Anda di halaman 1dari 25

SELAMAT DATANG

PADA PERTEMUAN MAPEL


SEJARAH INDONESIA
KELAS X
SMA NEGERI 3 DEMAK
Semoga dengan senang hati
Dapat mengikuti dan sukses selalu,
Amin
Nama Guru:

NUR QOSIM, S.Pd.,M.Pd.


WA: 081228799363
KD: Hakekat Sejarah dan mengkaji konsep
Sinkronik dan diakronik
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian sejarah.
2. Membedakan pengertian sejarah sebagai peristiwa,
kisah, seni dan ilmu pengetahuan.
3. Menjelaskan kegunaan mempelajari sejarah.
4. Menjelaskan prinsip sinkronis dan kronologis
5. Menjelaskan konsep periodisasi dan kronologi.
6. Menjelaskan jenis-jenis sejarah
7. Menjelaskan hubungan sejarah dengan ilmu lain.
Pengertian sejarah
berdasarkan bahasa

Sejarah berasal dari bahasa Arab


(syajaroh) artinya pohon yang
mengarah pada pohon silsilah.
Karena silsilah keluarga apabila
dibuat skema gambar maka
menyerupai gambar pohon yang
terbalik.
Tetapi orang arab menyebut
sejarah dengan istilah Tarikh.
Bahasa Inggris – History
Yunani-Istoria
4 Terminologi pengertian sejarah
Ada empat maksud pengertian sejarah:
1. Sejarah sebagai peristiwa (History as
Event/ History as Ancident)
2. Sejarah sebagai kisah ( History as
Story)
3. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan
(History as Science)
4. Sejarah sebagai seni (History as Art)
Sejarah sebagai peristiwa
Yaitu sejarah yang menunjuk pada peristiwa yang terjadi atau
kejadiannya.
Peristiwa sejarah bersifat unik artinya hanya terjadi satu kali
saja, tidak akan terulang lagi. Karena setiap peristiwa pasti
mengandung 3 konsep sejarah : 1. dimensi ruang/ tempat
(where), 2. dimensi waktu-skala waktu (when) dan pelaku-
who.--------3 W
Jadi bila ada peristiwa yang terjadi dikemudian hari, peristiwa
itu tidak mungkin sama terjadi. Hanya mirip. Karena waktu,
tempat dan pelakunya tidak mungkin sama. Fenomena sejarah
bisa terulang, tapi peristiwa sejarah tak dapat terulang.
Tidak semua peristiwa masa lalu adalah sejarah, karena sejarah
adalah peristiwa yang penting, artinya berpengaruh terhadap
perubahan umat manusia.
Sejarah sebagai kisah
1. Kisah sejarah = cerita sejarah.
2. Namun cerita sejarah adalah cerita yang ilmiah
(sesuai dengan fakta yang terjadi). Sejarah berbeda
dengan cerita rakyat, legenda, mite/ mitologi dan
dongeng karena semuanya itu merupakan cerita fiksi
(tidak nyata). Sedangkan sejarah adalah peristiwa yang
berbasis fakta , nyata dan ilmiah.
3. Untuk menjadi kisah sejarah maka harus dilakukan
dan ditulis secara ilmiah (menggunakan metodologi
ilmiah) oleh seorang ahli yang disebut sejarawan.
4. Jadi sejarah sebagai kisah adalah hasil penggambaran
peristiwa masalalu oleh sejarawan melalui
rekonstruksi sejarah (penelitian dan penulisan
ilmiah).
Metodologi Sejarah
Metode = Cara / prosedur/ langkah-langkah yang ditempuh
Secara umum metodologi adalah cara untuk membangun
disiplin ilmu. Misalnya observasi=pengamatan,
interview=wawancara, eksperimen= uji coba dan
kepustakaan= membaca buku referensi.
Metodologi dalam ilmu sejarah berupa “empat langkah
penelitian sejarah, yang meliputi:
1. Heuristik = pengumpulan sumber sejarah
2. Verifikasi = menyeleksi sumber sejarah
3. interpretasi = menafsirkan sumber sejarah
4. Historiografi = menulis laporan penelitian menjadi
cerita/ kisah sejarah.
Sejarah Sebagai Ilmu Pengetahuan
Sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan,
sebagaimana cabang ilmu yang lain (misalanya
ekonomi, geografi, matematika, fisika, dll)
Sebuah pengetahuan (knowledge) bisa menjadi
sebuah ilmu (science) apabila memiliki syarat-syarat
sebagai ilmu, yakni memiliki antara lain :
1. Obyek kajian (berupa peristiwa sejarah)
2. Metodologi (4 langkah penelitian)
3. Empiris (didasarkan pada pengalaman hidup
manusia)
4. Kebenaran (artinya memiliki obyektifitas) dan
5. Bermanfaat bagi umat manusia.
PENGERTIAN SEJARAH MENURUT PARA AHLI
1. Herodotus (484-425 SM). Ia disebut sebagai bapak
sejarah karena merupakan sejarawan pertama pada
masa Yunani Kuno. Ia berpendapat bahwa sejarah
tidak berkembang ke arah masa depan dengan
tujuan pasti, melainkan bergerak seperti garis
lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh
keadaan manusia.
2. Ibn Khaldun (1332-1406) adalah sejarawan Islam yang
hidup pada masa dinasti abbasiyah di Bagdad.
Menurutnya sejarah adalah pengetahuan tentang
proses-proses sebagai realitas dan sebab-
musababnya secara mendalam.
PENGERTIAN SEJARAH MENURUT PARA AHLI
R. Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia
memberikan difinisinya sebagai berikut :
1. keseluruhan perubahan, kejadian-kejadiannya, peristiwa,
kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi disekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan-perubahan itu
3. Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan yang
benar-benar terjadi pada masa lampau.
 Sartono Kartodirjo berpendapat sejarah memiliki dua
pengertian, yakni sejarah dalam arti subyektif dan obyektif.
Secara Subyektif menunjuk pada hasil tulisan/ laporan yang
memuat unsur-unsur perasaan, ide/ pikiran si penulis.
Secara Obyektif menunjuk pada kejadian/ peristiwa itu
sendiri secara keseluruhan terlepas dari subyektifitas
penulis.
PENGERTIAN SEJARAH MENURUT PARA AHLI
Kuntowijoyo berpendapat bahwa sejarah memiliki
beberapa sifat :
1. Diakronis/kronologis(memanjang) yaitu bersifat
memanjang dalam waktu
2. Idiografis/sinkronis(meluas) yaitu menggambarkan,
menceritakan dan memaparkan sesuatu.
3. Empiris, artinya bersandar pada pengalaman
manusia yang sebenarnya.
Kesimpulan dari pengertian sejarah
Adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan
sekitarnya sebagai mahluk sosial yang disusun secara
ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa lalu
dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi
pengertian dan penjelasan tentang apa yang telah
berlalu.
KEGUNAAN SEJARAH
Kegunaan secara teoritis/ filosofis :
1. sebagai edukasi (pendidikan)
2. sebagai inspirasi/ motivasi
3. sebagai rekreasi (memberi kesenangan/ hiburan)
Kegunaan secara praktis (guna intrinsik &ekstrinsik)
1. Guna intrinsik: 1) sebagai ilmu, 2) cara mengetahui
masa lampau, 3) pernyataan pendapat, 4) sebagai
profesi
2. Guna ekstrinsik : 1) pendidikan moral, 2) penalaran, 3)
pendidikan politik, 4) kebjakan, 5)perubahan, 6) masa
depan, 7) keindahan, 8) ilmu bantu, 9) latar belakang
dan 10) bukti sejarah.
Prinsip Berpikir Sinkronis
dan Diakronis
Ruanglingkup yang dikaji dalam sejarah
sangat luas dan memanjang. Karena obyek
utama sejarah adalah manusia dan
masyarakat sebagai sistem sosial. Oleh
karena itu dalam mempelajari sejarah
diperlukan dua jenis cara berpikir, yakni 1)
Sinkronis/ ideografis dan 2) Diakronis/
kronologis.
Cara berpikir Sinkronis/ idiografis
1. Mengamati kehidupan sosial secara meluas dan
berdimensi ruang
2. Memandang kehidupan masyarakat sebagai sistem
yang terstruktur dan saling berkaitan antara unit
yang satu dengan lainnya
3. Mnjelaskan kehidupan masyarakat secara diskriptif,
bagian demi bagian.
4. Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing
unit
5. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial seperti geografi,
sosiologi, ekonomi, antropologi dan ekologi.
Cara berpikir Diakronis/ Kronologis
1. Mempelajari kehidupan sosial secara memanjang
dan berdimensi waktu
2. Memandang kehidupan masyarakat sebagai sesuatu
yang terus bergerak dan memiliki hubungan
kausalitas (sebab akibat)
3. Menguraikan proeses transformasi/ perubahan dari
waktu ke waktu secara berkesinambungan
4. Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis
5. Digunakan dalam ilmu sejarah.
Hubungan dari kedua cara berpikir
sinkronis/ ideografis dengan
diakronis/ kronologis
1. Kedua konsep berpikir itu saling
melengkapi sebab dengan melakukan
pembahasan secara sinkronis dan
diakronis maka akan diperoleh
pemahaman yang lebih utuh tentang
suatu kehidupan sosial.
Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah
Setiap peristiwa sejarah tidak mungkin lepas dari tiga
komponen yang menyertainya, yakni : 1. pelaku, 2.
dimensi tempat dan waktu.
Dimensi tempat adalah titik tertentu yang menjadi
tempat ( dimana ) sebuah peristiwa itu terjadi.
Biasanya dinyatakan dengan sebuah nama tempat ,
ruang tertentu, titik koordinat, dsb.
Dimensi waktu adalah satuan penunjuk yang
menyatakan kapan sebuah peristiwa itu terjadi.
Biasanya dinyatakan dengan satuan waktu detik,
menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dasawarsa,
windu, dekade, era, abad, dsb.
PERIODISASI SEJARAH
Perkembangan kehidupan masyarakat yang terjadi
ruanglingkupnya sangat luas dan memanjang dari waktu ke
waktu. Tentu hal itu sangat sulit untuk dipelajari/ dipahami
hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain.
Untuk memudahkan mempelajarinya maka peristiwa-
peristiwa sejarah perlu dikelompok-kelompokkan
berdasarkan karakteristiknya. Prinsip ini disebut dengan
pembabagan/ periodisasi. Contoh:
1. Perkembangan jaman Pra-aksara di Indonesia
2. Perkembangan jaman Hindu/ Budha di Indonesia
3. perkembangan pengaruh Islam di Indonesia
4. perkembangan pengaruh Barat di Indonesia
Manusia sebagai pelaku utama sejarah
Pelaku utama sejarah adalah manusia.
Hal ini disebabkan manusia adalah
makhluk Tuhan yang memiliki hasrat,
kehendak, akal pikiran, dsb. Jadi tidak
ada peristiwa sejarah yang tanpa
melibatkan peran manusia.
JENIS-JENIS SEJARAH
Ada dua jenis sejarah , yakni 1) bersifat geografikal
(kewilayahan) dan 2 bersifat tematikal.
Sejarah geografikal adalah sejarah yang menceritakan
kehidupan suatu masyarakat dalam suatu wilayah
tertentu. Sejarah Dunia, Sejarah Eropa Barat, Sejarah
Eropa Timur, Sejarah Indonesia, Sejarah kabupaten
Demak, Sejarah Desa Loireng, dsb.
Sejarah tematika adalah sejarah yang didasarkan pada
tema-tema tertentu. Sejarah politik, sejarah ekonomi,
sejarah sosial, sejarah kebudayaan, sejarah kedokteran,
sejarah pertanian, sejarah transportasi, sejarah
perpajakan, sejarah demografi, dsb.
ILMU BANTU SEJARAH
Perkembangan ilmu pengatuhan sekarang ini
menyebabkan ilmu pengetahuan tidak dapat berdiri
sindiri. Dalam perkembangan ilmu sejarah dibutuhkan
bantuan ilmu-ilmu lain dan sebaliknya sejarah juga
membantu perkembangan disiplin ilmu lainnya.
Bantuan ilmu lain terhadap sejarah misalnya Kimia ,
membantu menentukan usia suatu arca melalui C14.
Biologi dan kedokteran membantu pola persebaran
bangsa-bangsa di dunia melalui tes DNA.
Bantuan Sejarah terhadap ilmu lain, misalnya dalam
bidang hukum / pemberantasan korupsi maka sejarah
mengungkap fakta-fakta budaya korupsi pada masa lalu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai