Anda di halaman 1dari 40

BANTUAN HUKUM & ALTERNATIF

PENYELESAIAN SENGKETA
Dosen MK:
Dr. DEWI HARYANTI, S.H., M.H.
MATERI/ BAHAN KAJIAN:

 Tinjauan Umum Tentang Advokasi & Bantuan Hukum


 Hak & Kewajiban Pemberi Dan Penerima Bantuan Hukum
 Bantuan Hukum Dalam Hukum Islam
 Tinjauan Umum Tentang Alternatif Penyelesaian Sengketa
 Model Alternatif Penyelesaian Sengketa
 Lembaga Penyelesaian Sengketa Alternatif Dan Mekanisme Kerjanya:
 Keuntungan Penyelesaian Sengketa Melalui Alternatif Penyelesaian
Sengketa
 Tips Dan Trik Memilih Serta Menerima Penyelesaian Sengketa
Alternatif
2
TINJAUAN UMUM TTG ADVOKASI

 Pengertian Advokasi
 Pelaku Advokasi
 Fungsi dan Tujuan Advokasi
 Ruang Lingkup dan Jenis Advokasi
 Langkah Kerja Advokasi

3
Advokasi

* Advokasi --- membela

* Advokat --- org yg berprofesi untuk


(Pembela)
melaksanakan advokasi
baik di dalam
pengadilan (litigation)
maupun di luar pengadilan
(non litigation)

4
Pengertian Advokasi

 Arti advokasi secara umum adalah serangkaian


tindakan yg berproses atau kampanye yg
terencana/terarah utk mempengaruhi orang lain yg
hasil akhirnya adalah utk merubah kebijakan publik.

 Advokasi hukum adalah kegiatan pembelaan


hukum (litigasi) yg dilakukan oleh Advokat dan
hanya merupakan pekerjaan yg berkaitan dengan
praktek beracara di Pengadilan.

5
Pelaku Advokasi

a. Litigasi
 yaitu Advokat dan organisasi Lembaga Bantuan
Hukum (Pengecualian sengketa industrial akan tetapi
terkait kepailitan yang mengajukan haruslah seorang
advokat)

b. Non Litigasi
 yaitu setiap orang yang memiliki keperdulian untuk
memperjuangkan keadilan bersama dan berjuang
untuk mereka yang lemah. Selain itu juga harus
memiliki kapasitas penguasaan hukum baik formil
maupun materiil serta kemampuan untuk
menganalisa berbagai masalah dengan baik
6
Fungsi & Tujuan Advokasi

 secara litigasi: untuk memecahkan penanganan


suatu perkara, seperti mendokumentasikan perkara,
membantu menerjemahkan atau menjelaskan
masalah hukum, serta ikut menghadiri di
persidangan.

 sebagai pendamping masyarakat: memberikan


pertolongan pertama apabila terjadi pelanggaran
hukum seperti melakukan pendampingan, mendidik
dan melakukan penyadaran hukum, mendorong
masyarakat mengajukan tuntutannya.

7
Ruang Lingkup & Jenis Advokasi

 Advokasi dapat dikategorikan menjadi tiga segmen,


yaitu:
1. Advokasi diri : Advokasi yang dilakukan dalam
skala lokal
2. Advokasi kasus : Advokasi yang dilakukan sebagai
proses pendampingan terhadap orang atau
kelompok tertentu
3. Advokasi hukum adalah serangkaian tindakan yg
dilakukan oleh ahli hukum dan/atau lembaga
bantuan hukum dalam bentuk konsultasi, negosiasi,
mediasi, serta pendampingan baik di dalam dan di
luar Pengadilan.
8
Langkah Kerja Advokasi

 Kerja Advokasi merupakan proses yang dinamis,


sebab melibatkan seperangkat pelaku, gagasan, dan
agenda yg selalu berubah.

 Langkah- langkah penting yang harus


diperhatikan yaitu :
1. mencari akar permasalahan;

2. merumuskan dan memilih jalan keluar;

3. membangun kesadaran;

4. tindakan kebijakan; dan

5. penilaian.

9
Tahapan Kerja Advokasi

 Tahap pertama:
mencari akar permasalahan, menetapkan agenda
advokasi dg mempertimbangkan skala prioritas,
tidak seluruh masalah harus selesai secara
bersamaan, memilah secara cermat masalah-
masalah yang ada supaya dapat menemukan akar
persoalannya, dan menetapkan lembaga dan
kebijakan yang perlu diubah dengan menyusun
alasan-alasan yang jelas.

10
Tahapan Kerja Advokasi

 Tahap kedua:
yaitu merumuskan dan memilih jalan keluar, segera
menyusul. Pelaku advokasi harus mampu menawarkan
jalan keluar yang tepat supaya permasalahan serupa tidak
terulang kembali.

 Tahap ketiga:
membangun kesadaran atau kemauan politik pihak-pihak
yang terlibat dalam masalah, seperti pembentukan koalisi,
menemui dan meyakinkan para pengambil keputusan, dan
membangun penalaran seluruh pemangku kepentingan
akan pentingnya perubahan kebijakan. Pekerja advokasi
harus mampu mengemas pesan secara efektif dan mudah
dipahami.
11
Tahapan Kerja Advokasi

 Tahap keempat:
tindakan kebijakan berupa pemahaman akan proses
pengambilan keputusan dan strategi advokasi dlm
meningkatkan kemungkinan terciptanya celah
peluang untuk bertindak.

 Tahap kelima:
Penilaian untuk mengetahui efektivitas kegiatan
advokasi, berupa tindakan refleksi atas kerja-kerja
yang telah dilakukan. Bila perlu buatlah sasaran dan
strategi baru agar perubahan lebih mudah
dilakukan.
12
Pengertian & Lingkup Bantuan Hukum

• adlh kegiatan pelayanan hk yg diberikan kpd


golongan yg tidak mampu (miskin) baik secara
perorangan maupun kpd kelompok-kelompok
masyarakat tidak mampu secara kolektif.

• Lingkup kegiatan bantuan hukum meliputi


pembelaan, perwakilan baik di luar maupun di
dalam pengadilan, pendidikan, penelitian, dan
penyebaran gagasan.

13
Pemberi dan Penerima Bantuan Hukum

Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan


hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberkan
layanan Bantuan hukum.

Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok


orang miskin

Kelompok orang miskin merupakan kelompok orang


yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan
mandiri, seperti hak atas pangan, sandang, layanan
kesehatan, layanan pendidikan, pekerjaan dan berusaha
,dan/atau perumahan

14
Hakikat Bantuan Hukum

* Frans Hendra Winata:


“sesungguhnya bantuan hk dpt menjawab kecemburuan
sosial org miskin terhdp org kaya melalui pembelaan
nasib mereka dlm bidang hk”.

• Bantuan hukum diberikan kepada Penerima Bantuan


Hukum yg menghadapi masalah hukum yg meliputi:
masalah hukum keperdataan, pidana, dan tata usaha
negara bagi litigasi maupun nonlitigasi.
• Bantuan hukum dimaksud dlm bentuk menjalankan
kuasa, mendampingi, mewakili, melakukan tindakan
hukum lain untuk kepentingan hukum Penerima
Bantuan Hukum.
15
Asas Bantuan Hukum

 Asas keadilan,
 persamaan kedudukan di dalam hukum;
 keterbukaan;
 efisiensi;
 efektivitas; dan
 akuntabilitas.

16
Asas Bantuan Hukum

 Asas keadilan: menempatkan hak dan kewajiban


setiap orang secara proporsional, patut, benar,
baik, dan tertib.

 Asas persamaan kedudukan di dalam hukum:


orang mempunyai hak dan perlakukan yg sama di
depan hk serta kewajiban menjunjung tinggi hk.

 Asas keterbukaan: memberikan akses kpd


masyarakat utk memperoleh informasi secara
lengkap, benar, jujur, dan tidak memihak dalam
mendapatkan jaminan keadilan atas dasar hak
secara konstitusional. 17
Asas Bantuan Hukum

 Asas efisiensi: memaksimalkan pemberian


bantuan hukum melalui penggunaan sumber
anggaran yang ada.

 Asas efektivitas: menentukan pencapaian tujuan


pemberian Bantuan Hukum secara tepat.

 Asas akuntabilitas: setiap kegiatan dan hasil


akhir dari kegiatan penyelenggaraan Bantuan
Hukum harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat.

18
Dasar Hukum Bantuan Hukum

 UU No. 16 Th 2011 ttg Bantuan Hukum


 PP No. 42 Th 2013 ttg Syarat & Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum & Penyaluran Dana
Bantuan Hukum
 PP No. 83 Th 2008 ttg Persyaratan & Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma
 Permenkumham

19
Tujuan Penyelenggaraan Bantuan Hukum

Tujuan penyelenggaraan bantuan hk (Ps. 3):


1. Menjamin dan memenuhi hak bagi penerima bantuan
hukum untuk mendapatkan akses keadilan
2. Mewujudkan hak konstitusional segala warga negara
sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam
hukum
3. Menjamin kepastian penyelenggaraan bantuan Hukum
dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Negara
Republik Indonesia
4. Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat
dipertanggungjawabkan
20
Tujuan Bantuan Hukum

 Menurut Barry Metzger:


1. Utk membangun suatu kesatuan sistem hk
nasional
2. Utk menumbuhkan rasa tanggung jawab yg
lebih besar dari pejabat2 pemerintah atau
birokrasi kpd masyarakat
3. Utk menumbuhkan rasa partisipasi masy yg
lebih luas ke dlm proses pemerintahan
4. Utk memperkuat profesi hk

21
Fungsi Bantuan Hukum

 Lawasia Conference III (1973):


1. Fungsi layanan: melayani org miskin utk
mendapatkan ganti rugi hk atas dasar
persamaan dg anggota masy lainnya
2. Fungsi informatif: membuat masy umum
lebih sadar hak-hak hk mereka
3. Fungsi reformasi: bantuan hukum yg
berguna dlm proses reformasi hk

22
Jenis Bantuan Hukum

 Schuyt, Groenendijk, Sloot:


1. Bantuan hk preventif: pemberian keterangan &
penyuluhan hk kpd masy sehingga mereka mengerti hk
& kewajiban mereka sbg warga ngr
2. Bantuan hk diagnostik: pemberian nasihat2 hk
(konsultasi hk)
3. Bantuan hk pengendalian konflik: mengatasi
secara aktif masalah2 hk konkrit yg terjadi di masy
4. Bantuan hk pembentukan hk: utk memancing
yurisprudensi yg lebih tegas, tepat, jelas, & benar
5. Bantuan hk pembaharuan hk: utk mengadakan
pembaharuan hk baik melalui hakim maupun
pembentuk UU (dlm arti materiil)
23
CARA MENDPTKAN BANTUAN HK:

 Ada 2 cara mendptkan jasa advokat secara gratis:

1. Meminta bantuan hk (legal aid) ke Lembaga


Bantuan Hk (LBH) atau organisasi kemasyarakatan

2. Meminta bantuan hk secara cuma2 kpd advokat


(Pro bono)

24
LEGAL AID & PRO BONO

* Legal Aid -- Ps. 1 angka 1 UU No. 16 Th 2011:


Bantuan hk adlh jasa hukum yg diberikan oleh
Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma
kepada Penerima bantuan Hukum.

* Pro Bono -- adlh jasa hk yg diberikan advokat


tanpa menerima pembayaran honorarium
meliputi pemberian konsultasi hukum,
menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi,
membela, dan melakukan tindakan hukum lain
utk kepentingan pencari keadilan yg tdk mampu.

25
LEGAL AID & PRO BONO
(Luhut M.P. Pangaribuan)

* Legal Aid --bantuan hk merupakan derma atau


kebijakan bidang kesejahteraan sosial dari
pemerintah.
* Pro Bono -- berasal dari value system para
advokat yg harus menjaga kehormatan
profesinya itu.

26
PERSYARATAN & TATA CARA PEMBERIAN
BANTUAN HK SECARA CUMA2
Legal aid -- pemohon (penerima bantuan hukum)
harus memenuhi syarat2:
a. mengajukan permohonan secara lisan atau tertulis
yg berisi sekurang-kurangnya identitas pemohon
& uraian singkat mengenai pokok persoalan yg
dimohonkan bantuan hukum;
b. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan
perkara; dan
c. melampirkan surat keterangan miskin dari lurah,
kepala desa atau pejabat yg setingkat di tempat
tinggal pemohon Bantuan Hukum.
27
PERSYARATAN & TATA CARA PEMBERIAN
BANTUAN HK SECARA CUMA2

Legal aid -- syarat pemberi bantuan hk (LBH


atau ormasnya):
 berbadan hukum;

 terakreditasi berdasarkan UU 16/2011;

 memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;

 memiliki pengurus; dan

 memiliki program Bantuan Hukum.

28
PERSYARATAN & TATA CARA .....

Legal aid --


Menkumham : mengawasi & memastikan
penyelenggaraan bantuan hukum &
pemberian bantuan hukum dijalankan sesuai
asas & tujuan yg ditetapkan, serta melakukan
verifikasi & akreditasi terhadap lembaga
bantuan hukum atau organisasi
kemasyarakatan u/ memenuhi kelayakan sbg
pemberi bantuan hukum

29
PERSYARATAN & TATA CARA ...........

Pro Bono -- pencari keadilan mengajukan permohonan


tertulis atau lisan yg ditujukan:
 langsung kepada advokat; atau

 melalui organisasi advokat; atau

 melalui LBH.

Permohonan tertulis tersebut sekurang-kurangnya harus


memuat:
 nama, alamat, dan pekerjaan pemohon; dan

 uraian singkat mengenai pokok persoalan yang


dimohonkan bantuan hukum.
 melampirkan keterangan tidak mampu yang dibuat oleh
pejabat yang berwenang.
30
PEMBERIAN BANTUAN HUKUM

 Pemberian Bantuan Hukum diselenggarakan


oleh Menteri dan dilaksanakan oleh Pemberi
Bantuan Hukum yang telah memenuhi
persyaratan.

31
SYARAT PEMBERI BANTUAN HUKUM

 a. berbadan hukum;
 b. terakreditasi;
 c. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;
 d. memiliki pengurus; dan
 e. memiliki program Bantuan Hukum.

32
TATA CARA PERMOHONAN BANTUAN HK

Pemohon mengajukan permohonan Bantuan Hukum


secara tertulis kepada Pemberi Bantuan Hukum, paling
sedikit memuat:
a. identitas Pemohon Bantuan Hukum; dan
b. uraian singkat mengenai pokok persoalan yang
dimintakan Bantuan Hukum.
c. melampirkan:
(a). surat keterangan miskin dari Lurah, Kepala
Desa, atau pejabat yang setingkat di tempat
tinggal Pemohon Bantuan Hukum; dan
(b). dokumen yang berkenaan dengan Perkara.
33
PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA NON LITIGASI

 Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi dapat


dilakukan oleh Advokat, paralegal, dosen, dan
mahasiswa fakultas hukum dalam lingkup Pemberi
Bantuan Hukum yang telah lulus Verifikasi dan
Akreditasi.

34
PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA NON LITIGASI

meliputi kegiatan:
a. penyuluhan hukum;
b. konsultasi hukum;
c. investigasi perkara, baik secara elektronik maupun
nonelektronik;
d. penelitian hukum;
e. mediasi;
f. negosiasi;
g. pemberdayaan masyarakat;
h. pendampingan di luar pengadilan; dan/atau
i. drafting dokumen hukum.

35
HAK PEMBERI BANTUAN HK

a. melakukan rekrutmen terhdp advokat, paralegal, dosen, &


mahasiswa fakultas hukum;
b. melakukan pelayanan Bantuan Hukum;
c. menyelenggarakan penyuluhan hk, konsultasi hk & program
kegiatan lain yg berkaitan dg penyelenggaraan Bantuan Hk;
d. menerima anggaran dri negara u/ melaksanakan Bantuan Hk
e. mengeluarkan pendapat atau pernyataan dlm membela
perkara yg menjadi tanggung jawabnya di dlm sidang
pengadilan
f. mendapatkan informasi & data lain dari pemerintah ataupun
instansi lain, untuk kepentingan pembelaan perkara; dan
g. mendapatkan jaminan perlindungan hukum, keamanan, dan
keselamatan selama menjalankan pemberian Bantuan
Hukum.
36
KEWAJIBAN PEMBERI BANTUAN HK

a. melaporkan kpd Menteri ttg program Bantuan Hk;


b. melaporkan setiap penggunaan anggaran ngr yg digunakan
u/ pemberian Bantuan Hk;
c. menyelenggarakan pendidikan & pelatihan Bantuan Hk bagi
advokat, paralegal, dosen, mahasiswa fakultas hukum yg
direkrut
d. menjaga kerahasiaan data, informasi, dan/atau keterangan
yg diperoleh dari Penerima Bantuan Hk berkaitan dg
perkara yg sedang ditangani, kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang; dan
e. memberikan Bantuan Hk kpd Penerima Bantuan Hk
berdsrkan syarat & tata cara yg ditentukan o/ Undang-
Undang sampai perkaranya selesai, kecuali ada alasan yg
sah secara hukum.
37
HAK PENERIMA BANTUAN HUKUM

a. mendapatkan Bantuan HK hingga masalah


hukumnya selesai dan/atau perkaranya telah
mempunyai kekuatan hk tetap, selama Penerima
Bantuan Hk yg bersangkutan tdk mencabut surat
kuasa;
b. mendapatkan Bantuan Hk sesuai dg Standar
Bantuan Hk dan/atau Kode Etik Advokat; dan
c. mendapatkan informasi & dokumen yg berkaitan
dg pelaksanaan pemberian Bantuan Hk sesuai dg
ketentuan peraturan perundang-undangan.

38
BANTUAN HUKUM DALAM HUKUM ISLAM

* Semua agama mengajarkan umatnya utk membantu orang


miskin.
* Dalam hukum Islam, konsep bantuan hukum dilihat dari dua
aspek:
Pertama, bantuan hukum merupakan suatu jasa hukum atau
profesi hukum yg ditujukan u/ menegakkan hk
dan/atau membantu klien mendapatkan keadilan di
depan hukum.
Kedua, istilah mahami, hakam, mufti, dan mashalaih ‘alaih
hampir setara makna dan kedudukannya dengan
profesi advokat.
* Sarjana syariah berkedudukan & berkewajiban sama dg
advokat sarjana hukum lainnya. Pengacara syariah juga
dibebani kewajiban memberikan bantuan hukum secara
cuma-cuma kpd warga miskin yg membutuhkan
39
BANTUAN HUKUM DALAM HUKUM ISLAM

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)


kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.
(Q.S. Al-Mâidah ayat 2).
“ Dari Abu Hurairah r.a. daripada Nabi SAW, Baginda telah
bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan seorang mukmin
daripada satu kesusahan daripada kesusahan-
kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskannya
daripada satu kesusahan daripada
kesusahankesusahan Qiamat. Barangsiapa yang
mempermudah bagi orang susah, niscaya Allah akan
memudahkan baginya di dunia dan di akhirat…..” (Hadist
diriwayatkan oleh al-Imam Muslim).

40

Anda mungkin juga menyukai