Anda di halaman 1dari 37

3

ETIKA UTILITARIANISME
DALAM BISNIS
Dr. Ir. Waseso Segoro, MM.
SILABUS GCG
1.Pengertian dan Prinsip GCG
2.Teori-teori yang relevan dgn GCG
3.Code dan Unsur-unsur GCG
4.Aspek-aspek Hukum Dalam GCG
5.Effective BOC & BOD
6.Prinsip-prinsip Etika Bisnis
7.Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
8.Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

UTS
9. Keadilan Dalam Bisnis
10.Hak-hak Pekerja
11. Bisnis dan Perlindungan Konsumen
12. Iklan dan Dimensi Etiknya
13. Etika Pasar Bebas
14. Audit GCG

UAS
Utilitarianisme
Adalah suatu idea atau faham dalam falsafah
moral yang menekankan prinsip manfaat atau
kegunaan dalam menilai suatu tindakan
sebagai prinsip moral yang paling dasar.

Teori Utilitarian mengatakan bahwa suatu


kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa
memberikan manfaat kepada sebagian besar
konsumen atau masyarakat.
Deontologi
• Deontologi berasal dari kata Yunani “deon”
yang berarti kewajiban.

• Merupakan teori etika yang menyatakan


bahwa yang menjadi dasar baik buruknya
suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang
untuk berbuat baik kepada sesama manusia,
sebagaimana keinginan diri sendiri selalu
berlaku baik pada diri sendiri.
Dengan prinsip kegunaan, dimaksudkan
prinsip yang menjadikan kegunaan sebagai
tolok ukur pokok untuk menilai dan
mengambil keputusan, apakah suatu tindakan
secara moral dapat dibenarkan atau tidak.
Menurut faham Utilitarianisme bisnis adalah
etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
pada konsumen dan masyarakat.

Jadi kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang


baik adalah kebijakan yang menghasilkan
berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya
menimbulkan kerugian.
Nilai Positif Etika Utilitarianisme
Nilai positif etika utilitarianisme adalah pada
rasionalitasnya dan universalitasnya.

Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak


lebih berharga daripada kepentingan individual.

Berbisnis untuk kepentingan individu dan disaat


yang bersamaan mensejahterakan masyarakat
luas adalah pekerjaan profesional sangat mulia.
Secara logika universil, semua pebisnis dunia
saat ini berlomba-lomba mensejahterakan
masyarakat dunia, selain membuat diri
mereka menjadi sejahtera sebagaimana yang
dilakukan oleh para pebisnis lain.
Cost and Benefit Analysis
Analisa ini menghitung berapa besar biaya
yang akan dikeluarkan oleh pebisnis dan akan
diderita oleh masyarakat bila dibandingkan
dengan keuntungan yang diterima oleh
pebisnis serta manfaat bisnis yang diterima
oleh masyarakat.
Cost and benefit analysis memusatkan usaha
analysis bisnisnya untuk perolehan
keuntungan daripada kerugian perusahaan,
apalagi yang dilakukan perusahaan dalam
keadaan bagaimanapun, maka proses bisnis
diupayakan untuk selalu memperoleh profit
daripada kerugian.
Keuntungan dan kerugian tidak hanya
mengenai aspek finansial, melainkan juga
aspek-aspek moral seperti halnya
mempertimbangkan hak dan kepentingan
konsumen dalam proses bisnis.
Kebijakan perusahaan dalam jangka pendek dan
jangka panjang mengenai cost and benefit
analysis cenderung mendorong keberadaan
perusahaan dalam jangka panjang.

Bagaimana apabila bisnis didirikan dan


dilaksanakan dengan biaya kecil namun sangat
merugikan masyarakat sekitar, karena terjadi
pencemaran lingkungan berbiaya mahal yang
akhirnya menjadi kewajiban perusahaan utk
membayarnya.
Masyarakat yang sakit harus disantuni
perusahaan, udara tanah dan air yang
tercemar menjadi tanggung jawab pebisnis
untuk menanggulangi kerusakan tersebut.

Akhirnya keuntungan pebisnis berkurang


karena lebih banyak biaya dikeluarkan untuk
memperbaiki lingkungan dan mengembalikan
citra baik perusahaan.
Pebisnis sebaiknya menerapkan kriteria etika
utilitarianisme, yang menjadi dasar utama
dalam penyusunan program atau
perencanaan, khususnya suatu kegiatan
mengenai kepentingan orang banyak seperti
konsumen, masyarakat atau karyawan
perusahaan itu sendiri.
Kesulitan Etika Utilitarianisme
Manfaat utilitarianisme yang menutamakan
kepentingan masyarakat luas merupakan
sebuah konsep bernilai tinggi, sehingga dalam
praktek bisnis sesungguhnya dapat
menimbulkan kesulitan bagi pelaku bisnis.
Summary
Pebisnis dengan level intelektual dan moralitas
rendah akan sulit menentukan prioritas mana
yang akan didahulukan apakah kepentingan
konsumen, masyarakat, karyawan atau diri
sendiri.

Sebaliknya kaum intelektual seharusnya selalu


mendahulukan kepentingan masyarakat
daripada untuk kepentingan dirinya.
PRESENTASI GROUP WEEKLY
CERITAKAN TTG INTI KASUS GCG & JAWAB
PERTANYAAN MHS LAIN, DI DEPAN KELAS:

KASUS No. 1 – 13 atau lebih..


( Pada Buku Daftar Pustaka no. 6 )
Buat power point : 5 slides max
Waktu Presentasi + (Q & A), sekitar 15 Menit

Anda mungkin juga menyukai