Anda di halaman 1dari 24

• Ruby Adijaya

• 1610814110013
• Teknik Kimia - ULM Banjarbaru

Redesain Natural Gas Heater (010-E07A)


PT. Kaltim Methanol Industri, Bontang,
Kalimantan Timur
Redesain Natural Gas Heater (010-E07A)
PT. Kaltim Methanol Industri, Bontang, Kalimantan
Timur
• Ruby Adijaya
• 1610814110013
• Teknik Kimia – ULM Banjarbaru
Latar Belakang
Natural Gas Heater (010-E07A) digunakan untuk
memanaskan gas campuran natural gas dari
battery limit dengan purge gas dari unit 200.
Dengan media pemanas MP Steam, diharapkan
dapat menaikkan suhu gas keluaran E07A
menjadi 182 C sebelum masuk Pre-heater E07,
dengan suhu keluaran E07 sebesar 395 C.
Sehingga dapat mengoptimalkan kinerja Co-Mo
Vessel, tanpa menyebabkan Cracking dan
menurunkan kinerja katalis Cobalt-Molibdenum.
Tujuan
Untuk menentukan spesifikasi desain Natural Gas
Heater (010-E07A) dengan media pemanas MP
Steam agar suhu gas keluaran dapat mencapai
182 C.
Metodologi
Start Menghitung Nilai A actual

Mengumpulkan Data Koerksi Nilai UD

Menghitung Q F;ow Area Flow Area


Shell Tube
Menghitung
LMTD Mass Velocity Mass Velocity

Menghitung FT
Bilangan Reynold Bilangan Reynold

Menghitung UD
asumsi Clean Coefficient

Menentukan
Spesifikasi Tube Dirt Factor

Menghitung Jumlah
Tube Pressure Drop Pressure Drop
Shell Tube
Menentukan
Spesifikasi Shell
END
Hasil Redesain
Tube Side
OD 0.0254 m
BWG 13
ID 0.0206 m
Panjang 2.6222 m
Passes 2
Pt 0.2371 psi
A 468.4782 m2
UD 528.0275 W/m2.C

Shell Side
Pitch 0.0318 m, square pitch
Passes 1
Baffle Space 0.2953 m
Ps 0.01872
ID 0.889
Alokasi Fluida
Fluida yang digunakan dalam Natural Gas Heater
(010-E07A) adalah Natural Gas dan Steam.
Karena Natural Gas bersifat lebih korosif, maka
Natural Gas dialirkan melalui tube yang
bermaterialkan stainless-steel 29Cr-4Mo.000
material ini mempunyai resistansi yang bagus
terhadap macam-macam zat organik yang dapat
menyebabkan kerusakan terhadap alat.
Type Heat Exchanger
Penentuan Type heat exchanger disini
menggunakan type standarisasi TEMA, yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Standard Heat Exchanger Type by TEMA
Type Heat Exchanger
Tabel 1. Standard Heat Exchanger Type by TEMA (Continuation)
Type Heat Exchanger
• Front End
Tipe yang digunakan adalah tipe A, yaitu Channel and
Removeable Cover. Digunakannya tipe ini karena, memudahkan
pembersihan dan perbaikan tube maupun covernya.
• Shell Type
Tipe yang digunakan adalah tipe E, yaitu One Pass Shell. Tipe
ini digunakan karena sesuai dengan jumlah passes shell yang
diinginkan, dan tipe ini marak dipakai karena mampu bekerja untuk
berbagai macam tujuan serta biaya penggunaan tipe ini relatif murah.
• Rear End
Tipe yang digunakan adalah tipe S, yaitu Floating Head With
Backing Device. Tipe ini digunakan karena mempunyai termal
ekspansi yang tak terbatas yang cocok untuk heat exchanger
pemanas.
Overall Heat Transfer
Dalam perhitungannya, diasumsikan nilai UD berdasarkan tabel
berikut:

Sumber : Kern. 1980. Process Heat Transfer. McGraw-Hill.

Sesuai dengan proses yang digunakan nilai yang dipakai adalah 100-200,
dengan luas area transfer perkiran sebesar 43.523 m2
Fouling Factor
Pada perhitungan Faktor pengotor, digunakan Rd ketetapan berikut:

http://www.hcheattransfer.com/fouling_factors2.html

Digunakan nilai fouling resistance natural gas sebesar 0.001 dan didapat nilai
fouling factor sebesar 0.00145 dengan ketentuan desain sebesar 0.45%.
Baffle Spacing
Baffle spacing minimal berdasarkan Sadik Kakaç
(2002) adalah sekitar 0.4 – 0,6 dari diameter shell
dan tidak kurang dari 2 in. Semakin kecil spacing,
maka kecepatan fluida, film coefficient, dan
pressure drop semakin tinggi. Baffle spacing yang
ditentukan dalam hasil redesain (B = 0.3175 m)
sudah memenuhi standar dan cukup optimal
karena tidak melebihi batas maksimal pressure
drop.
Jumlah Passes pada Shell and Tube serta jumlah Tube

• Jumlah shell pass ditentukan berdasarkan nilai correction


factor (Ft) suhu masuk dan keluar dari fluida dingin dan
panas. Dalam hal ini, didapatkan nilai Ft > 0,75 sehingga
diperkenankan untuk memilih 1 shell pass.
• Untuk memenuhi jumlah heat transfer area yang diperlukan,
panjang tube dipilih adalah 2.6222 m. Dengan perkiraan heat
transfer area yang telah dihitung, diperlukan paling tidak 208
tube. Sementara itu, jumlah tube pass yang dikehendaki
adalah 2. Semakin banyak jumlah tube, kecepatan di tubeside
menurun. Karena itu, untuk mempertahankan kecepatan
optimal, dipilih tube dengan ketebalan yg lebih besar, yaitu
tube 1 in BWG 13.
Tabel 2. Tube-sheet Layouts (Tube Counts) Square Pitch

Sumber: Kern, D.Q.,. 1983. Process Heat Transfer. McGraw-Hill


Baffle Type
Ada beberapa jenis baffle yang bisa digunakan
untuk mendesain shell and tube heat exchanger,
yaitu segmental baffle, disk-and-ring baffle and
rod or grid baffle. Baffle yang sesuai adalah
single segmental baffle karena pada umumnya
digunakan untuk pertukaran panas antar fluida
dalam satu fase. Dengan baffle cut 25 % maka
bisa didapatkan laju perpindahan panas yang
cukup tinggi karena adanya aliran cross flow.
Baffle Type

Gambar 1. Baffle Single Segmental Type


Baffle Type

Gambar 2. Cross-flow Section


Sumber : Cao, Eduardo. 2010. Heat Transfer in Process Engineering. McGraw-Hill.
Baffle Type
Selain untuk meningkatkan turbulensi fluida dalam shell,
baffle juga memiliki fungsi mekanik untuk menyangga
tube yang ada dalam shell sehingga mengurangi efek
getaran terhadap tube yang disebabkan oleh aliran fluida
di shell. TEMA menentukan standar khusus untuk itu,
yang disebut dengan maximum unsupported span. Nilai
unsupported span adalah 2 kali baffle spacing.

Baffle spacing = 0,2953 m


Unsupported span = 0,5906 m
Baffle Type
Untuk menjaga posisi baffle, diperlukan tie rods untuk mencegah
dampak getaran terhadap tube. Karena itu, pemilihan jumlah tube
juga perlu dipertimbangkan mengingat tie rods juga dipasang di
antara kumpulan tube. Jumlah minimal yang harus dipasang
berdasarkan standar TEMA adalah :
Tabel 2. Standar Jumlah Tie Rod

Sumber : Cao, Eduardo. 2010. Heat Transfer in Process Engineering. McGraw-Hill.


Baffle Type
Lubang-lubang yang dibuat pada baffle harus
diperkirakan dengan toleransi tertentu, yaitu:

• Maximum unsupported span ≤ 914 mm  1/32


Do (diameter luar tube)
• Maximum unsupported span > 914 mm  1/64
Do (diameter luar tube)

Dengan nilai unsupported span 0,635 m, maka


toleransi yang berlaku adalah 1/32 Do.
Simulasi Suhu Keluaran 010-E07

Dari hasil perhitungan simulasi suhu keluaran 010-E07, didapat nilainya


sebesar 395 C. Suhu keluaran ini cukup tinggi untuk optimalisasi kerja Co-Mo
Vessel, dan tidak melebihi 400 C sehingga tidak terjadi cracking yang daat
menurunkan kinerja katalis Cobald-Molibdenum.
ID Shell= 0889 m
Gambar Desain
unsupported span
0.5906 m

Tube length= 2.6222 m

Baffle Space= 0.2953 m

Gambar 3. Desain Heat Exchanger TEMA AES


Gambar Desain
Pitch= 0.0318 m
ID= 0.0206 m OD= 0.0254

Anda mungkin juga menyukai