Anda di halaman 1dari 20

OPT TANAMAN PANGAN

Nama Anggota Kelompok 1:


Arneta Noviana Purwandari (1810401001)
Mutmainah (1810401002)
Berlian Hafidzah Maulana (1810401003)
Tiara Dwi Krisjayanti (1810401011)
Etika Cahya Kumaeroh (1810401012)
Siti Eka Febrianti (1810401017)
Wahyu Adi Pratama (1810401024)
Vina Arviana (1810401038)
Fia Rizky Faradila (1810401040)
Taksonomi Tanaman Padi
• Kingdom : Plantae(Tumbuhan)
• Subkingdom : Tracheobionta(Tumbuhan berpembuluh)
• Super Divisi : Spermatophyta(Menghasilkan biji)
• Divisi : Magnoliophyta(Tumbuhan berbunga)
• Kelas : Liliopsida(Tumbuhan berkeping satu/monokotil)
• Sub Kelas : Commelinidae
• Ordo : Poales
• Famili : Poaceae(rumput-rumputan)
• Genus : Oryza
• Spesies : Oryza sativa L.
Struktur Tanaman Padi

Malai

Tangkai
Malai Helaian
Daun
Daun
Bendera

Bulir
Buku

Pangkal Pelepah Daun


Batang
Akar Serabut
Oryza sativa L.
Macam hama perusak padi :
• Hama perusak persemaian: Tikus, ulat tanah,
ulat grayak, dan lalat bibit TANAMAN PADI
• Hama perusak akar : nematoda, anjing tanah, Burung pipit
uret (larva Coleoptera), dan kuti akar padi Uret
• Hama perusak batang: Tikus, penggerek batang, Hama Penggerek Batang
dan hama ganjur
Kepik Hitam
• Hama perusak daun: penggorok daun, Tikus
kumbang, belalang, ulat kantung, kepik, walang
sangit, wereng coklat dan wereng hijau Tungro
• Hama perusak buah: walang sangit, kepik, ulat, Walang sangit
tikus dan burung. Hawar Daun
Burung pipit (Lonchura leucogastra)

• Menyerang secara bergerombol

• Akibat : Malai tidak memiliki spikelet dan biji


banyak yang kosong

Waktu menyerang:
• Pagi - Sore hari
• Pada fase pematangan susu hingga umur 88-112 hst
Cara Penanggulangan

Menunggui sawah
Penggunaan kepingan CD
Penggunaan buah serut

Penggunaan pita kaset


Layangan burung elang
Menyemprotkan larutan umbi
gadung dan brotowali

Penggunaan rendaman
Penggunaan jaring jengkol
Uret (Larva Coleoptera)

 Ancaman serangan hama uret dapat terjadi antara


bulan Oktober−November dan Maret−April di
lahan kering
 Bagian yang diserang adalah akar tanaman padi
 tanaman layu > tanaman kering > mati
 Tidak terjadinya transfer hara serta kebutuhan
akan air tanaman padi tidak terpenuhi
Cara Penanggulangan
Kultur teknis:
Pengendalian biologis
:

Pengendalian secara mekanik:


Jamur Metarhizium Pengendalian secara kimia:
• Mengumpulkan uret
anisopliae • Memasang lampu perangkap
berpenampung air sabun

Aplikasi Carbofuran 20 kg/ha


Hama Penggerek
Batang
Kuning (Scirpophaga incertulas) • Pada fase vegetatif, larva memotong bagian
Putih (Scirphophaga innotata) tengah anakan menyebabkan pucuk layu,
Jingga (Sesamia inferens) kering mati dan gejalanya disebut sundep.
bergaris (Chilo supresalis) • Gejala serangan pada fase generatif berupa
malai muncul putih dan hampa yang biasa
disebut dengan beluk.
Cara Penanggulangan

Fase bibit:
Fase pertumbuhan :
• Penyemprotan insektisida dengan bahan
aktif karbofuran, bensultap, bisultap, dsb • Perangkap lampu pada malam hari

• Mengatur luas bedengan pembibitan • Perangkap hormon kawin

Jika persemaian:
• Dilakukan secara serentak dan Fase Panen :
bersamaan dengan masa terbang ngengat. • Memotong bagian pangkal batang lebih
dekat ke tanah
Fase Pasca panen:
• Sawah digenangi selama beberapa hari
Kepik Hitam
(Paraeucosmetus
pallicornis)

• Siklus hidup kepik jantan 38 hari


dan betina 45 hari
• Menyerang tanaman muda
sampai dengan panen
• Hama kepik hitam merusak
tanaman padi dengan cara Beras menjadi coklat kehitaman
menusukkan stiletnya ke dalam
bulir padi dan menghisap cairan
Mudah hancur apabila digiling
gabah Apabila dimasak terasa pahit
Tanam Serentak
Cara Penanggulangan
Sistem tanam legowo

Pemanfaatan predator

Penggunaan jamur pathogen serangga


Tikus

Tikus merusak tanaman padi


mulai dari tengah petak
Jenis tikus : Rattus argentiventer (tikus sawah)
hingga meluas ke arah
dan Rattus diardi (tikus rumah)
pinggir
Dalam satu musim tanam, satu ekor tikus
betina dapat melahirkan 80 ekor anak

Tikus dapat dideteksi dengan memantau keberadaan


jejak kaki (foot print), jalur jalan (runway),
kotoran/faeces, lubang aktif, dan gejala serangan
• Gropyok • Pemasangan
masal TBS (Trap
Barrier
• Sanitasi System) dan
Cara habitat LTBS
Penanggulangan
• Pemasangan
bubu
perangkap • Fumigasi
pada
pesemaian
Tungro

• Disebabkan oleh RTBV, dan RTSV,


ditularkan oleh wereng hijau
• Pada tahun 1981 penyakit ini
telah meluas dari Sulawesi
Selatan ke Bali, Lombok, Jawa
Timur, Jawa Tengah, dan Jawa
Barat

• Gejala : daun warna muda berwarna kuning orange agak menggulung, jumlah anakan
berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhan terhambat
• Biasanya tersebar mengelompok sehingga hamparan tanaman padi terlihat bergelombang
Cara Penanggulangan
• Tanam serempak
• Mengatur waktu tanam yang tepat
• Tanam Jajar Legowo
• Varietas tahan wereng hijau
• Varietas tahan virus
• Eradikasi sumber inokulum
• Penggunaan Insektisida
Walang sangit (Leptocorisa oratorius)

• Mengalami metamorfosis sederhana, yaitu


fase telur, nimfa, dan Imago
• Setelah menetas, nimfa bergerak ke malai
untuk mencari bulir padi
• Menyerang pada fase generatif
(pembungaan) sampai fase matang susu
• Ciri-ciri: daun padi berwarna coklat
kekuningan hingga berwarna coklat
kehitam-hitaman
• Akibat : bulir padi akan menjadi kosong
Cara Penanggulangan
Pengendalian secara
Kultur Teknis
• Perbedaan waktu tanam
antar hamparan
Pengendalian secara mekanik
Pengendalian secara hayati
• Menggunakan perangkap yang
• Menggunakan Parasitoid O.
terbuat dari botol plastik
Malayensis, Jamur Beauveria sp
bekas air mineral
• Bau-bauan dari tanaman Ceratophylum
dan Lycopium serta bau bangkai
binatang terutama kepiting

Pengendalian secara Kimiawi


• Insektisida BPMC dan MIPC
Penyakit Hawar Daun
(Xanthomonas oryzae )
• Menyebar melalui angin dan
menimbulkan infeksi baru
• Gejala: goresan berupa garis
pendek kebasahan seperti
terpercik air panas, lebar 0,
5-1,0 mm dan panjang 3-5 mm
searah panjang daun
• Ciri: padi menguning hingga
kering, hingga mempengaruhi
proses fotosintesis dalam
tubuh tumbuhan
• Penanggulangan: Tanam dengan
menggunakan konsep PTT
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai