Anda di halaman 1dari 28

SKENARIO 1

HOMEOSTASIS TUTORIAL 6
Anggota
1. Alvin Anditiya Almanda Z (H1A018006)
2. Anindhita Pangestika (H1A018011)
3. Baiq Annisa Mulya Kartini (H1A018017)
4. Vira Eka Trie Sanggita (H1A018095)
5. Lastri Akhdani Almaesy (H1A018054)
6. Mariska Dela Pebrianti (H1A018060)
7. M Nooradi Praramdana (H1A018067)
8. Putri Nurhidayati (H1A018078)
9. Rahmi Hijriani Hardianti (H1A018082)
10. I G.B.W. Linggabudi (H1A017033)
MINDMAP
Faktor-Faktor yang Diatur

Kontribusi Sistem Tubuh Terhadap


Homeostasis

Penyebab Gangguan Homeostasis

Mekanisme Homeostasis

Analisis Kasus
Definisi
Homeostasis

Homeo artinya mirip, serupa tapi tidak sama


Statis artinya kondisi

Homeostasis adalah upaya tubuh untuk mempertahankan kondisi lingkungan internal mendekati
constant (kadar nutrisi, ion, sisa metabolism, diatur agar berada pada rentang nilai tertentu)
Faktor-faktor yang diatur
Konsentrasi nutrient
sel-sel memerlukan nutrient terus-menerus untuk menghasilkan energi yang menunjang
aktivitas sel
Konsentrasi oksigen dan karbondioksida
Sel-sel memerlukan oksigen untuk pembentukan energy dan membuang karbondioksida
agar tidak meningkatkan keasaman lingkungan internal
Konsentrasi zat sisa
sebagian metabolism menghasilkan zat toksik sehingga harus dikeluarkan
Konsentrasi garam, air, dan elektrolit lain
konsentrasi NaCl dan air di CES diatur secara cermat karena berpengaruh terhadap
banyaknya air yang keluar masuk sel. Elektrolit berperan dalam fungsi vital seperti denyut j
antung yang teratur bergantung konsentrasi kalium yang konstan di CES
pH
perubahan pH pada CES akan merusak aktivitas enzim semua sel dan berpengaruh
buruk pada sel saraf
Volume dan tekanan
komponen lingkungan internal yang bersirkulasi, plasma, harus dipertahankan pada
volume dan tekanan yang adekuat untuk menjamin pendistribusian antara lingkungan ek
sternal dan sel ke seluruh tubuh
Suhu
Sel berfungsi optimal pada rentang suhu yang sempit. Jika terlalu dingin, fungsi sel
akan melambat. Jika terlalu panas protein struktutal dan enzimatik akan rusak
Kontribusi sistem Tubuh terhadap Homeostasis

Sistem sirkulasi
mengangkut nutrient, oksigen, karbondioksida, zat sisa, elektrolit, dan hormone
ke seluruh tubuh
Sistem pencernaan
transport nutrient, air, da elektrolit dari lingkungan eksternal ke dalam plasma,
mengeluarkan zat sisa ke lingkungan eksternal
Sistem pernapasan
transport oksigen dan karbondioksida ke lingkungan eksternal, mengatur pH dan menyesua
ikannya dengan kecepatan pengeluaran CO2 pembentuk asam
Sistem Kemih
mengatur volume, komposisi elektrolit, dan pH lingkungan internal; mengelurakan zat sisa
dan kelebihan air, garam, asam, dan elektrolit lain dari plasma dan membuangnya ke dalam urin
Sistem otot dan tulang
mendukung dan melindungi bagian tubuh dan memungkinkan bergerak; kontraksi otot yang
menghasilkan panas dalam pengaturan suhu; penyimpanan kalsium di tulang
Sistem integument
sawar protektif antaralingkungan eksternal dan bagian tubuh lain; penyesuaian aliran da
rah ke kulit yang penting dalam pengaturan suhu
Sistem imun
mempertahankan tubuh dari invasi asing dan sel kanker; berperan dalam proses
perbaikan jaringan
Sistem saraf
bekerja melalui sinyal listrik untuk mengontrol respon cepat tubuh atau fungsi yang
lebih tinggi mis. Kesadaran, daya ingat dan kreativitas
Sistem endokrin
bekerja melalui hormone yang disekresikan dalam darah mis. Aktivitas metabolik dan
keseimbangan air dan elektrolit
Sistem Kontrol Homeostasis
Bekerja local atau seluruh tubuh
control intrinsic (local), hanya terbatas dalam suatu organ
control ekstrinsik (sistemik), regulasi dimulai dari luar organ untuk mengubah aktivitas or
gan tertentu
Umpan balik negative
memulihkan faktor perubahan kembali ke posisi normal dengan menggerakkan faktor da
lam arah yang berlawanan dengan perubahan awalnya
Umpan balik positif
memulihkan faktor perubahan kembali ke posisi normal dengan memperkuat
perubahan sehingga variable terkontrol bergerak searah perubahan awal
Umpan maju
antisipasi terhadap adanya perubahan pada variable terkontrol
LO

1. Batas Kompensasi
2. Penyebab gangguan homeostasis
3. Macam-macam mekanisme homeostasis (suhu tubuh, cairan dan elektrolit, serta asam basa)
4. Pembahasan kasus pada skenario
Penyebab Gangguan Homeostasis

Disfungsi pernapasan/gangguan metabolik Gangguan Volume CES


• Asidosis Respiratorik >> karena peningkatan [CO2] • Hypovolemia >> kekurangan volume
• Alkalosis Respiratorik >> kurangnya [CO2] • Hypervolemia >> kelebihan volume
• Asidosis Metabolik >> penurunan [HCO3-] Malnutrisi
• Alkalosis Metabolik >> peningkatan [HCO3-] Ginjal tidak mampu merespon ADH
Disfungsi kadar elektrolit
• Hiponatremia >> kekurangan Na
• Hipernatremia >> kelebihan Na
• Hipokalemia >> kekurangan K
• Hiperkalemia >> kelebihan K
• Hipokalsemia >> kekurangan Ca
• Hiperkalsemia >> kelebihan Ca
Homeostasis Suhu
Keseimbangan Asam Basa
Ketika konsentrasi ion H+ plasma meningkat di atas normal waktu asidosis,
kompensasi ginjal mencakup :
• Peningkatan sekresi dan selanjutnya eksresi H+ di urine sehingga
kelebihan H+ dieliminasi dan H+ plasma berkurang.
• Reabsorpsi semua HCO3- yang terfiltrasi, plus penambahan HCO3- baru
ke plasma sehingga terjadi peningkatan konsentrasi HCO3- plasma.

Jika konsentrasi ion H+ plasma turun di bawah normal saat alkalosis,


respon ginjal mencakup:
• Berkurangnya sekresi dan eksresi H+ diurin, menahan H+ dan
meningkatkan konsentrasi ion H+ plasma
• Reabsorbsi tak-tuntas HCO3- yang terfiltrasi digabung dengan sekresi
HCO3- yang menyebabkan peningkatan eksresi HCO3- da menurunkan
konsentrasi HCO3- plasma
Homeostasis Cairan
Pengaturan Volume CES dan Na+
RAAS
ANP (Atrial Natriuretik Peptide)
Regulasi Potassium
Regulasi kalsium
Regulasi Fosfat
Regulasi Magnesium
Analisis Kasus Skenario
Perkiraan
HASIL LABORATORIUM Nilai Batas Nilai
Batas Unit
Normal Normal
no.lethal
Sodium 133 mmol/L
35 – 45 (80-
Laktat 5 mmol/L O2 40 10 – 100 mmHg
100)
Bikarbonat 15mmol/L CO2 40 35 – 45 5 – 80 mmHg

Hb 10 g/dL Na+ 142 138 – 146 115 – 175 mmol/L


K 4,2 3,8 – 5 1,5 – 9 mmol/L
Kloride 110 mmol/L
Ca 1,2 1 – 1,4 0,5 – 2 mmol/L
Ph 7,2
Cl- 108 103 – 112 70 – 130 mmol/L
Albumin 2.0 g/Dl
HCO3- 28 24 – 32 8 – 45 mmol/L
PO2 90 mmHg
C6H12O6 85 75 – 95 20 – 1500 mg/dl
pCO2 40 mmHg 65 – 110
Suhu 98,4(37) 98 – 98,8(37) O
F (OC)
Suhu 38 C (18,5 – 43,3)
Asam-
7,4 7,3 – 7,5 6,9 – 8,0 PH
Basa
Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak ditubuh sekitar 55-
60% protein serum yang terukur. Kadar normalnya 30-50 gr/dL, rendahnya
kadar albumin dapat menjadi indikasi dari sirosis hati. Pada hasil lab
didapatkan kadar albumin 2gr/dL, hal ini sangat jauh dari range normal.

Dari kasus diatas dapat pula disimpulkan bahwa pasien mengalami asidosis
metabolic. Setiap penurunan 1 gr albumin menyebabkan penurunan anion
gap sebanyak 2-2,5 mEq/L. Penurunan anion gap dapat mengindikasi
adanya penurunan K, Mg, Ca, Li, Br, dan kemungkinan adanya intoksiskasi
Daftar Pustaka

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC


Guyton, H. (2011) Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.
Tortora G.J. & Dertikson B, 2012. Principles of Anatomy & Physiology. 13 th ed. USA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai