an : Asam basa
Rangsang mekanik
O2 intra nasal
R/ kausal
2. Pernapasan Periodik
Sianosis
Expiratory grunting
Retraksi inspiratoir
Pneumothoraks / pneumomediastinum
Pneumoni aspirasi
dll
HMD IRDS RDS
ETIOLOGI
Belum pasti
Dianggap : faktor pertumbuhan atau pematangan paru
belum sempurna oki biasanya menyerang :
Bayi prematur terutama bila ibu menderita ggn perfusi
darah uterus selama kehamilan, mis. ibu menderita :
DM
Pre ekl – eklampsia
Hipotensi
Perdarahan antepartum
Seksio sesaria
INSIDENS
makin
BB 1200 – 2000 gr
Factor
HMD Kolaps paru ventilasi terganggu
Hipoksia
Oksigenasi jar. menurun Retensi CO2
Acidosis metabolik
Kerusakan : Endotel kapiler
Timbul :
Terbentuk fibrin
Membran hialin
PENYELIDIKAN
+ 1,5 intermediate
>2 matur
PENATALAKSANAAN
Inkubator
Intake terjamin
Atasi asidosis
Mortalitas 20 – 40 %
Beratnya penyakit
UK yg sama
PNEUMOTHORAX / PNEUMOMEDIASTINUM
Faktor predisposisi :
tak adekuat
berat
PATOGENESIS
Pengembangan paru berlebih
Aspirasi darah
lendir cabangnya
GAMBARAN KLINIK
Sering terjadi pd bayi : • KMK / SGA
• BLB
• Sebelumnya : gawat janin
Biasanya : • Asfiksia
• Riwayat resusitasi aktif
• Tanda2 SGP nampak dlm 24 jam I
• Tergantung jum. meconium yg terhisap bisa emfisema
atelektasis
DIAGNOSIS
Rö Foto toraks : gambaran infiltrasi kasar di ke-2 paru
disertai bagian yg mengalami emfisema
PENGOBATAN
Perawatan umum
Atur suhu & humiditas
Antibiotika
PROGNOSIS
kegagalan pernapasan
asidosis berat
† Hidup + sequalae
Ekskresi Bil I
Bil II
k oion idase
glu
Stercobilin
imaturitas hepar
4. Gangguan ekskresi :
(HARPER + YOON)
1. Timbul 24 jam I :
Inkompatibilitas darah
Infeksi intrauterin
Fisiologis
Def. G6PD
Polisitemia
Hipoksi
Dehidrasi asidosis
3. > 72 jam – Akhir Minggu I :
• Infeksi / sepsis
• Dehidrasi + asidosis
• Def. G6PD
• Pengaruh obat2an dll
4. Akhir Minggu I dstnya :
Ikterus obstruktif
Hipotiroidisme
Beast Milk Jaundice
Infeksi
Neonatal hepatitis, dll
Ikterus yang kemungkinan besar jadi patologik
Timbul 24 jam I
2. Perlancar : - transpor
substrat
- konyugasi
albumin
plasma 10cc/kgBB
Efeknya :
fotooksidasi :
R/ kausal
Iluminasi ruangan
PENCEGAHAN
Dpt dicegah & dihentikan peningkatannya dgn :
1. Pem. antenatal yg baik
2. Hindari obat2an pd masa kehamilan & persalinan :
• Sulfa furazole
• Novobiocin
• Oxytocin dll
3. Cegah & atasi hipoksi janin & neonatus
4. R/ luminal ibu hamil 1 – 2 hr sebelum partus
5. Iluminasi yg baik
6. Pemberian makanan dini
7. Cegah infeksi
KRAMER 1
2
4
3
5
4
5
Daerah IKT Range Kdr Bil
BCB : 1. 4,3 – 7,8 mg%
2. 5,4 – 12,2
3. 8,1 – 16,5
4. 11,1 – 18,3
5. > 15 - ….
BKB : 1. 4,1 – 7,5 mg%
2. 5,6 – 12,1
3. 7,1 – 14,8
4. 9,3 – 18,4
5. > 10,5
Sering : pd BBLR
lahir di RS tanpa RG
1. Antenatal : Virus
Trans palac. Spirochaeta
Bakteri
2. Intranatal
Partus lama
Kuman asenderen
KPD
Kontak langsung
3. Post natal
Lanjutan 1 & 2
thd semua AB
Gejala klinik :
Tdk khas
bayi nampak
Diagnosis
Atas dasar :
Observasi teliti
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Sering diagnosis didahului dgn persangkaan adanya infeksi
Atau adanya Faktor Predisposisi
Dengan :
15 mg/kgBB 2 – 4 mg/kgBB
Pembagian Infeksi Perinatal
1. Infeksi berat
2. Infeksi ringan
R/ :
Bulla diincisi
R/ lokal
Lesi kulit ringan salf A.B
Ophthalmia neonatorum :
= Blenorrhoe = conjunctivitis gonorrhoica
Gejala klinik :
Mula2 hiperemis
Palpebra : udem
Bisa bilateral
Isolasi
gram (-)
Infeksi umbilicus
Ok. Staphylococcus aureus, bagian pangkal umbilikus
R/ :
corticosteroid lama
Moniliasis
diare +
R/ :
Gentian violet 0 – 5 – 1 %
Borax glicerin
pd bayi
Etiologi :
gram (-)
Pencegahan :
Gentamisin 5 mg/kgBB/hari
Prognosis :
Angka ketan
Faktor predisposisi :
kematian nomor 4
INDONESIA ?
I. Trauma jaringan lunak
1. Eritema & abrasio :
Bisa di : - kepala curam
- muka vacum extractic
- genitalia
persalinan sungsang
- bokong
R/ cegah infeksi
Bersihkan + anti septikum
2. Petechiae :
Di kepala, leher, dada bagian atas ok :
Tekanan jalan lahir
Lilitan tali pusat
3. Echymoses :
Pada : letak muka & letak sunsang
Gejala : anemi, shock
reabsorbsi timbul hiperbilirubin
R/ : ringan sembuh + 1 mgg
luas transfusi darah & R/ hiperbilirubin
4. Luka sayat :
Pada : SC tersayatnya kulit
5. Nekrosis lemak subkutan :
Pada : bayi gemuk ok. tekanan pd kulit oleh daun
cunam atau manipulasi kasar pd pertolongan
persalinan yg berlangsung lama
II. Trauma kepala
1. Caput succedaneum
Ok ekstraksi vakum
Derajat perdarahan ?
O2 bila sianosis
Vit. K1
Bila tekanan intrakranial me R/ dexamethasone
atau manitol
Fraktura tulang kepala
Jarang
Paralisis fasialis
Gejala : paralisis sentral paralisis spastis yg kontra
lateral
Ruptura : - hepar
- lien
- anak ginjal
VI. Trauma Alat Gerak
Fraktura humerus fraktura tulang ke-2 yg sering
Fraktura femur
Dislokasi
VII. Trauma Genital
Hematocal
Testis
Penyebab
Penyebab KB
KB
Pada umumnya dapat dibagi :
• Sebab genetik
• Sebab khromosomal
kelahiran, mis :
Radiasi
Virus
Zat kimia
1. Saluran pencernaan
2. Saluran urogenitalis
4. Atresia choana
5. Meningocele, meningomyelocele,
encephalocele
6. CHD
Khusus : yg perlu tindakan bedah segera
Pemeriksaan
R/ bedah terbaik :
oesophagus :
dgn trachea
D/ : hipersalurasi
• posisi ½ duduk
Operasi
perawatan
Hernia
Hernia Diaphragmatica
Diaphragmatica
Etiologi
Sebgn diafragma tak terbentuk sering : penutupan
Sinus pleuro peritoneal (Foramen Bochdalek) tak sempurna
Gejala
Tergantung banyaknya isi perut yg masuk ke rongga thorax
Bila banyak : RDN
Perut cekung
BP melemah
Bising usus bisa (+)
D/ : foto paru
R/ : Konservatif : O2
Operasi
Obstruksi
Obstruksi usus
usus
muntah
Oleh karena :
sigmoid
lbh atas
Gejala utama : Bowring & Kern 1972
Muntah hijau
RDN
Dehidrasi
D/:
Barium enema
Biopsi rectum
R/ : operasi
Anus
Anus imperforata
imperforata
: fistula :
recto vaginal
jarang : recto-perineal
recto-urinarius (-)
: sering : recto-urinarius
berakhir di :
vesica-urinarius
urethra
D/ :
gembung, muntah
meconium (-)
tegak
Rö : plain foto abdomen : posisi terbalik
Pem. urin : meconium (+) fistula (+)
R/ : operasi
Omphalocele
Omphalocele
R/ :
Oles desinfektans
Operasi
Kista
Kista Urachus
Urachus
Obliterasi bagian tengah urachus tak sempurna kista
Diketahui segera setelah lahir
bayi lebih besar
sesudah infeksi
Lokalisasi : a/ umbilicus & simphisis
extra peritoneal
a/ m. transversalis & peritoneum
Rö : jar. Lunak : massa bundar di bawah dinding abdomen
lebih jelas : kontras (+)
R/ : operasi
Meningocele;
Meningocele; Meningomyelocele,
Meningomyelocele, Encephalocele
Encephalocele
Oleh karena defek pd penutupan spina disertai
Meningocele : Cervical
Thoracal atas
jaringan saraf /
mikrocephal
Bilateral
Bilateral choana
choana atresia
atresia
Jarang
Tapi dpt menimbulkan :
ggn pernapasan ok. hidung tersumbat oleh selaput
di choana posterior
nafas dgn mulut
sering sianosis
D/ :
letakkan kapas di depan masing2 lubang hidung
gerakan (-)
sonde tak masuk melalui hidung
R/ operasi