Anda di halaman 1dari 52

By: Artathi Eka Suryandari, M.

Keb
Perubahan sistem pernafasan
Pernafasan I terjadi dalam 30 detik setelah lahir.
Dua factor yang berperan pada rangsangan nafas
pertama bayi:
 Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik
lingkungan luar rahim yang merangsang pusat
pernafasan di otak.
 Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena
kompresi paru – paru selama persalinan, yang
merangsang masuknya udara ke dalam paru – paru
secara mekanis
Surfaktan dan Upaya Respirasi untuk Bernafas

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi


untuk:
 Mengeluarkan cairan dalam paru – paru
Jumlah cairan pada janin normal cukup bulan 80 –
100 ml, akibat tekanan pada rongga dada bayi akan
kehilangan 1/3 dari cairan tersebut.
 Mengembangkan jaringan alveolus paru – paru
untuk pertama kalinya
 frekuensi pernafasan 30 – 60 kali per menit
 pernafasan diafragma, dada, dan perut naik dan
turun secara bersamaan.
 pernafasan berkala : Pernafasan dangkal dan tidak
teratur, diselingi oleh periode apneu singkat selama
10 – 15 detik
 Produksi surfaktan dimulai : 20 minggu
 s/d paru–paru matang ±30 – 34 minggu
Merupakan campuran fosfolipid yang
menurunkan tegangan permukaan cairan paru
dan menambah sifat elastik jaringan paru.
Fungsi :  mengurangi tekanan permukaan
paru
 membantu untuk menstabilkan
dinding alveolus sehingga tidak
kolaps pada akhir pernafasan.
 Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui
vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus
venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava
inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin.
 Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke
atrium kiri melalui foramen ovale.
 Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel
kanan.
 Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke
ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke
aorta dan selanjutnya dialirkan keseluruh tubuh janin.
 Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri
hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria
umbilikalis.
 Darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru-paru,
tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah
yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju
aorta melalui duktus arteriosus Bothalli.
 Darah yang dialirkan menuju paru-paru akan dialirkan
kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis.
 Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis
terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan
O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
 Sisa metabolisme dan CO2 dilepaskan kedalam sirkulasi
retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat
pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
 Berkembangnya paru-paru janin
duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami
obliterasi. Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga
dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium
kiri disebabkan darah yang mengalir ke artrium kanan, ini
langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium
kiri melalui vena pulmonalis.
 Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin
dengan dipotongnya tali pusat.
 Menjelang adult hemoglobin (tipe A) sehingga siap melakukan
pertukaran CO2 dan O2 melalui paru-paru.
Menjelang persalinan disiapkan pembuatan adult hemoglobin (A)
sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap O2 dan
melepaskan CO2 melalui pernapasan.
Usia Anak Hb

Pada saat lahir 17 – 20

3 bulan 10,5 - 12

1 tahun 11 – 12,5

5 tahun 12 – 13

10 tahun 13 – 14

Dewasa 14 - 16
SISTEM PENGATURAN SUHU

 BBL belum dapat mengatur suhu tubuh mereka,


mengalami stress dengan adanya perubahan
lingkungan.
 Pada lingkungan yang dingin lemak coklat
untuk produksi panas.

Where???
Brown Fat????????????
 Harus gunakan glukosa untuk membakar
lemak coklat
 Tidak dapat diproduksi ulang
 Habis dalam waktu singkat dengan adanya
stress dingin.
 Semakin lama usia kehamilan, semakin
banyak persediaan lemak coklat bayi
Lokasi lemak coklat
MEKANISME KEHILANGAN PANAS PADA BAYI:

 Evaporasi yaitu hilangnya panas tubuh jika bayi berada dalam


keadaan basah, contohnya air ketuban.
 Konduksi adalah kehilanagan panas tubuh melalui kontak
langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.
contohnya : bayi diletakkan di atas meja yang dingin.
 Konveksi yaitu hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung
dengan udara dingin disekitar, contohnya ruangan ber AC,
kipas angin.
 Radiasi yaitu hilangnya panas tubuh jika bayi diletakkan dekat
dengan benda-benda yang lebih rendah suhunya dari suhu
tubuhnya, contohnya diletakkan di dekat dinding yang lembab,
disebelah kamar mandi.
Hal ini menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2oC
dalam waktu 15 menit, maka menyebabkan hipotermi
(Wiknjosastro, 2002).
Pada saat lahir mempunyai suhu 0,5 – 1 0C lebih tinggi
dibanding suhu ibunya.
METABOLISME GLUKOSA
 Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam
waktu cepat (1 – 2 jam).
Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara:
 Melalui penggunaan Asi
 Melalui penggunaan cadangan glikogen
(glikogenolisis)
 Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain
 Gejala – gejala hipoglikemia meliputi
 kejang – kejang halus,
 sianosis,
 apnu,
 tangisan lemah,
 letargi,
 lunglai dan
 menolak makanan.
Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang
meluas pada sel – sel otak.
PERUBAHAN SISTEM GASTROINTESTINAL
 Janin cukup bulan sudah mulai aktif menghisap dan
menelan
 Reflex gumoh dan reflek batuk yang matang sudah
terbentuk dengan baik pada saat lahir.
 Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk
menelan dan mencerna makanan selain Asi masih
terbatas Hubungan antara esophagus bawah dan
lambung masih belum sempurna gumoh pada bayi
baru lahir dan neonatus.
 Kapasitas lambung sendiri masih sangat terbatas <
30 cc untuk seorang bayi cukup bulan, sehingga
sekali minum cukup 5 – 7 cc.
Sistem kekebalan tubuh
contoh kekebalan alami :
 Perlindungan oleh kulit membrane
mukosa
 Fungsi saringan saluran nafas
 Pembentukan koloni mikroba oleh kulit
dan usus
 Perlindungan kimia oleh lingkungan asam
lambung
SISTEM KEKEBALAN TUBUH
 Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel
darah yang membantu bayi baru lahir membunuh mikro
organism asing. Tetapi pada bayi baru lahir sel – sel darah
ini masih belum matang, artinya bayi baru lahir tersebut
belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara
efisien.
 Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. Bayi
baru lahir yang lahir dengan kekebalan pasif mengandung
banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibody
keseluruhan terhadap antigen asing masih belum bisa
dilakukan sampai awal kehidupan anak. Salah satu tugas
utama selama bayi dan balita adalah pembentukan system
kekebalan tubuh.
IMUNOGLOBULIN UTAMA BAYI
 IgG
Pada saat lahir, kadar IgG bayi sama atau sedikit lebih tinggi
dari ibu. Ini memberikan kekebalan pasif pada beberapa bulan
pertama kehidupan.(dapat menembus sawar plasenta)
 IgA
Tidak dapat menembus sawar plasenta. Kadar IgA sangat rendah
dan meningkat perlahan, IgA melindungi terhadap infeksi
saluran pernafasan, saluran pencernaan dan mata. ASI terutama
kolostrum memberikan kekebalan pasif pada bayi dalam bentuk
lactobacillus bifidus, laktoferin, lisozim, dan sekresi IgA.
 IgM,
tidak dapat menembus sawar plasenta, tetapi dapat dibuat oleh
janin. Kadar IgM pada saat aterm sebesar 20% kadar dewasa,
yang membutuhkan waktu 2 tahun untuk mencapai kadar
dewasa (peningkatan kadar IgM pada saat lahir menunjukkan
adanya infeksi intrauteri).
Sistem skeletal
 Tulang – tulang neonatus lunak karena tulang tersebut
sebagian besar terdiri dari kartilago, yang hanya
mengandung sejumlah kecil kalsium. Skeletonnya fleksibel
dan persendiannya elastic untuk menjamin keamanan
dalam melewati jalan lahir.
 Punggung bayi normalnya tegak dan datar. Kurva tulang
belakang berkembang kemudian bersamaan bayi duduk
dan berdiri, tungkainya kecil, pendek dan gemuk, tanganya
montok dan relatif pendek.
 Lengannya mungkin membuka sempurna ketika relaksasi,
tetapi mereka menutup secara reflek ketika telapak
tangannya disentuh, yang disebut reflex menggenggam.
Moro Rangsangan mendadak yang menyebabkan lengan
Terangkat ke atas dan kebawah, terkejut, & rileksasi
Dengan lambat (saat lahir, hilang sekitar 2 bl)

Tonus leher respons fencing postular; kepala, lengan, dan tungkai


Mengarah ke salah satu sisi, relaksasi lambat (saat lahir, hilang 2-3 bl)

Menggenggam bayi menggenggam setiap benda yang diletakkan di Tangannya, yang


menyebabkan tubuhnya terangkat (saat lahir, hilang stlh 2 bl)

Mata berkedip kelopak mata membuka & menutup ketika dirangsang Cahaya
(saat lahir, sepanjang hidup)

Menangis sakit mendadak, dingin, lapar karena udara masuk Melalui pita suara
(saat lahir, sepanjang hidup)
Menghisap Bibir monyong, lidah saat lahir, usia 6-8bl
melipat, menarik ke
dalam/menghisap,
Disebabkan karena
lapar, rangsangan
bibir
Rooting sentuhan pada Saat lahir, usia 6 bln
pipi/bibir
menyebabkan kepala
menoleh ke arah
sentuhan
Menelan otot – otot Saat lahir, sepanjang
tenggorokan menutup hidup
trakea dan membuka,
Esophagus ketika
makanan berada di
dalam mulut
Gag pada rangsangan Saat lahir, sepanjang
uvula, esophagus hidup
terbuka, terjadi
peristaltic balik
 Pada anak laki – laki, testis turun ke skrotum,
yang memiliki banyak rugae; dan meatus
uretra bermuara di ujung penis, dan
preputium melekat ke kelenjar.
 Pada anak perempuan yang lahir aterm, labia
mayora normalnya menutupi labia minora;
hymen dan klitoris dapat tampak sangat
besar.
 Imunisasi maternal
 Aman untuk ibu hamil: TT, Hepatitis B, Infuenza
 Dipertimbangkan: pneumokokus, rabies, Hepatitis A,
Polio (oral dan inaktif)
 Tidak direkomendasikan: MMR, Varisela, HPV
 Pengobatan antenatal sifilis maternal, gonorrhea
dan jamur
 Penggunaan profilaksis obat tetes mata post
natal untuk mencegah infeksi mata
(konjungtivitis) karena klamidia, gonorrhea dan
jamur
 Pengobatan dengan obat anti retrovirus maternal
(antenatal dan intrapartum0 dan bayi baru lahir
(postnatal) untuk mencegah HIV
 Pakai sarung tangan apron plastic atau karet kalau
menangani bayi sampai dengan darah, mekoneum atau
cairan amnion dibersihkan dari kulit bayi
 Bersihkan darah dan cairan tubuh lainnya secara berhati –
hati dengan menggunakan kapas, bukan kassa, yang
dicelupkan ke dalam air hangat, diikuti dengan
pengeringan kulit
 Cuci tangan sebelum memegang atau merawat bayi,
alternatifnya : dapat menggunakan produk antiseptic
berbasil alcohol tidak berair
 Tunda membersihkan BBL sampai suhunya stabil (biasanya
6 jam). Yang sangat penting adalah areal pantat dan
perineal. Area ini harus selalu dibersihkan pada setiap
penggantian popok atau sesering mungkin atau diperlukan
dengan menggunakan kapas dicelupkan ke dalam air sabun
hangat, kemudian dikeringkan dengan hati – hati.
 Tidak ada satu cara perawatan tali pusat yang
terbukti superior dalam mencegah kolonisasi
infeksi secara umum adalah:
 Cuci tangan atau pakai antiseptic sebelum dan
sesudah perawatan tali pusat
 Tali pusat harus bersih dan kering
 Jangan tutup tali pusat dengan gurita
 Diaper/popok dapat dilipat di bawah tampuk tai pusat
 Jika tampuk tali pusat kotor, hati – hati cuci tangan
dengan air matang yang diberi sabun, bersihkan
dengan air matang dan keringkan dengan air bersih
 Jelaskan pada ibu jika tampuk tali pusat menjadi
merah, atau bernanah bawa bayi ke klinik atau ke
Rumah Sakit secepatnya.
Asi & Rooming In
 ASI adalah suatu emulsi lemak dan larutan protein,
lactose, dan garam-garam organic yang diskresi oleh
kedua belah kelenjar payudara ibu (Soetjiningsih,
1997)
Stadium laktasi
1. Kollostrom (susu jolong)
Merupakan cairan pertama yang keluar dari payudara dan keluar pada
hari ke satu sampai hari ke empat atau ke tujuh. Merupakan cairan
kental berwarna kekuning-kuningan, berperan sebagai pencahar yang
ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi baru
lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi
makanan yang akan datang.
Kadar protein lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan lemak,
mengandung zat anti infeksi 10-17x lebih banyak dari ASI matur.
Volume berkisar 150-300 ml/jam.

2. ASI transissi / Peralihan
Adalah ASI yang diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-14, kadar protein
berkurang sedang kadar karbohidrat dan lemak meningkat. Volume
semakin meningkat.
3. Asi mature
Merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke-14 dan seterusnya.
Komposisinya relatif konstan. Dan pada ibu yang sehat dan memiliki jumlah
ASI yang cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik
bagi bayi sampai berumur enam bulan
(Roesli, 2000).
Komposisi yang terdapat dalam Asi
 Komponen anti infeksi
 anti inffeksi non imunologik
 zat anti inflamasi
 enzim dalam Asi
 Asam lemak rantai panjang tak jenuh
 Karnitin
 taurin
 P-kasomorfin
 Polisakarida
Manfaat Asi
 Sebagai nutrisi terbaik
 Meningkatkan daya tahan tubuh
 Meningkatkan kecerdasan
 Meningkatkan jalinan kasih sayang
Manfaat lain:
 Tidak mudah tercemar, karena Asi steril dan tidak mudah tercemar
 Melindungi bayi dari infeksi, Asi mengandung berbagai antibody terhadap
penyakit yang disebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit yang menyerang
manusia.
 Lebih murah dan ekonomis, memberikan Asi jauh lebih murah karena ibu tidak
perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu kaleng dan memasak air untuk
membuat susu.
 Mengandung vitamin yang cukup, vitamin, mineral dan zat besi yang terdapat
dalam Asi akan diserap dengan baik oleh usus bayi. Sedangkan pada susu sapi
zat – zat tersebut hanya sebgian saja diserap usus bayi.
 Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi, zat besi dari susu sapi tidak
diserap sempurna sehingga bayi susu formula sering menderita anemia karena
kekurangan zat besi. Penelitian membuktikan bahwa, tingkat kecerdasan pada
bayi atau anak yang kekurangan zat besi akan menurun.
 Mudah dicerna , karena dalam Asi mengandung enzim pencerna
 menghindarkan bayi dari alergi
Cara menyusui yang baik & benar
 Sebelum menyusui, sebaiknya ibu mencuci tangan terlebih dahulu.
 Bersihkan putting susu dengan air hangat, kemudian dilap dengan kain
bersih.
 Letakkaan kepala bayi pada lengkung siku dan bokong bayi terletak
pada satu garis lurus.
 Perut bayi menempel pada ibu, telinga dan lengan bayi terletak pada
satu garis lurus.
 Waktu mulai menyusui, peganglah bagian bawah payudara dengan
keempat jari, dan ibu jari diletakkan dibagian atas payudara.
 Sentuhkan puting pada bibir atau pipi bayi untuk merangsang agar
mulut bayi terbuka lebar
 Masukkan seluruh putting dan sebagian lingkaran disekitar putting
(areola) kemulut bayi.
 Ibu dan bayi harus dalam keadaan santai, tenang dan nyaman.

(Depkes, 1997)
Asi Perah
 ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara
diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan
nantinya diberikan pada bayi.
 Manfaat ASI perah :
 Memberikan minuman yang tepat untuk bayi dengan berat lahir
rendah.
 Menghilangkan bendungan ASI.
 Sebagai persediaan saat ibu harus meninggalkan bayi untuk suatu
keperluaan.
 Meninggalkan ASI untuk bayi selama ibu bekerja.
 Menghilangkan rembesan ASI pada pakaian ibu (Roesli, 2001).
Ketahanan ASI

 Suhu ruangan : 6 jam


 Thermos dengan es batu : 24 jam
 Kulkas : 24 jam
 Freezer : 6 bulan
(Roesli, 2004)
Rooming In
 PENGERTIAN
Adalah suatu system perawatan dimana ibu dan bayi ditempatkan
dalam satu ruang secara terus menerus selama 24 jam dalam
perawatan, sehingga ibu dapat melayani sendiri untuk bayinya, serta
ibu dapat meneteki bayinya kapan saja bila ibu menghendaki.

 TUJUAN
 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mendapatkan pengalaman
tentang merawat bayinya sendiri secara dini, mendukung pemberian ASI
sedini mungkin dan sesering mungkin.
 Secara psikologis dengan rawat gabung hubungan antara bayi dan ibu akan
lebih dekat.
Manfaat
 Aspek fisik
 Aspek fisiologis
 Aspek psikologis
 Aspek edukatif
 Aspek ekonomi
 Aspek medis
Aspek Fisik
 Bila ibu dan bayi saling berdekatan (bersama) ibu
dapat melakukan perawatan sendiri dan menyusui
bayinya setiap saat sejak dini, dengan demikian bayi
akan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat secara
baik, misalnya kolostrum yang keluar akan segera
dapat diterima oleh bayi, sehingga kemungkinan
kekebalan yang diterima bayi lebih cepat.
Aspek Fisiologis
 Dengan kebersamaan ibu dan bayi, ibu dapat
memberikan Asi kepada bayinya lebih sering, hal ini
ternyata bermanfaat bagi ibu, yaitu akan membantu
proses pengecilan rahim (involusio) dan isapan bayi
akan merangsang keluarnya Asi, dan kemungkinan
juga dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Aspek Psikologis
 Dengan rooming in proses lekat kasih saying antara
ibu dan bayi akan segera terjalin dan bayi merasa
aman serta terlindung. Ibu akan merasa senang dan
bangga karena dipercaya merawat bayinya sendiri.
 Aspek Edukatif
 Dengan rooming in ibu telah terdidik sehingga pada
saat pulang ke rumah dalam ibu sudah tidak merasa
canggung dalam merawat bayinya.
 Aspek Ekonomi
 Dipandang suatu penghematan bila ibu dalam peawatan
menggunakan metoda rooming in karena ibu tidak
perlu membeli susu formula
 Aspek Medis
 Menurunkan angka kesakitan dan kemtian ibu dan bayi.
JENIS
 Rawat gabung penuh (total rooming in)
Bayi berada disamping ibu selama 24 jam terus
menerus

 Rawat gabung parsial


Ibu dan bayi dalam satu ruangan pada saat – saat
tertentu saja.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN ROOMING IN
 PETUGAS KESEHATAN
 POLICY/kebijakan
 Faktor persalinan patologi
 Faktor ibu
 Faktor bayi
 Faktor sosial ekonomi
INDIKASI
Bayi
 Nilai APGAR baik
 Aktif dapat menetek
 BB > 1700 gram
 Tidak ada kelainan kongenital
Ibu
 Sehat
 Pada tindakan SC dan forcep
 Masih dipertimbangkan dengan ibu yang menderita
KP
Bayi
 Bayi dengan kejang
 Bayi yang memerlukan observasi khusus
 BBLR
 Bayi dengan cacat bawaan
 Kelainan metabolik
Ibu
 Fungsi kardiorespiratorik yang tidak baik
 Eklampsia dan pre eklampsia berat
 Penyakit infeksi akut dan aktif
 Ca mammae
 Gangguan psikosis

Anda mungkin juga menyukai