Anda di halaman 1dari 41

Sistem Visual

atau
Pengelihatan
Kelompok 7 Psikologi C :
1. Rahmad Aden Sadewo 19410080
2. Amirulloh 19410088
3. Imaniar Farah 19410092
4. Pungki Saputri 19410109
Pembahasan
Talking about SEO

B E
A D
Anatomi Sistem Peran Korteks
Visual C Peran Korteks Striata
Visual
Stimulus
Visual
Pengkodean
Informasi Visual di
Retina
A

Stimulus Visual
• Stimulus visual adalah suatu rangsangan pengelihatan yang disebabkan oleh
beberapa faktor yang bertujuan untuk memberika informasi kepada otak
manusia lewat organ pengelihatan
• Stimulus visual masuk ke dalam mata karena adanya cahaya yang
dipantulkan dari benda-benda sekitar, sehingga kita dapat melihat benda-
benda tersebut.
• Biasanya cahaya yang baik untuk pengelihatan sebesar 380-760
nanometer(miliar meter). Dimana panjang ini dapat direspon oleh system
visual manusia. dua unsur penting dalam cahaya adalah panjang gelombang
dan intensitasnya.
B

Anatomi Sistem Visual


Anatomi Sistem Visual

Bagian Luar Bagian Dalam


Bagian Luar

Bulu Mata

Kelopak Mata

Alis Mata

Air Mata
Bulu Mata & Alis Mata
• Bulu Mata :
• Merupakan bagian dari kelopak mata yang berupa helaian rambut-rambut
yang berfungsi sebagai pelindung mata dari debu, keringat, atau air yang
menetes dari dahi agar tidak sampai masuk ke mata. Rambut mata
merupakan rambut yang sangat lembut.

• Alis Mata :
• Alis mata ini berfungsi untuk melindungi mata berbagai macam kotoran
yang bisa memasuki mata, seperti pasir, debu, ketombe, menambah
kepekaan pada kulit untuk merasakan objek asing yang berada di dekat
mata, misalnya serangga yang hendak masuk ke mata.
Kelopak Mata & Air Mata
• Kelopak Mata:
• Merupakan lapisan kulit yang lembut yang berfungsi untuk menutupi dan
melindungi bola mata

• Air Mata :
• Merupakan cairan yang berfungsi untuk selalu membasahi mata saat
berkedip
Gambar Mata Bagian Luar
Bagian Dalam

Kornea Blind spot


Iris Fovea
Pupil
Lensa
Retina
Saraf
Otot-otot Silaria
Kornea & Iris
• Kornea :
• Berfungsi untuk menerima cahaya dari sumber cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebihdalam dan berakhir di retina.
Sifatnya tidak berwarna (bening) dan tidak punya pembuluh darah.
Bila terjadi kerusakan maka dapat menyebabkan kebutaan.

• Iris :
• Terletak di tengah-tengah bola mata, dibelakang kornea. Warna iris
dipengaruhi oleh jenis ras atau bangsa.
Pupil & Lensa
• Pupil :
• Berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Pupil akan
mengecil apabila terkena cahaya terlalu banyak, dan akan membesar
apabila cahaya terlalu sedikit. Pupil adalah celah bulat yang ada di tengah-
tengah iris.

• Lensa :
• Berfungsi untuk memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke
mata agar jatuh tepat pada retina. Fungsi lain lensa adalah mencembung
dan memipih untuk memfokuskan jatuhnya cahaya yang disebut dengan
daya akomodasi.
Retina & Saraf
• Retina :
• Berfungsi menangkap dan meneruskan cahaya dari lensa ke saraf mata.

• Saraf :
• Merupakan saraf-saraf penglihatan yang mengirimkan informasi ke otak
yang berbentuk gambar terbalik. Otak menerjemahkan informasi yang
diterima dan tersebut dan membalikkan gambar sehingga kita melihatnya
menjadi tidak terbalik.
Otot Silaria

Merupakan otot mata yang berfungsi untuk mengatur lensa


mata agar tetap di tempatnya saat ligament-ligamen
mengalami ketegangan ketika melihat dari jarak dekat
Blind spot & Fovea
• Blind Spot :
• Daerah visual di otak yang tidak mendapatkan informasi dari mata, yakni
daerah yang berhubungan dengan kurangnya deteksi cahaya dari sel
fotoreseptor dimana saraf optik melewati cakram optik pada retina.

• Fovea :
• Fovea, merupakan daerah retina dengan diameter 0,33 cm yang befungsi
untuk penglihatan akuitas tinggi (detail-detail halus).
Gambar Mata Bagian Dalam
C

Pengkodean dan
Informasi Visual
We are awesome!
Sub Bab

Retina dan Translasi (Menerjemahkan)


A
Cahaya Menjadi Sinyal-Sinyal Neuron

B Dari Retina ke Korteks Visual

Retina & perubahan cahaya menjadi


C
sinyal-sinyal neural

D Reseptor Cone & Rod


Retina dan Translasi (Menerjemahkan) Cahaya
Menjadi Sinyal-Sinyal Neuron
A

• Retina terdiri dari lima lapisan yang berbeda, yaitu 1) Receptors, 2)


Horizontal cells, 3) Bipolar cells, 4) Amacrine cells, 5) retinal ganglion cells
yang letaknya dari belakang ke depan bola mata
• Cahaya mencapai reseptor hanya setelah melewati empat lapisan lainnya.
Setelah sampai reseptor, reseptor akan aktif dan kemudian pesan neuron
akan diterjemahkan balik dari reseptor ke sel-sel ganglion retina setelah
melewati lapisan lainnya.
Terdapat dua tipa reseptor yang berbeda pada manusia dan muncul teori
dupleksitas (teori bahwa cone dan rod memediasi jenis penglihatan yang
berbeda) :
1. Photopic Vision (Penglihatan fotopic di mediasi oleh cones)
Mendominasi cahaya yang terang dan memberikan persepsi berwarna
dengan akuitas tinggi (sangat detail) tentang dunia. Dalam cahaya yang
redup, cones tidak aktif.

2. Scotopic Vision (Penglihatan skotopik, di mediasi oleh rod)


Mendominasi cahaya yang redup atau dalam kegelapan, kehilangan detail dan
warna. Tranduksi visual adalah proses konversi cahaya menjadi sinyal-sinyal
neural oleh reseptor-reseptor visual
Dari Retina ke Korteks Visual
B

• Jalur visual paling besar adalah retina geniculate striatepathway yang


mengonduksi sinyal-sinyal dari masing-masing retina dari primary visual
cortex atau striate cortex melalui lateral geniculate nuclei (LGN) di thalamus
• Setiap nucleus genikulat lateral bersifat retinotopic, yaitu level dalam sistem
diorganisasikan seperti sebuah peta retina. Artinya bahwa setiap dua stimuli
yang dihadirkan ke daerah yang berdekatan retina akan membangkitkan
neuron-neuron yang berdekatan di semua level dalam system.
Pada dasarnya terdapat dua saluran komunikasi parallel yang mengalir
melalui nucleus genikulat lateral. Saluran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Parvocellular layers (saluran p)
Merupakan saluran yang mengalir melalui empat lapisan teratas. Neuron-
neuron parvocellular responsif terhadap warna, detail-detail pola halus, objek-
objek yang stationer atau bergerak lambat. Cone memberi mayoritas input ke
lapisan p

2) Magnocellular layer (saluran M)


Merupakan saluran yang mengalir melalui dua lapisan terbawah karena terdiri
dari neuro-neuron dengan badan sel yang besar (magno berarti besar).
Neuron pada magnocellular responsive terhadap gerakan. Rods memberi
mayoritas input ke lapisan-lapisan M
Retina & perubahan cahaya menjadi sinyal-sinyal
neural
C
• Secara struktur retina mempunyai lapisan-lapisan sebagai berikut yaitu dua
receptor (Rod & Cone), horizontal cells, bipolar cells, amacrine cells dan
retinal ganglion cells.
• Reseptor Rod & Cone merupakan sel-sel yang yang dispesialisasikan untuk
menerima sinyal-sinyal mekanik, kimiawi atau radian (pemancar panas)
yang ada disekeliling kita
• Sel-sel Amacrine dan Sel-sel Horizontal dispesialisasikan untuk komunikasi
lateral (yang dimaksudkan komunikasi lateral adalah komunikasi yang
melewati channel-channel utama sensori input).
• Bipolar Cells adalah sel-sel yang berada di bagian tengah retina
• Retinal ganglion cells merupakan lapisan neuron di dalam retina yang
memiliki serabut-serabut saraf yang bertolak pada bola mata
• Sistem kerja struktur ini pada saat cahaya datang yakni sebagai berikut :
cahaya diterima cone reseptor dan rod reseptor setelah melewati 4
lapisan terdahulu yaitu Retinal ganglion cells, Amacrine Cells, Bipolar
Cells dan Horizontal Cells. Kemudian saat reseptor telah teraktifasi, pesan
neural ditranslasikan balik melewati lapisan-lapisan retinal kepada sel-sel
ganglion retinal, yang akson-aksonnya berproyeksi disekujur bagian
dalam retina sebelum berkumpul dalam bentuk bundel dan keluar
meninggalkan bola mata
Reseptor Cone & Rod
D

• Spesies yang hanya aktif di malam hari cenderung memiliki retina berbentuk
batang (rod receptor) saja, untuk spesies yang aktif pada siang hari saja
kecenderungan memiliki retina berbentuk kerucut saja (cone receptor),
sedangkan untuk manusia memiliki keduanya.
• Ada dua reseptor utama yang terdapat pada retina, ada reseptor yang
berbentuk cone atau kerucut dan reseptor berbentuk batang yang disebut
rod
D

Peran Korteks Striata


Sub Bab

A Anatomi Korteks Striata


B Orientasi dan Pergerakan
C Frekuensi Spasial
D Disparitas Retina
E Warna
F Organisasi Modular Korteks Striata
Anatomi Korteks Striata
A
• Setiap nukleus genikulat lateral memiliki enam lapisan, dan masing-masing
lapisan di setiap nukleus menerima input dari semua bagian medan visual
kontralateral dari salah satu mata
• Masing-masing nucleus genikulat lateral menerima input hanya dari medan
visual kontralateral; tiga lapisan menerima input dari salah satu mata, dan
tiga lapisan lainnya dari mata yang lain
• Korteks striata terdiri atas enam lapisan utama (dan beberapa sub-lapisan),
yang tersusun di dalam pita-oita yang pararel dengan permukaan. Lapisan-
lapisan ini mengandung nukleus badan sel dan pohon dendrit yang tampak
sebagai pita terang atau gelap pada irisan-irisan jaringan yang telah
diwarnai dengan pewarna badan sel
Orientasi dan Pergerakan
B

• Mayoritas neuron di korteks striata peka terhadap orientasi. Jika, batas


antara wilayah terang dan gelap berada pada dalam medan reseptif sel dan
diputar mengelilingi pusatnya, sel hanya akan merespons bila batas tersebut
berada pada orientasi tertentu
• Sejumlah neuron peka-orientasi memiliki medan reseptif yang terorganisasi
secara berlawanan. Ada 3 macam neuron yaitu neuron sel sederhana, sel
kompleks, dan sel hiperkompleks.
Frekuensi Spasial
C
• Kebanyakan neuron di korteks striata merespons paling baik ketika kisi-kisi
gelombang-sinus dengan frekuensi spasial tertentu ditempatkan pada
bagian medan visual yang sesuai
• Neuron-neuron berbeda mendeteksi frekuensi spasial yang berbeda-beda
juga. Bagi neuron-neuron peka orientas, kisi-kisi itu harus sejajar dengan
dengan sudut orientasi yang sesuai
• Objek kecil, detail pada objek yang besar, dan objek besar dengan tepian
tajam menyediakan sinyal yang kaya akan frekuensi tinggi., sementara area
luas cahaya dan gelap direpresentasikan oleh frekuensi rendah
Dispasritas Retina
D

• Sejumlah besar neuron di korteks striata bersifat binocular, merespons


terhadap stimulasi visual mata yang manapun. Neuron-neuron ini
merespons terhadap disparitas retina, stimulus yang menghasilkan citra
pada bagian retina yang sedikit berbeda pada masing-masing mata.
Warna
E

• Pada korteks striata, informasi dari sel-sel ganglion peka-warna diteruskan,


melalui lapisan-lapisan parvoselular dan konioselular di LGN, ke sel-sel
khusus yang dikelompokkan ke dalam bercak oksidase sitokrom
(CO/Cyndrome Oxidace blab).
Organisasi Modular Korteks Striata
F

• Otak diorganisasi dalam modul-modul, yang kuranglebih berukuran antara ratusan


ribu sampai beberapa juta neuron
• Korteks striata terbagi menjadi kira-kira 2.500 modul, masing-masing berukuran
kira-kira0,5 x 0,7 mm dan mengandung kira-kira 150.000 neuron
• Modul-modul ini secara kolektif menerima informasi dari seluruh medan
penglihatan, masukan dari lapisan-lapisan parvoselular, konioselular, dan
magnoselular di LGN diterima oleh sublapisan-sublapisan berbeda korteks striata
E

Peran Korteks Visual


• Korteks visual otak adalah bagian korteks serebral yang memproses
informasi visual. Terletak di lobus oksipital. Saraf visual berjalan langsung
dari mata ke korteks visual primer ke korteks asosiasi visual.
• Bagian dari korteks visual yang menerima input sensorik dari thalamus
adalah korteks visual primer, juga dikenal sebagai area visual 1 (V1, area
Brodmann 17), dan korteks striate. Area ekstrastriate terdiri dari area visual
2 (V2, area Brodmann 18), 3, 4, dan 5 (V3, V4, V5, semua area Brodmann
19).
• Area bordmann adalah pembagian daerah pada bagian korteks otak besar
yang dibeakan atas dasar sel-sel saraf penyusun jaringannya (sitoarsitekur).
• Pada primata, V1 membuat peta arti-penting (menyoroti apa yang penting)
dari input visual untuk memandu pergeseran perhatian atau pandangan
• Tingkat penembakan V1 diterima oleh colliculus superior (di otak tengah)
yang membacakan aktivitas V1 untuk memandu perubahan tatapan.
• Secara konsep, pemetaan retinotopik ini merupakan transformasi dari
gambar visual dari retina ke V1.
• Pada manusia dan hewan dengan fovea (kerucut di retina), sebagian besar
V1 dipetakan ke bagian tengah bidang visual yang kecil, sebuah fenomena
yang dikenal sebagai pembesaran kortikal
• Sifat tuning dari neuron V1 (apa yang merespon neuron) sangat berbeda
dari waktu ke waktu. Di awal waktu (40 ms dan lebih lanjut) neuron V1
individu memiliki penyetelan yang kuat untuk satu set kecil rangsangan
• Kemudian dalam waktu (setelah 100 ms), neuron di V1 juga sensitif
terhadap organisasi yang lebih global dari adegan
• Informasi visual yang disampaikan ke V1 tidak dikodekan dalam hal citra
spasial (atau optik) tetapi lebih baik digambarkan sebagai deteksi tepi.
• Karena informasi selanjutnya diteruskan ke area visual berikutnya, informasi
ini dikodekan sebagai sinyal frekuensi / fase non-lokal yang semakin
meningkat.
That’s all. Thank you! 

Anda mungkin juga menyukai