Anda di halaman 1dari 18

SUPERKONDUKTOR

Nama: Muhammad Yoga Pranata


Muh Rifki Izzul Haq
Pengertian
• Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki
hambatan listrik bernilai nol pada temperatur di bawah
temperatur kritisnya, yang artinya dapat menghantarkan arus
walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Superkonduktor pun
akan kehilangan tahanan terhadap arus listrik jika material
tersebut didinginkan di bawah temperatur kritisnya (Tc).
Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet
dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek
meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah
suhu kritisnya, yaitu suhu yang membatasi antara sifat
konduktor dan superkonduktor.
Material Penyusun Superkonduktor
Bahan semikonduktor yang pertama ditemukan adalah raksa oleh Heike
Kammerlingh Onnes pada tahun 1911. Selain merkuri, ternyata beberapa
unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc
yang berbeda. Beberapa contoh bahan superkonduktor yang berhasil
ditemukan dan suhu kritisnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Teori Superkonduktor
• 1. Sifat Kelistrikan Superkonduktor
• 2. Sifat Kemagnetan Superkonduktor
• 3. Sifat Quantum Superkonduktor
• 4. Efek Meissner
Sifat Kelistrikan Superkonduktor

• Sifat kelistrikan superkonduktor hampir sama dengan sifat logam


konduktor umumnya. Pada bahan superkonduktor juga terjadi
interaksi antara elektron dengan inti atom. Namun pada
superkonduktor elektron dapat melewati inti tanpa mengalami
hambatan dari atom kisi.
Sifat Kemagnetan Superkonduktor
• Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet,
maka tidak akan ada medan magnet dalam. Hal ini karena
superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan
yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang
diberikan superkonduktor. Di saat tertentu pada suhu kritis,
medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek Meissner.
Sifat Quantum Superkonduktor
• Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan
Bardeen, Cooper dan Schriefer yang dinamakan dengan teori BCS. Teori BCS itu
sendiri menjelaskan tentang:
• a. Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar
terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap.
• b. Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap
yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu
elektron berinteraksi dengan kisi dan merusaknya.
• c. London Penetration Depth merupakan konsekuensi dari Teori BCS, yaitu
medan magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil
sekitar 100 nm.
• d. Teori BCS memprediksisuhu kritis 39 kelvin (minus 234°C, dikurangi 389 untuk
superkonduktor konvensional
Efek Meissner
• Efek Meissner adalah efek dimana superkonduktor menghasilkan medan
magnet. Efek Meissner ini memiliki sifat yang sangat kuat sehingga sebuah
magnet dapat melayang karena ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet
ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya terlalu besar,
maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan sifat
superkonduktivitasnya.

Fenomena efek Meissner


Tipe - tipe Superkonduktor
Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya,
superkonduktor dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu :

• Superkonduktor Tipe I
• Superkonduktor Tipe II
Superkonduktor Tipe 1
Superkonduktor tipe I menurut teori BCS (Bardeen,
Cooper, dan Schrieffer) dijelaskan dengan
menggunakan pasangan electron bergerak
sepanjang terowongan penarik yang dibentuk ion-
ion logam yang bermuatan positif. Akibat dari
adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini
akan bergerak dengan merata dan
superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor
yang berlakuan seperti ini disebut superkonduktor
jenis pertama yang secara fisik ditandai dengan
efek Meissner yakni penolakan medan magnet luar
oleh superkonduktor.
Berikut diberikan unsur-unsur superkonduktor (tipe 1 unsur
yang berwarna biru).
Superkonduktor Tipe 2

Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan


superkonduktor jenis II. Ia mendasarkanteorinya pada kerapatan pasangan
elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan fungsi gelombang.
Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat
mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat
memenetrasikan bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini.
Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yangdiberikan.
Namun perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap.
Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke keadaan semula.
Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggidari
superkonduktor tipe I
Contoh Tipe II Superkonduktor
Efisiensi superkonduktor
Material penyusun superkonduktor yang baik dan efisien haruslah
memenuhi persyaratan:
• Harus tahan terhadap suhu tinggi
• Harus memiliki tingkat keelastistasan yang baik, supaya dapat dengan
mudah dibengkokkan/diubah bentuknya
• Harus dapat menampung dan mengalirkan arus listrik setinggi tingginya
• Material superkonduktor kehilangan energi selama transmisi
Penerapan Superkonduktor
• Listrik
Dimasa sekarang ini dalam pengembangan sistem transmisi listrik, pemerintah AS dan
Jepang berencana menggunakan kabel superkonduktor untuk menggantikan kabel
tembaga sebagai media transmisi listrik. Menurut perhitungan, arus yang dapat
ditransmisikan pada superkonduktor akan jauh meningkat. Sebagai perbandingan 250
pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga.

• Transportasi
Salah satu aplikasi supekonduktor dalam bidang transportasi adalah pembuatan kereta
cepat. Jepang sudah mengembangkan kereta cepat dengan prinsip kereta ini dapat
melayang diatas magnet superkonduktor.
Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan
akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, hingga mencapai 343 mph (550
km/jam).
• Teknologi komputer
Superkonduktor dapat digunakan dalam pengembangan
superkomputer untuk meningkatkan kecepatan processing pada
CPU. Pemanfaatan superkomputer dalam bidang militer, diciptakan
HTS-SQUID (Superconducting Quantum Interference Devices) yang
dapat digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau laut.
Superkonduktor juga digunakan untuk membuat suatu motor listrik
dengan kekuatan 5.000 tenaga kuda.
Pengembangan Super Konduktor dan Elektroda Baterai Lithium Berbahan Baku Lokal

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,


konsumsi listrik Indonesia pada tahun 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per Hour
(KWH)/kapita, naik 5,9 persen dari tahun sebelumya. Pada tahun ini
pemerintah menargetkan konsumsi listrik masyarakat akan meningkat menjadi
1.129 kwh/kapita. Seiring dengan konsumsi energi yang semakin besar
tersebut, perlu adanya pengembangan energi yang murah dan ramah
lingkungan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) sedang melakukan penelitian terkait super konduktor berbahan baku
lokal yang murah dan mudah didapat. Nantinya kawat superkonduktor ini
dapat digunakan pada beberapa bidang seperti: penghantar dan penyimpanan
energi Iistrik, transformer dan motor listrik, serta alat kesehatan (MRI).
Penerapan material superkonduktor tersebut dapat mengurangi hilangnya
energi dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, dengan penerapan kawat
superkonduktor pada bidang listrik dapat menghemat biaya hingga Rp 8,5
miliar per kilometer per tahun.

Anda mungkin juga menyukai