya,
disertai papul/vesikel di tepinya
• Ada central clearing (bagian tengah terlihat bersih)
• Bisa erosi atau krusta akibat garukan
• Bisa menyatu dari beberapa lesi, dan bergabung dengan
Tinea kruris
lanjutan
• Tinea imbrikata T. concetricum (bentuk khas seperti
genteng yang disusun (mozaik patern), Indonesia
Timur
• Tinea pavosa (ditambah kelainan di rambut)  Mousy
odor (di kepala) , bau seperti tikus
• Tinea fasialis jika kena di wajah
• Tinea barbe  jika kena di janggut

• Diagnosis
• Didasarkan pada gambaran klinis dan lokalisasi
• pemeriksaan dengan KOH 10-20%

• Prognosis baik
2. Tinea Kruris
• Eksema marginatum, jockey itch
• Umumnya pada daerah genito krural (lipat paha,
perineum), bisa meluas ke anus, gluteus, dan perut
bagian bawah
• Etiologi : Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes
• Jika mengenai perut bagian atas, disebut Tinea Kruris
et Korporis

• Gambaran Klinis
• Lesi berbatas tegas dengan central clearing
• Bisa menahun  Plakat hiperpigmentasi disertai
sedikit skuama
2. Tinea Kruris

Diagnosis :
– Didasarkan pada gambaran klinis dan lokalisasi yg khas
– pemeriksaan dengan KOH 10-20% untuk memastikan
diagnosa

Prognosis baik
3. Tinea Kapitis
• Ringworm of the scalp, Tinea torsurans
• Disebabkan oleh Dermatofita sp
• Menyerang kulit dan rambut kepala, bentuk:
• Greypatch
• Blackdot
• Kerion
lanjutan
Greypatch Blackdot Kerion
Penyebab : Microsporum Penyebab: Trichophyton Penyebab: Microsporum
Warna rambut menjadi abu- Ujung rambut yang hitam di Reaksi peradangan berat
abu dan tidak mengkilat dalam folikel memberikan berupa pembengkakan
gambaran black dot (bercak seperti sarang lebah dengan
hitam) sebukan sel radang di
sekitarnya
Rambut mudah putus Rambut yang terkena infeksi Terjadi alopesia permanen
sehingga bisa terbentuk mudah patah pada muara
alopesia folikel
Saat pakai lampu Wood: Pemeriksaan :
fluoresensi warna hijau -Lampu Wood
kekuningan -KOH 20% (menemukan hifa
dan spora) dan Kultur
(mengetahui genusnya)

Rambut patah di Rambut patah di muara  Diberikan antijamur,


pertengahan folikel bukan antibiotik
4. Tinea Pedis (athlete’s foot)
• Dermatofitosis pada kaki terutama pada sela jari dan
telapak kaki
• Penyebab: genus Trichophyton
• Ada 3 bentuk:
• Interdigitalis
• Di antara sela jari (umumnya sekat jari 4&5, 3&4)
• Bisa meluas ke tempat lain, sering terlihat maserasi
(putih, terkelupas)
• Mocassin Foot
• Kelainan pada seluruh kaki, dari telapak kaki, tepi dan
punggung kaki
• Tampak skuama tebal pada hampir seluruh telapak
(Hiperkeratosis, eritema ringan pada pinggir lesi)
•Sub akut (Inflamasi/ bulosa)
•Tampak lesi vesikel, vesiko-pustula, hingga
bula

•Bisa dari antar jari meluas ke telapak atau


punggung kaki.

•Komplikasi : Eriseplas, Selulitis, Limfangitis,


Limfadenitis

•Beda dg dermatitis kontak (biasanya


terjadi di telapak yg sering menginjak
tanah)

•Prognosis umumnyabaik
5. Tinea Manus
• Dermatofitosis kronik pada tangan, sering unilateral,
biasanya bersamaan dengan tinea pedis
• Skuama dengan batas jelas, hiperkeratosis, fisura pada
daerah palmar
• Bisa didapatkan central clearing, sering menyebar ke
dorsum manus dengan papul folikuler, nodul, pustul
(pecah-pecah)
lanjutan
Gejala Klinis
•50% Unilateral (jika dermatitis kontak, biasanya
bilateral)
•Tipe dishidrotik : papul, vesikel, bula (jarang pada tepi
lesi) pada palmar dan lateral jari (mirip tipe sub akut
tinea pedis)
•Kelainan lesi berupa hiperkeratositosis difus pada
palmar yang bisa menyebar ke dorsal dan punggugng
jari berupa skuama agak kasar
•Biasanya bersamaan dengan tinea pedis dan kruris
•Kronis bersamaan dengan Tinea unguium
lanjutan
Pengobatan
•Pencegahan : bedak miconazole/tolnaftat, terutama
dipakai di daerah lipatan
•Topikal (untuk lesi 1 tpt saja)
• Derivat azol (iminazole) : clotrimazol, miconazol,
ketokonazol
• Allylamines : nafitin, terbinafin
• Naphthionates: tolnaftat, ciclopirox, olamine (terutama
untuk Tinea Unguium, bentuk obat seperti kuteks)
•Sistemik
• digunakan bila lesi luas
•Gagal dengan pengobatan topikal
•Umumnya dipakai pada tine kapitis, tinea
unguium, tinea dengan inflamasi dan tipe
moccasin tine pedis
lanjutan
Untuk tinea kapitis, tinea unguium, tinea dengan inflamasi
dan tipe moccasin tine pedis:
• Terbinafin tablet 250 mg
• Golongan azol
–Itrokonazol 100 mg (kapsul), solution (oral) pemberian 2
bulan, lebih aman
–Fluconazole : 50 mg, 150 mg, 200 mg (tablet), suspensi (oral)
–Ketokonazol 200 mg (paling hepatotoksik)
• Griseofulvin (hepatotoksis), hanya untuk dermatofita
–Micronized 125, 250, 500 mg (tablet)
–Ultramicronized 165, 330 mg (tablet)
6. Tinea Unguium
• Kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita
• Disebabkan oleh Tricophyton rubrum,
Mentagrophytes, Epidermophyton
• Manifestasi Klinis : Kuku jadi rusak dan warnanya
suram. Karena kelainan di jaringan di bawah kuku.
• Klasifikasi:
• DLSO (distal & lateral subungual onychomycosis)
• SWO (superficial white onychomycosis)
• PSO (proximal subungual onychomichosis)

Pengobatan
- Itroconazol
Superficial white onychomycosis (SWO)

• Patogen menginvasi permukaan dari dorsal


kuku
• Etiologi : Trichophyton mentagrophytes atau
T.rubrum (anak)
Penegakaan diagnosis
• Gejala klinis
• Pemeriksaan kerokan kuku dengan KOH 20%
• Kultur pada medium agar sabouroud

Pengobatan
Debriment
Topikal : Ciclopirox (bentuk kutex)
Sistemik
- Allylamintes:
• Terbinafin tablet 250 mg 4-6 bulan
- Azole /imidazole
• Itraconazole : 100 mg (kapsul), solution (oral) 3
bulan
• Fluconazole : 50 mg, 150 mg, 200 mg (tablet), suspensi
(oral)
Sinonim : Tinea versikolor, Kromofitosis, Panu
• Penyebab : Malassezia furfur Robert (Pt. ovale , Pt.
orbiculare)
• Gambaran Klinis:
• Lesi berupa makula dengan warna bermacam-macam dan
skuama halus
• Bisa disertai rasa gatal terutama saat berkeringat (lebih
banyak yg tidak gatal)
• Pada kulit putih, warnanya bisa menggelap.

• Pemeriksaan:
• Lampu Wood – efloresensi kuning keemasan
• Kerokan kulit dengan KOH 10-20%
• Ditemukan the spaghety and meatball appereance
• Spora berkelompok diserta hifa pendek
• Pengobatan
• Sistemik : derivat azol
• Topikal
• Zink Pyrithion (shampoo)
• Selenium sulfida (shampoo)
• Derivat azol (krem atau shampoo)
• Asam salisilat atau sulfur
• Kelainan kulit yang disebabkan karena Candida albicans
pada daerah yang lembab dan tertutup dengan
predisposisi kehamilan, kegemukan, penyakit sistemik
serta iklim dan higene yang jelek
• Gambaran klinis umumnya pustul erosi yang meluas
atau menyatu disertai lesi satelit, kadang ditemukan
maserasi
1. Kandidiasis Kutis
• Intertrigo (aksila, inguinal, perineal, lipat mammae)
• Interdigital (antar jari)
• Folikulasi (daerah ostium folikel rambut)
• Diaper rash (perigenital, anal, paha, bokong)
• Bisa juga mirip dengan dermatitis kontak akibat
penggunaan diaper pada anak kecil yg terlalu lama.
2. Kandidiasis Mukosa
• Trush, meluas di mukosa orofaring
• Waspada AIDS

Pada orofaring
• Deep (e.g. pasien datang dengan sariwan seluruh
mulut hingga faring, curiga AIDS)
• Superficial
• Trush (pseudomembranous)
• Atrofik (eritematous)
• Leukoplakia (hiperplastik)
• Cheilitis Angularis
3. Kandidiasis Genitalis
• Vulvovaginitis atau Vaginitis
• Balanopostitis atau Balanitis saja
• Balanitis = hanya pada glans penis
4. Kandidiasis Kuku
• Khas:
• Nyeri intemitten
• Edema, eritema di pinggir kuku
• Perubahan warna kuku dan permukaan mengkilat
Pemeriksaan penunjang
•KOH 20%, akan ditemukan sel ragi, blastospora atau
pseudohifa(tidak ada hifa, berupa spora yang agak
memanjang tidak bulat)
•Kultur dengan biakan pada media subaround
Pengobatan
•Lihat pengobatan dermatofitosis
•Daerah orofaringeal
• Gentian violet 1 %
• Nistatin kream, salep, emulsi
• Grup azol

•Prognosis baik

Anda mungkin juga menyukai