Larutan
Ionisasi senyawa obat di dalam
larutan
Sebagian obat bersifat:
Asam organik lemah, seperti asetosal
Basa organik lemah, seperti efedrin
Garam dari asam atau basa organik lemah, seperti
efedrin HCl, atropin SO4
Sifat keasaman/kebasaan senyawa obat tersebut
menentukan:
Biodistribusinya
Karakteristik partisinya
Hal ini disebabkan, derajat terionnya senyawa asam
atau basa lemah dipengaruhi oleh pH larutan atau
medium senyawa-senyawa tsb berada
Derajat ionisasi suatu obat menarik untuk dipelajari
terutama dalam kaitannya dengan proses absorpsi,
distribusi dan eliminasi senyawa obat di dalam
tubuh.
O O
O C CH 3 O C CH 3 + H +
C OH C O-
O O
asam basa
O O
O C CH 3 O C CH 3
+ H 2O + H 3O+
C OH -
C O
O O
asam1 basa2 basa1 asam2
HA + H 2O A- + H3O+
Senyawa basa, contohnya benzokain
B + H 2O BH+ + OH-
Pada persamaan reaksi (1) dan (2), H2O dapat berperan sebagai
asam maupun basa sehingga disebut pelarut amfiprotik (amphiprotic).
Untuk senyawa garam dari asam/basa
lemah, akan terion sempurna di dalam
larutan
Contoh :
- Efedrin HCl: berada didalam larutan dalam bentuk asam konyugatif dari basa lemah (karena
berasal dari basa lemah dan asam kuat), yaitu
+ -
CH CH NH 2 CH 3 + Counter ion Cl
OH CH 3
- Natrium salisilat (berasal dari asam lemah dan basa kuat): di dalam larutan berada sebagai basa
konyugasi dari asam salisilat, yaitu
OH
+ Na +
COO -
Pengaruh pH terhadap ionisasi obat-obat
asam atau basa lemah serta garam-
garamnya
Disosiasi obat-obat yang bersifat asam dan
basa lemah adalah sebagai berikut:
HA + H2 O A- + H3O+ (1)
pKa = - log Ka
Untuk basa lemah, bila dilihat persamaan
(2), maka
pKb = - log Kb
Ka
H 3O
B
BH