Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
• 1610814110013
• Teknik Kimia - ULM Banjarbaru
Menghitung FT
Bilangan Reynold Bilangan Reynold
Menghitung UD
asumsi Clean Coefficient
Menentukan
Spesifikasi Tube Dirt Factor
Menghitung Jumlah
Tube Pressure Drop Pressure Drop
Shell Tube
Menentukan
Spesifikasi Shell
END
Hasil Redesain
Tube Side
OD 0.0254 m
BWG 13
ID 0.0206 m
Panjang 2.6222 m
Passes 2
Pt 0.2371 psi
A 468.4782 m2
UD 528.0275 W/m2.C
Shell Side
Pitch 0.0318 m, square pitch
Passes 1
Baffle Space 0.2953 m
Ps 0.01872
ID 0.889
Alokasi Fluida
Fluida yang digunakan dalam Natural Gas Heater
(010-E07A) adalah Natural Gas dan Steam.
Karena Natural Gas bersifat lebih korosif, maka
Natural Gas dialirkan melalui tube yang
bermaterialkan stainless-steel 29Cr-4Mo.000
material ini mempunyai resistansi yang bagus
terhadap macam-macam zat organik yang dapat
menyebabkan kerusakan terhadap alat.
Type Heat Exchanger
Penentuan Type heat exchanger disini
menggunakan type standarisasi TEMA, yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Standard Heat Exchanger Type by TEMA
Type Heat Exchanger
Tabel 1. Standard Heat Exchanger Type by TEMA (Continuation)
Type Heat Exchanger
• Front End
Tipe yang digunakan adalah tipe A, yaitu Channel and
Removeable Cover. Digunakannya tipe ini karena, memudahkan
pembersihan dan perbaikan tube maupun covernya.
• Shell Type
Tipe yang digunakan adalah tipe E, yaitu One Pass Shell. Tipe
ini digunakan karena sesuai dengan jumlah passes shell yang
diinginkan, dan tipe ini marak dipakai karena mampu bekerja untuk
berbagai macam tujuan serta biaya penggunaan tipe ini relatif murah.
• Rear End
Tipe yang digunakan adalah tipe S, yaitu Floating Head With
Backing Device. Tipe ini digunakan karena mempunyai termal
ekspansi yang tak terbatas yang cocok untuk heat exchanger
pemanas.
Overall Heat Transfer
Dalam perhitungannya, diasumsikan nilai UD berdasarkan tabel
berikut:
Sesuai dengan proses yang digunakan nilai yang dipakai adalah 100-200,
dengan luas area transfer perkiran sebesar 43.523 m2
Fouling Factor
Pada perhitungan Faktor pengotor, digunakan Rd ketetapan berikut:
http://www.hcheattransfer.com/fouling_factors2.html
Digunakan nilai fouling resistance natural gas sebesar 0.001 dan didapat nilai
fouling factor sebesar 0.00145 dengan ketentuan desain sebesar 0.45%.
Baffle Spacing
Baffle spacing minimal berdasarkan Sadik Kakaç
(2002) adalah sekitar 0.4 – 0,6 dari diameter shell
dan tidak kurang dari 2 in. Semakin kecil spacing,
maka kecepatan fluida, film coefficient, dan
pressure drop semakin tinggi. Baffle spacing yang
ditentukan dalam hasil redesain (B = 0.3175 m)
sudah memenuhi standar dan cukup optimal
karena tidak melebihi batas maksimal pressure
drop.
Jumlah Passes pada Shell and Tube serta jumlah Tube