Anda di halaman 1dari 22

“SESAK NAFAS”

Disusun oleh :
Kelompok E

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
2020
Definisi

Dispnea atau sesak napas adalah suatu istilah yang


menggambarkan suatu persepsi subjektif mengenai
ketidaknyamanan bernafas yang terdiri dari berbagai
sensasi yang berbeda intensitasnya.
Pengertian awam mengenai sesak napas?

- Tidak dapat menghirup cukup udara


- Udara tidak masuk sempurna
- Rasa penuh di dada
- Dada terasa berat, sempit
- Rasa tercekik
- Napas pendek
- Napas berat
Mekanisme sesak napas
Pembagian dispnea

• Dispnea akut : Sesak napas yang berlangsung < 1 bulan


• Dispnea kronik : Sesak napas yang berlangsung >1 bulan
Etiologi
Kardiovaskular Psikogenik

Sistem
Intoksikasi
respirasi

Neurogenik
dispneu
Anamnesis
• Identitas orang tua :
Nama ibu
Usia ibu
• Identitas : Alamat
• Nama pasien Pendidikan ibu
• Usia Pekerjaan ibu

• Jenis Kelamin Nama ayah


• Tempat Tanggal lahir usia ayah
• Umur : ...tahun ...bulan Alamat
pendidikan ayah
pekerjaan ayah
Anamnesis
• Sejak kapan sesak napas dialami?
• Berapa kali sesak berlangsung?
• Berapa lama ketika sesak berlangsung?
• Kapan saja sesak napas dirasakan? Apa yang memicu sesak
napas?
• Hal apa yang memperingan dan memperberat?
• Sesak napas terakhir kali kapan? Berapa sering dirasakan?
• Apakah sesak yang muncul saat ini merupakan kasus baru atau
kambuh?
• Apakah sesak disertai nyeri dada, batuk dengan sputum atau
tidak, demam, wheezing, sianosis?
• Adakah riwayat pengobatan, pajanan rokok, atau pajanan
dengan penderita tb?
• Riwayat tersedak atau gejala yang tiba-tiba?
• Riwayat imunisasi BCG, dan DPT?
• Riwayat atopi (asma, eksem, rinitis) pada orang tua atau
keluarga?
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit, Fasies, Aktivitas pasien
saat datang, misal duduk, duduk bertopang lengan, kepala
terangguk-angguk (gerakan kepala yang sesuai dengan
inspirasi menunjukkan adanya distres pernapasan berat)
• Kesadaran
• Tekanan darah, suhu, dan nadi
• Frekuensi pernapasan cepat
Umur < 2 bulan : ≥ 60 kali
Umur 2-11 bulan : ≥ 50 kali
Umur 1-5 bulan : ≥ 40 kali
Umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi :
• Pernapasan cuping hidung
• Peningkatan tekanan vena jugularis
• Gerakan dinding dada
• Retraksi dinding dada dan kelainan pada dinding dada yang
lain
• Palpasi : fremitus taktil, perabaan massa pada leher
• Perkusi
• Pada perkusi dada ditemukan : sonor, hipersonor, redup
• Auskultasi
• Suara nafas : vesikuler, bronchial, ronkhi, wheezing, stridor
• Jantung : gallop, murmur
Pemeriksaan penunjang
1. Foto Thoraks : Berguna untuk evaluasi kelainan
respiratorik dan menentukan kelainan organ
lain seperti kelainan tulang (costae dan
vertebra), jantung (kardiomegali, efusi
perikardial).
2. Pulse oximetry : untuk mengetahui saat
pemberian atau menghentikan terapi oksigen
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan nonmedikamentosa awal meliputi:
• Posisikan anak duduk atau setengah duduk
• Oksigen dengan nasal kanul atau face mask
• Mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan sesak
• Pakai face mask untuk melindungi pasien dari alergen

Penatalaksanaan medikamentosa dilakukan sesuai


penyebabnya.
Diagnosis Banding
Pneumonia
• Demam
• Batuk dengan napas cepat
• Terjadi dalam beberapa hari dan semakin memberat
• Pada auskultasi terdengar ronki (crackles)
• Pernapasan cuping hidung
• Retraksi dinding dada
• Merintih
• sianosis

Asma
• Riwayat mengi (wheezing) berulang
• Ekspirasi memanjang
• Terdengar mengi atau suara napas menurun
• Membaik dengan pemberian bronkodilator
Aspirasi Benda Asing
• Riwayat tersedak mendadak
• Stidor atau kesulitan bernapas yang tiba-tiba
• Suara napas menurun (sebagian/menyeluruh) atau terdengar mengi

Croup
• Batuk nyaring seperti menggonggong
• Nyeri menelan
• Demam
• Stridor inspiratorik
• Sesak napas dan terdapapat retraksi pada keadaan berat

Difteri
• Pembengkakan leher oleh karena pembesaran kelenjar limfe
• Faring hiperemi
• Terdapat membran putih keabu-abuan pada tonsil dan dinding
farings
• Belum dapat vaksinasi DPT
Bronkiolitis
• Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun
• Hiperinflasi dinding dada
• Ekspirasi memanjang
• Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai
• Kurang/tidak ada respon terhadap bronkodilator

Efusi/Empiema
• Takipneu
• Jika penyebabnya infeksi: nyeri dada pleuritik, demam,
penurunan nafsu makan, malaise
• Perkusi redup
• Suara napas melemah dan penurunan fremitus taktil
Tuberkulosis
• Riwayat kontak (+) pasien TB dewasa
• Uji tuberkulin (+)
• BB menurun
• Demam ≥ 2 minggu tanpa sebab yang jelas
• Batuk kroniks ≥ 3 minggu
• Pembengkakan kelenjar leher, aksila, inguinal yang spesifik

Pertusis
• Batuk paroksismal yang diikuti whoop, muntah, sianosis, apnu
• Bisa tanpa demam
• Imunisasi DPT tidak lengkap atau tidak ada

Pneumothoraks
• Awitan tiba-tiba
• Hipersonor pada perkusi di satu sisi dada
• Pergeseran mediastinum
Penyakit Jantung Bawaan
• Sulit makan atau menyusu
• Sianosis
• Bising Jantung

Gagal jantung
• Peningkatan tekanan vena jugularis
• Denyut apeks bergeser kekiri
• Irama derap
• Bising jantung
• Crackels pada dasar paru
Daftar Pustaka
• World Health Organization. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. 2009
• Rahajoe NN dkk. Buku Ajar Respirologi Anak
edisi pertama. Jakarta : IDAI. 2008
• Marcdante KJ et al. Nelson Ilmu Kesehatan Anak
Esensial edisi keenam. Singapore: Saunders
Elsevier. 2018
• Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan Klinis
Pada Bayi Dan Anak edisi 3. Jakarta; Sagung Seto.
2014
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai