terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. (Niknik, 2011:180 Syarat sebuah paragraf yang padu : Kepaduan Kesatuan Kelengkapan Unsur-Unsur Paragraf
1. Kalimat topik atau kalimat utama;
2. Kalimat pengembang atau kalimat penjelas; 3. Kalimat penegas; 4. Kalimat, klausa,frasa, dan penghubung. Fungsi Paragraf
Untuk menandai pembukaan atau awal
ide/gagasan baru. Sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya. Sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkap terlebih dahulu. Mengarahkan pembaca dalam mengikuti pikiran pengarang dan memahaminya. Kepaduan Paragraf
Langkah-langkah membuat paragraf padu :
1. Mampu merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. 2. Gunakanlah tanda penghubung intrakalimat atau antarkalimat. a. Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Contoh : karena, sehingga, tetapi, sedangkan, jika, apabila,maka. lanjutan
b. Kata penghubung antarkalimat adalah kata
penghubung yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Contoh : oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dan lain-lain. Contoh paragraf padu
David Beckham adalah seorang pemain sepak
bola yang sukses. Buktinya, suami dari Victoria Beckham ini selalu bergelimang kekayaan dan kepopuleran. Walaupun, masih terikat kontrak dengan Real Madrid sampai Juni 2007, mantan kapten Timnas Inggris ini sudah mengumumkan kepindahannya ke LA Galaxy di liga Amerika Serikat. Bahkan, pemain yang memiliki tendangan jarak jauh yang mematikan ini sudah meneken kontrak transfer 250 juta dolar AS. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf adalah tiap paragraf
hanya mengandung satu ide pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama dapat diletakkan di awal paragraf ( deduktif). Kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Kelengkapan Paragraf
Paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya
terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain. Kalimat penjelas juga sering memerlukan bantuan kata penghubung baik intrakalimat atau antarkalimat. Pengembangan Paragraf
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara :
Pertentangan Perbandingan Analogi Contoh Sebab akibat Definisi Klasifikasi Cara Pententangan
Pengembangan paragraf dengan cara
pertentangan biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dengan. contoh
Orde 1998-2006 atau orde politik Indonesia
kini jauh berbeda dengan orde 1967-1998. Ini menyebabkan kehidupan dan penegakan hukum dalam kedua periode orde itu juga berbeda besar. Cara Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara
perbandingan biasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, sementara itu. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu
objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya digunakan kata ibaratnya, seperti, dan bagaikan. Cara Contoh
Kata yang digunakan seperti, misalnya,
contohnya.
Cara sebab akibat
Pengembangan paragraf dengan sebab akibat biasanya menggunakan kata padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena. Cara Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang
digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Adalah digunakan apabila yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda. Yaitu digunakan jika yang akan didefinisikan diawali kata kerja tau kata sifat. Ialah untuk menjelaskan sinonim, dan merupakan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud. Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan
paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata yang lazim digunakan dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.