Sanksi Pelanggaran Etika Dalam Bisnis
Sanksi Pelanggaran Etika Dalam Bisnis
Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi (Personal Gain and Selfish Interest)
Pertentangan antara Nilai-Nilai Perusahaan dengan Perorangan (Business Goals versus Personal
Values)
Etika bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics)
Penerapan etika bisnis mencegah agar perusahaan tidak melakukan berbagai tindakan yang membahayakan stakeholders lainnya.
Penerapan etika bisnis seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis diantara dua pihak
yang melakukan hubungan bisnis.
Penerapan etika bisnis agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan maupun kompetitor yang bertindak tidak etis.
Penerapan etika bisnis perusahaan secara baik di dalam suatu perusahaan dapat menghindarkan terjadinya pelanggaran hak – hak pekerja oleh
pemberi kerja.
Perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usahanya, untuk mencegah agar perusahaan (yang diwakili para pimpinannya)
tidak memperoleh sanksi hukum karena telah menjalankan bisnis secara tidak etis.
Sanksi Sosial
Sanksi ini diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa
melibatkan pihak berwenang.
Sanksi Hukum
Sanksi ini diberikan oleh pihak berwenang, dalam
hal ini pihak kepolisian dan hakim.
Skandal Penyelundupan Harley Davidson di Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara kedapatan menyelundupkan onderdil
Harley dan juga dua sepeda lipat dengan harga masing – masing kisaran Rp 52 juta.
Direktur Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan,
pemerintah melarang memasukkan barang bekas seperti motor gede (moge) Harley
Davidson ke Indonesia. Sebab, hal tersebut berarti menghindari pembayaran pajak
dan bea masuk. Dengan demikian kasus yang melibatkan Dirut Garuda ini
digolongkan sebagai penyelundupan. Dalam hal ini dirut garuda melanggar hukum
UU no 17 tahun 2006 tentang kepabeaan. Dengan pidana paling singkat 1 tahun
dan paling lama 10 tahun dan denda paling sedikit Rp 50.000.000 dan paling
banyak Rp 5.000.000.000.
Kasus Jiwasraya
Dalam kasus Jiwasraya terjadi transaksi saham dan menyamarkan uang
hasil korupsi sebesar Rp 13.7 Triliun. Kelima tersangka itu adalah
komisaris utama PT Hanson International Benny Tjokrosaputro, Presiden
komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat, Mantan Direktur keuangan
PT Asuransi Jiwasraya Hary Prasetyo, Mantan Direktur utama PT Asuransi
Jiwasraya Hendrisman Rahim. Dalam kasus ini melanggar pasal UU no 20
tahun 2001 tentang pembrantasan tindak pidana korupsi. Dengan
minimal hukuman pidana bagi pelaku korupsi selama 4 tahun.
Terima
Kasih