Intravenous Anesthetics
Intravenous Anesthetics
INTRAVENA
Morgan Mikhail 6th Edition
Beberapa teknis anestesi umum dimulai dengan agen
inhalasi seperti Eter, Nitrogen Dioksida dan Chloroform,
namun bisa juga dimulai dan dipertahankan dengen
berbagai rute pemberian obat anestesi salah satunya
melalui intravena.
Bbrp obat anestesi umum intravena yg akan dibahas
disini antara lain
1. Barbiturat
2. Benzodiazepin
3. Ketamin
4. Etomidate
5. Propofol
6. Dexmetomidine
Mekanisme
Barbiturat menekan system aktivasi reticular di
batang otak yang mempengaruhi kesadaran
dengan cara menempel pada reseptor GABA
Reseptor
Farmakokinetik
Propofol, Thiopental, Thiamilal dan Metohexital
diberikan secara intravena, bersifat lipofilik.
Metohexital digunakan sebagai agen anestesi pada
therapy ECT ketika efek kejang diinginkan
Durasi obat golongan inin ditentukan oleh
redistribusi bukan oleh metabolisme atau
eliminasi.
Tiopental terpilih sebagai obat anestesi yang
memiliki efek distribusi tercepat untuk memasuki
otak yaitu 30 detik dan durasi singkat sekitar 20
menit pasien akan kembali bangun.
BARBITURAT
Protein binding
80%
Kelarutan lemak
besar dan fraksi
nonionisasi 60%.
Dosis induksi
tergantung pada BB
dan umur.
Waktu paruh
eliminasi 3 – 12 jam.
Biotransformasi
terutam di hepar
menjadi metabolit larit
air.
Ekskresi melalui
ginjal
Efek Pada Sistem Organ
Kardiovaskuler
BP naik,HR turun
Terjadi penekanan pusat vasomotor di medulla.
Terjadi efek vagolitik sentral.
CO dijaga dengan meningkatkan HR dan kontraktilitas.
Respiratori
Menekan pusat ventilasi medulla, menurunkan respon ventilasi terhadap hiperkapnia
dan hipoksia.
TV dan RR menurun
Bisa terjadi bronkospasme dan laringospasme.
Cerebral
CBF dan TIK menurun, CPP meningkat.
Mempunyai efek antianalgesi efek pada dodis rendah.
Renal
RBF turun.
Hepar
HBF turun.
Meningkatkan metabolisme beberapa obat melalui induksi enzym mikrosom hepar.
Kontras, sulfonamid, meningkatkan obat bebas, dan
memperkuat efek pada sistem organ.
Etanol, Narkotik,Anti Histamin, dan obat- obat penekan SSP
memperkuat efek sedativ barbiturat
Mekanisme
Sama seperti Golongan Barbiturat
Farmakokinetik
Umumnya diberikan po,im, iv untuk sedasi maupun induksi
pada GA
Diazepam dan Lorazepam diabsorbsi dengan baik melalui GI
tract.
Midazolam dan Lorazepam diabsorbsi baik melalui im.
Diazepam cepat menembus BBB
Diazepam, Midazolam, Lorazepam terikat protein plasma 90 –
98%.
Dimetabolisme dihepar.
Ekskresi melalui urin dan sirkulasi enterohepati
BENZODIAZEPIN
Efek Pada Sistem Organ
Kardiovaskuler
Serebral
CBF, TIK, konsumsi O2 otak menurun tetapi tidak lebih kuat dari barbiturat.
Punya efek amnesia anterograde
Cimetidin mengurangi metabolisme diazepam, erythromycin menghambat
metabolisme diazepam.
Kombinasi dengan opioid akan menurunkan BP dan PVR lebih nyata.
Menurunkan MAC agen volatile sampai 30%.
Etanol, barbiturat dan depresan SSP memperkuat efek
sedasi.
Mekanisme
Mempunyai multiple efek melalui SSP, termasuk
hambatan polisinaps di MS dan hambatan
neurotransmiter exitatori di area otak.
Merupakan dissociative anesthesi yang
menyebabkan pasien seperti sadar tapi tidak
dapat memproses input sensori.
Merupakan antagonis reseptor NMDA
Farmakokinetik
Dapat diberikan iv dan im
Peak plasma level dicapai dalam 10 – 15 menit
setelah im
Lebih larut lemak dan kurang terikat oleh protein
dibandingkan barbiturat
Metabolisme dihepar menjadi beberapa
metabolit
KETAMIN
Efek Pada Sistem Organ
Kardiovaskuler
Respiratori
Cerebral
Farmakokinetik
Tersedia hanya untuk pemberian iv dan
digunakan terutama untuk induksi pada GA
Onsetnya cepat meskipun ikatan protein
plasmanya tinggi
Metabolisme oleh hepar dan esterase plasma.
Ekskresi oleh ginjal
ETOMIDATE
Efek Pada Sistem Organ
Kardiovaskuler
Respiratori
Cerebral
Farmakokinetik
Tidak larut dalam air.
Merupakan emulsi yang terdiri atas minyak kedelai, gliserol, dan lecitin
telor.
Pasien dengan alergi telor tidak dimkontraindikasikan untuk
menggunakan propofol.
Tersedia hanya untuk penggunaan iv.
Karena kelarutan dalam lemak yang tinggi menyebabkan onset cepat.
Recovery cepat dan kurang efek hangover dibandingkan etomidate,
metohexital dan thiopental
Orang tua memerlukan dosis yang lebih rendah.
Klirens propofol melebihi HBF sehingga masih ada dalam plasma.
Ekskresi melalui ginjal.
CRF tdak mempengaruhi klirens obat.
PROPOFOL
Efek Pada Sistem Organ
Kardiovaskuler
Respiratori
Menekan pernafasan
Menghambat hipoxic drive dan respon nnormal terhadap hipoxia
Dapat menyebabkan histamin release
Terjadi incidence yang rendah wheezing dibanding barbiturat dan etomidate
Cerebral
DEXMETOMIDIN
TERIMA KASIH