LAUT KE III
laut pedalaman
laut teritorial
zona tambahan
zona ekonomi eksklusif
laut lepas
The 8 Sea’s Regimes in the LOS-
1982
Straits used for international navigation
Part III (Arts. 34 - 44)
High Seas
Internal Waters Part VII (Arts. 86-120)
Territorial Sea Exclusive Economic Zone
(Arts. 2-32)
(Art 8)
Part V (Arts 55-75)
Contiguous Zone
(Arts. 5& 7)
Baselines
(Art. 33)
Archipelagic Waters
(Art 49) Continental Shelf
Part VI (Arts 76-85)
Perairan Kepulauan
Pasal 49 LOS 1982, Perairan kepulauan yaitu perairan yang berada pada sisi
dalam garis pangkal untuk mengukur laut teritorial, tanpa memperhatikan
kedalaman dan jaraknya pada pantai
Indonesia, UU No 6/1996 ttg perairan Indonesia, PP No 36/2002 ttg hak dan
kwajiban kapal asing dalam melaks lintas damai di perairan Indonesia.
• Sovereignty;
• innocent passage;
• archipelagic sea lanes passage;
• transit passage;
• respect traditional fishing rights
laut pedalaman :
perairan yang ada di sisi
dalam garis pangkal.
Terdiri dari : pelabuhan,
muara, sungai, terusan,
dan teluk.
Laut Teritorial
Lebar laut teritorial adalah sejauh 12 mil laut yang diukur dari garis
pangkal (baselines).
Diatur dalam Pasal 2 – 32 LOS 1982,
Indonesia, UU No 6/1996, UU No 17/1985
• sovereignty,
• innocent passage.
Zona Tambahan merupakan zona transisi antara laut lepas dengan laut teritorial.
Zona ini berfungsi untuk mengurangi kontras antara laut wilayah yang rezimnya
tunduk seluruhnya pada kedaulatan negara pantai dan laut lepas dimana terdapat
rezim kebebasan.
Selat :
yg digunakan untuk
navigasi internasional,
adanya lintas transit
(transit passage)
Negara-negara kepulauan :
Memberikan kesempatan pada negara tidak berpantai atau negara yang secara
geografis tidak beruntung untuk turut serta memanfaatkan surplus dari jumlah
tangkapan ikan yang diperbolehkan.
Landas Kontinen