Anda di halaman 1dari 45

UNIVERSAL

HEALTH
PRECAUTION

Banundari Rachmawati
UDDD PMI Jateng
Key Points

HIV: virus penyebab AIDS.


AIDS adalah akibat infeksi HIV

Infeksi HIV dapat dicegah.

HIV tidak menular dengan kontak sehari hari.

Seseorang tidak akan kena HIV bila menjadi


donor darah.
Mengapa HIV tidak menular?

HIV tidak menular lewat kontak sehari hari.


HIV Infection
Orang yang terinfeksi HIV---
Tampak dan merasa sehat untuk jangka lama.
Menularkan ke orang lain walau dia tidak sakitCan
Gejala tidak khas seperti sakit biasa

Bila jadi AIDsS menunjukkan gejala yang beda

DX dengan pemeriksaan lab.

Hanya dokter yang dapat mendiagnosis AIDS.


Bagaimana penularan HIV?

• vaginal, anal, or oral sex dengan orang terinfeksi.

• Tukar menukar jarum?spuit dengan orang terinfeksi


person.

• Selama hamil, kelahiran, asi dari ibu ke anak.

• Cairan tubuh orang terinfeksi:

Semen Cairan vagina


Darah ASI
Pemeriksaan HIV

Seseorang yang ada dalam risiko dihimbau ke


konseling dan diperiksa darahnya.
Blood Supply

• Semua donor di skrining HIV.

• Semua darah donor diperiksa.

• Semua darah positif ,


dimusnahkan.
DEFINISI

Panduan yang dirancang


untuk melindungi pekerja
dari paparan penyakit yang
ditularkan akibat percikan
darah atau cairan tubuh
lainnya
(CDC)
.
KONSEP DASAR

Semua pasien harus diperlakukan


berpotensial menularkan infeksi lewat
darah/cairan dan dapat
menularkannya pada pekerja
kesehatan ( CDC )
BLOOD CONTACT : penularan terjadi bila
seseorang kontak dengan darah atau cairan
tubuh yang terinfeksi

 contoh: Hepatitis B
Hepatitis C
HIV/AIDS
Cara penularan
 Percutaneous
 Needle stick
 Sharps injury
 Mucocutaneous
 Kontak dengan kulit yang abrasi, inflamasi, luka
terbuka
 Kontak langsung ure
Risiko penularan lewat Accidental Needle Injury

 Hepatitis B virus 6-
30%

 Hepatitis C virus
1.8%

 Human
Immunodeficiency Virus
Profesi yang berisiko

 Dentists
 Surgeons
 Emergency care providers
 Phlebotomists
 Nurses
 Labour and delivery personnel
 (Laboratory workers)
Seberapa besar risikonya?

Occupational
Percutaneous 0.3%
Mucous membrane 0.09%
Sexual transmission0.018% to 3%
Mother to child 25%
Infected blood products 95%

Antiviral therapy 1998; 3 (Suppl 4): 45-47


Materi pada Manusia yang
berpotensi besar infeksius
 1 Darah
 2 Semen
 3 Cairan Vagina
 4 LC S
 5 Cairan Synovial
 6 Cairan Amniotic
 7 Cairan tubuh lain
Tidak infeksius tapi dapat
terkontaminasi dengan darah atau
cairan tubuh.
 Feces
 Sekret hidung
 Sputum
 Keringat
 Airmata
 Urine / Muntahan
 Saliva
CUCI TANGAN
 Tidak ada kewaspadaan universal perti cuci
tangan.
 Cuci tngan dengan sabun toilet biasa dapat
mengurangi tingkat transmisi yang sering
termasuk HIV.
Cara mencuci tangan
Kapan harus cuci tangan?
 Saat kontak lama dengan pasien.
 Sebelum menangani pasien dengan imunitas
rendah seperti BBL, pasien ICU / ICCU, unit HD
unit luka bakar.
 Sebelum dan sesudah memegang luka
 Ketika tangan terkontaminasi mikroba , saat
kontak dengan mucous membranes, cairan
tubuh dan sekresi lain yang terkontaminasi
darah dan cairan serosa.
Apa yang dipakai untuk cuci
tangan?

 In most circumstances Non medicated soaps


and detergents are effective in removing most
transient contaminants.
 In demanding circumstances, in handling
potentially harmful infections, use Ethyl or
Isopropyl alcohol.
 Detergent formulations containing Chlorhexidine
Povidone,or Hexachlorophene are effective in
prevention of spread of infections.
Kata kata bijak untuk cuci tangan

Soap, water and


Common sense are still
the Best Antiseptics

William Osler
Gunakan sarung tangan
Menggunakan
sepasang sarung
tangan plastik
disposable dapat
melindungi bila
kontak dengan
darah atau cairan
tubuh ( untuk
antisipa si
Gunakan masker, topi pelindung
telinga
 Akan melindungi kita
dari percikan darah
atau cairan tubuh.
 Jangan
menyepelakan
kegunaan masker
dan topi.
 Juga bermanfaat
melindungi pasien.
Kegunaan topi dan masker

Penggunaan masker
dan topi secara benar
dapat menyelamatkan
nyawa pasien di
Rumah sakit
Gunakan alas kaki / Foot wear

 Menggunakan alas kaki / foot wear


melindungi terhadap masuknya mikroba
yang berasal dari lantai yang
terkontaminasi.
 Ingat banyak dari kita yang telapak
kakinya pecah pecah.
Gunakan jas lab yang benar

Gunakan apron plastik tipis diluar jas


linen sangat membantu melindungi
baju kita dari mikroba infeksius dan
pencucian baju.
Pembuangan limbah jarum dan
benda tajam
 Semua jarum dan benda tajam yang
sudah terpakai harus disimpan di kantong
tebal yang tahan tusukan.
 Menekuk atau mengubah bentuk , dilarang
 Jangan menumpulkan jarum untuk
mencegah stick injures,
 Semua Disposable syringes dan jarum
yang sudah dipakai harus direndam dalam
lar bleach di tempat kerja sebelum dibawa
ke pembuangan akhir
Kompromi dengan jarum yang sudah
dipakai
Avoid Needle Stick Injuries
Needle stick
Injuries
 Needle stick injuries merupakan masalah
serius pada era AIDS
 Bila ada kejadian tsb, hrs dilaporkan supervisor.
 Cuci area yang terkena tusukan jarum dengan
sabun dan air.
 Tangani perdarahan bila ada.
 Prophylaxis untuk pencegahan HIV/HBV/HCV
adalah prioritas teratas.
 Anti retroviral prophylaxis, bila diperlukan harus
diberikan dalam waktu 2 jam ( bila injury dari
HIV positive atau grup risiko tinggi).
Hazards dari Needle stick
Injuries

HIV HBV and HCV viral infections


dapat menular dengan cara Needle stick
Injuries
Perawat, petugas laboratorium, analis,
ATD,PTTD , dokter mempunyai risiko
tinggi
Beberapa Injuries dapat dicegah
Decontamina nasi Hospital Linen
 Semua linen yang terkontaminasi dengan
darah atau cairan tubuh lain harus
direndam dalam larutan Bleach dengan
konsentrasi 1: 100 selama min 30 menit.
 Autoclaving, adalah metoda terbaik untuk
dekontaminasi linen
Percikan darah atau cairan
tubuh lainnya
 health hazard yang sering terjadi di
lingkungan pekerjaan.
 Jangan pernah melap percikan darah
dengan lap kerja/pel yang basah.
 Selalu cover percikan dengan kertas
yang diberi 1 % Hypochlorite atau
Bleaching powder untuk dekontaminasi
percikan dari HIV/HBV virus.
Decontaminasi instrumen dari
Metal
 Pegang semua instrumen yang akan di
dekontaminasi dengan sarung tangan
 Cuci semua instrumen menggunakan
sabun dan air.
 Rendam sdalam lar Glutaraldehyde 2%
selama min 30 minutes.
 Beberapa melakukan sterilisasi instrument
yang tidak tajam dengan merebus.
Pekerja kesehatan wanita yang
hamil
 Risikonya tidak lebih besar dari pekerja
lain.
 Harus menjalankan kewaspadaan
universal dengan penuh dedikasi
 Bila lengah akan menempatkan janin pada
risiko terjadi infeksi kongenital
 Supervisors laboratorium harus
memonitor , memfollow up
Operating on HIV/High risk groups
 It is a concern all should be cared equally.
 HIV infected carries the risk of being neglected
at the time of crisis.
 Law many not change for equality but motivated
health workers should bring in change of
attitude.
 Adherence of Universal Health precaution bring
in safety to all HCW.
 Follow the precautions even in Non HIV patients
as some of our patients are in window period
and more dangerous than truly positive with
Sero testing.
Perlakuan terhadap kelompok
HIV/High risk

Semua concern harus equal.


Kemungkinan terinfeksi terjadi bila lengah
saat menghadapi keadaan gawat/ krusial


Banyaknya Aturan/Hukum tidak Law tidak mengubah
equality tetapi motivasi pekerja kesehatan penting untuk
perubahan attitude.
Operating on HIV/High risk
groups

Kewaspadaan universal
membuat aman semua
lapisan pekerja


Lakukan hal yang sama untuk pasien Non
HIV karena bbrp pasien berada pada window
period dan lebih bahaya dibandingkan yang
sdh positif dengan pemeriksaan serologi .
Caution on Operating HIV
Sero Negative Patients
Kewaspadaan universal hrs diterapkan pada seluruh
pasien yang diambil sampel darah dan cairan tubuh.

Kita meng handle banyak pasien kegawat darurat an


situasi yang tidak jelas .

Edukasi pada tiap jenjang staf


Kewaspadaan terhadap prosedur
yang infasif
Semua pekerja kesehatan
yang bekerja dengan
prosedur infasif harus
memakai pelindung

Menggunakan
sarung tangan ,
apron, jas lab
Importance of Vaccination in
Hepatitis B Infection.
 We have > 400 Million carriers with
Hepatitis B infections.
 Every HCW is at risk of Contacting
infection.
 Vaccination is safe -Genetically
Engineered vaccination remains the great
hope for prevention, apart from Major
component of Universal precautions.
Vaccination for HBV infection
 All HCW’s must take at least three doses
of Vaccine,
At 0 – 1 – 6 months. without discontinuation
of the schedule.
 All Health care workers many not attain
equal response.
 High risk HCW’s should undergo
estimation of anti HB s ( antibodies ) to
know whether they were well protected.
Problem of HBV vaccines in the
Developing world

 Who pays for the Vaccine.


 Many who work in unorganized sector, do
not get Institutional support of Vaccine.
 Life, at risk if Infected with HBV
 More Awareness to be brought in by
Managers of the Hospitals, to promote to
vaccinate their Employees.
Never forget to take Hepatitis B
Vaccine if You are a HCW
Created for benefit of Medical and Paramedical
Health care workers in the
Developing world
Dr.T.V.Rao, MD
E mail : tvraodoctor2000@yahoo.co.in

Anda mungkin juga menyukai