PerkembanganPolaPemikiran Manusia2017
PerkembanganPolaPemikiran Manusia2017
kehidupan manusia..
5. Mengenal kaitan IPA, teknologi dan masalah
4
1.1. Perkembangan Pola Pikir /Pengetahuan Manusia
A. Rasa Ingin Tahu (RIT),
Benda Mati tdk memiliki RIT. Mereka (Api, Air & Udara) bergerak karena
pengaruh alamiah yang kekal (Sunatullah). Atau jika digerakan oleh pihak
lain.
RIT hanya dimiliki oleh hewan,
RIT Pada hewan selain manusia akan tetap selamanya (Iddle
Curiousity = Instinct). RIT-nya hanya untuk mempertahankan hidupnya
(Makan, reproduksi, melindungi diri). Tumbuhan juga punya instink untuk
mempertahankan hidupnya. Tumbuhan (daun dan akar)
Binatang (ubur-2, ikan, burung, harimau, monyet, kambing, dll) bergerak
hanya untuk mempertahankan hidupnya. (Makan, reproduksi, melindungi diri).
Pengetahuannya tidak berubah dari waktu ke waktu. Burung sarangnya tidak
pernah berubah, Tempat tinggal hewan-hewan lain yang liar/alami juga tidak
pernah berubah. Cara reproduksi hewan secara alami juga tidak berubah 6
Issac Asimov (1920), mengatakan bahwa binatang sebagai Idle
Curiosity (keingintahuan yang terbatas). Manusia justru daya pikirnya
lebih berperan daripada daya fisiknya.
IPA Bermula dari rasa ingin tahu (RIT).
RIT Pada manusia berkembang seolah tanpa batas, karena manusia
mempunyai Instinct dan kemampuan berpikir yang juga berkembang;
(apa bagaimana mengapa), Mampu menggunakan pengetahuan
yang sebelumnya untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang lebih
baru, serta mampu mensintesis pengetahuan baru.
Manusia dengan RIT nya yang terus berkembang, tidak hanya untuk
mempertahankan diri (Makan, Reproduksi, melindungi diri), tapi juga sampai
keindahan dan peningkatan kesejahteraan
Kemampuan alat indra bervariasi diantara individu manusia, dan bisa ditingkatkan
melalui latihan,
. namun tetap sangat terbatas kemampuannya.
Pendengaran Orang buta lebih tajam dr yang tidak buta. Ini karena terlatih
sejak kecil dan kebesaran Tuhan.
Usaha lain untuk Meningkatkan ketepatan adalah : menciptakan alat dan
memperbanyak mengulang pengamatan. 10
Mitos dapat diterima masyarakat karena :
- Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman,
disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengindraan (langsung
ataupun dengan alat).
- Keterbatasan penalaran & pemikiran pada masa itu.
- Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
Jadi Mitos merupakan jawaban paling memuaskan terhadap rasa ingin tahu
manusia yang terus berkembang. Mencari jawaban atas masalah dengan
menghubungkannya dengan mahluk gaib disebut berpikir secara irasional.
15
Contoh :
Semua yang bernyawa pasti mengalami mati (Premis Mayor)
Gajah bernyawa (Premis Minor)
Oleh karena itu gajah pasti mengalami mati (kesimpulan).
Semua benda kering dipanaskan akan berubah jadi api
Arang adalah benda kering
Arang bila dipanaskan akan berubah jadi api.
Buku yang ditulisnya dan diberi nama "Physica" belum selesai saat dia meninggal,
oleh sekretarisnya diberi Judul "Metaphysica", dan oleh orang Yunani disebut
Philosophia (berisi tentang Pengetahuan Alam Semesta). Pengaruh buah pikiran
Aristoteles dapat bertahan sampai 1500 tahun.
16
10. Ptolomeus (127 - 151 M), Orang Hebat 450 tahun setelah Aristoteles,
berpendapat :
Bumi adalah pusat dari jagat raya, berbentuk bulat, diam, setimbang tanpa
tiang penyangga (Geosentris). Bintang-2 menempel tetap pada langit dan
berputar mengelilingi bumi sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui
orbitnya sendiri, terletak di antara bumi dan bintang.
Jadi pemikir orang-2 Yunani dari Thales sampai Ptolomeus mempunyai
kesamaan pendapat bahwa Bumi adalah pusat jagat raya =
GEOSENTRIS.
Perkembangan pola pikir terjadi pada pandangan orang Zaman Babylonia sampai
zaman Yunani :
Tentang bumi : dari bumi datar (Babylonia), kemd Seperti piring mengapung diatas
air (Thales), sampai bumi Bulat (Thales, Pythagoras, Ptolomeus).
Tentang Unsur/Elemen Dasar: semua benda diciptakan oleh Dewa-dewa seperti apa
adanya (Babylonia), Semua benda terjadi dari unsur dasar (yang sederhana)
melalui suatu proses menjadi beraneka ragam benda (Yunani)
17
D. Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Berkat makin sempurna alat bantu indra (Teleskop) dan makin meningkatnya
kemampuan berpikir manusia, maka tahun 1500 – 1600 M terjadi perubahan
besar atas ajaran Aristoteles & Ptolomeus, berubah dari berpikir Deduktif
menjadi berpikir Induktif/Eksperimentatif
Pelopornya adalah :
1. Nikolas Copernicus (1473 - 1543) ; Astronom, ahli Matematik & Pengobatan. Tahun
1507 tulisannya berjudul "De Revolutionibus Orbium Caelestium" = Peredaran
Alam Semesta. Dia berpendapat bahwa pusat dari sistem solar solar adalah
matahari, dan dalam sistem itu bumi merupakan salah satu planetnya
mengelilingi matahari (HELIOSENTRIS). Bumi berputar dari barat ke timur pada
potrosnya sehingga ada siang dan malam. Bulan beredar mengelilingi bumi dan
18
bersama bumi mengelilingi matahari
Pengikut Copernicus :
1. Bruno (1548 - 1600) : Jagat raya tidak ada batasnya dan bintang tersebar
diseluruh jagat raya.
2. Johanes Kepler (1571 - 1630) : Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada
garis edar berbentuk elips dengan suatu fokus. Luas bidang yang ditempuh
pada jangka waktu yang sama selalu sama. Pangkat dua dari waktu yang
dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara penuh adalah
sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet tsb terhadap matahari.
3. Galileo (1564 - 1642); orang Italia. Dengan teleskopnya dia
membenarkan teori Copernicus tentang Heliosentris yang jelas berbeda
dengan pandangan penguasa saat itu. Dia juga menyatakan bahwa : ada 4
buah bulan yang mengelilingi Yupiter, ada gunung-gunung di bulan, dan
suatu bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk menghitung
kecepatan rotasi matahari. Kelompok taburan bintang yang disebut
"Milky Way" = Bima Sakti terdiri dari bermilyar bintang, dan
ditemukannya cincing saturnus.
19
Peranan Matematika : Pada tanggal 21 Juni di Syene Mesir tepat matahari ada di atas
kepala. Saat yang sama di Alexandria yang berjarak 500 mil di sebelah utara Syene satu
garis sinar matahari membentuk sudut 7,5 derajat. Dengan asumsi bumi itu bulat maka
keliling bumi 24.000 mil dan garis tengahnya ada = 8.000 mil Eathotenes. Hipparcus
150 SM menghitung besarnya jarak bumi dengan bulan berdasarakan gerhana bulan,
diperkirakan jaraknya = 24.000 mil.
Penemuan tersebut dilandasi pengamatan empiris dengan metode induksi
yang obyektif bukan berdasarkan metode deduksi philosofik seperti pada zaman
yunani atau mitos zaman Babylonia. Penemuan tersebut dikatakan sebagai IPA yang
sifatnya kualitatif dan ini tidak mampu menjawab pertanyaan yang sifatnya kait
mengkait kausal sehingga ilmu ini hanya mampu menjawab pertanyaan yang
sifatnya faktual saja. Yang mampu menjawab pertanyaan kausal harus bersifat
kuantitatif yaitu dengan mengadakan percobaan dan data percobaan berdasarkan
induksi serta deduksi yaitu perhitungan matematika dan statistika akan menghasilkan
sebab dan akibat permasalahan. Jadi IPA kuantitatif dihasilkan oleh metode ilmiah
yang didukung oleh data kuantitatif dengan bantuan statistika.
20
IPA juga berkaitan dengan daya abstraksi manusia dimana untuk menjawab
pertanyaan yang selalu timbul dalam alam pikirnya berusaha mendapatkan
jawaban yang memuaskan dan meyakinkan harus berupa kenyataan bukan
abstrak atau mengambang. Dalam bentuk yang nyata mudah membuktikan
namun untuk itu harus dibantu pemecahannya dengan perhitungan matematika
atau statistika.
Ilmu matematika kuno itu seperti halnya ilmu hitung sedang matematika modern
sekarang ini sudah berkembang demikian kompleksnya dan bersama dengan statistika
mampu membantu sekaligus memecahkan persoalan yang tadinya abstrak menjadi
kenyataan dan terealisasikan. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam ini
maka beberapa fenomena alam dapat dijawab dan diterangkan secara runtut dan
berkaitan keberadaanya seperti dapat kita lihat beberapa contoh yang tadinya berupa
angan-angan atau bayang-bayang abstrak akhirnya menjadi nyata.
21
misalnya :
1. Perjalanan ke ruang angkasa bolak-balik
2. Terjadinya gerhana matahari, bulan yang tepat
3. Penemuan benda-benda angkasa baru
4. Menipisnya lapisan ozon di ruang angkasa
Sejak5.Copernicus sampai
Waktu rotasi bumi, Galileo : Permulaan
matahari, abad
planet-planet lain.Ilmu Pengetahuan Modern;
menetapkan kebenaran berdasar induksi / eksperimentasi
23
Terdapat berbagai cara untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak
berdasarkan penalaran, diantaranya :
1. Prasangka; Anggapan bahwa sesuatu benar. Prasangka hanya berguna untuk
mencari kemungkinan suatu kebenaran.
2. Pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan. Merasa, merupakan suatu cara
menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
3. Intuisi : intuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan
pada pola berpikir tertentu. Pendapat yang berdasarkan intuisi timbul dari
Pengetahuan-pengetahuan yang terdahulu melalui suatu proses berpikir yang tidak
disadari. Seolah-olah pendapat itu muncul begitu saja tanpa dipikir. Intuisi dapat
juga timbul pada saat seseorang tidak sepenuhnya sadar, jawaban yang ditemukan
tidak pada waktu ia sadar sedang memikirkan masalah tersebut. Ia dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya tetapi tidak bisa menjelaskan bagaimana
ia sampai pada pemecahan masalah tsb. Pengetahuan intuitif tidak dapat
diandalkan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur.
Pengetahuan ini dapat digunakan sebagai hipotesis dan selanjutnya perlu
dilakukan analisis untuk menentukan kebenarannya. 24
4.Wahyu; wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan
kepada manusia, disalurkan lewatt nabi-Nya
5.Trial and error; Trial and error adalah suatu cara untuk memperoleh
pengetahuan secara coba-coba atau untung-untungan. Dengan cara ini
ada yang bermanfaat, misal penemuan vitamin C dan B serta obat
malaria, namun memerlukan waktu yang lama sehingga merupakan
cara tidak efisien untuk mencari kebenaran.
25
Pengetahuan dikatakan Ilmiah apabila pengetahuan itu memenuhi 4 syarat :
Obyektif : pengetahuan itu harus sesuai dengan obyeknya, dibuktikan dengan hasil
pengindraan atau empiris/percobaan. Perintisnya Galileo.
Metodik : diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan
terkontrol.
Sistematik: tersusun dalam suatu sistem, satu dengan lainnya saling berkaitan dan
saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan kesatuan yang utuh.
Berlaku Umum: Semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan
memperoleh hasil yang sama / konsisten.
26
Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah :
Perumusan Masalah : pertanyaan apa ? , Mengapa ?, dan Bagaimana ? tentang obyek yang
diteliti. Harus jelas batas-2-nya & dikenali faktor-2 yang mempengaruhinya.
Penyusunan hipotesis : pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan
jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan.
Pengujian Hipotesis : pengumpulan fakta-2 yg relevan dengan hipotesis tsb dan dapat
memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung atau tidak Pada
umumnya fakta diperoleh dengan pengamatan langsung atau menggunakan alat
bantu atau uji coba/eksperimentasi dan fakta-fakta itu diperoleh melalui pengindraan.
Penarikan Kesimpulan : penarikan kesimpulan didasarkan pada penilaian melalui analisis
fakta/data-2 untuk mengetahu apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau
ditolak.. Hipotesis diterima bila fakta-2 yang terkumpul itu mendukung pernyataan
hipotesis. Hipotesis yang telah diterima merupakan pengetahuan yang kebenarannya
telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari Pengetahuan Ilmiah.
Keempat Langkah tersebut harus ditempuh secara urut dan teratur.
27
Keterbatasan Metode Ilmiah :
Meskipun pengetahuan itu telah menjadi ilmu pengetahuan yang ilmiah tetapi data yang
diambil berdasarkan pengamatan yaitu indera mata atau pendengaran namun dijumpai
adanya keterbatasan menyebabkan timbulnya kekurangan atau tidak lengkapnya data,
yang dapat menyebabkan kesimpulan yang diambil menjadi tidak sempurna, bahkan
keleru. Apabila hal tersebut terjadi berarti kekeliruan kesimpulan yang sifatnya ilmiah
tetap dapat terjadi juga sepanjang data itu kurang lengkap, sehingga kebenaran ilmiah
atau kebenaran ilmu pengetahuan mempunyai sifat tentatve (Sebelum ada kebenaran
ilmu yang menolak kesimpulan itu, maka kesimpulan itu dianggap benar). Metode ilmiah
juga tidak menjamin kebenaran untuk menjangkau kesimpulan berkenaan dengan
baik buruknya atau sistem nilai, termasuk tentang seni dan keindahan.
28
Kelemahan Metode Ilmiah
30
Peran Matematika terhadap Perkembangan IPA
Contoh :
Peternak bebek dengan memberi pakan tambahan produksi telurnya
bertambah (kasus). Bila percobaannya diulang dan lebih dari 90% bebeknya
menunjukkan kenaikan produksi telur yang sama maka (berlaku umum) dan
dapat disimpulkan bahwa tambahan pakan dapat meningkatkan produksi telur.
32