Meninggalnya Elijah Dethan, bayi 11 bulan, anak blasteran Kanada
dan Rote ini menjadi perbincangan publik karena dugaan malpraktek. Ia harus meregang nyawa setelah ada kesalahan prosedur medis di RSIA Dedari Kupang hingga diduga meninggal karena malpraktek. Kedutaan besar Kanada pun segera memantau kasus ini. 13 Februari 2012, ia meninggal dunia beberapa menit setelah mendapat transfusi darah dari petugas medis Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Dedari Kupang, NTT. Ibunda Elijah, Marlin Dethan Deboer berkisah, putranya meninggal setelah dilakukan transfusi darah dengan cara menyuntik langsung ke urat nadi oleh perawat. Menurutnya, pemeriksaan awal oleh dr. M, anaknya menderita disentri namun anehnya tidak ada hasil laboratorium tentang diagnosa tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan ulang di RSU Kupang Elijah dinyatakan mengalami invaginasi sehingga harus dioperasi. Dr. M meminta operasi dilakukan di RSIA Dedari Kupang. Sang Ibu yang semula ragu akhirnya merelakan anaknya dioperasi oleh sang dokter. Setelah dilakukan operasi, HB Elijah menurun dan segera memerlukan transfusi darah. Transfusi dilakukan oleh seorang perawat dengan cara injeksi langsung ke urat nadi dan dalam waktu yang cukup cepat. Setelah selesai melakukan tindakan itu selang 2 sampai 5 menit, mata Elijah terbalik dan keluar darah dari mulutnya, korban mengalami kejang-kejang lalu meninggal. Sangat disayangkan, tak ada dokter yang jaga saat itu. Hasil investigasi Komnas Perlindungan Anak, membuktikan korban meninggal karena adanya perbedaan golongan darah saat transfusi. Diduga ada kesalahan transfusi darah yang berdampak pada tewasnya korban. Sebab pada hasil pemeriksaan laboratorium Prodia Kupang, golongan darah korban O, tetapi hasil pemeriksaan RS Dedari golongan darah korban B. Fakta baru yang diungkap oleh keluarga Elijah, bahwa setelah Elijah menghembuskan nafas, ayahnya Johnson langsung mendapat tekanan dan ancaman dari dr M agar tidak mempersoalkan kasus itu. Keluarga dilarang melapor kasus ini ke polisi, apalagi kepada media massa untuk dipublikasi. Analisa Kasus
Etika merupakan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menjalankan profesinya dengan melihat apakah tindakan-tindakan yang dilakukan telah mencapai kapasitas profesional. Kehadiran organisasi profesi dengan kode etik diperlukan untuk melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian. Dalam pelayanan kesehatan masyarakat, tenaga medis harus patuh pada etika profesi maupun hukum, peraturan, dan perundang- undangan. Oleh karena itu Tenaga medis tidak lepas dari segala sanksi baik dari organisasi profesinya ataupun sanksi hukum apabila tertangkap telah melakukan pelanggaran etika dan norma profesi . Kasus Elijah ini merupakan pelanggaran etika profesi tenaga medis di rumah sakit tentang bagaimana seharusnya memberikan pelayanan, ketelitian juga kehati-hatian dalam pemeriksaan dan melakukan prosedur pemeriksaan dengan sungguh-sungguh kepada masyarakat serta mempertanggungjawabkan tindakan yang telah dilakukan. Analisa Kasus
Melalui langkah-langkah penyelesaian etik maka organisasi
profesi harus menentukan tindakan dengan hati-hati dan terencana sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh Dokter, perawat dan tenaga lab yang melakukan pelanggaran etik. Tindakan-tindakan tersebut dapat berupa peringatan, sanksi atau hukuman dari organisasi profesi, dapat pula berupa pembinaan tenaga medis. Bukan hanya tenaga medis saja, bagi system rumah sakitnya, harus dilakukan evaluasi lebih lanjut sehingga kesalahan-kesalahan fatal tidak terulang kembali dan apabila pihak yang dirugikan telah membawa gugatan ke ranah hukum, pertangggungjawaban harus dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, setiap tenaga medis harus memiliki memiliki etika dan norma kesehatan yang baik sesuai profesinya. Hendaknya bekerja secara teliti dan hati-hati serta memberikan pelayanan yang maksimal agar pasien mendapatkan kenyamanan dan jaminan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Terima Kasih