Anda di halaman 1dari 29

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN

TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)


SEBAGAI
PENGUNGKIT EKONOMI KERAKYATAN

Disampaikan oleh :
HASANUDDIN,S.Sos.MM

Pada Pelatihan pengelola Posyantek


Banda Aceh 14 Oktober 2019
PENGEMBANGAN dan PENERAPAN TTG
Sebagai pengungkit ekonomi kerakyatan
PEMERINTAHAN MOE ZEDONG1949 –1976
MAHATMA GHANDI 1925 ERA YANG DISEBUT MASA KETAKUTAN DI
CINA

TAHUN 1925 GHANDI MENDIRIKAN THE


ALL INDIA SPINNERS ASSOCIATION DAN DALAM REVOLUSI KEBUDAYAAN CHINA JUGA
PADA TAHUN 1935 DIA PENSIUN DARI MENERAPKAN KEBIJAKAN YANG MIRIP
DUNIA POLITIK DENGAN TTG
MEMBENTUK THE ALL INDIA VILLAGE
INDUSTRIES

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG


KEDUA ORGANISASI TERSEBUT BERDASARKAN PADA IDE
MENEMPATKAN FOKUSNYAS PADA BERDIRI DIATAS KAKI SENDIRI(WALKING ON
TEKNOLOGI BERBASIS PERDESAAN TO LEGS)
YANG MIRIP DENGAN TTG
TANTANGAN DENGAN ADANYA KEBERADAAN
POSYANTEK DAN POSYANTEKDES

Dr. Nao Tanaka


WN JEPANG

BAGAIM
AKTIFIS YANG MENARIK DARI
A
PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
MASYARAKAT DENGAN SANGAT KAYA
TEKNOLOGI DALAM BUKU BELIAU
BIDANG TTG PROVINS POTENSI
ADALAH PEMANFATAN POTENSI
I ACEH SUMBER DAYA ALAM
SUMBER DAYA LOKAL SEBAGAI
PENGUNGKIT EKONOMI KERAKYATAN MELIMPAH

JUDUL BUKU
TTG DAN DUNIA
ALTERNATIF
INFORMASI SINGKAT TENTANG
PERKEBANGAN PENERAPAN TTG gerakan Idelogis
Dr. Emst Friedrich *Fritz* Schumacher
( Small is Beautiful) 1970

Teknologi tepat guna dalam pengembangan penerapan adalah sebuah gerakan ideologis
1 2 3
Walaupun pemahaman dari
Secara umum dapat
TTG sangat beragam dikatakan bahwa Tujuan yang
diantara banyak bidang ilmu TTG adalah dikendaki TTG
dan penerapannya, TTG teknologi yang hrs menerapkan
umumnya dikenal sebagai dirancang bagi
metode yang
pilihan teknologi berserta suatu masyarakat
tertentu agar dapat
hemat sumber
aplikasinya yang mempunyai
dapat disesuaikan daya,
karakteristik
dengan aspek2 Mudah dirawat,
terdesentralisasi, berskala
lingkungan,keetisan berdampak
relatif kecil, padat karya,
,sosbud, dan polutif seminimal
hemat energi tekait erat ekonomi masy. Ybs. mungkin
dengan kondisi lokal sesuai kebutuhan
AWAL PERKEMBANGAN IPTEK DAN PENERAPAN TTG DI INDONESIA
DAN DASAR PELAKSANAAN

PILIHAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI


MAMPU MENINGKATKAN NILAI
SESUATU ATAU KONSEP TERTENTU
YANG TIDAK BERNILAI MENJADI
SESUATU YANG BERNILAI DAN
BERMANFAAT
INRES NO 3 TAHUN 2001
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MERUPAKAN RANGKUMAN ILMU
PENERPAN TTG PENGETAHUAN YANG MENINGKATKAN NILAI
DARI SESUATU YANG MEMILKI DAYA GUNA
DAN NILAI ITU HADIR DARI PEMIKIRAN
SEBUAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA SESEORANG (INOVATOR
YANG DITEMUKAN ATAU DICIPTAKAN
DENGAN TUJUAN UNTUK SEMAKIN
MENINGKATKAN ATAU MEBUAT MANUSIA TIDAK DAPAT DIPISAHKAN
PEKERJAAN MANUSIA SEMAKIN DARI TEKNOLOGI
LANCAR PENTING KARENA MERUPAKAN
PENGGERAK UTAMA PROSES NILAI
TTG = METODE/PROSES/ALAT TAMBAH
PELAJARAN DAN TANTANGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM CIPTAAN
ALLAH
DALAM ALQURAN
Menurut tafsir ibnu katsir Qs.
SESUNGGUHNYA PADA PENCIPTAAN LANGIT DAN
BUMI, PENGGANTIAN MALAM DAN SIANG, KAPAL Al Baqarah (2) 164) alam ayat
YANG BERLAYAR DENGAN (MUATAN) YANG ini adalah tentangPenciptaan
BERMANFAAT BAGI MANUSIA, APA YANG langit dan bumi
DITURUNKAN ALLAH DARI LANGIT BERUPA AIR,
Penggantian siang dan malam
LALU DENGAN ITU DIHIDUPKAN-NYA BUMI
SETELAH MATI (KERING), DAN DIA TEBARKAN Turunnya air yang
DIDALAMNYA BERMACAM – MACAM BINATANG, menghidupkan bumi dan
DAN PERKISARAN ANGIN DAN AWAN YANG perkisaran angin diantara
DIKENDALIKAN ANTARA LANGIT DAN BUMI,
langit
(SEMUA ITU) SUNGGUH MERUPAKAN TANDA –
TANDA (KEBESARAN ALLAH) BAGI ORANG dan bumi sungguh
ORANG YANG MENGERTI merupakan tanda tanda bagi
( q.s al baqarah(2) 164) kaum yang memikirkan

SEGALA SESUATU YANG DI BUMI BERBAGAI MACAM MANFAAT BAGI KEHIDUPAN


SEMUA INI MERUPAKAN PELAJARAN DAN TANTANGANBAGI ORANG – ORANG YANG
MENGERTI
Kita tidak dapat mengarahkan angin…
tetapi kita dapat menyesuaikan layarnya.
Blaise Pascal
Nikmati Ciptaannya, Hargai Penciptanya
dan Lindungi KI-nya.
(Prof.Dr.Ahmad M. Ramli, S.H, M.H,
FCBArb)
PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TTG
POSYANTEK
DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM GAMPONG

MAKSUD TUJUAN

1. MENDAYAGUNAKAN SDA
1. OPTIMALISASI SUMBER
MEWUJUDKAN PEMANFATAN SDA
DAYA ALAM GAMPONG
2. MEWUJUTKAN KESEJAHTERAAN
2. MEMAJUKAN EKONOMI
MASYARAKAT
GAMPONG
3. MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN
3. PENGUATAN KAPABILITAS
FUNGSI SDA
MASYARARAKAT
4. MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN
4. PENINGKATAN PARTISIPASI
HUKUM BAGI MASYARAKAT
MASYARAKAT
GAMPONG DALAM PENGELOLAAN
5. PENGUATAN POSYANTEK
SDA GAMPONG
PSL 3
Psl 2 Permendes PDT 23/2017
PermendesPDT/23/2017
BEBERAPA PRA-SYARAT
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
SEBAGAI PENGUNGKIT EKONOMI KERAKYATAN
1. relevan atau sesuai dengan kebutuhan salah satu
kegiatan ekonomi rakyat;
2. handal secara teknis dan terjangkau secara ekonomi;
3. sesuai dengan jenis dan karakteristik bahan baku lokal
yang tersedia serta dapat menghasilkan produk sesuai
dengan yang dibutuhkan;
4. memberikan nilai tambah bagi komoditas yang diolah dan
meningkatkan keuntungan bagi pelaku usahanya; dan
5. mampu bersaing dengan teknologi serupa yang ada di
pasar.
ISU-ISU STRATEGIS TERKAIT
PENGEMBANGAN PENERAPAN TTG DI GAMPONG PENGUNGKIT EKONOMI
KERAKYATAN DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran di Daerah

Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) Berwawasan Lingkungan

Mengedepankan pola Pemetaan Kebutuhan TTG dan Pengkajian

Sarana dan Prasarana Perdesaan, meliputi: Pengembangan Air Minum ,


sanitasi dan Penyehatan Lingkungan

Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Pertanian , perikanan dan Pesisir

Pentingnya Pemasyarakatan, penerapan dan Kerjasama TTG di Gampong


( perdesaan )
Peningkatan Peran Pos Pelayaan Teknologi Tepat Guna (posyantek) dalam
rangka Pengembangan dan penerapan TTG Gampong Untuk mendukung
ekonomi kerakyatan
12
ISU ISU STRATEGIS TERKAIT PENGEMBANGAN
DAN PENERAPAN TTG DI DESA
BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM
DAN ENERAPAN TTG
dalam UU 6 Tahun 2014

1 BAB III Penataan Desa


Pasal 8 (3): e. Pembentukan desa harus memenuhi syarat:
Memiliki potensi yang meliputi SDA, SDM dan Ekonomi
Pendukung

2
BAB V Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pasal 26 (2): Kewenangan Kades: Memanfaatkan TTG
Pasal 26 (4): Kewajiban Kades: Mengembangkan potensi SDA
dan melestarikan lingkungan hidup
3 BAB IX Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan
Pasal 78 (1): Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan SDA dan lingk secara
berkelanjutan.

Pasal 80 (4): 4
Prioritas, Program, Kegiatan dan Kebutuhan Pembangunan Desa berdasarkan
penilaian kebutuhan masyarakat meliputi :
(b) Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan
kemampuan teknis dan sumberdaya lokal yang tersedia
(d) Pengembangan dan Peamanfaatan TTG untuk kemajuan ekonomi

5 Pasal 81 (3)
Pelaksanaan pembangunan desa dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam
desa.
6

• Pasal 112 ayat (3) (a) :


Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
memberdayakan masyarakat Desa dengan:
a.menerapkan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat
guna, dan temuan baru untuk kemajuan
ekonomi dan pertanian masyarakat Desa;
Supaya lebih berdayaguna
Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat
Guna Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Posyantek perlu melakukakan Pemetaan TTG

Posyantek

PEMETAAN TTG
TEKNOLOGI TEPAT GUNA MELIPUTI

A B C
PEMETAAN POTENSI
PEMETAAN EKSISTING SUMBER DAYA LOKAL PEMETAAN KEBUTUHAN
MELALUI MELALUI TTG MELALUI
1. OBSERVASI 1. IDENTIFIKASI
2. WAWANCARA 1. ANALISIS TTG
2. VERIFIKASI DAN
3. PENGUMPULAN DATA EKSISTING DAN
3. VALIDASI SDA DAN
INFORMASI TERKAIT SDM DENGAN 2. KETERSEDIAAN
TTG YANG TELAH DI MEMPRIORITASKAN POTENSI SUMBER
MANFAATKAN OLEH LIMA ASPEK TTG DAYA ALAM
MASYARAKAT
16
Pembangunan ilmu pengetahuan (Iptek)
adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan umat dan memajukan
peradaban bangsa

Pasal 31 ayat (5) UUD 1945


PENGEMBANGAN
PENERAPAN
PEMERATAAN
PEMASYARAKATA
N LEMBAGA PELAYANAN
PENDAYAGUNAA TTG
N
What is not disseminated and used is not an
innovation”
World Bank (2010)

“Peu saja yang ta peubut meunyoe hana di ngui,


keuen inovasi nan jih tapi cet langit“

” Kiban cara beu dingui /dipakek masyarakat

perlu peran posyantek / posyantekdes dalam penerapan untuk


meningkatan ekonomi masyarakat yang merupakan salah
satu aspek TTG
)
INOVASI AKAR RUMPUT

Inovasi akar rumput (grassroots innovation, disingkat GRI)


pada dasarnya telah mengandung sifat inklusivitas sosial
(social inclusiveness) dan akrab lingkungan
(environmentally-friendly).

• GRI berbasis pada pengetahuan lokal dan sudah mempertimbangkan kapasitas


masyarakat setempat sehingga menjadi solusi yang mudah diadopsi
• GRI sudah dipraktekan dalam kurun waktu yang lama, sehingga dapat diyakini
sudah memperimbangkan faktor lingkungan setempat
“Grassroots groups have experience and
knowledge about what works in their localities, and
what matters to local people.”
burgess et al (2003)
Kebutuhan Kelompok masyarakat mendasar yang
mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang apa
pekerjaan ditempat lokasi mereka dan apa persoalan yang
dihadapi mereka
“Innovations by lower-income groups themselves,
i.e. grassroots and informal sector activities, may
lead to solutions”

Inovasi dimulai dari kelompok masyarakat yang


berpendapatan rendah, baik aktifitas yang
mendasar dan informal dapat memberi atau
menawarkan solusi permasalahan

Paunov (2012)
TRANSFORMASI INOVASI AKAR RUMPUT (GRI)
MENJADI TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)

Masyarakat
Pemerhati TTG

Posyantek
PARAMETER PERBANDINGAN ANTARA INOVASI AKAR RUMPUT (GRI)
DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)

Parameter Inovasi Akar Rumput (GRI) Teknologi Tepat Guna (TTG)


Lebih dominan oleh pakar, berkerjasama
Individu atau masyarakat secara
Inisiator / atau tanpa berkerjasama dengan
kolektif, tanpa bantuan pakar
pengembang masyarakat lokal dan dengan atau tanpa
dan tanpa fasilitasi pemerintah.
fasilitasi pemerintah.
Berdasarkan pengalaman
langsung. Berbasis pengetahuan dan dilakukan uji
Proses Mencoba-coba dan belajar dari coba atau proses perekayasaan secara
pengem kesalahan /kekurangan (trial and sistematis dengan memperhatikan
bangan error) sampai akhirnya kebutuhan masyarakat dan kondisi wilayah
mendapatkan inovasi yang sasaran.
bermanfaat.
Sesuai potensi sumberdaya
lokal, kebutuhan dan kapasitas
Disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
adopsi masyarakat setempat.
dan ketersediaan sumberdaya lokal, tetapi
Masih berorientasi pada
Karakteristik sering kurang mempertimbangkan kapasitas
pemenuhan kebutuhan sendiri,
utama adopsi masyarakat lokal sebagai pengguna.
belum berorientasi bisnis.
Berorientasi ekonomi untuk meningkatkan
Belum teruji kemampuan
pendapatan/kesejahteraan masyarakat
bersaing dengan teknologi
eksternal yang berfungsi serupa
PARAMETER PERBANDINGAN ANTARA BUMDES DENGAN TEKNOLOGI
TEPAT GUNA (TTG) SEBAGAI PENGUNGKIT EKONOMI KERAKYATAN
Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna
Parameter Badan Usaha Milik Desa
(TTG)
Lembaga Pelyanan, yang bergerak dibidang
Inisiator / Badan Usaha Desa difasilitasi pemanfaatan dan pendayagunaan TTG sesuai
pengemban pemerintah bergerak di bidang kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan
g wirausaha aspek lLingkungan, Sosial, Lingkungan dan
kemapuan eknomi Masyarakat
Rintisan (Belum memiliki Omset),
Tumbuh (belum mampu menyumbang
Berbasis pengetahuan dan dilakukan uji coba
Proses PAD Desa) Perkembang (sudah mampu
atau proses perekayasaan secara sistematis
pengem menyumbang PAD Desa dan Maju
dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat
bangan (menghasil PAD dan Sudah Mampu
dan kondisi wilayah sasaran.
menjalin bekerja dengan Pihak kettiga
Partner/Mitra
Disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
Sesuai potensi sumberdaya lokal, dan dan ketersediaan sumberdaya lokal, tetapi
Karakteristi produk unggulan masyarakat setempat. sering kurang mempertimbangkan kapasitas
k utama Peningkatan pendapatan Masyarakat adopsi masyarakat lokal sebagai pengguna.
Gampong dan Pendapan Asli Desa Berorientasi ekonomi untuk meningkatkan
pendapatan/kesejahteraan masyarakat
Masyarakat lokal dan pendatang Masyarakat lokal yang beminat membangun
Pengguna
yang beminat membangun usaha usaha bisnis di lokasi sasaran dengan
PRODUKTIF - EKOLOGIS - INKLUSIF

Pertumbuhan ekonomi yang lebih diinginkan


adalah pertumbuhan yang wajar tetapi lebih
terjamin keberlanjutannya, memberi peluang
partisipasi, dan dapat dinikmati hasilnya oleh
rakyat banyak.
SUDUT PANDANG DAN
CARA BERPIKIR

CaraNgalahinJEPANG.mp4 Dorongmobil-nonverbal.mp4
EXTRA ENERGY THAT
CARA MENGALAHKAN
WILL PUSH YOU
JEPANG
FURTHER
Penemuan terbesar dari generasi kita adalah bahwa
manusia dapat mengubah kehidupan mereka dengan
mengubah cara berpikir mereka.
William James
SEMOGA BERMANFAAT
email: hasan.abuzahrah@gmail.com

hp. Wa. 08116722622

Anda mungkin juga menyukai