Anda di halaman 1dari 28

Komunikasi Terapeutik dalam

Praktek Keperawatan Keluarga


dengan Pendekatan
Transkultural
Ns. Berthy Adiningsih, M.Kep
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu memahami konsep komunikasi terapeutik
• Mahasiswa mampu memahami konsep etnik dan budaya
• Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan transkultural
• Mahasiswa mampu melakukan praktek komunikasi terapeutik dengan
pendekatan transkultural
Core Concept

• Tren dalam pelayanan kesehatan adalah move towards the community. Hal ini
merupakan core concepts dari praktek keperawatan komunitas, termasuk
diantaranya praktek keperawatan keluarga.
• Revitalisasi pelayanan kesehatan primer membutuhkan pengkajian dan
penguatan dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan professional
khususnya dalam tingkat pelayanan di masyarakat.
• Hal ini untuk dapat memastikan bahwa seluruh tenaga kesehatan, termasuk
perawat dapat mengerti tantangan kesehatan terkini dan sistem kesehatan di
negara ini, mampu dan kompeten untuk dapat bekerja dengan berbagai pihak dan
masyarakat dalam memberikan intervensi kesehatan berdasarkan prinsip
pelayanan kesehatan primer serta dapat secara efektif merespon kebutuhan dan
harapan masyarakat.
Lanjutan…
• Pada waktu yang bersamaan, terdapat banyak pihak yang ada di wilayah kesehatan di masyarakat
selain individu perorangan yakni keluarga, kelompok masyarakat, tokoh dan pemimpin komunitas,
pemerintah daerah, tenaga kesehatan dan orang-orang dari sektor lain atau pihak organisasi non
profit.
• Perawat yang bekerja dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat diharapkan dapat memfokuskan
perhatian pekerjaannya pada upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan, termasuk
diantaranya promosi kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan mandiri.
• Variasi usia klien, masalah kesehatan, status sosial, pendidikan dan pekerjaan, budaya dan norma
juga merupakan tantangan tersendiri selain mencapai tujuan sebagai tenaga kerja dalam lingkup
kesehatan.
• Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu kompetensi dasar perawat yang perlu
dibangun sejak masih dalam tahap pendidikan agar mampu menjawab tantangan tersebut.
Komunikasi
• Instrumen terpenting dalam komunikasi adalah DIRI SENDIRI
• Komunikasi dalam pendekatan humanism membutuhkan :
keterbukaan, empati, perilaku suportif, perilaku positif dan kesamaan
• Interaksi sehari-hari manusia membutuhkan bahasa sebagai media
komunikasi  melalui bahasa, manusia bertukar informasi  bahasa
merupakan media utama dalam komunikasi antara ayah, ibu, anak
dan sesama saudara
• Pilihan bahasa yang dipakai dalam keluarga akan mempengaruhi iklim
komunikasi sehat dalam keluarga dan pembawaan interaksi di luar
rumah
Lanjutan
• Bahasa memiliki fungsi sosial di segala bidang sebagai wadah dari
perilaku dan aktivitas masyarakat disamping fungsinya sebagai alat
komunikasi
• Komunikasi merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan kesehatan
 syarat mutlak bagi perkembangan manusia baik sebagai individu
maupun bagian dari masyarakat
• Komunikasi berfungsi untuk dapat menyampaikan : perasaan, pikiran,
pendapat dan informasi
Komunikasi Terapeutik
• Adalah komunikasi yang dilakukan seorang perawat dengan teknik-
teknik tertentu yang mempunyai efek penyembuhan
• Merupakan salah satu cara untuk dapat membina hubungan saling
percaya dan pemberian informasi yang akurat kepada klien sehingga
diharapkan dapat berdampak pada perubahan yang lebih baik pada
pasien dalam pelaksanaan terapi yang diberikan
• Tujuan komunikasi terapeutik adalah membantu klien untuk
memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran guna
mempertahankan kekuatan egonya serta membantu mengambil
tindakan efektif untuk mengubah situasi yang ada
Tahapan Membina Hubungan Saling Percaya
• Tahap Pra Interaksi (sebelum bertemu klien)
• Tahap Orientasi (saat perawat bertemu klien /
keluarga dan mengenal satu sama lain)
• Tahap Kerja (ketika perawat dan klien bekerja
sama untuk memecahkan masalah dan
mencapai tujuan)
Lanjutan : Tahap Pra Interaksi
- Kaji data yang tersedia termasuk catatan medis dan catatan
keperawatan
- Menggali informasi dari pihak/keluarga yang memiliki informasi
tentang klien
- Antisipasi masalah kesehatan yang muncul
- Rencanakan waktu yang cukup untuk interaksi awal
Lanjutan : Tahap Orientasi
• Berikan salam dan senyuman, atur nada bicara
• Gunakan nada bicara yang lembut, empati & menunjukkan kepedulian
• Sadari bahwa pertemuan awal dengan klien adalah pertemuan yang belum mendalam
• Antisipasi diri dengan dugaan bahwa klien akan menguji kompetensi dan komitmen kita
sebagai perawat
• Amati dan perhatikan klien serta pastikan klien memperhatikan perawat dengan seksama
• Mulai membuat kesimpulan dan bentuk penilaian tentang hal-hal yang disampaikan dan
perilaku klien
• Kaji status kesehatan klien
• Susun prioritas masalah klien, identifikasi sasaran dan pencapaian yang diinginkan
• Jelaskan peran anda sebagai perawat dan peran klien / keluarga dalam mencapai tujuan
• Sampaikan kontrak waktu dan kegiatan yang akan dilakukan
Lanjutan : Tahap Kerja
• Dorong klien agar dapat mengungkapkan masalahnya
• Dorong klien agar dapat menjelaskan perasaannya terhadap masalah yang
dihadapinya
• Berikan kesempatan bertanya
• Berikan informasi yang dibutuhkan agar dapat memahami masalah,
kondisinya dan mengubah perilaku
• Dorong dan bantu klien menetapkan tujuan
• Lakukan tindakan yang dapat membantu klien memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan bersama klien
• Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk memfasilitasi kebutuhan
interaksi
Konsep Etnik dan Budaya
• Etnik : seperangkat kondisi spesifik yang dimiliki oleh kelompok tertentu
(etnik), dimana sekelompok etnik ini adalah sekumpulan individu yang
memiliki budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya kepada
generasi berikutnya (Henderson & Primeaux, 1981)
• Etnik berbeda dengan ras, ras adalah klasifikasi manusia berdasarkan
karakteristik fisik, pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk wajah, bulu pada
tubuh dan bentuk kepala  kaukasoid, negroid & mongoloid
• Dalam konsep etnik dan budaya, dikenal terminology kelompok dominan
dan minoritas  dominan memiliki otoritas dan bersifat sebagai
pelindung/pengawal yang mengendalikan sistem nilai dan memberi
ganjaran kepada masyarakat  minoritas memiliki fisik dan karakteristik
budaya yang berbeda sehingga memperoleh perlakuan yang berbeda
(Kozier & Erb, 1995)
Lanjutan
• Budaya adalah keyakinan dan perilaku yang diturunkan atau diajarkan
manusia kepada generasi selanjutnya (Taylor, 1989)
• Budaya mengandung sesuatu yang kompleks yang mengandung
pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, kebiasaan dan
kecakapan lain yang merupakan kebiasaan manusia sebagai anggota
komunitas setempat (Taylor, 1981; Andrew & Boyle, 1995)
• Budaya merupakan petunjuk atau rencana untuk menentukan nilai-
nilai, keyakinan dan aktivitas (Andrew & Boyle, 1995)
• Budaya terdiri dari : material (objek) dan non material (kepercayaan,
kebiasaan, bahasa dan institusi sosial)
Konsep Keperawatan Transkultural
• Suatu pelayanan keperawatan yang berfokus kepada analisis dan studi
perbandingan tentang perbedaan budaya (Leininger, 1978)
• Keperawatan transcultural adalah ilmu dan kiat yang humanis yang
difokuskan pada perilaku individu atau kelompok serta proses untuk
mempertahankan atau meninggalkan perilaku sehat atau perilaku sakit
secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984)
• Pelayanan keperawatan transcultural diberikan kepada klien sesuai dengan
latar belakang budayanya.
• Tujuannya adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang
humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik
dan universal (Leininger, 1978)
• Kultur spesifik misalnya bahasa daerah dan kultur universal misalnya
adalah olahraga agar bisa cansebu (leininger, 1978)
Lanjutan
• Tenaga kesehatan harus mampu berkomunikasi dengan baik pada kliennya 
selain gangguan fisik, klien juga dapat mengalami gangguan maupun beban psikis
atau ketegangan jiwa
• Sebagian klien memiliki kesulitan melakukan komunikasi maupun bekerja sama
dengan tenaga kesehatan akibat beban psikis dan fisik yang dialaminya
• Dengan mengetahui cara komunikasi yang baik antara pasien/klien dan tenaga
kesehatan, maka hubungan positif dapat terbangun dan dapat mengurani rasa
cemas  cara petugas menyampaikan informasi dapat sangat mempengaruhi
hasil dan kejelasan informasi yang diterima masyarakat/klien
• Cara berkomunikasi juga dapat mempengaruhi kenyamanan pasien selama
tindakan, keberhasilan/kegagalan tujuan asuhan keperawatan dan kemungkinan
terjadinya kesalahpahaman selama tindakan.
Lanjutan
• Klien / pasien dapat menahan informasi yang bisa menjadi data
komplikasi masalah yang dihadapinya atau tidak memahami kenapa
petugas memberikan pertanyaan rinci yang mengharapkan informasi
tanpa mengetahui hubungannya dengan terapi yang akan diberikan
• Kelancaran komunikasi antara klien dan perawat akan mengurangi
kesalahpahaman dan membantu proses pertukaran informasi
• Hal yang mendukung proses kelancaran komunikasi adalah RASA
SALING PERCAYA
Perawat Keluarga
• Perawat keluarga adalah seseorang yang dipersiapkan melalui pendidikan tinggi keperawatan,
memiliki kepribadian yang utuh dan senantiasa mengaplikasikan proses keperawatan dalam
menyelesaikan permasalahan klien dan keluarganya sehingga mereka dapat mandiri dan
produktif sesuai latar belakang budaya yang dianut
• Karakteristiknya meliputi :
- Memiliki komitmen untuk meningkatkan kemandirian keluarga sehingga mereka produktif sesuai
budaya mereka
- Mempunyai tanggung jawab etik dan moral serta mampu menganalisis dirinya sendiri
- Mampu sebagai panutan dalam membudayakan hidup sehat
- Alturitis
- Setiap bentuk intervensi kepada keluarga dapat dipertanggungjawabkan sesuai iptek
keperawatan/kesehatan yang dikuasainya
Hubungan Perawat Keluarga - Klien
• Sifatnya terapeutik
• Karakteristiknya meliputi :
- Dilandasi dengan kaidah hukum dan etika profesi yang mengatur boleh tidaknya sesuatu
dilakukan
- Selalu mengarah kepada kemampuan untuk hidup sehat dan sehat sebagai gaya hidup
keluarga
- Berorientasi kepada kebutuhan dan respons keluarga dengan memanfaatkan sumber
daya keluarga secara optimal untuk dapat menolong anggota keluarganya
- Dibina berdasarkan rasa saling percaya
- Menerima situasi dan kondisi keluarga dengan segala keterbatasan dan kelebihannya
- Bekerja bersama keluarga dan menghargai struktur serta norma-norma keluarga
- Memberdayakan keluarga sesuai dengan tumbuh kembang keluarga
Tugas dan Wewenang Perawat Keluarga
• Tugas perawat keluarga adalah memberikan asuhan keperawatan
keluarga berdasarkan tingkat prevensi yang disesuaikan dengan
proses keperawatan
• Wewenang perawat keluarga mencakup keperawatan paripurna mulai
dari pengkajian untuk deteksi dini, menegakan diagnosis keluarga,
memberikan terapi sesuai latar belakang keluarga dengan
memanfaatkan sumber-sumber dalam keluarga, melakukan evaluasi
keberhasilan, memberikan pelayanan sesuai iptek, bertindak dan
bermitra bersama keluarga, membina keluarga untuk meningkatkan
kualitas hidupnya, membina komunitas disekitar tempat tinggalnya
serta melakukan prevensi bertingkat.
Praktik Perawat Keluarga
• Asuhan keperawatan individu maupun kelompok dalam klinik
maupun tempat tinggal klien
• Orientasi berfokus pada prevensi primer, sekunder, tersier dan fokus
pada pemenuhan kebutuhan dasar
• Sasaran praktik bisa pada orang sehat maupun sakit
Standar Praktik Keperawatan Keluarga
• Standar 1 : pengkajian
• Standar 2 : diagnosis keperawatan keluarga
• Standar 3 : perencanaan
• Standar 4 : Implementasi
• Standar 5 : Evaluasi
• Standar 6 : Etik dan Hukum
• Standar 7 : Dokumentasi
Budaya Keluarga untuk Menciptakan
Kesuksesan Mengelola Perubahan
• Budaya keluarga adalah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua
anggota keluarga
• Sistem nilai itu sudah dipelajari, diterapkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan
• Sistem nilai tsb menjadi perekat dan acuan perilaku setiap anggota
keluarga untuk mencapai fungsi yang telah ditetapkan
• Budaya keluarga bersifat stabil sepanjang waktu namun kondisi
keluarga sendiri tidak pernah statis karena dipengaruhi krisis,
tantangan baru, anggota keluarga baru, kematian, perpisahan, dsb
Lanjutan
• Kreativitas berasal dari anggota keluarga atau keluarga lain yang
diadopsi dan diperankan oleh keluarga
• Setiap anggota sudah sepatutnya menghargai keputusan keluarga
• Setiap anggota sudah sepatutnya diberikan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat, apapun idenya termasuk ide paling ekstrim
sekalipun
• Melakukan dialog untuk setiap ide yang muncul. Beri kesempatan
menganalisis kelebihan dan kekurangan ide tersebut. Perkaya dan
berdayakan ide secara positif
• Semua hal adalah mungkin untuk dilakukan selama ada DUIT
Lanjutan
• Pertumbuhan dan perkembangan budaya dalam keluarga dapat berhasil
jika :
1. Pencipta budaya masih hidup, missal orangtua atau kakek nenek
2. Budaya membantu keluarga menegaskan diri sendiri ketika masuk ke
dalam resiko berkompetisi di lingkungannya misalnya keluarga yang
makanan pokoknya sagu akan bertahan lebih lama dalam krisis beras
3. Budaya keluarga merupakan unsur pertahanan melawan kecemasan
dalam gejolak komunitas untuk membangun dan mempertahankan diri
sendiri, misalnya kebiasaan bertawakal atau bermusyawarah akan
menghasilkan keputusan yag lebih didukung oleh banyak pihak
PRAKTEK MANDIRI
• Buat kelompok yang terdiri dari 5 – 6 ORANG DISEKITAR KURSI ANDA
dan DALAM 10 MENIT, susun dan praktekkan upaya komunikasi
terapeutik pada masalah kesehatan keluarga.
• Kasus kesehatan cukup gunakan masalah kesehatan sederhana
• Masing-masing kelompok memiliki waktu 5 menit untuk melakukan
praktek komunikasi terapeutik
• Masing-masing kelompok memberi penilaian untuk kelompok lain dan
mengevaluasi penampilan kelompok sendiri
• Penilaian kelompok ditulis dalam selembar kertas dan dikumpulkan saat
kelas dibubarkan.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam
Komunikasi Perawat - Klien
• Jadilah pendengar yang baik  dengarkan keluhan dan ungkapan perasaan
klien serta jangan memotong pembicaraan
• Beri kesan bahwa kita memang mendengarkan dan mencoba memahami
hal yang diungkapkan pasien / keluarga
• Jawab setiap pertanyaan dengan sabar dan penuh perhatian
• Berikan penjelasan secara singkat, lengkap dan mudah dimengerti
• Ulangi informasi penting yang harus diketahui pasien / keluarganya
• Hindari menggunakan istilah medis, gunakan bahasa yang mudah dan
sederhana agar lebih mudah dimengerti oleh pasien / keluarga
• Tunjukkan komunikasi nonverbal yang mendukung, misalnya tersenyum,
mendekat atau menepuk bahu
Komunikasi Positif Perawat - Klien
• Mampu membina hubungan saling percaya
• Mampu menciptakan rasa/suasana aman dan nyaman
• Mampu mengenal hambatan sosiokultural setempat
• Mampu menyampaikan informasi yang objektif, lengkap dan jelas
• Memiliki kemampuan mendengarkan dan bertanya yang efektif dan sopan
• Memahami dan mampu menjelaskan berbagai aspek kesehatan
• Mampu mengenali keinginan pasien/keluarga dan keterbatasan diri atau
penolong lainnya
• Mampu mendorong pasien/keluarga untuk bertanya, berbicara dan
mengeluarkan pendapat
• Menghormati hak pasien, membantu dan memperhatikan
Panduan Teknik Berkomunikasi
• Beri salam dan perkenalkan diri anda
• Tanyakan nama klien/keluarga dan panggil sesuai dengan panggilan yang
disukai
• Lakukan kontak mata
• Jaga harkat dan martabat klien
• Budayakan perilaku positif, gunakan teknik mendengar aktif : jangan
menyela atau memotong pembicaraan
• Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas
• Jangan gunakan bahasa medis ataupun istilah yang sulit dipahami
(sesuaikan dengan level lawan bicara)
• Tunjukkan perhatian dengan komunikasi non verbal

Anda mungkin juga menyukai