Anda di halaman 1dari 37

Sifat-Sifat

ZAT MURNI
Dr.-Ing. Silviana, S.T., M.T.
Materi
› Pendahuluan
› Diagram TV
› Diagram PV
› Diagram PT
› Titik Kritis
Referensi
› Ji-Cheng Zhao
– Methods for Phase Diagram Determination (2007)

› Muyu Zhao, Lizhu Song, Xiaobao Fan


– The Boundary Theory of Phase Diagrams and Its
Application: Rules for Phase Diagram Construction
with Phase Regions and Their Boundaries (2011)
MATERI 1

Pendahuluan
• Yang akan dibahas dalam bab ini adalah hubungan
antara tekanan (P), volume molar (V), dan temperatur (T)
untuk senyawa murni.

• Senyawa murni selalu homogen.

• Senyawa murni dapat berada dalam dua fase lebih, tetapi


masing-masing fasa harus memiliki komposisi kimia yang
sama.
Tiga Fase pada Zat Murni

(a) (b) (c) (d)

liquid vapor
solid
MATERI 2

Diagram TV
• Diagram hubungan antara suhu (T) dan volume (V), pada
diagram ini, perubahan variabel tersebut dilakukan pada
kondisi isobarik (tekanan tetap).

• Dapat dilihat kondisi di mana ketika suatu zat murni


mengalami perubahan fase, terdapat saat di mana suhu
zat tersebut tetap.
garis isobaris

T cair jenuh uap

Cair
Padat uap jenuh

V
P3

P2

P1

V = 1/
MATERI 3

Diagram PV
• Diagram tekanan (P) dan volume (V) menunjukkan sifat
yang dimiliki apabila suatu zat murni mengalami
perubahan tekanan dan volume pada kondisi isothermal
(suhu tetap).
Garis isotermal
Vc
› Jika kita ikuti garis isotermal pada temperatur kritik, maka akan
kita sadari bahwa titik kritik merupakan titik belok dari kurva
isotermal tersebut.

Sehingga:
 P  0
 
 V Tc ,Pc
  2P 
 2  0
 V Tc ,Pc
MATERI 4

Diagram PT
• Hubungan tekanan (P) dan suhu (T) dapat menunjukkan
kondisi fase-fase pada suatu zat murni.

• Terutama fase di mana zat berada pada kondisi satu fase,


dua fase, tiga fase, dan kondisi superkritis.
Fusion
curve Supercritical
Critical Fluid region
point
Pc 
Liquid
Pressure

Solid region Vaporization


region curve

Triple Gas region


point Vapor
 region

Sublimation
curve
Tc

Temperature
Solid and Diagram PVT
liquid
Constant-
Pressure, P pressure line

, T
ure
at
p er
Te m

Volume, V Constant-T line


MATERI 5

Titik Kritis
› Gas dan cairan berada dalam keseimbangan.
› Tidak memiliki interface  tidak bisa dibedakan antara
fasa cair dan gas, sifat keduanya tidak berbeda.
› Sepanjang kurva tekanan uap, fasa cair dan gas berada
dalam keseimbangan.
› Suhu dan tekanan tertinggi dimana fasa cair dan gas
berada dalam keseimbangan.
Fluida superkritis memiliki viskositas yang lebih rendah dan
difusivitas yang lebih tinggi dari fase cairnya, sehingga
memudahkannya bercampur dengan reagen-reagen dalam suatu
sistem reaksi.
Manfaat Penggunaan
Fluida Superkritik

Ekstraksi Sintesis Analisis


Dua Macam Proses Pemanasan
› Melewati Phase Boundary › Tidak Melewati P.Boundary
Melewati Phase Boundary
› Proses terjadi A -> C -> B
Pemanasan Isobaris

› Selama perubahan fase


penambahan panas
kedalam sistem tidak akan
menaikkan suhu atau
tekanan dan terlihat jelas
ketika terjadi perubahan
fase.
Tidak Melewati Phase Boundary
› Proses terjadi A-D-E-B
AD: Kompresi Isotermal
DE: Pemanasan isobaris
EB: Ekspansi isothermal

› Perubahan fase tidak


terlihat, karena pada
kondisi superkritis, cairan
dan gas berada pada
keseimbangan.
Daerah Uap-Cair
› Pada diagram TV : T
P konstan
Vf : Volume spesifik cair
Vg: Volume spesifik uap Cair
3 Uap
V : Volume Spesifik campuran 1 2

mf : massa cair
mg : massa uap
m : massa total sistem V
Vf V
g

› Total vol campuran = jml vol cairan + jml vol uap


m V = mf Vf + mg Vg
Rasio massa uap jenuh dengan massa total =
kualitas campuran :

mg mf mg
x V Vf  Vg
m m m
V  (1  x)Vf  xVg
m = mf + mg V  Vf  x(Vg  Vf )
V  Vf  xVfg

(Vg – Vf) = Vfg


Daerah Satu Fase
› Pada daerah satu fase berlaku:
f(P, V, T) = 0

V = V(T, P)
 V   V 
dV    dT    dP
 T  P   P T
 V   V 
dV    dT    dP
 T  P   P T (1)

1  V 
Volume expansivity:    
V  T  P (2)

Isothermal compressibility:
1  V 
     (3)
V   P T

Persamaan (2) dan (3) dimasukkan ke pers. (1):


dV (4)
  dT   dP
V
dV
  dT   dP
V
V2
dV T2 P2
 V    dT    dP
V1 T1 P1

 T  P P1
V2 T2 P2
ln V V1 T1

 V2 
ln      T2  T1     P2  P1 
 V1 
Untuk fasa cair:
• sangat curam  ( V/ P)T <<    0
• sangat dekat  ( V/ T)P <<    0

INCOMPRESSIBLE FLUID
Untuk cairan  dan  selalu positif, kecuali untuk air
di antara 0C dan 4C.

Di daerah yang jauh dari titik kritik,  dan  tidak


terlalu dipengaruhi oleh T dan P, sehingga
persamaan (4) dapat diintegralkan menjadi:

 V2 
ln      T2  T1     P2  P1  (5)
 V1 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai