– Mengamati (observing),
– Menanya (questioning),
– Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
– Mengasosiasi/menalar (assosiating)
– Mengkomunikasikan (comunicating)
1. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara
a. Pengertian Sistem
1. Carl Friedrich : Keseluruhan dari bagian, fungsional,dan
ketergantungan.
2. Pramuji : Suatu jaringan prosedur ,pola yang bulat
penggerak fungsi
3. ...........
4. Bagaimana pengertian sistem menurut kalian ?
PENGERTIAN NEGARA
George Jellinek
Negara adl organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yg mendiami wilayah tertentu
Hegel
Negara adl organisasi kesusilaan yg muncul sbg
sintetis dari kemerdekaan individual dan
kemerdekaan universal
03/08/20 5
Syarat Sistem
SISTEM
Segala sesuatunya mengarah Ada kaitan antara bagian
Pada tujuan yang satu dan sama Yang satu dengan lainnya
R A K Y A T P E M I L I H
Keterangan :
: Checking Power With Power
Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut UUD 6
DPR Presiden MA MK
Pasal 24 (1)***
Pasal 4 (1) Kekuasaan kehakiman
Pasal 20 (1)*
Memegang merupakan kekuasaan
Memegang
kekuasaan yang merdeka untuk
kekuasaan
pemerintahan menyelenggarakan
membentuk UU
peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan
Setelah Amandemen UUD 1945
UNDANG-UNDANG
DASAR 1945
2. Kondisi Sosiologis Masyarakat Indonesia yang multi agama, ras dan antar Golongan telah
dipersatukan dalam kesatuan politik dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Dengan demikian, upaya saling menghormati dan kerja
sama dalam membangun kerukunan hidup penting untuk ditegakkan.
3. Kondisi Kultural/ Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun atas dasar sendi-sendi
Budaya multi kultural. Bangsa Indonesia memiliki semangat untuk selalu
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban untuk
bangsa dan negaranya. Budaya musyawarah, toleransi, dan saling
menghormati telah diwariskan kepada calon-calon pemimpin melalui
jalur-jalur pendidikan formal, in-formal, maupun nor-formal.
4. Kondisi Bangsa Indonesia, sebelum menjadikan Pancasila sebagai dasar
Psycho- negara selalu dapat dipecah belah oleh bangsa lain. Dengan semangat
Sosial / rela berkorban dan cinta tanah air bangsa Indonesia mampu sejajar
Kejiwaan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia sangat
masyarakat menentang segala mecam bentuk penjajahan.
5. Pedoman Pancasila dalam sistem politik Indonesia, telah dijadikan dasar dan
Filsafat motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasionalnya sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.
6. Paham atau Ideologi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, akan selalu
Ideologi yang dikaitkan dengan proses politik dalam pengaturan penyelengga-raan
diterapkan pemerintahan negara yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam struktur politik,
Pancasila menjadi sumber segala sumber hukum.
7. Pedoman Sejak pemilu 2004, presiden dipilih oleh rakyat sehingga tanggung
Konstitusi jawabnya kepada rakyat. Lembaga negara, terdiri dari ; MPR, Presiden,
dan Hukum DPR, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Mahkamah Agung.
DEMOKRASI DI INDONESIA DENGAN SISTEM DEMOKRASI
PANCASILA DENGAN PRINSIP :
Herbert Mc. Closky, Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga
masyarakat melalui darimana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan
penguasa dan secara langsung, dalam proses pembentukan kebijaksanaan umum.
Norman H. Nie dan Sidney Verba, Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga
negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.
Prof. Miriam Budiardjo, Partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang dalam partai
politik. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan sukarela melalui mana seseorang
turut serta dalam proses pemilihan pemimpin-pemimpin politik dan turut serta – secara
langsung atau tak langsung – dalam pembentukan kebijaksanaan umum.
BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK
KONVENSIONAL NON-KONVENSIONAL
BENTUK
NO URAIAN / KETERANGAN
PARTISIPASI
1. Aphatetic Tidak beraktifitas dan partisipatif, tidak pernah memilih.
Inactives
2. Passive Memilih secara reguler/teratur, menghadiri
Supporters Parade patriotik, membayar seluruh pajak,
“mencintai negara”.
3. Contact Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi
Specialist dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.
4. Communicators Mengikuti informasi politik, mengirim pesan
dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin
partai politik.
5. Party and Bekerja untuk partai politik atau kandidat,
Campaign meyakinkan orang lain tentang bagaimana memilih,
Workers bergabung dan mendukung partai politik, dipilih jadi
kandidat partai politik.
(Menyimpang)
Pembunuh politik, teroris, pembajak
Aktivis
Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam pemilu,
mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik.
Pengamat
1) PENDIDIKAN POLITIK
Menurut Alfian, Pendidikan politik dapat diartikan sebagai usaha
sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat
sehingga mereka memahami dan menghayati betul-betul nilai-nilai
yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak
dibangun.
Sarana Dalam
Sosialisasi Politik
Keluarga (family)
Sekolah
Partai Politik
Penugasan Praktik Kewarganegaraan
BENTUK
NO URAIAN SINGKAT
PARTISIPASI
.......................................................................................................
1. Passive Support
.....................................................................................................
............................................................................
Contact
2.
Specialist ............................................................................
..
............................................................................
Community
3.
Activist ............................................................................
2. Berikan penjelasan pentingnya partisipasi politik warga negara di dalam sistem
politik negara
Indonesia ! ...............................................................................................................
.............
Berikan 2 (dua) contoh yang anda
ketahui : .................................................................................................................
..........
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai
dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang terjadinya “krisis” dan “menurunnya
daya artikulasi” partai politik di Indonesia pasca pemilu 2004 !
3. Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya dalam membangun artikulasi partai
politik guna meningkatkan kinerja di parlemen !
4. Sebagai pelajar, apa yang harus dilakukan sebagai bentuk partisipasi ploitik?
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kinerja
pemerintah dengan mitra kerjanya parlemen :
a. Sebagai salah satu kelompok kepentingan !
b. Sebagai ketua suatu partai politik !
c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat !
d. Sebagai Presiden Republik Indonesia !
INQUIRI