Anda di halaman 1dari 17

MODUL KULIT

DAN KELAMIN
 TUTORIAL 10
Trigger 2. Tukak yang membawa petaka
Maria adalah seorang wanita cantik yang bekerja di salah satu kafe
terkenal di kota A. Berasal dari kampung C anak seorang petani. Karena
pekerjaannya, Maria sering diajak “om-om senang” untuk melampiaskan
nafsunya dengan mengiming-imingi sejumlah uang. Karena ingin
memenuhi kebutuhan hidupnya, Maria sering menerima ajakan tersebut.
Selang beberpa bulan kemudian, muncul bercak-bercak merah
di deluruh tubuh Maria yang tidak gatal. Maria cemas bukan
kepalang. Bercak tersebut berawal dari telapak tangan dan makin
lama makin menyebar ke hampir seluruh tubuh. Maria malu
melihat seluruh badan termasuk waajahnya merah-merah. Maria
mencoba mengobati sendiri penyakitnya dengan membeli obat di
toko obat, tetapi bercak merah tersebut tak kunjung hilang. Malah
bercak merah bertambahn banyak. Atas anjuran serang teman,
Maria pergi ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Dari anamnesis
didapatkan, Maria sering bergonta-ganti pasangan dan ada
riwayat timbul bintik merah seperti jerawat di kemaluannya yang
tidak sakit dan tidak gatal yang kemudian pecah menjadi tukak
dan sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Pada saat melakukan peeriksaan fisik, dokter menggunakan
handschone. Setelah pemeriksaan dokter langsung menuliskan resep
bat untuk Maria. Maria bingung apa yang terjadi dengannya
Step 1. Clarify unfamiliar terms
1. Tukak(ulkus) : Borok yang disebabkan oleh hilangnya
jaringan yang lebih dalam dari eksoriasi yang memiliki
tepi, dinding, dasar dan isi.
2. Handscoon : Sarung tangan yang digunakan untuk
tindakan medik.
3. Jerawat : Keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat
sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang.
Step 2. Define the problems

1. Apa anamnesis pada pasien?


2. Kenapa timbul bintik-bintik merah pada pasien?
3. Apa diagnosis yang memungkinkan pada pasien?
4. Apa diagnosis banding pada pasien?
5. Apa hubungan pekerjaan dengan penyakit yang
dialami pasien?
6. Kenapa bintik merah pada Maria tidak sakit dan tidak
gatal?
Step 3. Brainstorm possible hypothesis or
explanation
1. -Muncul bercak-bercak merah diseluruh tubuh
-Riwayat timbul bintik merah seperta jerawat di
kemaluan tidak sakit dan tidak gatal
- Sering berganti-ganti pasangan
- Pernah menggunakan obat untuk menghilangkan
bercak pada tubuh.
2. Kemungkinan karena infeksi
3. Sifilis
4. Herpes simpleks, ulkus piogenik, ulkus mole
5. Penyakit yang dialami pasien adalah penyakit menular
seksual sehingga pada trigger ini terkait dengan
pekerjaan Maria
6. Karena tidak mengenai reseptor saraf.
Step 4. Arrange The Explanation Into A
Tentative Solution
KATARAK

KLASIFIK FAKTOR
DEFINIS ETIOLOGI PATOGENESIS
ASI RESIKO

MANIFESTASI PENATALKASANAAN PROGNOSIS


KLINIS
Step 5. Define learning objectives
Mahasiswa mampu mengerti, memahami dan menjelaskan :
1. Penyakit menular seksual
I. Definisi
II. Klasifikasi
2. Sifilis
I. Definisi
II. Klasifikasi
III. Gejala klinis
IV. Patogenesis
V. Pemeriksaan
VI. Penatalaksanaan
VII.Prognosis
3. Patient safety
Step 7. Share the result of information
gathering and private study
1. Penyakit menular seksual
a. Suatu penyakit infeksi yang umumnya di turunkan melalui
hubungan seksual yang tidak aman. Penyebaran bisa melalui
darah, sperma, cairan vagina atau cairan tubuh lainnya. Selain
itu tanpa hubungan seksual juga bisa ditularkan dari ibu ke
bayinya.
b. Klasifikasi:
Terdapat ±30 jenis mikroba yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual, kondisi yang paling sering ditemukan menurut WHO:
I. Ghonore (N. Ghonorrhea) – Bakteri
Ditularkan melalui vagina, oral, atau anal. Gejala klinis : keluarnya
cairan dari anak alat kelamin.
II. Chlamydia Trachomatis – Bakteri
Ditularkan melalui vagina, oral, atau anal. Gejala klinis : keputihan
disertai nyeri saat kencing dan pendarahan setelah koitus.
III. Sifilis Bakteri
Dikenal dengan raja singa, disebabkan oleh Treponema pallidum.
Gejala klinis : sakit didaerah kontak seksual, benjol di sekitar alat kelamin,
kadang disertai pusing, nyeri tulang, bercak kemerahan pada tubuh.
IV. Trichomoniasis(Parasit Trichomonas Vaginalis)
Keputihan banyak, kadang berbusa berwarna kehijauan, berbau
busuk, gatal-gatal didaerah kemaluan, nyeri saat coitus/BAK.
V. HIV
Merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mengalami
gangguan dalam melawan infeksi. HIV dapat menyebabka AIDS.
VI. Herpes genital
Disebabkan oleh virus herpes simplek yang ditularkan melalui
hubungan seksual vagina/anal /oral. Yang menimbulkan luka/lecet pada
bagian kelamin.
VII. Hepatitis B
Adalah peradangan kronis yang dapat berlanjut mejadi sirosis
hati/ kanker hati dan merupakan satu satunya penyakit menular seksual
yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
VIII. Human Papilloma Virus
Adalah penyebab dari penyakit condiloma akuminata(berbentuk
jenggerr ayam)
2. Sifilis
I.Definisi
Sifilis adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Treponema Pallidum,
sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat
menyerang hampir semua tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit,
mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari ibu ke janin.
III. Klasifikasi
a) Sifilis kongenital
Dini (sebelum dua tahun)
Lanjut (sesudah dua tahun)
b) Sifilis akuistik(Didapat)
Secara klinis, dibagi menjadi 3 stadium :
Stadium I (S1)
Stadium II (S2)
Stadium III(S3)
Secara epidemiologik menurut WHO di bagi menjadi :
Stadium menular (dalam 1 tahun sejak infeksi) terdiri atas SI,
SII, stadium rekuren, dan stadium laten dini
Stadium lanjut tak menular (setelah satu tahun sejak infeksi)
terdiri atas stadium laten lanjut dan SIII
III. Gejala Klinis
a) Sifilis dini
1. Sifilis primer (S1)
Afek primer, Kelainan kulit dimulai sebagai papul lentikular yang
permukaannya segera menjadi erosi, umumnya menjadi ulkus. Ulkus
biasannya bulat, solitar, dasarnya jaringan granulasi berwarna merah dan
bersih, diatasnya hanya tampak serum. Dindingnya tidak bergaung, kulit
disekitar tidak menunjukkan radang akut. Khas : ulkus indolen teraba
indurasi karena itu disebut ulkus durum. Pada pria biasannya pada
sulcus coronarius, sedangkan pada wanita di labia minor dan mayor
selain itu juga dapat di ekstragenital misalnya lidah, tonsil, dan anus.
2. Sifilis sekunder (S2)
Gejala yang penting untuk membedakannya dengan berbagai
penyakit kulit yang lain ialah : kelainan kulit pada S2 umumnya tidak
gatal, sering disertai limfadenitis generalisata, pada S2 dini kelainan kulit
juga terjadi pada telapak tangan dan kaki.
Bentuk lesi : Raseola, papul, dan pustul atau betuk lain.
b) Sifilis lanjut
1. Sifilis laten lanjut
Biasanya tidak menular, diagnosis diegakan dengan
pemeriksaan tes serologik. Laman masa laten dapat bertahun-tahun
bahkan seumur hidup. Kadang-kadang terdapat pula banyak kulit
hipotrofi lentikular pada badan bekas papul-papul S2.
2. Sifilis tersier(S3)
Lesi pertama umumnya terlihat antara tiga sampai sepuluh
tahun setelah S1. Kelainan yang khas ialah guma, yakni infiltrat
sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, dan destruktif.
IV. Patogenesis
Stadium dini
T. pallidum masuk ke dalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lendir,
biasannya melalui senggama. Kuman tersebut memicu reaksi sel-sel
radang. Treponema tersebut terletak di antara endotelium kapiler dan
jarigan perivaskular di sekitarnya. Sebelum S1 terlihat, kuman telah
mencapai KGB regional secara limfogen dan membiak diikuti penjalaran
hematogen dan semua jaringan badan. S1 akan sembuh perlahan dengan
menimbulkan sikatriks. S2 juga akan regresi perlahan-lahan lalu
menghilang.
Stadium laten yang tidak disertai gejala, meskipun infeksi yang aktif
masih terdapat.
Satadium lanjut
Dapat berlangsung bertahun-tahun(treponema dalam kedaan dorman).
Meskipun demikian antibodi tetap ada dalam serum penderita.

V. Pemeriksaan
Serologic test for syphillis
Histopatologi
Imunologi
VII. Prognosis
Pada sifilis dini yang diobati, angka penyembuhan mencapai 95%.
Kelainan kulit akan sembuh dalam 7-14 hari. Pembesaran kelenjer getah
bening akan menetap berminggu-minggu. Kegagalan terapi sebanyak 5%
pada S1 dan S2. Kambuh klinis umumnya terjadi stahun sesudah terapi,
berupa lesi menular pada mulut. Pada sifilis laten lanjut prognosisnya
baik, sedangkan pada sifilis kardiovaskular, prognosisnya sukar
ditentukan, pada payah jantung prognosisnya sukar ditentukan.
3. Doctor & Patient safety

Pada dokter :
1.Cuci tangan sebelum prosedur pemeriksaan.
2.Pakai handscoon & masker.
3.Pakai alat sekali pakai langsung buang.
4.Hati-hati menggunakan jarum suntik.
5.Hati-hati dalam melakukan prosedur.
6.Edukasi kepada pasien tentang sakitnya.
Pada pasien :
1.Perhatikan nama obat, rupa.
2.Pastikan identifikasi pasien.
3.Komunikasi secara benar saat serah terima.
4.Pastikan tindakan yang benar dengan pada sisi tubuh yang benar.
5.Hindari salah kateter dan salah sambung selang.
6.Gunakan alat injeksi sekali pakai.
7.Pastikan akurasi pemberian obat.
Kesimpulan
Penyakit menular seksual adalah suatu penyakit
infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan
seks yang tidak aman. Salah satu contohnya ialah sifilis,
yang merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
T. Pallidum bersifat kronik dan sistemik. Berdasarkan
epidemiologinya, sifilis dibagi menjadi sifilis stadium
dini dan stadium lanjut. Penatalaksanaan yang utama
untuk sifilis ini adalah pemberian antibiotik berupa
penisillin G benzatin. Dalam memberikan
penatalaksanaan untuk pasien PMS, maka harus
diterapkan patient safety dengan menggunakan APD
seperti handscoon, masker, dll.

Anda mungkin juga menyukai