ASDAL Chapter 4
ASDAL Chapter 4
Muhammad Hilmy
GROUP 9 24-2019-091
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN – PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA PLA 112 – Anallisis Sumber Daya Lingkungan
Pembangunan di Pinggiran Kota
“Perforasi dan Fragmentasi lahan”
Pengembangan Perumahan
Hubungan Keanekaragaman Hayati dengan Pembangunan Perumahan di Pinggiran Kota ?
“Pembangunan rumah, jalan dan ladang”
Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-
proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup (Primak et al pada 1998 dalam
Biodiversity
Kuswanda 2009)
(Keanekaragaman Hayati)
Keanekaragaman hayati adalah keberagaman pada organisme hidup (flora, fauna,
mikroorganisme) yang berada pada suatu ekosistem baik di darat maupun perairan.
Pembangunan di Pinggiran Kota
Perforasi
Menurut KBBI : Pembuatan lubang
Istilah Perforasi dalam Ekologi : Salah satu jenis perubahan bentang alam yang terjadi ketika
suatu daerah dikembangkan. Pembangunan yang kecil dan tidak terhubung dengan bangunan
lainnya di daerah yang baru dikembangkan sehingga namun tetap membuat kerusakan.
Gambar disebelah kiri menunjukan wilayah masih menjadi hutan (1998), Gambar disebelah kanan menunjukan mulai ada pembangunan kecil
*Sumber : dokumen Virginia Geospatial Extention Program
Pembangunan di Pinggiran Kota
Fragmentasi
Menurut KBBI : Pembiakan sesuatu dengan membelah menjadi beberapa bagian,
setiap belahan berkembang menjadi organisme baru
Istilah Fragmentasi dalam Ekologi : Berubahnya bentang alam (habitat keanekaragaman hayati)
dalam skala yang lebih besar. Pembangunan lebih banyak dan menyisakan sedikit bentang alam
Sehingga membuat kerusakan yang lebih besar.
Gambar disebelah kiri menunjukan wilayah masih menjadi RTH, Gambar disebelah kanan menunjukan mulai ada pembangunan jalan dan
pembuatan tempat parkir
*Sumber : dokumen Virginia Geospatial Extention Program
Dampak Perforasi dan Fragmentasi Lahan
bagi Keanekaragaman Hayati
Dampak Positif Dampak Negatif
• Penyedia sumber daya seperti air, nektar • Hilangnya habitat bagi keanekaragaman
dan biji yang mungkin langka di habitat hayati yang sebelumnya menetap di
alami daerah yang dibangun
• Terganggunya keanekaragaman hayati
yang berada di sekitar daerah yang
dibangun
• Perubahan tata guna lahan dan struktur
lanskap
• Adanya kemungkinan menurunnya
populasi akibat habitat yang semakin
mengecil
Pengembangan Perumahan (Residential Development)
- Clustered Housing
Clustered Housing
Perumahan Cluster biasanya dibangun pada luas tanah tertentu dan berada pada satu titik pembangunan saja
(tidak menyebar). Tingkat kepadatan perumahan pada perumahan cluster tergolong rendah.
Perumahan Cluster biasanya dibangun pada luas tanah tertentu dan berada pada satu titik pembangunan saja
(tidak menyebar). Tingkat kepadatan perumahan pada perumahan cluster tergolong rendah.
Pengembangan Perumahan (Residential Development) (2)
Threshold Effect dalam kasus ini yaitu pembangunan perumahan yang melebihi ambang batas (batas wajar)
yang menyebabkan kepadatan perumahan. Kepadatan perumahan ini berkaitan dengan kepadatan penduduk,
hal ini sangat merugikan keanekaragaman hayati, dampaknya sangat besar, mulai dari alih fungsi lahan
(habitat jadi perumahan), perburuan liar, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Threshold Effect dalam kasus ini yaitu pembangunan perumahan yang melebihi ambang batas (batas wajar)
yang menyebabkan kepadatan perumahan. Kepadatan perumahan ini berkaitan dengan kepadatan penduduk,
hal ini sangat merugikan keanekaragaman hayati, dampaknya sangat besar, mulai dari alih fungsi lahan
(habitat jadi perumahan), perburuan liar, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Hilangnya habitat dan fragmentasi Kepadatan perumahan
lanskap
Biodiversity Exurban
Cara untuk Planner dalam Pengembangan Perumahan