Anda di halaman 1dari 53

PRINSIP

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI TB (PPI TB) DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN

Oleh : Hj. Upi Meikawati, SKM.MKM


Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Pokok Bahasan 2: Prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1.Prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan dengan 4 Pilar
2.Strategi TEMPO (Temukan pasien secara aktif, Pisahkan secara
aman dan Obati secara tepat)
Transmisi Airborne

d a ri
ja u h
eb i h e t e r
L u m
S a t

Mycobacterium
tuberculosis?
Latar Belakang
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis)
 menular langsung melalui percik renik di udara
Sifat Percik Renik:
Ukuran diameter sekitar 1 – 10 mikron
Mengandung Kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis) hidup dan dapat
bertahan dalam beberapa jam sampai hari
•Gelap dan lembab dapat hidup lebih lama;
•Dengan sinar matahari langsung (sinar ultra-violet) cepat mati
Tingginya prevalensi TB di Indonesia
Pasien TB banyak berkumpul dengan pasien lain pada saat berobat
Tempat berkumpul lainnya seperti Lapas, tempat kerja, dan lain-lain yang
tidak memenuhi kaidah-kaidah pencegahan airborne transmitted diseases
Belum banyak yg mengetahui cara-cara pencegahan airborne transmitted
diseases
Design bangunan belum menggunakan prinsip-prinsip PPI TB
 TB Paru atau Laringitis TB
 Batuk produktif
 BTA positif
 Kavitas
 Tidak menutup hidung atau mulut saat batuk & bersin
 Tidak mendapat OAT
 Tindakan intervensi (induksi sputum,bronkoskopi, suction)
Penularan TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1.Konsentrasi percik renik di udara. Ini dipengaruhi
oleh jumlah percik renik yang dikeluarkan oleh
pasien TB Paru maupun keadaan ventilasi di area
paparan,
2.Jumlah kuman yang terhirup
3.Ventilasi udara
4.Lamanya pajanan.
Dari faktor Lingkungan
Ventilasi yang kurang
Ruang yang tertutup dan lembab
Laboratorium yang tidak memenuhi syarat

misalnya tidak tersedia air mengalir, kurangnya


cahaya matahari yang masuk.
Prevalensi TB di daerah tempat tinggal tinggi
 adalah upaya pengendalian infeksi yang
merupakan gabungan dari kewaspadaan universal
dan isolasi duh tubuh
 Upaya mencegah kontak dengan darah, feses,

urine,sputum, saliva, drainase luka, cairan tubuh


lainnya.
1. Kebersihan tangan (Hand hygiene)
2. Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan bedah, masker
bedah, kaca mata pelindung (goggle), pelindung wajah
(face shield), respirator partikulat (misalnya masker N95),
baju pelindung (apron)
3. Pengelolaan lingkungan dan limbah
4. Pengelolaan alat kesehatanbekas pakai
5. Penatalaksanaan linen
6. Penempatan pasien (patient bed layout)
7. Etika batuk (Respiratory hygiene)
8. Praktek menyuntik yang aman
9. Praktek pencegahan infeksi saat prosedur lumbal punksi
10. Perlindungan dan kesehatan karyawan
Tujuan utama pencegahan dan pengendalian infeksi
TB adalah:
Deteksi dini
Pemberian OAT secepat mungkin
mencegah orang lain terinfeksi TB
 Sasaran PPI : Pasien, Petugas, Keluarga
pasien, Pengunjung, Lingkungan
 Prevalensi TB 33%-79% petugas kesehatan

yang menangani pasien TB merupakan


kelompok dengan risiko tinggi
 Insiden infeksi TB pada Nakes adalah 69 -

5,780/100,000.
1. Pengendalian Manajerial
2. Pengendalian Administrasi
3. Pengendalian Lingkungan
4. Pengendalian dg Perlindungan diri
Pengendalian Tujuan Target: siapa? dimana?

Manajerial Komitmen manajer untuk Pasien,petugas,pengunjung


mendukung program dengan
mendukung anggaran,fasilitas,
sosialisasi,monev
Administratif Menurunkan risiko ekspose Suspek TB,
TemPO yang berisiko ekspose,
TB infeksius,
TB yg resisten OAT

Lingkungan mencegah penyebaran dan Tempat yang optimal untuk


menurunkan konsentrasi dari meminimalkan risiko
droplet nuklei
Mengontrol sumber infeksi
Mendilusi dan mengeluarkan udara Jaga udara terkontaminasi
yg terkontaminasi harus bergerak keluar
Mengkontrol aliran udara
Perlindungan diri menurunkan risiko saat ekspos penanganan khusus untuk
dengan menggunakan APD yang risiko tinggi
Ruang tunggu antrian pengurusan BPJS
Ruang tunggu dan unit untuk Diagnosis
Ruang pengumpulan sputum
Laboratorium yg memeriksa BTA & kultur BTA
Ruang tindakan bronkhoskopy
Unit/departemen dg TB MDR/XDR
 Membentuk tim PPITB :
( buat perencanaan, buat SOP, sosialisasi,
surveilans, monev)
 Fasilitasi dengan anggaran dan kebijakan
 Peningkatan budaya kerja petugas dlm pelaksanaan
PPI TB
 Membangun & melaksanakan sistem PPI TB
 Pemantauan & evaluasi pelaksanaan PPI TB
1. Prosedur penyaringan pasien mulai dari Triase
2. Pendidikan pasien  etika batuk,hidup sehat
3. Ruang tunggu  fasilitasi ventilasi yg baik
4. Proses ’mempercepat pelayanan bagi pasien batuk’
5. Upaya pengendalian lingkungan ( ranap)
6. Upaya perlindungan diri yg adekuat
7. Pelatihan & pendidikan petugas ttg TB dan PPI TB
8. Pemeriksaan kesehatan bagi petugas
9. Monev pelaksanaan Rencana Kerja PPI-TB
Melaksanakan triase & pemisahan kasus berpotensi
infeksius
Menerapkan ‘etika batuk’ untuk mencegah transmisi
patogen
Mengurangi waktu pasien berada di fasilitas
pelayanan kesehatan
Strategi TemPO
Etika batuk
Adanya screening petugas
Menempatkan pasien di kamar dengan ventilasi yang
baik & terpisah dari pasien lain khusus utk pasien
rawat inap
Menyediakan masker bedah untuk pasien & masker
dg efisiensi tinggi, minimal N95 utk petugas
Menyesuaikan jumlah pasien & petugas kesehatan
di unit pelayanan
Membatasi jumlah pengunjung utk menurunkan
risiko penularan
• Isolasi/spacing
• Penggunaan Sistem Ventilasi:
- Alamiah
- Mekanik
- Campuran
• Penggunaan Radiasi Ultraviolet
• Hepafilter bila udara akan diresirkulasi

Adalah sistem ventilasi yang mengandalkan pada pintu dan
jendela yang terbuka,serta langit2 yg bisa dibuka untuk
mengalirkan udara dari luar ke dalam gedung dan dari
dalam keluar gedung

b. Ventilasi campuran
Adalah sistem ventilasi alamiah ditambah dengan
penggunaan peralatan mekanik untuk menambah
efektifitas penyaluran udara.(mis : penggunaan kipas
angin/exhaust fan untuk menyalurkan/menyedot udara ke
arah tertentu)
c. Ventilasi Mekanik
Adalah sistem ventilasi yang menggunakan peralatan
mekanik untuk mengalirkan dan mensirkulasikan udara di
dalam gedung. Termasuk disini adalah AC dan sistem
pemanas udara
Kelebihan dan kelemahan ventilasi campuran
KELEBIHAN KELEMAHAN

 Murah dan mudah direalisasikan  Ventilasi alamiah sering agak sulit


 Diaktifkan hanya dengan dikendalikan dan diprediksi, karena
membuka pintu, jendela dan tergantung pada cuaca, kondisi angin,
skylight suhu dll.
 Tidak hanya mengurangi risiko  Arah dan laju aliran udara dapat berubah
transmisi TB, tetapi juga sewaktu-waktu
meningkatkan kualitas udara  Udara yang masuk ruangan dari luar
seara umum tanpa disaring dapat membawa polutan
 Kipas angin, cukup murah dan udara lainnya
mudah digunakan  Jendela/pintu yang selalu dibuka, dapat
 Kipas angin berdiri (standing fan) berdampak pada keamanan,
dapat dengan mudah kenyamanan dan privasi . Hal ini
dipindahkan, sesuai kebutuhan terutama terjadi pada malam hari atau
bila cuaca dingin
X


Natural Ventilasi
Membuka jendela & pintu agar
terjadi pergerakan udara masuk &
keluar
Menciptakan penataan ruang
tunggu, ruang pemeriksaan, & ruang
perawatan yg benar
Terbaik & yg sangat dianjurkan
Ukuran : 25 Cm 30 Cm 35 Cm
Out : 15,6 m3/min 19,2 m3/min 23,7 m3/min
In : 10,7 m3/min 12,5 m3/min 15,2 m3/min
Pemakaian sinar UV

Dapat dipakai saat Terminal dekontaminasi


(pasien pulang)

Sinar UV kemudian diikuti dekontaminasi


permukaan
dengan disinfektan
 Bertujuan untuk melindungi petugas kesehatan
yang harus bekerja di lingkungan dengan
kontaminasi percik renik di udara yang tidak
dapat dihilangkan seluruhnya dengan
pengendalian administratif dan lingkungan
1. Petugas pakai Respirator partikulat (N-95)
2. Edukasi & fasilitasi etika batuk (wastafel, tisu, sabun cair,tempat sampah)
3. Keselamatan & Keamanan Laboratorium TB
4. Fasilitasi box penampungan sputum yang aman
5. Proteksi saat transportasi pasien
(masker bedah )
Biosafety cabinet kl 2 A
 Support kesehatan petugas
Monitoring kesehatan berkala
Pem fisik 2x/thn
 Foto thorax 1x/thn
 Pemeriksaan penunjang
 Terapi
Bronchoscopy Suctioning Sputum Induction
Nebulizer treatment
Harap dilakukan di ruangan terpisah, dengan ruangan
Yang sistem ventilasinya baik
a. Masker bedah b. Masker N95 c. Masker half face

d. Masker full face e. Ventilated visor f. Powered hood/blous


 Dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai
daya saring sebesar 95% untuk partikel sebesar 0,3 micron.
 Lebih dikenal dengan masker N95.
 “Masker” ini yang dianjurkan untuk dipakai oleh petugas
kesehatan pada saat melayani pasien TB/TB MDR.
 Setiap petugas yang menggunakan masker N95 diharuskan
melakukan fit test terlebih dahulu.
 Menurunkan risiko penularan TB dan MDRTB yang
belum teridentifikasi

 menjaring, mendiagnosis ,mengobati TB segera cepat


dan tepat mengurangi penularan TB

 Mudah ,tidak membutuhkan biaya besar, dan ideal


untuk diterapkan fasyankes dengan keterbatasan
sumber daya PPI
TEMukan pasien secepatnya
memanfaatkan petugas surveilans batuk
untuk identifikasi pasien batuk
Pisahkan secara aman
 dahulukan dalam antrian (prioritas)
Obati secara tepat
No Warna Prioritas diperuntukkan
1 Merah Utama 1.Terduga TB
2. Pasien TB BTA positif
3. Pasien TB BTA positif setelah fase
intensif belum konversi
4. Pasien TB BTA positif sudah konversi
pada bulan ke-2, positif kembali di bulan
ke-5
5.TB dengan gambaran foto toraks kavitas 
6.TB Laring

2 Biru Sedang Pasien TB BTA positif sudah konversi pada


bulan ke-2
3 Hijau Ringan 1.Pasien TB BTA negatif
2.Pasien TB extra paru tanpa kelainan
paru
Alur Penerapan TemPO di Faskes

Pasien umum

Pasien batuk

Berikan masker,
Pisahkan, KIE

Prioritas untuk Tegakkan diagnosis


pemeriksaan dokter

Terduga TB Bukan Obati dengan tepat


(catat di TB 06, 05) terduga TB

Laboratorium
TB ()04)
 Risiko penularan TB pada petugas kesehatan cukup tinggi
 Tujuan PPI TB : mencegah & mengendalikan penularan TB
 4 pilar dalam PPI TB : dukungan pimpinan/ manajerial ,
pengendalian administrasi, lingkungan & perlindungan diri
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai